Anda di halaman 1dari 16

1

SIFAT-SIFAT
PROBABILIT
AS
Aisyah Rachmawati
B2B020018
• Jika diketahui kejadian A, ruang sampel S,
peluang kejadian A pada S, yaitu

Sifat – sifat P(A) = n(A) / n(S)

probabilitas =m/n

kejadian A
maka dapat diselidiki sifat – sifat dari P(A)
• 0 < P(A) < 1
A merupakan himpunan bagian dari S
maka banyaknya anggota A selalu
lebih sedikit dari banyaknya
anggota S, yaitu n(A) ≤ n(S) Sifat 1
sehingga
0 < n(A)/n(S) < 1
atau
0 < P(A) < 1
• A = himpunan kosong
artinya A tidak terjadi pada
S maka n(A) = 0
maka n(A) = 0 sehingga
Sifat 2 P(A) = n(A)/n(S)
=0/n
=0
• A=S 5

maksimum banyaknya
anggota A sama dengan
banyaknya anggota S
maka
Sifat 3 n(A) = n(S) = n sehingga
P(A) = n(A)/n(S)
= n/n
=1
j Kesimpulan Sifat- 6

Sifat
• Jika hasil (1), (2), dan (3) digabung maka diperoleh
sifat
0 ≤ P(A) ≤ 1
P(A) = 0 dikatakan A kejadian yang mustahil terjadi.
P(A) = 1 dikatakan A kejadian yang pasti terjadi.
Kejadian Majemuk 7

• Jika A dan B kejadian sembarang pada ruang sampel S maka


gabungan kejadian A dan B ditulis AᴜB adalah kumpulan semua
titik sampel yang ada pada A atau B atau pada kedua – duanya.
• Kejadian AᴜB disebut kejadian majemuk.
• Kejadian A∩B, yaitu kumpulan titik sampel yang ada pada A dan B
juga disebut kejadian majemuk.
• Probabilitas kejadian majemuk dirumuskan:
P(AᴜB) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
Contoh Soal 8

1. Ambil satu kartu secara acak dari satu set kartu bridge yang
lengkap. Jika A = kejadian terpilihnya kartu as dan B = kejadian
terpilihnya kartu wajik, hitunglah P(AᴜB)!
2. Jika seorang mahasiswa teknik elektro semester V lulus
probabilitas adalah 2/3 dan peluang ia lulus mikroprosesor
adalah 4/9. Jika peluang lulus sekurang – kurangnya satu mata
kuliah di atas adalah 4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata
kuliah itu?
Dua kejadian saling lepas 9

A dan B dikatakan dua kejadian saling lepas


atau saling bertentangan atau saling terpisah
jika kejadian A dan B tidak mungkin terjadi
bersamaan.
P(AᴜB) = P(A) + P(B)
Contoh soal 10

• Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas


muka dua dadu dengan jumlah 7 atau 11!
Dua kejadian saling komplementer 11

Kejadian A’ adalah kumpulan titik sampel – titik


sampel yang merupakan titik sampel S, tetapi
bukan merupakan titik sampel A.

P(A’) = 1 – P(A)
Contoh soal 12

• Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian


munculnya muka dadu sama, hitunglah
probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak
sama!
Dua kejadian saling bebas 13

• Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan saling


bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan
sebaliknya kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A.
• Jika A dan B merupakan dua kejadian saling bebas maka berlaku
rumus berikut.
P(A∩B) = P(A)∙P(B)
Contoh soal 14

• Pada pelemparan dua buah dadu, apakah kejadian


munculnya muka x ≤ 3 dadu I dan kejadian
munculnya muka y ≥ 5 dadu II saling bebas?
Probabilitas bersyarat 15

Probabilitas terjadinya kejadian A dan kejadian B disebut


probabilitas bersyarat jika suatu kejadian A terjadi dengan
syarat kejadian B lebih dulu terjadi atau akan terjadi atau
diketahui terjadi.
Kejadian A bersyarat B yang ditulis A/B.
P(A/B) = P(A∩B)/P(B); P(B) > 0
Contoh soal 16

• Misalkan sebuah dadu dilemparkan; B = kejadian


munculnya bilangan kuadrat murni, dan diketahui bahwa
peluang munculnya bilangan ganjil = 1/9 dan peluang
munculnya bilangan genap = 2/9.
• Jika diketahui A = {4, 5, 6} telah terjadi, tentukan P(B/A)!

Anda mungkin juga menyukai