Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR 2

Dosen Pembimbing :

Surawan, S.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 8

1.Ahmad Miftahuddin ( 1104170022 )

2.Budi Septiyana Putri ( 1104170023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN

2020
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah selain puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga pembuatan makalah ini
bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Dosen pengampu Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar, Surawan, S.Pd yang telah memberikan bimbingan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Pembuatan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar. Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan
dan pengalaman dari penulis. Maka dari itu, penulis sangat mengharap saran dan
kritik yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Sehingga diharapkan
bisa digunakan sebagai bahan pembenahan yang lebih lanjut serta peningkatan
kualitas dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi penulis.

Tuban, 07 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................... i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

I.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 2

I.3. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3

2.1 Pengertian Manusia........................................................................... 3


2.2 Manusia dan Pengabdian ................................................................ 7
2.3 Manusia dan Kegelisahan.................................................................. 8
2.4 Manusia dan Harapan ...................................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan


pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang langkah-langkah yang
dikembangkan menjadi masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu Budaya Dasar (IBD)
tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah manusia dan
kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik
seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. Dalam pengetahuan
budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the
Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th
humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-
nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping
tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Adapun Manusia adalah makhluk Allah yang di anugrahi akal, fikiran, dan fisik
untuk menunjang kehidupannya sebagai seorang insan yang di tunjuk oleh Allah
untuk menjadi khalifah di bumi yang Allah Yang Maha Kuasa ciptakan.

Oleh karena manusia adalah khalifah di bumi ini sepatutnya seorang


manusia haruslah mempunyai prilaku yang sesuai dengan yang Tuhan inginkan

1
untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan dengan segala
makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga kelestariannya.Manusia yang
menjadi seorang terpilih dan tinggi derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah
mempunyai kepercayaan, ilmu, dan menjalankan segala apa yang di perintahkan
Allah dan menjauhi yang di larang oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang
mempunyai akal dan fikiran serta fisik manusia haruslah memanfaatkan anugrah
yang di berikan oleh Allah itu dengan sebaik – baiknya dan jangan menyalah
gunakannya sebagai suatu yang Allah benci. Manusia haruslah mempunyai
budaya yang baik untuk menjadikannya seorang manusia yang memiliki derajat
tinggi di mata Allah SWT. Maka manusia harus menjadikan budaya yang baik
sebagai bagian dari dirinya tanpa mengabaikan apa yang menjadi kewajiban
sebagai makhluk yang berketuhanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Manusia?
2. Apa yang dimaksud Manusia dan Pengabdian?
3. Apa yang dimaksud Manusia dan Kegelisahan?
4. Apa yang dimaksud Manusia dan Harapan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manusia.
2. Untuk Mengetahui apa itu Manusia dan Pengabdian.
3. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Manusia dan Kegelisahan.
4. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Manusia dan Harapan.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia

Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan


budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof
Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince )

Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan


yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.
Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100% benar dan 100%
salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain astronomi,
fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2. Ilmu-ilmu Sosial ( social scince )

Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan


yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi
hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat
berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial
antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, antropologi sosial,
sosiologi hukum, dan sebagainya.

3. Pengetahuan Budaya ( the humanities )

3
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-
kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-
pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu Budaya Dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu


budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk
berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan budaya.

 Adapun Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”


(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah

4
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan,
setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai
makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui
kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa
menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia
memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu
Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah
manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur
seluruh sistem kehidupan di muka bumi.

Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan.


Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna
tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan
tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya. Oleh karena fitrah manusia yang
diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk
beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh
melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa
Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk


yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang
makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat
mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas
tersurat dalam lingkungan sehari-hari.

5
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam
setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan
dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih
tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.

 Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah
pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the
humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi
yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman
dan tempat.

Menunjuk kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia
dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana
pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-
pokok bahasan yang dikembangkan adalah :

1. Manusia dan cinta kasih

2. Manusia dan Keindahan

3. Manusia dan Penderitaan

4. Manusia dan Keadilan

6
5. Manusia dan Pandangan hidup

6. Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian

7. Manusia dan kegelisahan

8. Manusia dan harapan

2.2 Manusia dan pengabdian


Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah suatu
penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan
ikhlas, bahkandiikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian
untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupamateri, perasaan, jiwa raga.
Dengan begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupuntenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan denganikhlas.

Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah


ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada
bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan
kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari
apa yangdiabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh
anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga
kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan
Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang
pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam
penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan manusia.

 Macam-macam Pengabdian

7
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab maka pengabdian dibedakan
menjadi beberapa macam antaralain, :

1. Pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu penyerahan diri secara penuh


terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh
pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa
2. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di
dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan
tanggng jawab terhadap masyarakat.
3. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang
melindunginya.
4. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang
merasa iktu bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi
persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang
menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela
berkorban untuk mempertahankan hartanya.

2.3 Manusia dan Kegelisahan


 Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya,
selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar
ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah
laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari
kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh
kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara

8
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang
diinginkan tidak tercapai.

 Manusia dan Kegelisahan


Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas
merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut
berkebihan, sering sekali datangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari
adanya konflik internal atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang
kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.

Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya
keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup.
2. Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan
masyarakat sekitarnya.

 Sebab-sebab timbulnya rasa takut :


1. Kurang beriman
Pengaruh iman terhadap jiwa dan kehidupan manusia, diantaranya berani, sebab
bagi yang beriman tidak ada yang l ebih kuat dari kekuatan Allah dan tidak ada
kebesaran yang melebihi kebesaran Allah.

2. Kurang atau tidak yakin akan kekuatn diri sendiri


Kurang yakin akan kekuatan diri sendiri menjadi seorang yang pengecut, ancaman
yang dihadapinya terasa begitu besar sebaliknya diri merasa kecil.

9
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan
didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki
keyakinan dan keberanian.

 Penanggulangan Penderita Ansietas :


1. Menjelaskan kelainan yang dideritanya, yakni mengungkapkan trauma
dimasa lampau yang mungkin mengakibatkan konflik dihatinya.
2. Psikoterapi, yakni memberikan kepastian dan keyakinan bahwa sang
penderita akan selalu dilindungi fan dimengerti serta diberikan rasa
simpati dan perhatian kepadanya
3. Berupaya agar dirinya memasuki suatu keadaan yang rileks
4. Mendekatkan diri kepada Allah.
5. Pemberian obat penenang

 Bentuk-bentuk kegelisahan
1) Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.

Sumber-sumber dari keterasingan:


~ Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat
contoh: mencuri, angkuh, keras kepala,dll
~ Sikap rendah diri, merasa tidak berharga karena cacat fisik, pendidikan rendah
dan sebagainya

2) Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa
orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi
kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun

10
sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih
nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.

3) Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk
logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan
lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.

4) Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
A. Kecemasan tentang Kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam
dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang
mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda
tertentu atau keadaan tertentu dilingkunganya.

B. Kecemasan Neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan
neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya
dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba.

C. Kecemasan Moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh
suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.

11
2.4 Manusia dan Harapan
 Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan
demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan,
tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk
berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap,
kita harus bertindak. Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung
berlebihan pada harapan demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum
menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak disertai dengan harapan di dalam
hati adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak
akan mengecewakan selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.

 Manusia dan Harapan


Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan,
penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu
yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau
kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud.
 Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis
harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah
memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu
yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada
tanda-tanda rasional tidak akan terjadi.
 Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan
keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda,
orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang
yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit.
 Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam
hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di
wujudkan hal-hal sebagai berikut:
 Harapan apa yang baik

12
 Bagaimana cara mencapai harapan itu
 Bagaiman bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun
di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua
tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan
antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada
hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya
menjadi kenyataan dan terwujud.
 Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir
ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain
itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan
spiritualnya.

Dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain:
1. Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiyah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oleh
Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama
dengan manusia lain dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai macam-macam
kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan
atas: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dengan adanya dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

13
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia
atau kebutuhan manusia itu ialah:
a. Kelangsungan hidup (surviral)
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, papan itu, maka manusia
kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan uang tinggi harapan
memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi, atau
tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan: pangan,
sandang dan papan yang layak terpenuhi.
b. Keamanan (safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seseorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda
minta perlindungan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia
mka tumbuh pula kesadran akan hak dan kewajiban. Bila seorang telah
menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya
mempunyai harapan untuk di cintai dan mencintai.
d. Diakui lingkungannya (status)
Setiap manusia membutuhkan status, siapa, untuk apa, mengapa manusia
hidup. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga
diri orang antara lain melekat pada status orang itu.
e.      Perwujudan cita-cita (self actualization)
Manusia berharap untuk diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya
atau kepangkatanya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan
bakat atau kepandainnya agar diterima atau diakui kehebatannya.

14
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
3.1.1 Manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism).
3.1.2 Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah
suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih,
biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkandiikuti pengorbanan.
3.1.3 Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas.
Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya
adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya
secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal
atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan
seseorang atau sesuatu yang dicintainya.
3.1.4 Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan,
penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan
adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus
melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya
sesuatu terjadi atau terwujud.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://09pandhika.blogspot.com/2015/05/manusia-dan-kegelisahaan.html
https://aridhoabby.wordpress.com/2016/06/03/manusia-dan-pengabdian-ibd3/
https://www.academia.edu/37325125/ISBD_-_Manusia_dan_Harapan
https://tugassosialdasar.wordpress.com/ilmubudayadasar/

16

Anda mungkin juga menyukai