Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................... ii
BAB 3 PEMBAHASAN.................................................................... 6
A.Pengertian Manusia Sebagai Berbudaya.................................. 6
B. Pengertian Manusia Sebagai Religius...................................... 9
BAB 4 PENUTUP................................................................... 13
Kesimpulan............................................................................. 13
Daftar Pustaka.............................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia sangatlah kompleks, begitu pula dengan hubungan yang
terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut terjadi antara manusia
dengan makhluk hidup di sekitarnya serta dengan Sang Pencipta. Maka setiap
hubungan tersebut haruslah berjalan dengan seimbang.
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Memahami hakikat manusia
2. Melakukan ibadah dengan baik, karena telah memahami hakikat manusia.
3. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas filsafat pendidikan tentang
berbudaya serta sebagai bahan atau referensi bagi pembaca untuk menambah
wawasan yang mencakup manusia sebagai makhluk budaya.
iii
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Budaya
Budaya merupakan bentuk majemuk dari kata budi-daya yang berarti
cipta, karsa, dan rasa. Budaya berasal dari bahasa sansekerta “budhayah”
yang berarti budi dan akal. Budaya dalam bahasa belanda yaitu
“culturur”. Dalam bahasa inggris “culture”. Sedangkan dalam bahasa
latin dari kata “colera”. Colera berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan serta mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian
pengertian budaya adalah segala aktifitas manusia untuk mengolah dan
mengubah alam.
▫️Linton 1940
▫️Koentjaraningrat 1979
4
3. PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
RELIGIUS
Hanya manusia juga di muka bumi ini yang memiliki keyakinan dan
agama. Hewan tidak memiliki keyakinan dan agama.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKLUK
BERBUDAYA
10
11
BAB 4
PENUTUP
*KESIMPULAN
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh, manusia merupakan
makhluk tuhan yang paling sempurna, karena ia dibekali akal budi.
Manusia memiliki harkat dan derajad yang tinggi. Harkat adalah
nilai sedangkan derajat adalah kedudukan. Pandangan demikian
berlandaskan pada ajaran agama yang diyakini oleh manusia sendiri.
Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan hal tersebut, maka
prinsip kemanusiaan berbicara, prinsip kemanusiaan mangandung arti
adanya penghargaan dan penghormatan terhadap harkat dan martabat
manusia yang luhur itu, semua manusia adalah luhur, karena itu
manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karea perbedaan
suku, ras, keyakinan, status sosial ekonomi, asal usul dan
sebagainya.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Sumber web:
https://onlinelearning.uhamka.ac.id/mod/resource/view.php?id=272078#:~:text=
%E2%80%9CMANUSIA%20SEBAGAI%20MAKHLUK%20YANG
%20BERBUDAYA,MENCIPTAKAN%20KEBAIKAN%2C%20KEBENARAN
%20DAN%20KEADILAN
https://www.kompasiana.com/riandryrr/5f1583fd097f361b607ddac4/hakikat-
manusia-sebagai-makhluk-religius
https://www.academia.edu/31291722/
HAKIKAT_MANUSIA_SEBAGAI_MAKHLUK_BUDAYA_docx
15