DISUSUN
OLEH:
CHAERONA ARTHA LUBIS (0101202088)
NURFADILA (0101202125)
RAZKIATUL FITRI MATONDANG (0101203019)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pengertian IAD, IBD dan ISD serta Metode Ilmiah dan Langkah-
langkah Operasionalnya” ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ismi Aulia Rizki, M.Pd selaku
Dosen Pengampu yang sudah memberikan tugas makalah ini, serta teman-teman
sekalian yang telah membantu dan mendukung sehingga makalah ini dapat
terselesaikan pada waktu yang telah di tetentukan, guna untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah IAD, IBD, ISD.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis mengharap adanya saran maupun kritik yang membangun guna
melengkapi kekurangan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.3.Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
PENUTUP ............................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
IAD. ISD, IBD adalah sebuah ilmu yang digunakan dalam pendekatan
sekaligus sebagai saran jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah
diantaranya alam, sosial dan budaya yang berkembang dalam kehidupan
masyarakat.
Di zaman yang semakin modern ini banyak sekali alat-alat canggih yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk membantu pekerjaan meraka, namun
kebanyakan dari mereka salah menggunakannya, mereka kurang bersosialisasi
dengan masyarakat serta kurang mengerti dan memahami budaya mereka sendiri.
Yang berakibat generasi-generasi penerus bangsa tidak lagi bisa diharapkan oleh
negeri sendiri. Oleh sebab itu peran orang tua di sini sangat dibutuhkan dalam
mengawasi anak-anaknya dalam bergaul dan bertindak.
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini ialah sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
di andaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain
sebagai manusia itu sendiri.
Istilah Ilmu Budaya Dasar sama sekali tidak identik sebagai dasar-dasar
ilmu budaya. IBD dimaksudkan sebagai the scientific of study of some
aspect or segment of reality, sebagaimana disiplin ilmu lain, seperti Sosiologi,
Antropologi, dan sebagainya. Ia lebih tepat disebut sebagai ilmu gabungan, yang
secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat diperguna-kan sebagai alat untuk
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial,
maupun makhluk ciptaan Tuhan. Komponen yang paling utama dalam
membentuk IBD adalah Filsafat, Teologi atau Agama, Sejarah, dan Seni. Filsafat
yang sering disebut sebagai induk ilmu merupakan ilmu yang berusaha memberi
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang esensial. Melalui filsafat, orang akan
mengetahui mengenai hakikat sesuatu yang dipertanyakan. Dalam hubungannya
dengan maksud untuk mengetahui hakikat manusia sebagai makhluk berbudaya,
filsafat manusia akan mengarahkan wawasan terhadap ciri-ciri khas yang
membedakan dirinya dari makhlukmakhluk lain. Melalui kajian filsafat inilah
orang akan menemukan jawaban, seperti, apa dan siapakan manusia, dari mana ia
berasal, akan kemana dan apakah yang menyebabkan ia bertingkah laku, dan
sebagainya. Teologi atau yang sering disebut ilmu agama akan mengarahkan
tentang manusia, sejarah manusia, tujuan manusia, tugas dan tanggung jawab
manusia di dunia, dan sebagainya. Teologi juga membekali manusia untuk
mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia sebagai pelaku
kebudayaan. teologi juga memperkenalkan mkepada manusia mengenai nilai-nilai
yang patut didambakan demi kebahagiaan hidupnya, baik di dunia maupun di
akhirat. Teologi membekali manusia untuk menjadi insan kamil atau manusia
3
sempurna yang memperoleh kebahagiaan jasmani dan rohani. Sejarah juga
memberikan andil kepada manusia untuk mengerti tentang dirinya dan orang lain.
Sejarah menceritakan bagaimana orang-orang terdahulu dan kehidupannya secara
luas meliputi adat-istiadat, pandangan hidup, asal-usul, pola hidup, dan
sebagainya.
Tujuan dari mempelajari Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan
untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di
dalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai
salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara
memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri
ISD (Ilmu sosial dasar) yaitu mebicarakan hubungan timbal balik antar
manusia dengan sesama manusia dan lingkungan sekelilingnya, hubungan ini
dapat diwujudkan kedalam realitas sosial, dan realitas sosial ini yang mejadi titik
perhatiannya; jadi ilmu sosial dasar berperan untuk menghadapi masalah-masalah
sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan demikian ilmu sosial dasar ini
merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum
dan pengetahuan dasar tentang konsep konsep yang dikembangkan untuk
melengkapai dalam memahami gejala-gejala sosial, agar daya tangkap dan
tanggap, persepsi dan penalaran mahasiswa dalam mengahadapi lingkungan sosial
dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya
menjadi lebih mendasar dan mendalam.
4
manusia dalam bersosial atau bermasyarakat dan dasar yang dijadikan pedoman
dalam mengembangkan tingkah laku tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai dari mempelajari Ilmu Sosial Dasar di
antaranya adalah agar kita mengetahui latar belakang lahirnya tingkah laku
seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan dasar lahirnya tingkah laku
tersebut. Dengan mengetahui latar belakang dan dasar lahirnya tingkah laku
seseorang maka kita bias bersikap bijaksana dalam menilai dan melakukan
tindakan. Ilmu Sosial Dasar sangat penting untuk dipelajari karena manusia
diciptakan Allah sebagai makhluk sosial, dalam hidupnya manusia selalu
membutuhkan interaksi dengan manusia lain.
5
4. Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati
oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara
eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten;.
6
karena meskipun argumentasi secara rasional didasarkan kepada premis-premis
ilmiah yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan pula pilihan yang
berbeda dari sejumlah premis ilmiah yang tersedia, yang dipergunakan dalam
penyusunan argumentasi. Oleh karena itu dalam metode ilmiah di samping
menggunakan cara berpikir deduktif, dipergunakan pula cara berpikir induktif.
Cara berpikir induktif terkait dengan empirisme, di mana dibutuhkan
fakta-fakta yang mendukung. Oleh karena itu, cara berpikir induktif berdasarkan
pada kriteria kebenaran korespondensi atau teori korespondensi.
Empirisme adalahpaham yang berpendapat, bahwa fakta yang tertangkap lewat
pengalaman manusia merupakan sumber kebenaran.
Teori korespondensi adalah suatu pernyataan dianggap benar jika materi
pengetahuan yang dikandung pernyataan itu koresponden (berhubungan) dengan
obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Dalam metode ilmiah, pendekatan rasional digabungkan dengan pendektan
empiris. Secara rasional maka ilmu menyusun pengetahuannya secara konsisten
dan kumulatif, sedangkan secara empiris ilmu memisahkan pengetahuan yang
sesuai dengan fakta dari yang tidak.
7
fokus pemecahannya. Masalah juga perlu dideskripsikan secara jelas, karena
masalah merupakan suatu gejala dimana beberapa fakta saling berkaitan dan
membentuk suatu kerangka masalah. Unsur-unsur yang membentuk masalah
dapat diturunkan secara empiris, namun adakalanya ada unsur-unsur masalah
yang tidak dapat dikenal langsung secara empiris sehingga diperlukan kerangka
pemikiran rasional.
2. Hipotesis
Hipotesis semacam kerangka pemikiran sementara yang menjelaskan hubungan
antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka masalah. Kerangka
pemikiran sementara ini selanjutnya disusun secara deduktif berdasarkan premis-
premis atau pengetahuan yang telah diketahui kebenarannya.
3. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis merupaan langkah untuk mengumpulkan fakta-fakta
yang relevan dengan deduksi hipotesis. Jika fakta-fakta yang ada sesuai dengan
konsekuensi hipotesis, artinya hipotesis yang diajukan adalah benar karena
didukung oleh fakta. Dan berlaku sebaliknya jika fakta-fakta yang ada tidak sesuai
dengan hipotesis artinya hipotesis itu ditolak. Dengan terbuktinya kebenaran dari
suatu hipotesis , maka hipotesis tersebut dapat dianggap sebagai teori ilmiah dan
merupakan pengetahuan baru. Pengetahuan baru dapat berupa teori baru, kaidah
baru atau sekedar lanjutan atau pengembangan dari penemuan yang sudah ada.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-
fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak.
Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung
pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang
diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara
ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
8
Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang
teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya.
Dari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku
umum dan kebenarannya telah diuji secara empiris.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ilmu Alamiah Dasar merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
dasar-dasar lahirnya ilmu pengetahuan ilmiah. Ilmu Pengetahuan ilmiah di
dalamnya terdapat metode yang digunakan dalam mempelajari, obyek
pembahasan, nilai dan manfaat yang diperoleh serta sistematika pembahasan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar sama sekali tidak identik sebagai dasar-dasar
ilmu budaya. IBD dimaksudkan sebagai the scientific of study of some
aspect or segment of reality, sebagaimana disiplin ilmu lain, seperti Sosiologi,
Antropologi, dan sebagainya. Ia lebih tepat disebut sebagai ilmu gabungan, yang
secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dapat diperguna-kan sebagai alat untuk
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, baik dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial,
maupun makhluk ciptaan Tuhan. Komponen yang paling utama dalam
membentuk IBD adalah Filsafat, Teologi atau Agama, Sejarah, dan Seni. Filsafat
yang sering disebut sebagai induk ilmu merupakan ilmu yang berusaha memberi
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang esensial.
Ilmu Sosial Dasar merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar-
dasar dalam berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan masyarakat. Yang
menjadi kajian utama dalam pembahasan Ilmu Sosial Dasar adalah tingkah
manusia dalam bersosial atau bermasyarakat dan dasar yang dijadikan pedoman
dalam mengembangkan tingkah laku tersebut.
Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut
ilmu. Jadi ilmu adalah pengetahuan yang didapat lewat metode ilmiah. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat disebut ilmu atau
dikatakan ilmiah adalah :
1. Obyektif
2. Metodik,
3. Sistematik,
10
4. Berlaku umum.
3.2. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Ilham, Sri. 2014. IBD, ISD, IAD Materi MKDU pada Perguruan Tinggi.
Bandarlampung: Fak. Dakwah IAIN Raden Intan.
Halil, Hermanto. 2016. Ilmu Alamiyah Dasar (IAD), Ilmu Sosial Dasar (ISD),
Ilmu Budaya Dasar (IBD) Dalam Perspektif Islam. Surabaya: Duta Media
Publishing.
Tasmuji, dkk. 2018. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya Dasar
(IAD-ISD-IBD). Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.
https://fahrulrizaltinjowan.wordpress.com/2012/11/12/metode-ilmiah-dan-
langkah-langkah-operasional/
12