Anda di halaman 1dari 9

Nama : Adelina Natalia Lubis

Nim : 4181111030
Kelas : Pendidikan Matematika C 2018
Mata Kuliah : Teori Peluang
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd.

TUGAS RUTIN

1. Dari kota A ke kota B dapat di tempuh dengan 2 cara, dari kota A ke kota C dapat di
tempuh dengan 3 cara, dari kota B ke kota D dapat di tempuh dengan 3 cara, dari kota C
ke kota D dapat di tempuh dengan 4 cara. Berapa cara dapat ditempuh dari kota A ke kota
D?
Penyelesaian :
Diketahui : Dari kota A menuju ke kota B (2 cara)
Dari kota A menuju ke kota C (3 cara)
Dari kota B menuju ke kota D (3 cara)
Dari kota C menuju ke kota D (4 cara)
Ditanya : Banyak cara dari kota A ke kota D adalah … cara.
Jawab :
a) Jalur dari kota A ke kota D melalui kota B
Dari kota A ke kota B terdapat 2 cara yang dapat ditempuh, sedangkan dari kota B
menuju kota D terdapat 3 cara yang dapat ditempuh, sehingga banyak cara yang dapat
ditempuh dari kota A menuju kota D melalui kota B adalah 2×3 cara = 6 cara.
b) Jalur dari kota A ke kota D melalui kota C
Dari kota A ke kota C terdapat 3 cara yang dapat ditempuh, sedangkan dari kota C
menuju kota D terdapat 4 cara yang dapat ditempuh, sehingga banyak cara yang dapat
ditempuh dari kota A menuju kota D melalui kota C adalah 3×4 cara = 12 cara.
Jadi, total banyak cara yang dapat ditempuh dari kota A menuju ke kota D adalah 6 cara +
12 cara = 18 cara.

2. Suatu gedung mempunyai 6 pintu masuk. Empat orang hendak memasuki gedung tersebut.
Berapa cara mereka dapat memasuki gedung dengan pintu yang berlainan.
Penyelesaian :
Diketahui : Empat orang hendak memasuki suatu gedung yang mempunyai
6 pintu masuk.
Ditanya : Banyak cara mereka dapat memasuki gedung dengan pintu yang berlainan
adalah … cara.
Jawab :
Cara keempat orang tersebut dapat memasuki gedung dengan pintu yang berlainan adalah
dengan menggunakan konsep kombinasi yang mana memperhatikan urutan.
6! 6! 6 x 5 x 4 x 3 x 2!
P 64 = = = = 360 cara
(6−4)! 2! 2!

Jadi, banyaknya cara mereka untuk dapat memasuki gedung dengan pintu yang berlainan
adalah sebanyak 360 cara.

3. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari tiga angka dapat disusun dari angka
1,2,3,4,5 bila pemakaian angka yang tidak berulang. Berapa pula jika boleh berulang?
Penyelesaian :
Diketahui : Akan disusun bilangan yang terdiri dari tiga angka dari angka 1,2,3,4, dan 5
Ditanya : Berapakah banyaknya bilangan yang dapat disusun apabila :
a) Pemakaian angka tidak berulang
b) Pemakaian angka boleh berulang
Jawab :
Bilangan yang akan disusun dari tiga digit angka artinya terdapat masing-masing satu
angka yang menempati ratusan, puluhan dan satuan.
a). Pemakaian angka tidak berulang
Karena pemakaian angka tidak boleh berulang maka, bilangan ratusan dapat diisi
dengan 5 angka. Bilangan puluhan dapat diisi dengan 4 angka karena salah satu angka
sudah dipakai di angka ratusan. Bilangan satuan dapat diisi dengan 3 angka karena 2
angka sebelumnya sudah dipakai oleh ratusan dan puluhan.
Ratusan Puluhan Satuan
5 4 3
Jadi, banyaknya bilangan yang dapat disusun yang terdiri dari tiga angka apabila
pemakaian angka tidak berulang adalah sebanyak 5 x 4 x 3 = 60 bilangan.
b). Pemakaian angka boleh berulang
Karena pemakaian angka boleh berulang maka, bilangan ratusan, puluhan dan satuan
dapat diisi dengan 5 angka.
Ratusan Puluhan Satuan
5 5 5
Jadi, banyaknya bilangan yang dapat disusun yang terdiri dari tiga angka apabila
pemakaian angka boleh berulang adalah sebanyak 5 x 5 x 5 = 125 bilangan.

4. Terdapat dua kotak, kotak I dan II dimana kotak I memulai 8 kartu yang bernomor 1-8;
kotak II memuat 1-6. Sebuah kotak diambil secara acak kemudian kartunya diambil. Jika
yang terambil kartu yang bernomor ganjil maka satu kartu di ambil lagi dari kotak yang
lain, dan bila yang terambil kartu yang bernomor genap maka kartu di ambil lagi dari
kotak yang sama. Tentukan probabilitas bahwa kedua kartu yang terambil bernomor
genap.
Diketahui : Kotak I → kartu bernomor 1 − 8
Ganjil : (1,3,5,7), n ganjil = 4
Genap : (2,4,6,8), n genap = 4
Kotak II → kartu bernomor 1 − 6
Ganjil : (1,3,5), n ganjil = 3
Genap : (2,4,6), n genap = 3
Sebuah kotak diambil secara acak. Jika terambil yang bernomor ganjil maka
satu kartu diambil lagi dari kotak yang lain, dan jika terambil kartu genap
maka satu kartu lagi di ambil dari kotak yang sama.
Ditanya : Probabilitas bahwa kedua kartu yang terambil bernomor genap adalah ....
Jawab :
Misalkan : A1 = kejadian terambil kartu bernomor genap pada pengambilan pertama
A2 = kejadian terambil kartu bernomor genap pada pengambilan kedua
(tanpa pengembalian)
a) Jika kartu yang terambil berasal dari Kotak I
4 3 12 3
P(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(𝐴1 ) × P(𝐴2 |𝐴1 ) = 8 × 7 = 56 = 14

b) Jika kartu yang terambil berasal dari Kotak II


3 2 6 1
P(𝐴1 ∩ 𝐴2 ) = P(𝐴1 ) × P(𝐴2 |𝐴1 ) = 6 × 5 = 30 = 5

Maka peluang probabilitas kedua kartu genap dari kotak I atau II adalah
3 1 15 + 14 29
= + = = = 41,42%
14 5 70 70
Jadi, probabilitas terambilnya kedua kartu bernomor genap adalah 𝟒𝟏, 𝟒𝟐%.
5. Dua orang pemburu, membidikkan senapannya bersama-sama pada seekor rusa. Pemburu
I mempunyai probabilitas bahwa tembakannya tepat mengenai sasaran ialah 0,6; sedang
pemburu kedua probabilitas bahwa tembakannya tepat mengenai sasaran adalah 0,9 karena
memang ia seorang pemburu yang sudah berpengalaman. Jika rusa mati tertembak maka
tentukan probabilitas bahwa rusa tertembak oleh pemburu pertama.
Penyelesaian :
Diketahui : Probabilitas tembakan pemburu I tepat sasaran adalah 0,6
Probabilitas tembakan pemburu II tepat sasaran adalah 0,9
Misalkan :
T = Kejadian rusa mati tertembak
A = Kejadian bahwa tembakan oleh pemburu I
B = Kejadian bahwa tembakan oleh pemburu II
T|A = Kejadian bahwa rusa mati tertembak oleh pemburu I
T|B = Kejadian bahwa rusa mati tertembak oleh pemburu II
P(A|T) =Peluang rusa mati tertembak oleh pemburu I
P(B|T) =Peluang rusa mati tertembak oleh pemburu II
Ditanya : Jika rusa mati tertembak, probabilitas bahwa rusa tertembak oleh pemburu
pertama P(A|T) adalah ...
Jawab :

1 1
P(A) = 2 ; P(B) = 2
6 9
P(T|A) = 0,6 = 10 ; P(T|B) = 0,9 = 10
P(A).P(T|A)
P(A|T) = P(A).P(T|A) + P(B).P(T|B)
1 6
.
2 10
=1 6 1 9
. + .
2 10 2 10
6
20
= 6 9
+
20 20
6 20
= 20 . 15
6
= 15 x 100%

= 40%
Jadi, peluang rusa mati tertembak oleh pemburu I adalah 40%.
6. Diketahui kotak A, kotak B, dan kotak C, dimana kotak A berisi 4 kelereng merah dan 6
kelereng biru, kotak B berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng biru, dan kotak C berisi 2
kelereng merah dan 9 kelereng biru. Sebuah kotak diambil secara random dan sebuah
kelereng biru diambil dari kotak tersebut. Tentukan probabilitas bahwa terambil kelereng
biru.
Penyelesaian :
Misalkan :
A = Kejadian yang terambil kelereng dari kotak A
B = Kejadian yang terambil kelereng dari kotak B
C = Kejadian yang terambil kelereng dari kotak C
P(B∩A) =Probabilitas terambil kelereng biru dari kotak A
P(B∩B) = Probabilitas terambil kelereng biru dari kotak B
P(B∩C) = Probabilitas terambil kelereng biru dari kotak C
Diketahui : Kotak A = 4M dan 6B
Kotak B = 3M dan 2B
Kotak C = 2M dan 9B
Ditanya : Probabilitas bahwa terambil kelereng biru P(B) = ….
Jawab :
1 1 1
P(A) = ; P(B) = 3 ; P(C) = 3
3
6 2 9
P(B|A) = 10 ; P(B|B) = 5 ; P(B|C) = 11

P(B) = P(B∩A) + P(B∩B) + P(B∩C)


= P(A) . P(B|A) + P(B) . P(B|B) + P(C) . P(B|C)
1 6 1 2 1 9
= (3) (10) + (3) (5) + (3) (11)
6 2 9
= (30) + (15) + (33)
66+44+90
=
330
200
= 330

= 60,60%
Jadi, peluang terambilnya kelereng biru dari ketiga kotak adalah 60,60%.

7. Jika batere Yuasa hasil suatu pabrik sebagai berikut: 40% dihasilkan oleh mesin A; 35%
dihasilkan oleh mesin B; dan 20% dihasilkan oleh mesin C. sedang 4 % dari hasil mesin
A cacat, 2% dari mesin B cacat dan 4% dari mesin C cacat. Diambil secara acak, tentukan
peluang batere Yuasa bahwa yang terambil cacat dari hasil mesin A.
Penyelesaian :
Diketahui : Produksi batere Yuasa 40% dihasilkan oleh mesin A, 4% diantaranya cacat
35% dihasilkan oleh mesin B, 2% diantaranya cacat
20% dihasilkan oleh mesin C, 4% diantaranya cacat
Misalkan :
X = Kejadian terambil cacat
A = Kejadian yang terambil hasil dari mesin A
B = Kejadian yang terambil hasil dari mesin B
C = Kejadian yang terambil hasil dari mesin C
X|A = Kejadian batera Yuasa yang terambil cacat dari hasil mesin A
X|B = Kejadian batera Yuasa yang terambil cacat dari hasil mesin B
X|C = Kejadian batera Yuasa yang terambil cacat dari hasil mesin C
Ditanya : Peluang batere Yuasa bahwa yang terambil cacat dari hasil mesin A atau
P(A|X)= ….
Jawab :
4 35 2
P(A) = 40% = ; P(B) = 35% = ; P(C) = 20% =
10 100 10
4 2 4
P(X|A) = 4% = 100 ; P(X|B) = 2% = 100 ; P(X|C) = 4% = 100
P(A).P(X|A)
P(A|X) =
P(A).P(X|A)+ P(B).P(X|B)+ P(C).P(X|C)
4 4
.
10 100
= 4 4 35 2 2 4
. + . + .
10 100 100 100 10 100
16
1000
= 16 70 8
+ +
1000 10000 1000
16 10000
= 1000 . 310
16
= 31

= 51,61%
Jadi, peluang terambilnya batere Yuasa bahwa yang terambil cacat dari hasil mesin A
adalah 51,61%.
8. Dalam suatu klub olahraga diketahui bahwa 8 % dari anggota laki-laki dan 2 % dari
anggota wanita yang mempunyai tinggi badan 178 cm. Di samping itu diketahui bahwa
70% anggota klub itu adalah laki-laki. Jika seorang dipilih secara random dan ternyata
tingginya adalah 178 cm. Berapakah probabilitas bahwa dia adalah anggota laki-laki?
Penyelesaian :
Diketahui : Suatu klub 70% anggotanya adalah laki-laki
8 % dari anggota laki-laki dan 2 % dari anggota wanita yang mempunyai
tinggi badan 178 cm
Ditanya : Seorang dipilih secara random dan ternyata tingginya adalah 178 cm.
Berapakah probabilitas bahwa dia adalah anggota laki-laki
Jawab :
Misalkan :
A = Kejadian bahwa seorang anggota yang terpilih tingginya 178 cm
A|L = Kejadian bahwa seorang anggota yang terpilih adalah laki – laki yang tingginya 178
cm
A|W = Kejadian bahwa seorang anggota yang terpilih adalah wanita yang tingginya 178
cm
8 2
P(L) = 8% = ; P(W) = 2% =
100 100
7 3
P(A|L) = 70% = 10 ; P(A|W) = 30% = 10
P(L).P(A|L)
P(L|A) = P(L).P(A|L)+ P(W).P(A|W)
8 7
.
100 10
= 8 7 2 3
. + .
100 10 100 10
56
1000
= 56 6
+
1000 1000
56 1000
= .
1000 72
56
= 72

= 77,77%
Jadi, peluang bahwa seorang anggota yang terpilih adalah laki – laki yang tingginya 178
cm adalah 77,77%.
9. Pemilu pada tahun 1996 yang diselenggarakan pemerintahan Indonesia diikuti oleh 3
partai dengan kaum pemilih sebagai berikut. 12,5% adalah peserta kaum PPP(P3), 80%
Golkar, dan 7,5% adalah PDI. Ada 3 orang calon dalam pemilu itu, yaitu seorang dari
PPP, seorang dari Golkar, dan seorang dari PDIP. Distribusi suara yang diperoleh dari
calon yaitu sebagai berikut: 82% kaum PPP, 6% dari Golkar, dan 12% dari PDI memilih
PPP; 6% kaum PPP, 80% dari Golkar, dan 14% dari PDI memilih Golkar; 12% kaum PPP,
14% dari Golkar, dan 74% dari PDIP memilih PDIP. Jika seorang dipilih secara random,
dan ternyata calon dari PDI. Berapa peluang bahwa ia seorang PPP ?
Penyelesaian :
Diketahui : Peserta pemilu terdiri dari 12,5% peserta kaum PPP(P3), 80% Golkar,
dan 7,5% PDI
Distribusi suara yang diperoleh :
82% kaum PPP, 6% dari Golkar, dan 12% dari PDI memilih PPP;
6% kaum PPP, 80% dari Golkar, dan 14% dari PDI memilih Golkar;
12% kaum PPP, 14% dari Golkar, dan 74% dari PDIP memilih PDIP
Ditanya : Jika seorang dipilih secara random, dan ternyata calon dari PDI.
Berapa peluang bahwa ia seorang PPP
Jawab :
Misalkan :
A = Kejadian bahwa pemilih dari kaum PPP ( P3 )
B = Kejadian bahwa pemilih dari kaum Golkar
C = Kejadian bahwa pemilih dari kaum PDIP
I|A = Kejadian bahwa kaum PPP memilih calon dari kaum PDIP
I|B = Kejadian bahwa kaum Golkar memilih calon dari kaum PDIP
I|C = Kejadian bahwa kaum PDIP memilih calon dari kaum PDIP
1 4 7,5
P(A) = 12,5% = 8; P(B) = 80% = 5; P(C) = 7,5% = 100
12 14 74
P(I|A) = 12% = ; P(I|B) = 14% = ; P(I|C) = 74% =
100 100 100
P(A).P(I|A)
P(A|I) =
P(A).P(I|A) + P(B).P(I|B) + P(C).P(I|C)
1 12
.
8 100
=1 12 4 14 7,5 74
. + . + .
8 100 5 100 100 100
12
800
= 12 56 555
+ +
800 500 10000
12 10000
= 800 . 1825
1200
= 14600

= 8,219%
Jadi, peluang bahwa ia seorang kaum PPP yang memilih kaum PDIP adalah 8,219%.

Anda mungkin juga menyukai