Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKEKAT ILMU BUDAYA DASAR

Dosen pengampu :

Wiwin Luqna Hunaida, M.Pd. I

Disusun oleh :

Muhammad Alfian Kahfi (09010620008)

Muhammad Shoffi Mubaroq Burhanudin (09010620010)

Abian Zhafran Dzaky Muhammad (09020620015)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa
yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah yang kami beri judul hakekat ilmu budaya dasar sebagai
tugas mata kuliah ilmu alamiah dasar. Dalam makalah ini kami mencoba untuk
menjelaskan tentang bagaimana .

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Jombang. 11 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................... ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ........................................................................ 1


B.Rumusan Masalah ................................................................... 1
C.Tujuan ..................................................................................... 2

BAB 2 : PEMBAHASAN

A.Pengertian ilmu budaya dasar ................................................. 3


B.Tujuan ilmu budaya dasar ....................................................... 4
C.Ruang lingkup ilmu budaya dasar .......................................... 5
D.Pengertian kebudayaan ........................................................... 6
E.Unsur-unsur kebudayaan ......................................................... 7
F.Hubungan manusia dengan kebudayaan ................................. 9

BAB 3 : PENUTUP

A.Kesimpulan ............................................................................. 11
B.Saran ....................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 12

ii
BAB 1
PENDAHUULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat


memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang langkah-
langkah yang dikembangkan menjadi masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang


diharapkan dapat memberikan pe-ngetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-
masalah manusia dan kebudayaan, dengan demikian jelas bahwa mata
kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah
satu bidang keahlian (disiplin) yang termasuk. Dalam pengetahuan
budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu
usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar-nya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub


masalah sesuai dengan latar belakang diatas yakni sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari ilmu budaya dasar?


2. Apa tujuan dari ilmu budaya dasar?
3. Apa saja ruang lingkup ilmu budaya dasar?
4. Apa pengertian kebudayaan?
5. Apa saja unsur-unsur dari kebudayaan?
6. Apa saja hubungan dari manusia dengan kebudayaan?

1
C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui apa pengertian dari ilmu budaya dasar.


2. Mengetahui apa tujuan dari ilmu budaya dasar.
3. Mengetahui ruang lingkup ilmu budaya dasar.
4. Mengetahui apa pengertian kebudayaan.
5. Mengetahui unsur-unsur dari kebudayaan.
6. Mengetahui hubungan dari manusia dengan kebudayaan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian ilmu budaya dasar

Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat


memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah
bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri
berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan
halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia
menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri. Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk
kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan.

Ilmu budaya dasar merupakan jalan atau arah didalam bertindak


dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.Sedangkan Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-
masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang tanpa kita sadari telah
sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam
keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang
tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya

3
dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Dan tanpa kita sadari pula Ilmu
Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan
sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya
kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan
sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan
atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang baik.

B. Tujuan ilmu budaya dasar

Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan


untuk mendidik ahli dalam suatu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya. Akan tetapi, Ilmu Budaya Dasar semata-mata
sebagai salah satu usaha pengembangan kepribadian mahasiswa, dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sertanya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.

Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut, Ilmu Budaya Dasar


diharapkan dapat:

1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan


budaya.

2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas


pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya, serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan
yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agar mahasiswa sebaga calon pemimpin bangsa dan


Negara serta ahli dalam bisang disiplin masing-masing.

4. Mengusahakan wahana kokmunikasi para akademis agar mereka lebih


mampu berdialog satu sama lain. Dengan demikian, para akdemis
diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

4
C. Ruang lingkup ilmu budaya dasar

Ada 2 masalah pokok yang menjadi bahan pertimbangan untuk


menentukan ruang lingkuo kajian mata kuliah imu budaya dasar , yaitu :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapkan


masalah kemanusiaan dn berbudaya yng dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya.

2. Hakekat manusia yang satu tau universal, akan tetapi yang beraneka
ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing jaman dan
tempat.

Menilik kedua masalah pokok yang bias dikaji dlam mata kuliah
ilmu budya dasar tersebut diatas manpak dengan jelas bahwa manusia
menempati posisi sentral dalam pengkajian.

Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :

- Manusian dan cinta kasih

- Manusia dan keindahan

- Manusisa dan penderitaan

- Manusia dn keadilan

- Manusia dan pandangan hidup

- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian

- Manusia dan kegelisahan

- Manusia dan harapan.

Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya yang tercakuo


dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mngenai cinta, misalnya, terdapat
dalam karya sastra, tarian, musical, ilsafat, lukisan, patung dan sebagainya.

5
Ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu tari, ilmu filsafat dan
lain ilmu yang terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar
hanya mempergunkan karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya untuk mendekti masalah-masalah kemanusiaan dan budaya.

D. Pengertian kebudayaan

Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta


“budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal.
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul
“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks
yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang
didapat manusia sebagai anggota masyarakat.

Pada sisi yang agak berbeda, Koentjaraningrat mendefinisikan


kebudayaan sebagai keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan
yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkanya dengan belajar
dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Dari beberapa
pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupanan masyarakat.

Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan


manusia, yang meliputi:

a. Kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-


benda ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga,
dan lain-lain.

6
b. Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang
tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu
pengetahuan, dan sebagainya.

2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan


hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.

3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa


masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk
kebudayaan. Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia
(secara individual maupun kelompok) dapat mempertahankan
kehidupannya. Jadi, kebudayaan adalah hampir semua tindakan
manusia dalam kehidupan sehari-hari.

E. Unsur-unsur kebudayaan

Setiap masyarakat memiliki kebudayaan. Kebudayaan setiap


masyarakat berbeda-beda. Namun, ada unsur-unsur pokok kebudayaan
yang secara umum dimiliki oleh setiap masyarakat. Unsur yang dimaksud
sering disebut unsur-unsur kebudayaan universal (cultural universals).

Beberapa ahli telah merumuskan unsur-unsur kebudayaan pokok.


Para ahli tersebut, di antaranya Melville J. Herskovits yang menyampaikan
empat unsur pokok kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi,
keluarga, dan kekuasaan politik.

Sementara itu Bronislaw Malinowski menyebut unsur-unsur


pokok kebudayaan sebagai berikut:

1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota


masyarakat sebagai upaya menguasai alam sekitarnya.

2. Organisasi ekonomi.

3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan, termasuk


keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama.

7
4. Organisasi kekuatan.

Adapun C. Kluckhohn dalam karyanya Universals Categories of


Culture memaparkan ada tujuh unsur kebudayaan yang dianggap cultural
universals, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem kepercayaan (sistemreligi)

Setiap masyarakat memiliki keyakinan terhadap hal-hal


bersifat religi, bahkan pada masyarakat atheis (tidak percaya
adanya Tuhan) sekalipun.

2. Sistem pengetahuan

Setiap masyarakat mempunyai sistem pengetahuan yang


mungkin berbeda-beda pada setiap masyarakatnya.

3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

Setiap masyarakat juga memiliki pakaian, perumahan, alat-


alat rumah tangga, alat-alat produksi, senjata, dan sebagainya.

4. Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi

Dalam masyarakat selalu ada mata pencaharian atau sistem


ekonomi, seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem
distribusi, dan sebagainya.

5. Sistem kemasyarakatan

Setiap masyarakat biasanya memiliki kemasyarakatan, di


antaranya, sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem
hukum, dan sistem pekawinan.

6. Bahasa, baik lisan maupun tulisan

Masyarakat mana yang tidak memiliki bahasa? Tentunya


tidak ada masyarakat yang tidak memiliki bahasa, baik bahasa
lisan maupun tulisan.

8
7. Kesenian, baik seni rupa, seni suara, maupun seni lainnya

Setiap masyarakat mempunyai berbagai macam seni yang


tentunya berbeda dengan masyarakat lainnya.

Selain unsur di atas, para hali mengemukakan unsur budaya


sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4


unsur pokok, yaitu:

a. alat-alat teknologi

b. sistem ekonomi

c. keluarga

d. kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang


meliputi:

a. Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara


para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
alam sekelilingnya.

b. Organisasi ekonomi

c. Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk


pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)

d. Organisasi kekuatan (politik)

F. Hubungan manusia dengan kebudayaan

Secara sederhana hubungn antara manusia dan kebudayaan adalah


mannusia sebgai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan oleh manusia.

9
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya walaupun dua duanya berbeda tetapi tetap satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan setelah kebudayaan itu
tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dengannya. Tampak akhirnya keduanya merupakan ssatu kesatuan.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat
dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling kait satu sama lain. Proses
dialektis ini tercipta melalui tiga tahan yaitu:

1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya


dengan membangun dirinya.

2. Obyektivitas, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas


objektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia.

3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh


manusia.

Manusia dengan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat satu


sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan
mana yang lebih awal muncul, manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu
agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

10
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:

1. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal,


berbudi, dan berbudaya

2. Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide,


gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak
yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.

3. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang


diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang
bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik
serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir, muhhamad (2008) Ilmu Sosial Budaya Dasar : Bandung ; PT. Citra
Aditya Bakti

Adimiardja, Kusnaka (2008) Dinamika Budaya Lokal ; Bandung ; Pusat Kajian


LBPB

Al Muchtar, Suwarma (2004 ) Pengambanagan Berfikir dan Nilai Dalam


Pendidikan IPS; Bandung ; Gelar Pustaka Mandiri.

Bakker J W M (1998) Filsafat Kebudayaan Sebuah Pengantar ; Jogjakarta ;


Kanisius

Fathoni, Abdurahmat (2005) Antropologi Sosial Budaya ; Jakarta ; Rineka Cipta

Garna, Yuditira (1996) Sistem Budaya Indonesia : Bandung : Program


Pascasarjana Padjajaran

Ihromi, T.O (2006) Pokok-pokok antropologi Budaya ; Jakarta ;Yayasan Obor


Indonesia

Kusumohamidjojo, Budiono (2009) Filsafat Kebudayaan ; Proses Realisasi


Manusia ; Jogjakarta ; Jalasutra

Sedyawati, Edi (2007) Budaya Indonesia ; Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah :
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

12

Anda mungkin juga menyukai