Dosen Pembimbing :
Surawan, S.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 8
2020
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih indah selain puja dan puji syukur kehadirat Allah
SWT, atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya. Sehingga pembuatan makalah ini
bisa berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada Dosen pengampu Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar, Surawan, S.Pd yang telah memberikan bimbingan kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Pembuatan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Ilmu Budaya Dasar. Penulis sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan
dan pengalaman dari penulis. Maka dari itu, penulis sangat mengharap saran dan
kritik yang membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Sehingga diharapkan
bisa digunakan sebagai bahan pembenahan yang lebih lanjut serta peningkatan
kualitas dari makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
khususnya bagi penulis.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun Manusia adalah makhluk Allah yang di anugrahi akal, fikiran, dan fisik
untuk menunjang kehidupannya sebagai seorang insan yang di tunjuk oleh Allah
untuk menjadi khalifah di bumi yang Allah Yang Maha Kuasa ciptakan.
1
untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan dengan segala
makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga kelestariannya.Manusia yang
menjadi seorang terpilih dan tinggi derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah
mempunyai kepercayaan, ilmu, dan menjalankan segala apa yang di perintahkan
Allah dan menjauhi yang di larang oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang
mempunyai akal dan fikiran serta fisik manusia haruslah memanfaatkan anugrah
yang di berikan oleh Allah itu dengan sebaik – baiknya dan jangan menyalah
gunakannya sebagai suatu yang Allah benci. Manusia haruslah mempunyai
budaya yang baik untuk menjadikannya seorang manusia yang memiliki derajat
tinggi di mata Allah SWT. Maka manusia harus menjadikan budaya yang baik
sebagai bagian dari dirinya tanpa mengabaikan apa yang menjadi kewajiban
sebagai makhluk yang berketuhanan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manusia.
2. Untuk Mengetahui apa itu Manusia dan Pengabdian.
3. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Manusia dan Kegelisahan.
4. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Manusia dan Harapan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia
3
Pengetahuan Budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-
kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik,dan lain-lain. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic
Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan perkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan pengertian-
pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji
masalah masalah manusia dan kebudayaan.
4
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan,
setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika,
tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai
makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui
kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa
menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia
memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu
Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah
manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur
seluruh sistem kehidupan di muka bumi.
5
Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam
setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan
dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih
tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah
pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup
kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the
humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi
yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman
dan tempat.
Menunjuk kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia
dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana
pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD. Pokok-
pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
6
5. Manusia dan Pandangan hidup
Macam-macam Pengabdian
7
Munculnya pengabdian karena ada Tanggung Jawab maka pengabdian dibedakan
menjadi beberapa macam antaralain, :
8
definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang
diinginkan tidak tercapai.
Takut atau gelisah dalam bahasa arab sering disebut khauf yang artinya
keadaan jiwa disaat manusia terancam.
Faktor terjadinya kegelisahan atau kecamasan :
1. Ketidakmampuan seorang dalamenghadapi kenyataan hidup.
2. Munculnya rasatakut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3. Situasi budaya kita yang belum mapan betul.
4. Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri.
5. Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya.
6. Karena sedang menunggu sesuatu.
7. Faktor dari luar yang terjadi karena lingkungan dimana ia tinggal dan
masyarakat sekitarnya.
9
3. Karena merasa bersalah atau berdosa
Karena perbuatan dosa akan mengguncangkan jiwa dan menimbulkan keraguan
didalam hatinya, oleh sebab itu orang yang jiwanya labil tidak akan memiliki
keyakinan dan keberanian.
Bentuk-bentuk kegelisahan
1) Keterasingan
Keterasingan mempunyai arti perihal yang berkenaan dengan ketersisihan dari
pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
2) Kesepian
Perasaan sepi singgah dihati manusia tergantung dari masalah yang menimpa jiwa
orang yang mengalaminya. Orang yang mengasingkan diriny sehingga terjadi
kesepian mungkin karena kesombonganya atau sikap rendah dirinya. Namun
10
sebab utama orang kesepian adalah takut kehilangan hak hidup dan hak memilih
nama baik, selain itu juga disebabkan oleh frustasi.
3) Ketidakpastian
Orang yang pikiranya terganggu tidak lagi berpikir secara jernih, teratur untuk
logis mengambil kesimpulan, karena dalam pikiranya selalu menerima rangsangan
lain yang baru, sehingga pikiranya kacau.
4) Kecemasan
Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam :
A. Kecemasan tentang Kenyataan
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam
dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam untuk mencelakakanya. Pengalaman bahaya dan timbulnya
kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang
mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda
tertentu atau keadaan tertentu dilingkunganya.
B. Kecemasan Neurotis(saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah.Kecemasan
neurotis dapat dibedakan dalam 3bentuk:
~ Bentuk kecamasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya
dengan segera pada lingkungan yang kiranya cocok.
~ Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional(phobia)
~ Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba- tiba.
C. Kecemasan Moril
merupakan suatu perasaan bersalah atau malu dalam ego, yang ditimbulkan oleh
suatu pengamatan mengenai bahaya dari hati nurani.
11
2.4 Manusia dan Harapan
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan
demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan harapan,
tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk
berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap,
kita harus bertindak. Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung
berlebihan pada harapan demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum
menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak disertai dengan harapan di dalam
hati adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna. Harapan tidak
akan mengecewakan selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen.
12
Bagaimana cara mencapai harapan itu
Bagaiman bila harapan tidak tercapai
Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun
di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua
tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan
antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada
hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya
menjadi kenyataan dan terwujud.
Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap manusia lahir
ke dunia ini langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Di tengah-tengah manusia lain
itulah seseorang dapat hidup dan berkembang fisik dan jasmani, serta mental dan
spiritualnya.
Dua hal yang mendorong manusia hidup bergaul dengan manusia lain:
1. Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiyah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oleh
Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau
harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama
dengan manusia lain dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai macam-macam
kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan
atas: kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dengan adanya dorongan
kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai
harapan, Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan unutuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
13
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia
atau kebutuhan manusia itu ialah:
a. Kelangsungan hidup (surviral)
Untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, papan itu, maka manusia
kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan uang tinggi harapan
memperoleh pangan, sandang, dan papan yang layak akan terpenuhi, atau
tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan: pangan,
sandang dan papan yang layak terpenuhi.
b. Keamanan (safety)
Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seseorang anak lahir ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir, dengan suara tangis, itu pertanda
minta perlindungan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan di cintai (be loving and love)
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia
mka tumbuh pula kesadran akan hak dan kewajiban. Bila seorang telah
menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa sehinga sudah saatnya
mempunyai harapan untuk di cintai dan mencintai.
d. Diakui lingkungannya (status)
Setiap manusia membutuhkan status, siapa, untuk apa, mengapa manusia
hidup. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga
diri orang antara lain melekat pada status orang itu.
e. Perwujudan cita-cita (self actualization)
Manusia berharap untuk diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya
atau kepangkatanya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan
bakat atau kepandainnya agar diterima atau diakui kehebatannya.
14
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.1.1 Manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang
individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia
merupakan suatu oganisme hidup (living organism).
3.1.2 Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah
suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih,
biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkandiikuti pengorbanan.
3.1.3 Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas.
Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya
adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekali datangnya
secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal
atau konflik dari dalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan
seseorang atau sesuatu yang dicintainya.
3.1.4 Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan,
penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan
adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus
melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya
sesuatu terjadi atau terwujud.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://09pandhika.blogspot.com/2015/05/manusia-dan-kegelisahaan.html
https://aridhoabby.wordpress.com/2016/06/03/manusia-dan-pengabdian-ibd3/
https://www.academia.edu/37325125/ISBD_-_Manusia_dan_Harapan
https://tugassosialdasar.wordpress.com/ilmubudayadasar/
16