Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nadillah Syahwitri

NIM : 4191111018
Kelas : PSPM A 2019
No Absen : 15
Matkul : Teori Peluang
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd

1. Perhatikan keadaan berikut ini: Ada tiga kotak yaitu: Kotak I, Kotak II, dan Kotak
III dimana setiap kotak :
Kotak I berisi 11 bola lampu, 4 di antaranya mati.
Kotak II berisi 9 bola lampu, 1 diantaranya mati.
Kotak III berisi 7 bola lampu, 3 diantaranya mati.
Diambil suatu kotak secara random, kemudian dari kotak yang terambil, diambil
satu bola secara random. Berapakah probabilitas bahwa bola yang terambil bola
lampu mati.
Penyelesaian :
Misalkan A adalah kejadian yang terambil kotak I, B adalah kejadian yang
terambil kotak II, dan C adalah kejadian yang terambil adalah kotak III, maka P(A)
= P(B) = P(C) = 1/3.
Jika yang terambil pada percobaan pertama adalah kotak I, maka
probabilitas terambilnya bola lampu mati adalah 4/11, sebab kotak I berisi 11 bola
lampu dan 4 diantaranya mati. Jika terambil pertama kotak II maka probabilitas
terambil bola lampu mati adalah 1/9, sebab kotak II berisi 9 bola lampu dan 1
diantaranya mati. Jika yang terambil pertama kotak III maka probabilitas terambil
bola lampu mati adalah 3/7, sebab kotak III berisi 7 bola lampu dan 3 diantaranya
mati.
Terambil bola lampu mati, berarti terambil lampu mati dari kotak I atau dari kotak
II, atau dari kotak III.
Kejadian terambil bola lampu mati dari kotak I ialah: M A
Kejadian terambil bola lampu mati dari kotak II adalah: M B
Kejadian terambil bola lampu mati dari kotak III adalah: M C
Jika M adalah kejadian terambil bola lampu mati, maka M = (M A) (M B) (M C).
4/11 m

I b

1/3 m
1/9
1/3 II

b
1/3
m
3/7

III
b

Dengan demikian, maka:


P(M) = P(M A) + P(M B) + P(M C)
P(M) = P(A).P(M/A)+P(B).P(M/B)
+P(C).P(M/C)
P(M) = 1/3.4/11 + 1/3.1/9 + 1/3.3/7 =
626/2079.

2. Ada dua buah kotak yaitu kotak A dan kotak B. Kotak A memuat 9 kartu
bernomor 1 sampai 9, kotak B memuat 5 kartu bernomor 1 sampai 5. Sebuah
kotak dipilih secara random, dan sebuah kartu diambil. Jika yang terambil kartu
bernomor ganjil maka satu kartu diambil lagi dari kotak lain. Dan jika kartu yang
terambil kartu bernomor genap maka kartu diambil lagi dari kotak yang sama.
Hitunglah probabilitas bahwa kedua kartu yang terambil bernomor ganjil.

Penyelesaian :
Misalkan A = kejadian yang terambil kotak A, sedangkan B = kejadian yang
terambil kotak B, maka P(A) = P(B) = ½
Misalkan dari kotak A terambil bernomor ganjil (j), maka kartu diambil dari
kotak B, sehingga nilai probabilitas pada cabang dari A ke j ialah 5/9, sebab
dalam kotak A terdapat 5 kartu bernomor ganjil yaitu bernomor: 1,3,5,7,9; dan
banyak kartu di kotak A ada 9.
Kemudian nilai probabilitas pada cabang dari j ke j ialah 3/5, sebab dalam kotak
B terdapat 5 kartu, 3 kartu diantaranya ganjil yaitu bernomor 1,3, dan 5.

Nilai probabilitas pada cabang dari j ke g adalah 2/5, sebab dalam kotak B
terdapat 5 kartu, 2 diantaranya genap (g) yaitu nomor 2 dan 4.

Jika dari kotak A terambil kartu bernomor genap (g), maka kartu lain
diambil dari kotak A juga. Karena hal itu, nilai probabilitas pada cabang dari A ke
g adalah 4/9, sebab dalam kotak A terdapat empat kartu bernomor genap, yaitu
bernomor 2,4,6 dan 8; sedang banyaknya kartu dalam kotak A ada sembilan. Nilai
probabilitas pada cabang dari g ke j ialah 5/8 sebab ada 8 dalam kotak A setelah
terambil satu kartu bernomor genap, banyaknya kartu tinggal delapan; lima
diantaranya ganjil yaitu bernomor 1,3,5,7 dan 9. Kemudian nilai probabilitas
pada cabang dari g ke g adalah 3/8, sebab setelah terambil satu kartu bernomor
genap, dalam kotak A tinggal ada delapan kartu; tiga diantaranya genap.

Jika dari kotak B terambil kartu bernomor ganjil, maka kartu lain diambil
dari kotak A. Dalam kotak B terdapat lima kartu, tiga diantaranya ganjil (j), yaitu
kartu bernomor 1, 3, dan 5.
Karena itu, nilai probablitas pada cabang dari B ke j adalah 1/5. Nilai
probablitas pada cabang j ke j adalah 5/9, sebab dalam kotak A terdapat
sembilan kartu, lima diantaranya ganjil (j). Dan nilai probablitas pada cabang dari
j ke g ialah 4/9, sebab dalam kotak A terdapat sembilan kartu, empat kartu
diantaranya genap.

Demikian pula jika dari kotak B terambil kartu bernomor genap (g) maka
kartu lain diambil dari kotak B juga. Kotak B memuat lima kartu, dua diantaranya
bernomor genap. Karena itu, nilai probabilitas pada cabang dari B ke g ialah 2/5.

Kemudian nilai probablitas pada cabang dari g ke j ialah ¾ sebab setelah


satu kartu genap (g) terambil, dalam kotak B tinggal empat kartu dan tiga
diantaranya ganjil. Nilai probablitas pada cabang dari g ke g adalah ¼, sebab
setelah terambil satu kartu bernomor genap, dalam kotak B tinggal empat kartu
dan satu diantaranya genap.

Dengan demikian, probablitas bahwa kedua kartu yang terambil

1 5 3 1 3 5 1
bernomor ganjil adalah: × × + × × =
2 9 5 2 5 9 3

3. Sebuah kotak berisi dua mata uang logam. Sebuah mata uang mempunyai sisi
muka (M) dan sisi yang lain sisi belakang (B), sedang mata uang yang kedua
semua sisinya sisi muka (M). Sebuah mata uang diambil secara acak dari kotak itu
dan dilambungkan. Jika lambungan itu menghasilkan sisi muka (M), maka mata
uang yang lain dilambungkan. Tetapi jika lambungan menghasilkan sisi belakang
(B), maka mata uang sama dilambungkan lagi. Tentukan probablitas bahwa
lambungan kedua menghasilkan sisi belakang (B).

Penyelesaian :

Misalkan A = kejadian bahwa yang terambil mata uang I. C = kejadian bahwa


yang terambil mata uang II; maka P(A) = P(C) = ½.

Andaikan yang terambil dari dalam kotak adalah mata uang I, kemudian
dilambungkan. Hasil lambungan itu sisi muka (M) atau sisi belakang (B) sehingga
nilai probablitas pada cabang dari I ke B adalah ½.
Demikian pula nilai probabilitas pada cabang dari I ke M juga ½. Jika hasil
lambungan ini sisi M maka mata uang II dilambungkan. Karena mata uang II
mempunyai sisi M dua buah dadu maka nilai probabilitas pada cabang dari M ke
M adalah ½.

Jika hasil lambungan itu sisi B maka mata uang I dilambungkan lagi. Hasil
lambungan kedua ini sisi M atau B sehingga nilai probablitas pada cabang dari B
ke M adalah ½, demikian pula nilai probablitas pada cabang dari B ke B juga ½.

M
M

1/2 M

½I½ 1/
2
B B
II ½ M

½ 1 1/2
B

Jika yang terambil dari kotak adalah mata uang II, kemudian
dilambungkan maka hasil lambungan itu adalah sisi M karena mata uang II,
semua sisinya adalah M. Nilai probablitas pada cabang II ke M adalah 1. Karena
pada lambungan ini menghasilkan sisi M, maka mata uang yang lain yaitu mata
uang II dilambungkan. Hasil lambungan ini, sisi M atau sisi B sehingga nilai
probablitas pada cabang dari M ke M dan dari B ke B masing-masing ½.

Jika D adalah kejadian bahwa pada lambungan kedua menghasilkan sisi


muka D = {(I,M,M), (I,B,M), (II,M,M)}. Kemudian probablitas dari kejadian ini

1 1 1 1 1 1 1 5
adalah: P(D) = × ×1+ × × + × ×1=
2 2 2 2 2 2 2 8

4. Andai kata hasil produksi suatu pabrik sebagai berikut: 60% dihasilkan oleh mesin A,
30% dihasilkan oleh mesin B, dan 10% dihasilkan oleh mesin C. Sedang 3% dari mesin A
cacat, 4% dari hasil mesin B cacat, dan 5% hasil mesin C cacat. Diambil secara random
satu hasil. Berapa probabilitas bahwa yang terambil cacat berasal dari mesin C.
Penyelesaian :
Misal kejadian R adalah unit yang rusak, maka akan dihitug P(C|R) yaitu probabilitas
bahwa suatu unit diproduksi oleh mesin C dengan diketahui unit tersebut rusak.

Dengan teorema Bayes, kejadian P(A), P(B), dan P(C) adalah peluang (persentase
produksi) dari masing-masing mesin; P(R|A), P(R|B) dan P(R|C) adalah peluang
(persentase kerusakan) dari masing-masing mesin.

P ( C ) . P ( R|C )
P(C|R) =
P ( A ) . P ( R| A ) + P ( B ) . P ( R|B ) + P ( C ) . P ( R|C )

( 0,1 ) (0,05)
P(C|R) =
( 0,6 ) ( 0,03 ) + ( 0,3 ) ( 0,04 ) + ( 0,1 ) (0,05)

5
P(C|R) =
35

5
P(C|R) = :5
35

1
P(C|R) =
7

1
Jadi, probabilitas kejadian bahwa yang terambil cacat berasal dari mesin C adalah
7

5. Dalam suatu perkumpulan olah raga diketahui bahwa 5% dari anggota laki-laki dan 2 %
dari anggota wanita yang mempunyai tinggi badan 184 cm. Di samping itu, diketahui 55
% anggota adalah laki-laki. Jika seseorang dipilih secara random dan ternyata tingginya
184 cm, berapa probabilitas bahwa ia seorang anggota laki-laki?
Penyelesaian :
A = kejadian bahwa seorang anggota yang tingginya 184 cm
L = kejadian bahwa yang terpilih seorang anggota laki-laki
A/L = kejadian bahwa seorang anggota laki-laki yang tingginya 184 cm
A/W = kejadian bahwa seorang wanita tingginya 184 cm
Probabilitas kejadian-kejadian ini adalah :
P(W) = 100 % - 55 % = 45 % = 0,45
P(L) = 55 % = 0,55
P(A/L) = 5 % = 0,05
P(A/W) = 2 % = 0,02
Kejadian bahwa yang terpilih seorang anggota laki-laki, jika diketahui tinggginya 182 cm
adalah (L/A). Probabilitas kejadiannya adalah :
A
P ( L ) . P( )
L
P(L/A) =
P ( L) . P ( AL )+ P ( W ) . P( WA )
55 5
.
100 100
P(L/A) =
55 5 45 2
. + .
100 100 100 100
275
10.000
P(L/A) =
275 90
+
10.000 10.000
275
10.000
P(L/A) =
365
10.000
275 10.000
P(L/A) = ×
10.000 365
275
P(L/A) =
365
275
P(L/A) = :5
365
55
P(L/A) =
73
55
Jadi, probabilitas kejadian bahwa ia seorang anggota laki-laki adalah
73

6. Dua orang pemburu menembakkan senapannya bersama-sama, pada seekor kijang.


Pemburu pertama mempunyai probabilitas bahwa tembakannya tepat mengenai sasaran
ialah 0,85. Sedang pemburu kedua probabilitas bahwa tembakannya tepat mengenai
sasaran ialah 0,55 karena memang ia seorang pemburu yang sudah berpengalaman. Jika
kijang itu mati tertembak, berapakah peluangnya bahwa kijang itu tertembak oleh
pemburu pertama?
Penyelesaian :
T = kejadian kijang mati tertembak
A = kejadian bahwa tembakan dari pemburu I
B = kejadian bahwa tembakan dari pemburu II

Maka T/A = kejadian kijang mati tertembak pemburu I


T/B = kejadian kijang mati tertembak pemburu II
Probabilitas kejadian itu, masing-masing ialah :
1
P(A) = P(B) =
2
85
P(T/A) = 0,85 =
100
55
P(T/B) = 0,55 =
100
Kejadian bahwa kijang itu tertembak oleh pemburu I jika diketahui kijang itu mati
tertembak ialah (A/T). Probabilitas kejadian ini adalah :
T
P ( A) . P ( )
A
P(L/A) =
P ( A ). P ( TA )+ P ( B ) . P( TB )
1 85
.
2 100
P(L/A) =
1 85 1 55
. + .
2 100 2 100
85
200
P(L/A) =
85 55
+
200 200
85
200
P(L/A) =
140
200
85 200
P(L/A) = ×
200 140
85
P(L/A) =
140
85
P(L/A) = ÷5
140
17
P(L/A) =
28
17
Jadi, peluang bahwa kijang tertembak oleh pemburu pertama adalah
28

Anda mungkin juga menyukai