Anda di halaman 1dari 7

“PENGERTIAN KETRAMPILAN PROSES, KETRAMPILAN PROSES, KOMPONEN

KETRAMPILAN PROSES, DAN KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN KETRAMPILAN


PROSES”

DISUSUN OLEH:

DIEWA ARYA PRATAMA PUTRA (202186206002)

ASWATUN SOLEHA RAHAYAAN (202186206003)

MERSIANA (202086206044)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSAMUS

MERAUKE
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.
Maklah ini memuat tentang “PENGERTIAN KETRAMPILAN PROSES, KETRAMPILAN
PROSES, KOMPONEN KETRAMPILAN PROSES, DAN KELEMAHAN DAN
KEUNGGULAN KETRAMPILAN PROSES”, Dengan adanya makalah ini, saya berharap kita
semua dapat menegetahui dan memahami apa arti dari isu global. Dengan adanya makalah ini,
selain untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampuh, saya berharap agar
makalah ini mendatangkan wawasan yang lebih luas kepada pembacanya. Dalam penulisan
makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena iti saya
harap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca .
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

Agar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional maka pembelajaran IPA yang terjadi
haruslah mengikuti standard dan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Dimulai dari
perencanaan,pelaksanaan pembelajaran sampai pada evaluasi penbelajaran yang dilakukan.
Dalam Kurikulum pendidikan Indonesia, pendidikan IPA menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar  peserta didik menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan
berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
mendalam tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.

Pada bidang IPA menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep
dan proses sains. Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan
hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu mempertimbangkan
keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan dan menafsirkan
data, serta mengkomunikasikan hasil temuan secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah
informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah
sehari-hari. Untuk mencapai hasil yang maksimal sehingga tercapainya tujuan maka evaluasi
pembelajaran harus dilakukan secara optimal.

Makalah ini merupakan salah satu upaya untuk tercapainya peningkatan kualitas evaluasi
pembelajaran, dengan pendekatan ketrampilan proses untuk meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran di kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KETRAMPILAN PROSES


Keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun
untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan. Keterampilan proses
melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial.
Keterampilan kognitif atau intelektual terlibat karena dengan melakukan keterampilan
proses siswa menggunakan pikirannya.Keterampilan manual jelas terlibat dalam
keterampilan proses karena pada saat pembelajaran mungkin mereka melibatkan
penggunaan alat dan bahan, pengukuan, penyusunan, atau perakitan alat. Dengan
keterampilan sosia ldimaksudkan bahwa mereka berinteraksi dengan sesamanya
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, misalnya mendiskusikan hasil
pengamatan. Dengan menggunakan keterampilan proses dalam pembelajaran maka
akan terjadi interaksi antara konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan. Dengan
adanya interakasi tersebut, akan timbul sikap dan nilai yang diperlukan
dalam penemuan ilmu pengetahuan. Nilai ini meliputi: teliti, kreatif, tekun, tenggang
rasa, tanggung jawab, kritis, obyektif, rajin, jujur, terbuka, dan berdisiplin.

B. KETRAMPILAM PROSES
Keterampilan proses adalah keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik
kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep,
prinsip atau teori untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun
untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.

C. KOMPONEN KETRAMPILAN PROSES


Komponen keterampilan proses sains menurut Harlen Tahun (1992) meliputi:
pengamatan, mengajukan hipotesis, menginterpretasi data, merencanakan percobaan,
melakukan percobaan, menarik kesimpulan, mengkomunikasikan hasil. Komponen
Keterampilan Proses Pendekatan saintifik adalah mengamati, menanya, menganalisis,
menyimpulkan, mengkomunikasikan, dan mencipta) merupakan bagian dari
Keterampilan Proses Sains (KPS). KPS terdiri dari Keterampilan Proses Sains Dasar
(KPSD) dan Keterampilan Proses Sains Terintegrasi (KPST). Dalam melatihkan
KPSD dan KPST pada siswa harus didukung oleh salah satunya adalah buku ajar.
Tahapan dalam penelitian ini yaitu memilih buku ajar, pengambilan dan penetapan
sampel, menganalisis komponen KPS dalam buku, dan menarik kesimpulan. Hasil
dari penelitian ini adalah komponen keterampilan porses sains pada buku ajar IPA
yang paling banyak ditemukan adalah KPSD mengamati dan melakukan komunikasi
dan KPST merencanakan dan melakukan eksperimen. Sementara komponen KPS
yang tidak ditemukan dalam buku tersebut adalah komponen KPST definisi
operasional variabel.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KETRAMPILAN PROSES

 KELEBIHAN:
1) Merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa.
2) Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses
mendapatkan konsep.
3) Pemahaman siswa lebih mantap.
4) Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
5) Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari, 6 Melatih
siswa untuk berpikir lebih kritis.
6) Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam
pembelajaran.
7) Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru, 9 Memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.

 KEKURANGAN
1) Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya.
2) Jumlah siswa dalam kelas harus relatif kecil, karena setiap siswa
memerlukan perhatian dari guru.
3) Memerlukan perencanaan dengan teliti.
4) Tidak menjamin setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
5) Sulit membuat siswa turut aktif secara merata selama proses
berlangsungnya pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah merupakan bagian studi sains,
termasuk materi bidang studi yang harus dipelajari siswa. Mengajarkan bidang studi
sains (IPA) berupa produk atau fakta, konsep dan teori saja belum lengkap, karena
baru mengajarkan salah satu komponennya. Keterampilan proses sains yang
digunakan di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dalam Standar Isi
yaitu: Mengamati, Mengklasifikasi, Mengukur, Mengkomunikasikan, menginferensi,
memprediksi, melakukan percobaan.

B. SARAN
Pembelajaran IPA akan lebih bermakna dan melekat pada peserta didik ketika
peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran. Kita sebagai pendidik harus
mampu merancang sebuah pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada
peserta didik secara langsung, sehingga apa yang kita sampaikan tersebut akan tetap
melekat pada ingatan peserta didik

Anda mungkin juga menyukai