Anda di halaman 1dari 8

“REKAYASA IDE”

OLEH:

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Saya senang panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
rekayasa ide mata kuliah Himlog.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat membuat rekayasa ide yang lebih
baik lagi di waktu mendatang.

Akhir kata saya berharap semoga rekayasa ide ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Medan, 26 November 2016


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI….…………………………………………………………………………. ii

BAB I MASALAH……………………………………...……………………………….. 1

BAB II METODE….…..……………………………..…………………………………. 2

BAB III REKAYASA IDE………,,……………………………………………………. 6

DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………………… 7
BAB I

MASALAH

Matematika merupakan ilmu dasar yang sekarag ini telah berkembang secara pesat.
Perkembangan yang terdapat dalam matematika antara lain adalah perkembangan materi dan
kegunaan matematika itu sendiri. Dalam pembelajaran matematika, siswa sebaiknya dibiasakan
untuk mendapatkan pemahaman dari pengalaman melalui proses mengidentifikasi sifat-sifat
yang dimiliki dan tidak dimiliki dari suatu objek matematis. Dengan adanya hal ini, dalam
pembelajaran matematika di sekolah, pendidik hendaknya dapat memilih dan menggunakan
strategi, metode dan media yang banyak melibatkan siswa dalam belajar, baik secara mental,
fisik, maupun sosial sehingga tercipta pembelajaran matematika yang aktif dan kreatif serta
mandiri. Terkait dengan menciptakan pembelajaran matematika yang aktif dan kreatif, serta
mandiri, kehadiran perangkat pembelajaran sangatlah penting sebagai pendukung proses
pembelajaran. Dengan adanya perangkat pembelajaran yang baik akan membantu pendidik
beserta siswa secara bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran secara runtut dan
sistematis.

Salah satu perangkat pembelajaran yang kami angkat adalah dalam pembelajaran materi
penyajian himpunan yaitu menggunakan “Super Diagram Venn”. Super Diagram Venn
merupakan bentuk media pembelajaran untuk menyajikan suatu himpunan dengan cara
menggunakan gambar.

Dengan menggunakan media pembelajaran ini, maka pelajar akan dapat lebih mudah
memahami mengenai materi himpunan dimana masa-masa dewasa ini, pelajar kurang memiliki
minat untuk mempelajarinya karena sedikit membingungkan dan terdapat banyak konsep
sehingga tidak jarang melahirkan miskonsepsi terhadap materi tersebut.
BAB II

METODE

Metode penelitian yang sudah ada misalnya dengan menggunakan metode Deskriptif
dan metode penggunaan media pembelajaran menggunakan LKS yang akan mengkaji
kemampuan individu.

Metode deskriptif merupakan salah satu dari jenis-jenis metode penelitian. ,etode
[enelitian deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan
praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi dan menentukan apa yang
dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka
untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Dengan demikian
metode penelitian deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu, dalam hal ini bidang secara actual dan cermat. Metode deskriptif
ini bukam saja menjabarkan (analitis), akan tetapi juga memadukan. Bukan saja melakukan
klasifikasi, tetapi juga organisasi. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah mencari
teori, nukan menguji teori. Metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah.

Metode deskriptif dilakukan dimana pendidik memberikan penjelasan dan pengarahan


sehubungan dengan materi pembelajaran yang sedang dibahas. Metode ini cukup membantu
dalam menambah pengetahuan siswa, namun tidak jarang penjelasan pendidik sulit dimengerti
oleh siswa dan terlebih lagi dapat membuat bosan dan mengantuk.

Metode penggunaan LKS juga dapat melatih pemahaman dan kemampuan berpikir
siswa, namun tidak secara individu dan mendetail. Masih terdapat beberapa siswa yang memiliki
miskonsepsi dan kurang pemahaman terhadap pengolahan himpunan namun tidak kentara karena
berbaur dan ditutupi oleh siswa yang cukup mampu sehubungan dengan materi tersebut.
Misalnya dikarenakan dalam pembelajaran menggunakan LKS tersebut, mereka tidak
mengungkapkan hasil pemikiran mereka sendiri tetapi cenderung menyontek kepada orang lain.

BAB III

REKAYASA IDE

Metode penelitian:

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian


ekseperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk megisolasi dan
melakukan kontrol setiap kondisi-kondisi yang relavan dengan situasi yang diteliti kemudian
melakukan pengamatan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terkait.

Maka, dalam menggunakan ‘super diagram venn’ dilakukan penelitian eksperimen


terhadap siswa, dimana siswa akan diberikan test satu-satu untuk menyelesaikan permasalahan
sehubungan dengan himpunan dengan menggunakan alat peraga ‘super diagram venn’.

Langkah penelitian:

1. Pendidik memberikan sedikit pengenalan, tujuan pembelajaran, penjelasan, dan


pemahaman tentang himpunan.
2. Siswa terlebih dahulu melihat contoh yang dipasang di media pembelajaran.
3. Siswa diberikan soal himpunan dimana penyajiannya dengan mencantumkan
karakteristik dati himpunan tersebut.
Misal : A= (Himpunan pembentuk kata Indonesia)
B= (Himpunan pembentuk kata Korea)
4. Siswa diminta maju satu-satu ke depan secara bergiliran dan menjawab permasalahan
dengan menggunakan ‘super diagram venn’ yang sudah tersedia.
5. Siswa diminta terlebih dahulu mendaftar anggota masing-masing himpunan.
- Himpunan A terdiri dari huruf I, N, S, D, O, E, A
- Sedangkan himpunan B terdiri dari huruf K,O,R, E, A
6. Siswa diminta memasangkan gabus-gabus kecil yang sudah disediakan, dimana pada
gabus-gabus kecil tersebut ada anggota-anggota masong-masing himpunan.

Dengam menggunakan metode eksperimen dengan media pembelajaran ini, pembelajaran


akan lebih efektif dan akan dengan lebih jelas diketahui kemampuan tiap-tiap individu
kemampuan siswa.
Dalam jurnal “Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Pada Materi
Diagram Venn Untuk Kelas VII SMP” oleh Izmi Handayani(2013) juga dijelaskan bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran pada materi himpunan terbukti lebih efektif. Dikatakan
“Berdasarkan wawancara dengan seorang guru matematika MTs Negeri 1 Bengil, didapatkan
bahwa pada dasarnya hampir semua materi matematika membutuhkan media
pembelajaran…..Pada materi himpunan sendiri yang masih dianggap sulit oleh siswa adalah
pada kompetensi dasar 4 yakni menyajikan himpunan dengan diagram venn. Siswa masih
banyak yang merasa kesulitan umtuk menyajikan himpunan dalam diagram venn. Hasil belajar
matematika siswa pada materi himpunan masih tergolong rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi Pada Penelitian Pendidikan


Matematika). Jember: Pena Salsabila.

Riduwan, M. B. A. 2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian


Pemula (Dr. Akdon, M.Pd, Ed). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai