Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nadillah Syahwitri

NIM : 4191111018
Kelas : PSPM A 2019

Matkul : UTS Ilmu Sosial Budaya Dasar

Dosen Pengampu : Sri Wiratma, Drs., M.Si

1. Diskripsikan apa yang dimaksud dengan kebudayaan!


Jawab : Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi
ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas
suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang
di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Menurut M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita
yang diwariskan kepada seluruh keturunannya.
Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, dan tindakan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia dengan
belajar.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak.

2. Jelaskan dan hubungkan apa yang dimaksud dengan 3 wujud kebudayaan!


Jawab :
1. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide
Sifatnya abstrak dan tidak bisa diraba atau direkam dan terdapat di dalam alam
pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud ini hanya dapat dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari dalam bentuk norma, adat istiadat, agama dan hukum.
Contoh: Aturan atau norma sopan santun dalam bertutur kata kepada orang yang lebih tua,
aturan bertamu di rumah orang lain. Contoh wujud konkretnya terdapat di dalam undang-
undang atau aturan tertulis
2. Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas
Sebuah aktivitas atau kegiatan sosial yang berpola dari individu dalam suatu
masyarakat. Sistem ini terdiri dari aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan
berhubungan secara berkelanjutan dengan sesamanya. Sifatnya konkret, dapat dilihat atau
dipotret.
Contoh: Budaya upacara perkawinan, proses pemilihan pemimpin, atau kampanye partai
yang dikategorikan sebagai wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu.
3. Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak
Ini merupakan wujud yang paling konkret, dapat dilihat dan diraba langsung.
Wujudnya berupa kebudayaan fisik hasil kebudayaan manusia yang berupa tataran sistem
ide, pemikiran atau aktivitas manusia yang berpola.
Contoh: Wayang golek dari Jawa, kain ulos dari Batak, songket dari Padang, ataupun
sebuah mahar berupa barang yang harus diberikan dalam upacara adat perkawinan.

Keterkaitan dan saling melengkapi dari ketiga wujud tersebut, membuat sebuah
kebudayaan menjadi aktivitas yang berpola dari suatu masyarakat. Keteraturan pola dan
batasan menjadi acuan atau pedoman hidup bagi penganut kebudayaan tertentu.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pandangan Etik dan Pandangan Emik terhadap
kebudayaan!
Jawab : Pandangan emik mengacu kepada pandangan warga masyarakat yang dikaji (native’s
viewpoint), sedangkan Pandangan etik mengacu kepada pandangan si peneliti (scientist’s
viewpoint). Konstruksi emik adalah deskripsi analitis yang dilakukan dalam konsep skema dan
kategori dan kategori konseptual yang dianggap oleh partisipan dalam kejadian atau
situasiyang dideskripkan dan dianalisis, sedangkan konstruksi etik adalah deskripsi dan
analiyis yang dibangun dalam konsep skema dan kategori konseptual yang dianggap bermakna
oleh komunitas pengamat ilmiah.

4. Bagaimana peradaban dalam konsep ISBD?


Jawab : Kebudayaan itu telah mengalami proses perkembangan secara bertahap dan
berkeseimbangan yang kita konsepkan sebagai evolusi kebudayaan. Evolusi kebudayan ini
berlangsung sesuai dengan perkembangan budidaya atau akal pikiran dalam menghadapi
tantangan hidup dari waktu atau kewaktu.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu masa prasejarah (masa sebelum
manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal tulisan) dan masa sejarak (masa manusia
telah mengenal tulisan) Ada dua produk revolusioner hasil dari akal manusia dalam zaman
prasejarah, yaitu
➢ Penemuan roda untuk transportasi Pada mulanya, roda hanya digunakan untuk
mengangkat barang berat diatas batang pohom.
➢ Bahasa Bahasa adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran
seseorang kepada orang lain.

Mengenai masa prasejarah ini, ada dua pendekatan untuk membagi zaman prasejah, yaitu
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari zaman batu tua (palaeolitikum),
zaman batu tengah/ madya (mesolitikum), dan zaman batu baru.

2. Pendekatan berdasarkan model sosial ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri
atas :

• Masa berburu dan mengumpulkan makanan,meliputi masa berburu sederhana


(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut ( tradisi Epipaleolitik).
• Masa bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan megalitik.
• Masa kemahiran teknik atau perundingan, meliputi tradisi semituang perunggu
dan tradisi smituang besi.

Pendapat lain membagi periode praperadaban manusia kedalam empat bagian,


yaitu prapalaeolitik, palaeolitik, neolitik dan era perunggu.manusia tidak lagi
sekedar homo yang hanya menginginkan makanan.manusia berkembang dari homo
menjadi human karena kebudayaan dan peradaban yang diciptakan. Sedangkan
untuk sejarah kebudayaan di indonesia, R.Soekmono (1973), membagi menjadi
empat masa yaitu :

➢ Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan


sampai kira-kira abad ke-5 Masehi.
➢ Zaman purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama
Masehi sampai dngan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
➢ Zaman madya, yaitu sejak datangnya pengaruh islam menjelang akhir
kerajaan Majapahit sampai dengan akhir abad ke-19.
➢ Zaman baru / Modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat ( Eropa) dan
teknik Moder kira-kira tahun 1900 sampai sekarang.

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan


bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan kerakter yang khas pada
tahab tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang
menonjol, meliputi tinkat ilmu pengatahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas
yang tinggi.

Lahirnya peradaban barat dieropa dimulai dengan adanya revolusi


pemikiran. Masyarakat adab ingin keluar dari abad gelap (dart ages) mulai
renaissance. Melalui revolusi pemikiran inilah lahir sains dan teknologi.

Penemuan kompas maknetik menyebabkan kapal laut dapat melintasi


lautan atlantik dan akhirnya menemukan amerika. Peradaban kuno dilembah
sungai nil tidak hanya menghasilkan kemajuan dibidang teknologi, tetapi jaga
bidang sosial, misalnya dalam mata pencaharian hidup. Hasil pertanian mesir
adalah gandum, sekoi atau jamaut, dan selai yaitu padi-padian yang biji atau
buahnya keras seperti jagung.

Peranan sungai nil adalah sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak


perahu-prahu dagang yang melintasi sungai nil. Masyarakat mesir mula-mula
mambuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 29 ½
hari. Mereka menghitung 1 thn 12 bulan, 1 bulan sebanyak 30 hari dan lamanya
setahun adalah 365 hari, yaitu 12 x 30 lalu ditambahkan 5 hari. Penghitungan
ini sama dengan kelander yang kita gunakan sekarang yang disebut tahun
syamsiah ( sistem solar ). Sedangkan dalam hal budaya tulis, masyarakat mesir
mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglif bentuk gambar.

Tulisan hieroglif ditemukan didinding piramida, tugu obelisk maupun daun


papirus. Tulisan hieroglif berkembang menjadi lebih sederhana yang kemudian
dikenal dengan tulisan hieratik dan demotik. Demotik adalah tulisan rakyat
yang digunakan untuk urusan keduniyawian, misalnya jual beli. Secara
kebetulan, pada waktu napaleon menyerbu mesir pada tahun 1799, salah satu
anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar bewarna hitam didaerah
rosetta. Batu itu kemudian dikenal dengan batu rosetta yang memuat inskripsi
dan tiga bahasa. Pada tahun 1822, J.F. champollion telah menemukan arti dari
isi tulisan batu rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang
digunakan yaitu hierogrif, demotik dan yunani. Orang yang ahli membuat
peralatan logam disebut undagi. Hurup yang dipakai dalam prasasti yang
ditemukan sejak tahun 400 m adalah hurup pallawan dalam bahasa sagsekerta.

5. Apa yang mendorong dan dapat mencegah terjadinya urbanisasi. Jelaskan!


Jawab : Berikut adalah cara mencegah urbanisasi di negara berkembang, dengan beberapa
langkah cara yang bisa di atasi:
1. Pembangunan yang Merata
Tidak dapat dipungkiri, jika kita melihat dan membandingkan kondisi yang ada di
desa dan kota pastinya kita akan menemukan perbedaan yang signifikan. Beberapa daerah
terpencil di Indonesia bahkan tidak punya akses listrik dan air bersih yang memiliki peran
penting dalam kehidupan keseharian mereka. Tidak heran banyak orang desa yang pindah
ke kota karena listrik dan air bersih tentunya bukan masalah yang umum kita jumpai di
perkotaan. Jika hal ini bisa diatasi, tentunya rakyat desa tidak mungkin punya gagasan
untuk pindah ke kota.
2. Mempermudah Akses Transportasi dan Komunikasi
Selain listrik dan air bersih, dua hal penting dalam kehidupan sehari-hari adalah
transportasi dan layanan komunikasi. Mengenai fasilitas komunikasi, ironis memang, ujian
sekolah di Indonesia sudah berani menerapkan sistem online, padahal belum semua
sekolah di negeri kita bisa punya jaringan internet. Jangankan jaringan internet, telepon
genggam saja mungkin masih jarang. Tidak adil rasanya jika program pemerintah hanya
dilaksanakan setengah-setengah dengan alasan beberapa tempat tidak memiliki fasilitas
yang memadai. Pengadaan jalan beraspal di desa-desa akan sangat membantu akses ke desa
untuk proses jual-beli maupun distribusi produk dari kota sehingga masyarakatnya tidak
perlu meninggalkan desa untuk mendapatkan barang-barang tertentu.
3. Standart Pendidikan Disamaratakan
Tujuan seseorang merantau dari desa ke kota yang paling sering kita temui adalah
pelajar. Banyak masyarakat usia sekolah yang rela merantau di kota besar untuk bisa
mendapatkan pendidikan yang lebih layak karena di tempat asalnya bisa dibilang
tertinggal. Hal ini benar adanya dengan bukti anak-anak yang menyelesaikan sekolah
menengah di perkotaan akan lebih mudah masuk perguruan tinggi karena kualitas ilmu
yang diterima lebih baik dari pada sekolah yang ada di desa. Hasilnya begitu banyak anak
rantau dari desa yang mulai menempati kota besar sejak masih di bangku sekolah
menengah. Jika standart pendidikan di samaratakan tentu saja jumlah urbanisasi sejak usia
sekolah dapat di minimalisir. Hal ini juga bisa menjadi upaya pemerintah dalam mengatasi
pengangguran.
4. Tersedianya Fasilitas Kesehatan yang Memadai
Fasilitas kesehatan yang ada di kota besar tentu lebih lengkap dan jauh lebih baik
dari pada yang tersedia di pedesaan. Bahkan beberapa desa tidak punya akses dokter umum
maupun spesialis sehingga yang sakit harus jauh-jauh pergi ke kota demi mendapatkan
perawatan. Alhasil setelah sembuh mereka yang dari desa lebih memilih untuk menetap di
kota agar generasi mereka yang berikutnya tidak harus jauh-jauh melakukan perjalanan
untuk mendapatkan penanganan kesehatan yang baik.
5. Pemerataan Wilayah Pemerintahan
Beberapa tahun belakang kita bisa melihat adanya usaha pemerintah dalam
mengatasi urbanisasi dengan cara ini. Telah dilakukan pemekaran daerah dibeberapa titik
dan tentu saja hal ini membawa pengaruh besar bagi daerah tersebut. Pemekaran daerah
adalah pembagian daerah yang tadinya satu provinsi dibagi menjadi dua provinsi dengan
tujuan pemerataan wilayah pemerintahan. Hal ini sangat membantu masyarakat yang jauh
dari area perkantoran pemerintahan dan sulit untuk mengurus surat-surat kenegaraan atau
yang memiliki permasalahan hukum di Indonesia. Dengan adanya pemerataan wilayah
pemerintahan dengan jarak perkantoran pemerintahan yang dapat dijangkau masyarakat
tentu akan membantu mengurangi terjadinya urbanisasi.
6. Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Pedesaan
Tujuan utama para pendatang dari desa pindah ke kota adalah untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik dengan bayaran yang jauh lebih tinggi dari yang didapatkan di
desa. Namun ada kalanya orang desa yang datang ke kota tidak memiliki kualifikasi yang
dibutuhkan untuk bisa mendapatkan pekerjaan di perkotaan. Hal ini berhubungan dengan
pemerataan pendidikan untuk orang desa dan orang kota. Selain itu jika di desa tersedia
lapangan pekerjaan yang membutuhkan tenaga yang sesuai dengan kemampuan orang-
orang desa, tentunya orang-orang desa tidak akan berpindah ke kota.
7. Memperbaiki Fasilitas Umum Yang Terbengkalai
Agar orang desa betah dengan tempat mereka tinggal, fasilitas umum dari negara
hendaknya dipelihara bukan hanya oleh orang-orang desa tapi juga dengan perhatian dari
pemerintah. Iklim di desa dan di kota biasanya jauh berbeda, entah itu yang ada di pesisir
pantai maupun di kaki gunung. Seringkali area pedesaan tertimpah bencana alam yang
membuat fasilitas umum seperti jalan dan jembatan rusak sehingga menganggu
kelangsungan kegiatan ekonomi di Indonesia terutama di desa. Karena jauh dari jangkauan
pemerintah, biasanya perbaikan fasilitas umum yang terkena bencana ini akan memakan
waktu lama, bahkan ada yang tidak digubris sama sekali sehingga masyarakat sendiri yang
harus memperbaiki. Dan tentu saja perbaikan yang dilakukan masyarakat kualitasnya akan
berbeda sehingga harus dilakukan perbaikan ulang setiap jangka waktu tertentu. Orang
desa tentunya akan jenuh dengan kondisi tempat mereka tinggal dan memilih untuk pindah
ke kota yang fasilitas umumnya begitu terawat.
8. Mengedukasi Masyarakat Desa tentang Kehidupan di Kota
Karena keterbatasan sumber informasi, masyarakat desa sebenarnya tidak begitu
mengerti kondisi kehidupan di perkotaan. Yang mereka tahu hanyalah luasnya lapangan
pekerjaan di kota dan penghasilan di kota berlipat ganda dari yang di dapatkan di desa.
Perlu ada yang mengedukasi masyarakat desa mengenai gaya hidup orang kota, pekerjaan
seperti apa yang tersedia disana dan apa saja yang dibutuhkan sebagai bekal seseorang
untuk bisa bertahan hidup di kota. Dengan diberikan pengetahuan tersebut tentunya jumlah
pengangguran bisa diminimalisir dan orang desa yang hendak menetap di kota bisa
mendapat bayangan tentang kehidupan yang akan mereka hadapi.
9. Memfokuskan Pembangunan di Daerah yang Membutuhkan
Kasus di negara berkembang, seringkali pembangunan difokuskan pada kota-kota
besar yang sebenarnya sudah tidak membutuhkan pembangunan yang lebih lagi karena
sistemnya sudah berjalan dan segala macam fasilitas tinggal dijaga dan dipelihara. Yang
terjadi malah pembangunan terus-terusan dilakukan di kota besar untuk kebutuhan yang
tidak mendesak padahal banyak desa yang jauh lebih membutuhkan pembangunan sarana
prasarana yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan rakyatnya.
10. Program Pengembalian Tenaga Kerja
Sudah ada beberapa organisasi yang melakukan hal ini dengan sukarela.
Banyaknya pelajar yang merantu di kota besar untuk pendidikan dan berencana menetap
untuk kerja di kota. Jika pemerintah dan masyarakat bersama-sama mewujudkan sembilan
cara yang suda dijabarkan sebelumnya, anak-anak rantau ini bisa termotivasi kembali ke
desa asal mereka untuk membangun daerah mereka menjadi lebih baik. Dengan
demikian kondisi penduduk Indonesia di kota besar tidak akan semakin tahun semakin
padat karena pelajar-pelajar asal desa yang sukses akan kembali ke tempat asal mereka
untuk mengusahakan kesuksesan di tempat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai