Anda di halaman 1dari 30

TUGAS ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

“ HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP ISBD “

OLEH KELOMPOK I :

NAMA : AMELIA HADJA (1823754911)

AMENSI SUSANA LEUANAN (1823754912)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kelancaran sehingga makalah yang berjudul “HAKIKAT DAN RUANG

LINGKUP ISBD ”. ”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas ILMU SOSIAL

BUDAYA DASAR .

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan

semua yang telah membantu kami dalam mengerjakan proposal ini. Penulis

menyadari bahwa makalah ini belum lah sempurna. Oleh karna itu, Kami sangat

mengharapkan Saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat

dibutuhkan untuk peyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan

peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.


Kupang, MARET 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Katapengantar.......................................................................................... i

Daftar isi...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan penulis .................................................................................1

1.3 Rumusan masalah …………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, tujuan dan fungsi ilmu sosial budaya dasar ………

2.2 latar belakang pentingnya ISBD ……………………………

2.3 visi dan misi ISBD …………………………………………..

2.4 Ruang lingkup ISBD ……………………………………………………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................9

3.2 Saran …………………………………………………………………

3.3 Daftar Pustaka.................................................................................. 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara sederhana ISBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang

dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Menurut

pendapat saya memang penting dan mutlak mata kuliah umum ini dipelajari oleh
mahasiswa yang berada di perguruan tinggi di Indonesia ,dikarenakan hal ini untuk

mengembangkan daya tangkap, persepsi, penalaran, dan apresiasi mahasiswa

terhadap lingkungan budaya.

Berpijak dari hal di atas, tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk

mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan

dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai

lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih luas. ISD memberikan dasar-

dasar pengetahuan kepada manusia yang diharapkan akan cepat tanggap serta

mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah dalam kehidupan

masyarakat (masalah social). dengan mengetahui dan mengorientasikan diri

kedalamnya, paling tidak ia harus mempu mengetahui kea rah mana pemecahan

jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah ISBD ini,

mahasiswa diharapkan memperlihatkan :

a. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya secara

kritis dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri hingga

menghasilkan suatu nilai yang bermanfaat untuk dirinya.

b. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan

nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.

c. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah

dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak

nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.


1.2 Tujuan Penulisan

1. Meninggkatkan minat belajar mandiri bagi mahasiswa tentang manusia dan

budaya

2. Melatih mahasiswa menulis karya ilmiah sederhana.

3. Mahasiswa dapat memahami lebih jelas pola hubungan manusia dan

budaya-budaya yang ada melalui ilmu social budaya dasar.

1.3 Rumusan Masalah

Agar bias menjawap materi yang di bahas dalam proposal ini maka penulis

merumuskan masalah sebagai berikut : Apa pentingnya mahasiswa mempelajari

ilmu sosial budaya dasar?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ilmu sosial budaya dasar

Ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling

mendasar dalam kehidupan manusia sebagai mahluk berbudaya. Dan masalah-

masalah yang menyertainya, sering disebut sebagai humanities yang merupakan

pengetahuan yang diharpkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-

konsep yang dapat di gunakan untuk masalah-masalah manusia dan

kebudayaan.

Pengertian ilmu sosial budaya dasar Sebagai integrasi ISD dan IBD memberikan

dasar-dasar pengetahuan sosial dan konsep-konsep budaya kepada manusia

sehinnga mampu mengkaji masalah sosial dan budaya secara arif.

ISBD sebagai kajian masalah sosial, kemanusiaan dan budaya sekaligus pula

memberi dasar yang bersumber dari dasar-dasar ilmu sosial yang terintregasi.

ISBD buknlah suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri, melainkan hanyalah suatu

pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling dasar yang ada dalam

kehidupan manusia sebagai mahluk sosialyang berbudaya, dan masalah

masalah yang terwujud dari padanya.

2.2 Tujuan ilmu sosial budaya dasar

1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang

keanekaragaman dan kesederajatan manusia sebagai individu dan mahluk

sosial dalam kehidupan bermasyarakat.


2. Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman

kesederajatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika dan moral dalam

kehidupan bermasyarakat

3. Memberi landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan

kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu

dan mahluk sosial yang beradab dalam mempraktikkan pengetahuan

akademik dan keahliannya

4. Mahluk sosial yang beradab dalam mempraktekan pengetahuan akademik

dan keahliannya.

2.3 Fungsi ilmu sosial budaya dasar

Memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep

yang di kembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar dya

tanggap,persepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan

sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan mahasiswa kepada

lingkungan lebih besar.

2.4 visi dan misi ISBD

2.4.1 Visi ISBD

ilmu social dan budaya dasar yang mengarahkan mahasiswa, selaku individu

dan makhluk social yang beradab, memiliki landasan pengetahuan, wawasan,

sertkeyakinan untuk bersikap kritis, peka dan arif dalam mengahadapi

persoalan social dan budaya yang berkembang di masyarakat.


2.4.2 Misi ISBD

ilmu sosial dan budaya dasar dideskripsikan sebagai berikut : Memberikan

pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat

manusia sebagai individu dan makhluk social dalam kehidupan

bermasyarakat. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika dan moral,

hukum dan budaya sebagai landasan landasan untuk menghormati dan

menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud masyarakat

yang tertib, teratur dan sejahtera. Memberikan dasar-dasar untuk memahami

masalah social dan budaya serta mampu bersikap kritis, analitis dan

responsive untuk memecahkan masalah tersebut secara arif di masyarakat.

2.5 Ruang Linggkup Ilmu Sosial Budaya Dasar

Pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan

ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serata hakikat manusia yang satu.

Termasuk pula didalamnya pemahaman akan sistem nilai budaya, yaitu konsepsi tentang

niali yang hidup dalam pikiran sebagian besar masyarakat. Sistem nilai budaya berfungsi

sebagai pedoman bagi sikap mental, pola pikir, dan pola perilaku warga masyarakat.

Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas

wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah-masalah budaya

sehingga daya tangkap, persepsi, dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan

manusiawi.

Namun dalam rangka efektivitas dan keterpaduan maka sesuai SK Dirjen No.44/2006

pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD.


Dengan demikian, ilmu sosial budaya dasar (ISBD) dapat dikatakan sebagai paduan atau

integrasi dari kajian ISD dan IBD. Setelah integrasi dari ISD dan IBD, ISBD memiliki

kompetensi dasar menjadi ilmuwan yang professional, yakni yang berpikir kritis, kreatif,

sistemik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati

terhadap solusi pemecahan masalah sosial dan budaya secara arif(SK Dirjen Diktif No.44

tahun 2006).

A. Ruang Lingkup ISBD

Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi:

1. Individu, keluarga, dan masyarakat.

2. Masyarakat desa dan masyarakat kota.

3. Masalah penduduk.

4. Pelapisan sosial.

5. Pemuda dan sosialisasi.

6. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan.

B. Ruang lingkup yang dijadikan tema dalam mata kuliah IBD mencakup hal-hal

berikut :

1. Manusia dalam pandangan hidup.

2. Manusia dan keindahan.

3. Manusia dan keadilan.

4. Manusia dan cinta kasih.

5. Manusia dan tanggung jawab.

6. Manusia dan kegelisahan.


7. Manusia dan harapan

Substansi kajian ISBD bersadarkan ketentuan dalam surat Keputusan Dirjen Dikti

No.30/Dikti/Kep/2003 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah

Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi Indonesia, dan menurut ketentuan

baru, yaitu Surat Keputusan Dirjen Dikti No.44/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu

Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat di Perguruan Tinggi,

substansi kajian ISBD meliputi hal-hal mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :

a. Pengantar ISBD.

b. Manusia sebagai makhluk budaya.

c. Manusia dan peradaban.

d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

e. Manusia, keragaman, dan kesederajatan.

f. Moralitas dan hukum.

g. Manusia, sains, dan teknologi.

h. Manusia dan lingkungan.

Berdasrkan ruang lingkup kajian dijabarkan lebih lanjut untuk dioprsionalkan dibagi

dalam 8 (delapan) Pokok bahasatas dapat di jabarkan ke dalam pokok pembahasan

dan sub pokok bahasan :


1) Mempelajari dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam

hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.

2) Mempelajari dan menyadari adanya masalah – maslah individu, keluarga, dan

masyarakat.

3) Mengkaji masalah – masalah kependudukan dan sosialsasi serta menyadari

identitasnya sebagai pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.

4) Mempelajari hubungan antara warga Negara dan Negara.

5) Mempelajari hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.

6) Mempelajari masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan

masyarakat pedesaan.

7) Mempelajari dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial

bersamaan dengan adanya integrasi masyarakat.

8) Mempelajari usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh

manusia untuk memanfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.

2.5.1 Manusia sebagai makhluk budaya

1. Pengertian Budaya .

Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa sansakerta “budhayah” (jamak),

budhi=budi/akal. Jadi kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai

kesempurnaan EB. Taylor mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan

kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan serta yang didapat

manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang

diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui akal. Budaya itu

tidak diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui belajar.


Menurut Koentjaraningrat: kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,

tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang

dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

2. Manusia makhluk budaya

Makhluk budaya artinya makhluk yang berkemampuan melakukan hal-hal yang

positif, menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.

Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk

menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi

kesempurnaan hidupnya.

Manusia sebagai makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang

memiliki kelebihan dari makhluk lain, yaitu manusia memiliki akal yang dapat

dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang

seiring dengan berjalannya waktu.

Bukti bahwa manusia makhluk berbudaya adalah kita dapat mengembangkan

potensi perilau yang baik untuk bergaul dengan masyarakat dan lingkungan sosial

sebagai insan yang berbudaya dengan cara mengenal, memahami, dan menghargai

budayanya sendiri. Mengembangkan sikap sopan, ramah, dan rendah hati dalam

berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan

sosial..

Contoh-contoh yang menentukan manusia sebagai makhluk berbudaya,

misalnya, budaya bau nyale di wilayah Nusa Tenggara Barat, saweran pada acara

pernikahan, dan berbagai macam budaya lain di Nusantara ini yang sampai
sekarang masih tetap dilaksanakan karena kepercayaan mereka kepada nenek

moyang mereka sekaligus sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk

berbudaya.

2.5.2 Manusia dan Peradaban

Peradaban merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau

unsure kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Sesungguhnya peradaban

itu adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu, pada suatu masyarakat

tertentu, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi dan spiritual.

jaman sekarang kebudayaan sudah mencapai tingkat yang cukup tinggi terbukti

dengan peradaban yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan peradaban

yang tinggi manusia bisa menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi pula, seperti

contohnya komputer. Dahulu manusia memulai dengan pembuatan mesin tik,

kemudian berlanjut ke komputer, laptop, netbook, hingga sekarang dengan tingkat

intelektual manusia dan kecanggihan teknologi bisa merancang dan membuat

komputer touch screen, dari segi keindahannya sudah jelas pasti indah, bagus,

lengkap, mewah dan dari segi spiritualnya, jika kita bisa menggunakannya sebaik

mungkin dan memanfaatkanya, tidak digunakan untuk hal-hal yang aneh, itu bisa

menunjukkan kualitas manusia yang beradab tentunya.

Sehingga, tinggi ataupun rendahnya peradaban suatu bangsa tergantung oleh 3 faktor

utama yaitu, ilmu pengetahuan, tingkat pendidikan, kemajuan teknologi.

A. Ilmu Pengetahuan: Tentunya Bangsa yang beradab adalah bangsa yang telah

mencapai tingkat kebudayaan tertentu. Jika masyarakatnya memiliki ilmu


pengetahuan tentunya masyarakat itu pintar dan kreatif, dapat menciptakan

teknologi yang mutakhir.

B. Tingkat Pendidikan: Suatu bangsa yang masyarakatnya mendapatkan pendidikan

yang tinggi, dimungkinkan akan mempunyai peradaban yang tinggi, karena SDA

yang berkualitas akan membantu membangun bangsa yang berkualitas pula,

Kualitas seseorang bisa dilihat dari tingkat pendidikannya. Namun tetap harus

diimbangi oleh sisi spiritual dalam diri mereka.

C. Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi suatu bangsa bisa dilihat dari

infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat serta lembaga yang dibentuk.,

Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi bisa memperlihatkan kemajuan

teknologi suatu bangsa, bangsa yang memiliki peradaban yang tinggi. Sarana yang

dibuat seperti jalan-jalan raya, landasan terbang, bandar udara, pelabuhan, alat

transportasi, sarana kesehatan seperti rumah sakit, bangunan/gedung sekolah, dll.

Namun harus menjadi catatan, bahwa masyarakat atau bangsa yang

berkebudayaan tidak berarti meiliki peradaban, karena tak selamanya manusia

yang berbudsaya itu manusia yang memiliki peradaban. Namun manusia itu

adalah makhluk yang beradab, karena manusia dianugrahi harkat, martabat serta

potensi kemanusiaan yang tinggi. Namun dalam perkembanganya manusia bisa

jatuh kedalam kebiadaban, karena ketidakmampuanya menyeimbangkan dan

mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya.

Berikut ini beberapa ahli menggemukakan pendapatnya tentang pengertian

peradaban antara lain :

a. Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan

yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.


b. Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian

dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian,

ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis,

organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan

masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Masyarakat adab adalah masyarakat berpendidikan tinggi, sopan dan bebudi

pekerti luhur, berakhlak dan berkesopanan serta memilikirasa toleransi, tepo seliro

yang tinggi. Kita semua menganggap masyarakat kita beradab, namun kita juga

harus menerima kenyataan bahwa masyarakat kita masih banyak yang arogan dan

anarkhis. Masyarakat adab (civil society) suatu kombinasi yang ideal

antarakepentingan pribadi dan kepentingan umum yang memperjuangkan

penguatan posisi masyarakat terhadap Negara.

2.5.3 Manusia sebagai makhluk individu dan sosial

A. Habitat manusia sebagai makhluk individu dan social

Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau

makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri

dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Selama kehidupannya, ia berhasil

melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi

universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing

individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran

tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan

diambil.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan

lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini

berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya

tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan

berinteraksi.

B. Peranan manusia sebagai mahluk individu dan sosial

Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki

peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga

mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan

tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik

tentang dirinya dengan orang lain. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu

aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta

habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-

kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi

lingkungan dan manusia itu sendiri.

C. Dinamika Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu

dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya,

maupun antara kelompok dengan individu. Interaksi sosial dapat terjadi bila antara

dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi.

D. Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat


Individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan

kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia,

kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu

kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang

tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang

dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan

dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan.

2.5.4 Manusia dalam Keragaman, Kesederajatan.

A. Makna Keragaman

Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia ragam

berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam, 4)

Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-

jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.

Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti

kerukunan.

B. Makna Kesederajatan

Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia

derajat berarti : 1) Tingkatan, martabat, pangkat, 2) Gelar yang diberikan oleh

perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian. Sederajat berarti sama

tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti perihal

kesamaan tingkatan.

C. Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat

1. Suku bangsa dan ras


Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke

sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya

pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang

sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain

sebagainya.

2. Agama dan keyakinan

Agama mengandung arti ikatan kekuatan yang lebih tinggi dari manusia

sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam

peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :

1. Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh

dan melarang

2. Berfungsi penyelamat

3. Berfungsi sebagai perdamaian

4. Berfungsi sebagai Social control

5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

6. Berfungsi transformatif

7. Berfungsi sublimatif

3. Ideologi dan politik

Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh

kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan

antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

4. Tatakrama
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan santun,

basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur

sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.

5. Kesenjangan ekonomi dan sosial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan

bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.

D. Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,

Bernegara, Dan Kehidupan Global

Pengaruh keragaman diantaranya adalah

a. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki

kebudayaan yang berbeda.

b. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan

yang lainnya.

c. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling

ketergantungan didalam bidang ekonomi.

d. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan

tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa

seperti :

a. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara

manusia dengan dunia lingkungannya.

b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan

memunculkan masalah yang lain., yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang


yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara.

c. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri,.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang

diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :

a. Semangat Religius

b. Semangat Nasionalisme

c. Semangat Fluralisme

d. Dialog antar umat beragama

e. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi

hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

E. Problematika Diskriminasi

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap

seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis,

kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik,

usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan

kebangsaan seseorang.

Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang

berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan

berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif itu “.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya

beberapa faktor penyebab antara lain adalah :

a. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama

ekonomi.

b. Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang

dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.

c. Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan

membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan

hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang

sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu :

a. Kegagalan kepemimpinan

b. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama

c. Krisis politik

d. Krisis sosial

e. Demoralisasi tentara dan polisi

f. Interfensi asing

B. Moral dan Hukum

Manusia dan hukum adalah dua identitas yang tidak bisa dipisahkan, untuk
mewujudkan keteraturan, maka mula-mula manusia membentuk suatu struktur
tatanan (organisasi) di antara dirinya yang dikenal dengan istilah tatanan sosial
(social order) yang bernama masyarakat. Guna membangun dan mempertahankan
tatanan sosial masyarakat yang teratur ini, maka manusia membutuhkan pranata
pengatur yang terdiri dari dua hal: aturan (hukum) dan si pengatur (kekuasaan).
Nilai moral dan hukum mempunyai keterkaitan yang sangat erat sekali. Moralitas
diidentikan dengan perbuatan baik dan perbuatan buruk(etika) yang mana cara
mengukurannya adalah melalui nilai- nilai yang terkandung dalam perbuatan
tersebut

Pada dasarnya nilai, moral, dan hukum mempunyai fungsi yaitu untuk melayani
manusia. Yakni :
1. Berfungsi mengingatkan manusia untuk melakukan kebaikan demi diri sendiri
dan sesama sebagai bagian dari masyarakat.
2. Menarik perhatian pada permaslahan-permasalahan moral yang kurang
ditanggapi manusia. Ketiga, dapat menjadi penarik perhatian manusia kepada
gejala “Pembiasaan emosional”

2.5.5 Makna Manusia, Sains, Teknologi dan Seni

A. Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan

makhluk ciptaan yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali

akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling

berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan

mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi

sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan

manusia.

B. Sains

Menurut P. Medawar sains dalam istilah Inggris berarti science , berasal dari

bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ilmu pengetahuan.

bermacam-macam pandangan serta teori yang melingkupi makna pengetahuan

tersebut. Diantaranya pandangan Aristoteles yang berpandangan bahwa

pengetahuan merupakan sesuatu yang dapat ditangkap melalui indera. Sedangkan

menurut Bacon dan David Home pengetahuan diartikan sebagai pengalaman


indera dan batin. Tetapi tidak semua ilmu boleh dikatakan sains. Ilmu

pengetahuan (sains) yang sesungguhnya adalah ilmu yang dapat diuji

kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu

berdasarkan kebenaran atau kenyataan yang ada, sehingga pengetahuan yang

dipedomani tersebut bisa dipercayai melalui percobaan secara teori.

C. Teknologi

Teknologi berasal dari kata techne dan logia, kata Yunani Kuno techne berarti

seni kerajinan. Dari kata techne, kemudian lahirlah perkataan technikos yang

berarti orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan perkembangan

keterampilan tersebut menjadi semakin tetap karena menunjukkan suatu pola,

langkah, dan metode yang pasti.

D. MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI]

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses pendidikan antara lain:

a. Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes

Raven, Differential Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk..

Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes psikologi yang ada akan mudah

sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan

kecepatan pembocoran melalui internet tersebut. 2.

b. Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan

tindak kriminal. Kita tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga

mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi tetapi mempunyai moral

yang rendah.
Dampak Penyalahgunaan Sains, Teknologi dan Seni pada Kehidupan Sosial

Budaya.

Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat.

a. Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat

bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai

pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.. 2.

b. Meningkatnya rasa percaya diri. Kemajuan ekonomi di negara-negara Asia

melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan

ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai

suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat

melecehkan bangsa-bangsa Asia.

Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negative pada

aspek budaya :

a. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan

remaja dan pelajar.

b. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya

pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian

warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam

rohani”.

c. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin

meningkat, semakin lemahnya kewibawaan tradisi-tradisi yang ada di

masyarakat, seperti gotong royong dan tolong-menolong telah

melemahkan kekuatan-kekuatan sentripetal yang berperan penting dalam

menciptakan kesatuan sosial.


d. Pola interaksi antar manusia yang berubah. Kehadiran komputer pada

kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke atas telah merubah pola

interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan telpon telah

membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.

Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat

orang asyik dengan kehidupannya sendiri.

2.5.6 Manusia dan Lingkungan

A. Pengertian Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan

potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,

pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait serta

berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale

balik baik itu positif maupun negatif.

B. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari

penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait

secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,

terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.

Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan social-

budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni

suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik.

Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang memengaruhi

makhluk-makhluk hidup di antaranya:


1. Tanah

Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, di mana

tumbuhan memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal

manusia dan hewan-hewan.

2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.

Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas karbondioksidanya diperlukan

tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk juga nisaln ya gas-gas yang

kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk yang hidp di dalam air.

3. Air,

Sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air,

maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara,

yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.

4. Cahaya,

Cahaya terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-

makhluk hidup.

5. Suhu atau temeperatur,

Merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap

kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mampunyai batas-

batas pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.

Sedangkan komponen Abiotik di antaranya adalah:

1. Produsen,

Kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan

makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup


yang dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah

tumbuhan yang memiliki klorofil.

2. Konsumen,

Merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat

organic atau makanan yang dibuat oleh produsen.

3. Pengurai

Adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk

hidup yang sudah mati. Oleh pekerjaan pengurai ini zat-zat organic yang terdapat

dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali menjadi

zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat di gunakan

kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organik atau makanan. Termasuk

kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-jamur.

Selain itu di dalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:

1. Rantai makanan yakni siklus makanan antara produsen konsumen, dan pengurai

baik di darat, laut, maupun udara.

2. Habitat di mana setiap jenis makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu,

dengan keadaan-keadaaan tertentu.

3. Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah jumlah seluruh individu

dari jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu dalam suatu

waktu tertentu. Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya populasi adalah:

kelahiran menambah besarnya populasi, kematian mengurangi populasi,


perpindahan keluar mengurangi populai sedangkan perpindahan ke dalam

menambah populasi.

4. Komunitas, semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling

berinteraksi di suatu daerah disebut komunitas.

5. Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya

membentuk ekosistem.

2.6 Kesimpulan

2.7 saran

Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi /

kelompok manusia harus memiliki kesadaran diri terhadap realita yang berkembang di

tengah masyarakat sehingga dapat menghindari masalah yang berpokok pangkal dari

keragaman dan keserataan sebagai sifat dasar manusia.

Anda mungkin juga menyukai