Konsep Probabilitas
OUTLINE
1. Ruang sampel dan kejadian
6. Probabilitas Bersyarat
Pengantar :
• Banyak kejadian dalam kehidupan sehari-hari
yang sulit diketahui dengan pasti, terutama
kejadian yang akan datang.
• Meskipun kejadian-kejadian tersebut tidak pasti,
tetapi kita bisa melihat fakta-fakta yang ada
untuk menuju derajat kepastian atau derajat
keyakinan bahwa sesuatu akan terjadi.
• Derajat / tingkat kepastian atau keyakinan dari
munculnya hasil percobaan statistik disebut
Probabilitas (Peluang), yang dinyatakan dengan P. 3
Konsep dan definisi dasar
Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil
yang mungkin muncul atau terjadi pada suatu
percobaan statistik.
Ruang sampel dilambangkan dengan S dan
anggota-anggotanya disebut titik sampel.
Kejadian adalah himpunan dari hasil yang muncul
atau terjadi pada suatu percobaan statistik.
Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota-
anggotanya disebut juga titik sampel.
4
RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN
S
A
dimana :
n(A) = banyak anggota A
n(S) = banyak anggota S
RUANG SAMPEL DAN KEJADIAN (lanjutan)
Contoh :
Pada pelemparan 2 buah uang logam :
a. Tentukan ruang sampel!
b. Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang
logam tersebut, tentukan probabilitas kejadian A!
Jawab :
Uang logam 2
c. Ruang sampelnya :
g a
Uang g (g,g) (g,a)
Logam 1 a (a,g) (a,a)
9
Sifat-sifat probabilitas kejadian A :
• 0 P(A) 1 , artinya nilai probabilitas kejadian
A selalu terletak antara 0 dan 1
• P(A) = 0, artinya dalam hal kejadian A tidak
terjadi (himpunan kosong), maka probabilitas
kejadian A adalah 0. Dapat dikatakan bahwa
kejadian A mustahil untuk terjadi.
• P(A) = 1, artinya dalam hal kejadian A, maka
probabilitas kejadian A adalah 1. Dapat
dikatakan bahwa kejadian A pasti terjadi.
10
Contoh (1):
• Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah
probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka?
Jawab :
• Misal M = Muka , B = Belakang
• Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB,
BM, BB}
• Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah
A = {MM, MB, BM}
Jadi,
• Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka
adalah 11
Contoh (2):
• Suatu campuran kembang gula berisi 6 mint, 4 coffee,
dan 3 coklat. Bila seseorang membuat suatu pemilihan
acak dari salah satu kembang gula ini, carilah probabilitas
untuk mendapatkan : (a) mint, dan (b) coffee atau coklat.
Jawab :
• Misal, M = mint , C = coffee , T = coklat
(a). Probabilitas mendapatkan mint =
12
PERMUTASI
Permutasi adalah suatu pengacakan dari objek-objek
dengan memperhatikan urutannya. Permutasi merupakan
bentuk khusus aplikasi prinsip perkalian.
Prinsip perkalian
Jika kejadian pertama terdapat n1 cara dan kejadian kedua
terdapat n2 cara sampai kejadian i terdapat ni cara, maka beberapa
kejadian dapat terjadi secara bersama dalam n1. n2..........ni cara.
A B
S S
A B B
A
S
A
A’
Dengan demikian
dan
Rumus probabilitasnya :
DUA KEJADIAN SALING KOMPLEMENTER
Latihan
Sebuah kotak berisi 8 bola merah, 7 bola putih, dan 5
bola biru. Jika diambil 1 bola secara acak, tentukan
probabilitas terpilihnya:
a. Bola merah = 8/20
b. Bola putih= 7/20
c. Bola biru= 5/20
d. Tidak merah= 1- 8/20
e. Merah atau putih= 8/20 + 7/20
4. DUA KEJADIAN SALING BEBAS
B. Probabilitas Gabungan
probabilitas terjadinya dua peristiwa atau lebih yang terjadi secara bersama-
sama atau secara berurutan merupakan perkalian dari probabilitas marginal
masing-masing peristiwa.
P(A dan B) = P (A) x P (B)
Akan diambil seorang dari mereka untuk ditugaskan melakukan promosi barang.
Ternyata yang terpilih adalah dalam status bekerja, berapakah probabilitasnya
bahwa dia :
a. Laki-laki
b. P(L|B) = 460/900/(600/900)=460/600
c. b. Wanita
d. P(W|B)= 140/900/ (600/900)= 140/600
e. P(B|W)=140/400
f. P(B|L)=460/500
g. P ( W | M )=260/300
PROBABILITAS BERSYARAT
(lanjutan)
Jawab :
A=kejadian terpilihnya sarjana telah bekerja
B=kejadian bahwa dia laki-laki
a.
b. Cari sendiri!
TEORI BAYES
S A1 A2 A3
• Komponen Seri
• Jika sistem S terdiri dari dua komponen A dan B secara seri, maka
• S berfungsi jika kedua A dan B berfungsi
• S akan berfungsi jika kedua A dan B berfungsi : S = A ∩ B.
• Oleh karena itu P(S) = P (A ∩ B) dmn A dan B adalah independent
• P(S) = P (A). P (B)
• S gagal jika salah satu A atau B gagal
• P (S`) = 1 - P (S).
Penerapan Hukum Probabilitas dengan Probabilitas Kegagalan dari Sebuah Rangkaian Listrik
(lanjutan)
• P (S) = 1- P (S’)
• = 1 – ( (1- P (A)) (1- P(B)) )
P (Ai)= 0.9 dimana i=1,2,…,6