Anda di halaman 1dari 10

MATERI 8

KOGNITIF MATEMATIKA (PART 5)


(WAKTU, MENGGAMBAR GRAFIK, DAN SIMBOL)

Evania Yafie, S.Pd., M.Pd

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2018
A. PENDAHULUAN
Masa TK adalah masa yang peka untuk menerima berbagai macam
rangsangan dari lingkungan guna menunjang perkembangan jasmani dan
rohani yang ikut menentukan keberhasilan anak didik mengikuti
pendidikannya di kemudian hari. Oleh karena itu. kegiatan pembelajaran di
TK dilakukan melalui bermain dan harus memperhatikan tahap pertumbuhan
dan perkembangan anak.
TK merupakan tempat bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain.
Pembelajaran kognisi berupa materi metematika di TK dibatasi pada usaha
meletakkan dasar-dasar kesanggupan belajar berhitung. Setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran di TK, anak diharapkan dapat memiliki kemampuan
dan pengetahuan tertentu yang memungkinkan anak dapat mengikuti pelajaran
matematika di SD.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini, menjabarkan bahwa pengembangan
kognitif pada anak usia dini mencakup tiga hal pokok, yaitu pengembangan
kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan umum dan sains, pengembangan
kognitif yang berkaitan dengan konsep bentuk, warna, ukuran dan pola serta
pengembangan kognitif yang berkaitan dengan konsep lambang bilangan dan
huruf.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat memahami kognitif matematika bagian waktu
2. Mahasiswa dapat memahami kognitif matematika bagian mengukur grafik
3. Mahasiswa dapat memahami kognitif matematika bagian simbol
C. PEMBAHASAN MATERI
1. WAKTU
Crain (1992) menyimpulkan ada dua sisi konsep waktu. Ada urutan dan
ada durasi. Urutan waktu ada hubungannya dengan urutan kejadian. Hal ini terkait
dengan gagasan tentang pemesanan. Sementara anak belajar untuk urutan hal
dalam pola, ia juga belajar untuk urutan peristiwa. Dia belajar manik-manik kecil,
menengah, dan besar pergi untuk urutan pola. Dia bangkit, mencuci muka,
menyikat giginya, memakai pakaian, dan sarapan dengan cepat-cepat untuk
beberapa saat. Durasi waktu yang harus dilakukan dengan berapa lama sebuah
cara memakan waktu (detik, menit, jam, hari, dalam waktu singkat, lama).
 Jenis Waktu
Crain (1992) berpendapat bahwa Ada tiga macam waktu yang harus
dipelajari seorang anak. (1) Waktu adalah tindakan keras untuk belajar. Anak
tidak dapat melihatnya dan merasakannya seperti berat badan, volume, panjang,
dan suhu. Ada sedikit petunjuk untuk membantu anak tersebut. Anak muda
menceritakan waktu untuk tiga hal: pengalaman pribadi, aktivitas sosial, dan
budaya. Dalam pengalaman pribadinya, anak itu memiliki masa lalu, sekarang,
dan masa depannya sendiri. Masa lalu sering disebut sebagai "ketika saya masih
bayi." "Tadi malam" bisa berarti kapan saja sebelum sekarang. Masa depan
mungkin seperti kata "setelah tidur malam saya" atau "ketika saya besar". (2)
Waktu dalam hal aktivitas sosial sedikit lebih mudah dipelajari dan masuk akal
bagi anak muda. Anak muda cenderung menjadi budak untuk pesanan dan
rutinitas. Perubahan pada jadwal bisa sangat menjengkelkan. Ini karena waktu
baginya adalah urutan kejadian yang bisa diprediksi. (3) Jenis ketiga adalah waktu
budaya. Ini adalah waktu yang ditetapkan oleh jam dan kalender. Setiap orang
belajar seperti ini. Ini adalah semacam waktu yang mungkin tidak dimengerti anak
usia dini sampai dia berada dalam periode operasi yang konkret. Namun, anak
bisa belajar bahasa (detik, menit, hari, bulan, dll.) Dan nama para pencatat waktu
(jam, jam tangan, kalender). Anak juga bisa belajar mengenal pencatat waktu saat
dia melihatnya.
 Bahasa Waktu
Bahasa waktu menurut Crain (1992) sebagai berikut (a) Kata umum:
waktu, usia. (b) Kata-kata tertentu: pagi, sore, malam, malam, siang, siang hari.
(c) Kata-kata relasional: segera, besok, kemarin, awal, akhir, dulu, baru, sekarang,
kapan, kadang, dulu, sekarang, segera, putih, tidak pernah, sekali, berikutnya,
selalu. , cepat, lambat, cepat, pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. (d) Kata
durasi spesifik: jam dan jam tangan (menit, detik, jam); kalender (tanggal, hari
dalam nama minggu, nama bulan, nama musim, tahun) Hari-hari istimewa: hari
ulang tahun, paskah, kesepuluh, cinco de mayo, Paskah, natal, terima kasih,
liburan, hari sekolah, akhir pekan
 Kegiatan Dasar
Crain (1992) berpendapat bahwa waktu bagi bayi adalah urutan/durasi
kejadian. Di lingkungan pengasuhan yang teratur, bayi belajar dengan cepat
bahwa ketika mereka bangun dari tidur, mereka dipeluk dan dihibur,
mengganti popok, dan saat mereka diberi makan.
Balita menunjukkan pemahamannya tentang kata-kata waktu melalui
tindakannya. Ketika dia diberi tahu "ini makan siang," dia berlari ke kursinya
yang tinggi. Ketika dia diberi tahu bahwa sudah waktunya tidur siang, dia
bisa berlari ke arah lain. Dia akan memperhatikan isyarat yang berarti
sekarang saatnya melakukan sesuatu yang baru. Dia mulai mencari kejadian-
kejadian ini yang mengatakan kepadanya bahwa sebagian waktu berakhir dan
sepotong waktu baru akan dimulai.
Seiring dengan bahasa lisan berkembang, anak akan menggunakan
kata-kata waktu. Dia akan berusaha untuk menempatkan acara dan dirinya
sendiri pada waktunya. Penting bagi orang dewasa untuk mendengarkan dan
menanggapi apa yang dia katakan.
Hal ini sangat penting bagi anak kecil untuk memiliki rutinitas yang
dapat diprediksi dan teratur. Melalui rutinitas inilah anak mendapatkan
pengertian tentang durasi waktu dan urutan waktu. Penting juga baginya
untuk mendengar kata-kata waktu dan untuk didengarkan saat dia mencoba
menggunakan gagasan waktunya. Hal ini terutama penting agar kata-kata
waktunya sendiri diterima.
 Aktivitas Terstruktur
Aktivitas waktu dan urutan dapat terstruktur menjadi pola urutan dengan
menggunakan manik-manik, balok, dan benda lainnya (urutan cerita, pekerjaan
yang berhubungan dengan kalender dan pekerjaan yang berhubungan dengan
jam). Pengalaman dengan urutan pola dan cerita dapat dimulai sejak usia dini.
Anak-anak suka melihat buku-buku bergambar , dan anak-anak dapat
mendengarkan cerita pendek dan mulai menggunakan manik-manik dan jam
untuk membuat urutannya sendiri. Pola, cerita, jam kalender, dan aktivitas waktu
lainnya dapat dilakukan secara lebih terstruktur sejak anak-anak yang berusia
lebih dari 4,5 tahun
2. PENGGUNAAN GRAFIK
Grafik digunakan untuk menunjukkan secara visual dua atau lebih
perbandingan dengan jelas. Ketika anak membuat sebuah grafik, ia menggunakan
keahlian dasar mengklarifikasi, memperbandingkan, menghitung, dan mengukur
untuk membuat sebuah gambar dengan beberapa keterangan. Seorang anak yang
belajar dengan matematika dasar akan menemukan pelajaran yang menarik dan
menantang.
 Tahapan Pengembangan untuk Membuat dan Memahami Grafik
Jenis grafik bagi anak kecil yang dapat membangun kemajuan melalui tiga
tahapan pembangunan. Tahapan 1, anak menggunakan benda nyata untuk
membuat grafik. Contohnya anak membuat grafik dengan menggunakan balok
yang terbuat dari kayu. Di tahap ini hanya membandingkan dua benda. Dasar
utama untuk membandingkan satu per satu yang cocok (satu balok untuk tiap
anak). Tahapan 2, lebih dari dua benda untuk membandingkan. Tahapan 3,
kemajuan anak-anak melalui penggunaan lebih banyak gambar untuk memblokir
grafik. Mereka tidak lagi menggunakan benda nyata melainkan langsung
membuatnya. Di tahapan ini, anak lebih bekerja lebih mandiri.
 Bahan untuk Membuat Grafik
Ada banyak jenis bahan yang bisa digunakan untuk grafik tahap pertama.
Sebuah contoh telah ditunjukkan di mana balok kubus digunakan. Bahan lain juga
bisa digunakan. Tahap awal paling baik menggunakan bahan yang bisa disimpan
dalam posisi tanpa terdorong hingga jatuh atau terdesak oleh anak kecil.
Patokkannya dapat dibuat dari kayu untuk menempatkan rings/ cincin2 grafik
untuk mewakili benda atau orang. Tali dan manik-manik juga bisa digunakan. Tali
dapat digantung menggunakan pengait atau batang: panjangnya kemudian
dibandingkan misalkan yang paling panjang disebelah kiri kemudian tali yang
lebih pendek dari tali pertama di gantung sebelah kanan, begitu seterusnya. Begitu
anak-anak sudah bekerja dengan lebih banyak bahan tabel, mereka bisa
menggunakan blok kubus dan benda lain yang bisa berbaris. Poker, keripik, tutup
botol, koin, dan kacang yang bagus untuk jenis pekerjaan grafik ini. Pada tahap
kedua, grafik dapat dibuat dengan bahan yang sama namun dengan lebih banyak
perbandingan dalam pembuatannya. Kemudian anak bisa melanjutkan rekaman
yang lebih permanen dengan menempelkan gambar potongan atau spidol sejenis.
Pada tahap ketiga, anak-anak bisa menggunakan kotak kertas. Untuk
mempersiapkannya membutuhkan kertas yang sesuai.
 Tema untuk Membuat Grafik
Begitu anak-anak mulai membuat grafik, mereka sering memikirkan
masalah untuk diselesaikan sendiri. Berikut adalah beberapa perbandingan yang
mungkin menarik:
 Jumlah saudara laki-laki dan perempuan
 Warna rambut, warna mata, warna pakaian
 Anak-anak dari anak-anak berkebutuhan khusus
 Ketinggian anak di kelas
 Jumlah anak di kelas
 Ukuran sepatu
 Makanan favorit
 Warna favorit
 Buku cerita favorit
 Jenis cuaca setiap hari selama satu bulan
 Jumlah cangkir air atau pasir yang akan mengisi wadah berbeda
 Waktu, dalam hitungan detik, untuk berlari melintasi taman bermain
 Jumlah anggota kelas hamster bayi memprediksi bahwa hamster betina
mereka akan dikalahkan
 Jumlah anggota kelas memperkirakan bahwa benih kacang mereka akan
tumbuh hari ini.
 Data yang diperoleh mengenai benda tenggelam dan benda mengambang
(sampai 10)
 Perbandingan jumlah biji yang ditemukan di apel, jeruk, lemon, dan jeruk
bali
 Prediksi siswa mengenai item yang akan tertarik dan tidak tertarik oleh
magnet
 Frekuensi dengan berbagai jenis serangga ditemukan di taman bermain
 Jarak yang digulung akan bergulir saat landai dengan tingkat kecuraman
yang berbeda digunakan
 Perbandingan jumlah item berbeda yang ditempatkan dalam rencana
keseimbangan untuk menimbang sama dengan bobot standar.

3. SIMBOL
Simbol jumlah biasanya disebut angka. Setiap angka biasanya
menjelaskan seberapa jumlah dan seberapa banyaknya. Nama dalam angka
haruslah dipelajari. Urutan, atau susunan juga harus dipelajari. Banyak anak yang
belajar dengan menggunakan alat peraga dengan tujuan pembelajaran angka lebih
alami dan pengalaman informal yang didapatkannya saat melakukan kegiatan
sehari-hari.
Anak usia dini biasanya melihat kisaran angka antara (nomor 1-23).
Mereka memiliki beberapa pengetahuan dan ada juga beberapa dari mereka belum
mengerti tentang itu. Mereka sering melihat angka di rumah, di handphone di jam
dinding dan di plat mobil. Terkadang mereka juga menonton program TV anak
anak yang mengajarkan tentang angka. Kadangkala mereka mulai mengenali
angka 1-10 sejak usia 2-5 tahun. Namun ada anak yang memulai dari angka 4 atau
lebih itu arena mereka telah tahu nilai atau jumlah dari nomor yang sama itu. Dia
sanggup membayangkan nama dari simbol 3 dan 3 buah objek tetapi mereka
tidak menyadari angka 3 itu adalah suatu objek.
 Kemampuan Menghitung Simbol
Ada 6 metode untuk menghitung angka untuk anak usia dini.
a. Mereka mempelajari untuk mengetahui dan menyebutkan nama dari angka
tersebut
b. Mereka mempelajari untuk menempatkan angka secara urut:
0-1-2-3-4-5-6-7-8-9-10
c. Mereka mempelajari tentang menggabungkan bilangan dengan satu
perangkat:
“1” sama dengan satu objek
d. Mereka mempelajari angka di dalam urutan agar lebih dari sekedar jumlah
yang datang sebelum itu. (yakni seperti, dua lebih banyak dari satu, tiga lebih
banyak dari dua dan seterusnya.
e. Mereka mempelajari untuk mencoocokkan beberapa angka ke set manapun
sesuai dengan ukuran dengan nomor itu dan membuat serangkaian angka
yang tepat.
f. Mereka belajar untuk membuat (menulis) angka.
 Aktivitas Sehari-hari
Anak usia dini akan memperhatikan symbol angka yang mereka lihat
disekitar mereka. Contohnya seperti ketika mereka melihat jam, handphone, no
rumah, halaman buku, kotak makan, tayangan tv, penggaris, gelas ukur, plat
nomor dan masih banyak lagi symbol angka yang ada di berbagai tempat. Mereka
juga bnyak mendengar dari orang orang seperti
 Nomor handphone ku adalah 085678901234
 Nomor rumahku adalah 1756
 Umurku adalah 8 tahun
 Aku punya uang sebanyak Rp 5.000
 Suhu sekarang adalah 37 Celcius
 Anak usia dini belajar dari apa yang mereka dengar dan mereka lihat dan
mengimplementasikannya ke dalam bentuk permainan mereka.

D. RANGKUMAN
Anak mulai belajar bahwa menggunakan waktu memiliki durasi dan waktu
itu terkait dengan urutan kejadian. Anak-anak pertama kali berhubungan dengan
pengalaman pribadinya dan ke urutan aktivitas hariannya. Sampai anak memasuki
periode operasional yang konkret sehingga dia dapat menggunakan satuan waktu
dalam cara yang digunakannya. Anak-anak mempelajari konsep waktunya
meskipun pengalaman naturalistik dan informal sebagian besarnya. Saat dia
berusia sekitar 4 1/2 atau 5 tahun, dia juga bisa melakukan aktivitas yang
terstruktur.
Membuat grafik menyediakan sarana untuk penggunaan beberapa
keterampilan matematika dasar secara kreatif. Anak bisa dimasukkan ke dalam
bentuk gambar hasil klasifikasi, penghitungan, dan aktivitas pengukuran. Grafik
juga berfungsi sebagai alat untuk mengintegrasikan matematika dengan area
konten yang lebih baik seperti studi sains dan sosial melalui penyediaan wahana
untuk menggambarkan dan menganalisis data.
Angka adalah symbol untuk menunjukkan jumlah. Nama dalam angka
haruslah dipelajari. Urutan, atau perintah juga harus dipelajari. Anak harus
mengetahui bahwa nomor yang telah mewakili yang merupakan salah satu lebih
besar dibandingkan dengan satu sebelum (dan satu lagi maka yang akan menjadi
selanjutnya)

E. DAFTAR PUSTAKA
Crain, William. 1992. Theories Of Development Concepts and Aplication.
Prantice-Hall, Inc: Asimon & Schuster Company.
E, Kurniati, Y, Rachmawati. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak
Usia Taman Kanak-kanak Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Elizabth, B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak. Erlangga. Edisi ke-6 Jilid 2.
Jakarta
Fridani, L. & dkk. 2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Karen Lind.K & Charlesworth Rosalind. 1995. Math and Science For Young
Children. USA. Delmar Publishers.
Mutiah,Dian. 2012. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Pranada
Media Group
Santrok, W. John . 2007. Perkembangan Anak. Erlangga. Edisi ke-7 Jilid 2.
Jakarta.
T Musfiroh .2008 .Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT Grasindo

F. SOAL
1. Jelaskan mengenai kognitif matematika bagian waktu!
2. Jelaskan mengenai kognitif matematika bagian penggunaan grafik!
3. Jelaskan mengenai kognitif matematika bagian simbol!
4. Jelaskan mengenai aktivitas yang bisa dilakukan mengenai kognitif
matematika bagian waktu, penggunaan grafik, dan simbol!
5. Bagaimana implementasi kognitif matematika bagian waktu, penggunaan
grafik, dan simbol pada anak usia dini?

Anda mungkin juga menyukai