SEPTEMBER 2018
A. PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan anak pada tahapan usia 0-6 tahun, pada
masa ini dapat disebut juga masa keemasan (golden age), pada masa
keemasan ini diperlukan perhatian khusus, karena stimulus dapat
mempengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan akademiknya pada
masa yang akan datang. Pada tahapan ini, anak berada pada fase yang sangat
fundamental, dan pembelajaran yang diterima anak pada fase ini akan
tersimpan untuk jangka waktu yang lama, serta akan berpengaruh pada
kehidupan yang mendatang. Begitu juga pembelajaran matematika.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat memahami pengertian kognitif math mencocokkan.
2. Mahasiswa dapat memahami pengertian kognitif math mengurutkan.
3. Mahasiswa dapat memahami pengertian kognitif math membilang.
4. Mahasiswa dapat memahami prinsip, tahapan, manfaat dan faktor yang
mempengaruhi kemampuan membilang untuk anak usia dini.
5. Mahasiswa dapat memahami implementasi kognitif math (mencocokkan,
mengurutkan dan membilang) dalam pembelajaran anak usia dini.
C. PEMBAHASAN MATERI
1. Mencocokan (One to One Corespondence)
Kualitas persepsi sangat penting dalam aktivitas
pencocokan.Mencari bahan yang harus dicocokkan penting dalam
menentukan seberapa sulit bagi anak mencocokkannya. Jumlah objek
yang harus dicocokkan itu penting. Semakin banyak objek di setiap
kelompok, semakin sulit untuk dicocokkan. Aktivitas mencocockkan
termudah dan harus melibatkan penggunaan hal-hal nyata seperti mainan
kecil dan benda-benda familiar lainnya. (Karen Lind K &Charlesworth
Rosalind:1995). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Mencocokkan
ialah membandingkan untuk mengetahui cocok tidaknya (benar tidaknya
dan sebagainya).