Nama Kelompok:
PELUANG KEJADIAN
Mempelajari
Mencakup Mencakup
Frekuensi Harapan
Ruang sampel , Pe rco b a a n , Ke j a d i a n , d a n
F re ku e n s i Re l ati f.
Jawaban: C
Komplemen Suatu Kejadian
S
Kejadian
a bukan A dari himpunan S A’
ditulis dengan simbol A’ atau dan
disebut komplemen dari A. Jika A A
mempunyai a elemen dan S
mempunyai n elemen, maka A’
mempunyai nilai elemen. Maka P(A’)
adalah peluang tidak terjadinya A, dan
P(A’) =
=
=1
= 1P(A)
Contoh soal :
Soal lagi ?
Jika hari esok akan turun hujan adalah 0,45. berapa
peluang bahwa cuaca akan cerah esok hari ?
Pembahasan:
Ya H = { kejadian hariTidak
Misalkan esok akan hujan}
maka = {kejadian hari esok akan cerah}
Sehingga:
P(H’) = 1P(H)
=1
Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan adalah hasil kali peluang suatu
kejadian dengan frekuensi atau banyaknya percobaan.
Frekuensi harapan suatu kejadian A dirumuskan
sebagai berikut.
𝐹 h ( A )= P ( A) ×𝑛 Atau (A)=
Keterangan:
(A)= frekuensi harapan kejadian A
P(A) = peluang kejadian A
N = Banyaknya kejadian
Contoh Soal
Pembahasan :
Diketahui peluang seorang menembak tepat sasaran
adalah . Jika penembak
Banyaknya tembakan, itu menembak 150 kali
tembakan, berapakah
P (tembakan tepattembakan
sasaran) =yang diharapkan
mengenai sasaran…..
Jadi, frekuensi harapan =
A. 20 kali
B. 30 kali
C. 40 kali
D. 50 kali
E. 10 kali
Peluang kejadian saling bebas
Contoh:
Perhatikan diagram diatas!
dalam sebuah kotak terdapat 6 kartu yang diberi nomor 1 sampai 6.
A adalah kejadian mengambil kartu dengan nomor genap, yaitu 2,4, dan 6.
B adalah kejadian mengambil kartu dengan nomor ganjil, yaitu 1,3, dan 5.
kejadian A dan B tidak mempunyai irisan. Jadi, kejadian A dan B merupakan kejadian
saling lepas.
Dengan demikian, untuk menentukan peluang terambil kartu bernomor genap atau
ganjil menggunakan rumus peluang dua kejadian saling lepas.
Peluang dua kejadian tidak saling lepas
Pembahasan:
Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak memengaruhi
terjadinya kejadian B dan kejadian B tidak memengaruhi terjadinya kejadian A.
Jika kejadian A dan B adalah kejadian saling bebas, peluang terjadinya kejadian
A dan B sebagai berikut.
P(A∩B)= P(A)
Contoh :
Dua dadu dilambungkan bersama-sama. A adalah kejadian munculnya ata
dadu 3 pada mata dadu pertama. Badalah munculnya mata dadu 5 pada dau
kedua. Kejadian A dan B merupakan dua kejadian saling saling bebas karena
muncul mata dau 3 pada dadu pertama tidak mempengaruhi muncul mata
dadu 5 pada dadu kedua, demikian sebaliknya.
Peluang dua kejadian tidak saling bebas (bersyarat)
Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling bebas jika munculnya A memengaruhi peluang
terjadinya kejadian B, dan sebaliknya. Jika kejadian A dan B adalah kejadian tidak saling bebas
(bersyarat), maka:
1) Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi terlebih dahulu ditentukan dengan
aturan:
P dengan P(B)
2) Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi terlebih dahulu ditentukan dengan
aturan:
Pdengan P(A)
Contoh :
Dalam sebuah kotak terdapat 3 kartu berwarna kuning dan 4 kartu
berwarna biru. A adalah kejadian terambil kartu berwarna kuning. B adalah
kejadian terambil kartu berwarna biru. Dari dalam kotak tersebut diambil 2
kartu satu per satu tanpa pengembalian. Kejadian terambil kartu warna
kuning, lalu kedua warna biru merupakan dua kejadian bersyarat.
C o nto h S o a l :
Soal lagi
Sebuah dadu bersis 6 dilemparkan 2 kali.?Berapakah peluang bahwa nomor yang
muncul pada lemparan pertama adalah 2 dan nomor yang muncul pada
lemparan kedua lebih dari 2?
Pembahasan :
S ={ 1,2,3,4,5,6}, maka n(S) = 6
Misalkan:
A= {kejadian nomor 2 muncul pada pelemparan pertama}
A= {2}, n(A)= 1
YA nomor pada lemparan
B = { kejadian mendapatkan TIDAK
ke 2
B= { 3,4,5,6}, n(B) = 4
Maka:
P(A) = dan P(B) =
Karena kejadian A dan b saling bebas, maka:
P(A∩B)= P(A)P(B) =
Jadi, peluang terjadinya A dan B adalah .
ey
ANDA TELAH SAMPAI DIHALAMAN TERAKHIR
B. Jawaban : B
C.
LANJUT
Contoh soal 2 :
Pembahasan:
Sebuah dadu dilempar 1 kali, ruang sampelnya
Dalam hal ini:
adalah:
sehingga
S = {1,2,3,4,5,6}
Jika (i) Mencarimuncul
A ={kejadian P(A’) secara langsung
mata dadu adalah:
lebih dari 2} =
(ii) Mencari P(A’) secara tidak langsung:
{3,4,5,6}
Jika A’ = {kejadian munculMaka
karena P(A) mataP(A’)
dadu =kurang
1 atau
sama dengan 2} == 1{1,2}.
Tentukan nilai P(A’)
Lanjutkan
C o nto h s o a l 2 :
Pe m b a h a s a n :
Dalam
Banyaknya suatu kantong
kelereng terdapatn(S)
dalam kantong, 6 kelereng
= 6+4+5 = 15
n(M) =berwarna
6, n(H) =4,merah
n(K) =(M),
5 4 kelereng berwarna
n(H∩K)hijau (H), dantidak
= 0, karena 5 kereleng
mungkinberwarna
kelerengkuning (K).
yang diambil
Jika
tersebut semua kelereng
berwarna hijau danserupa, dan diambil
kuning.
secara
A. P(H) = acak, berapakah peluang untuk
mendapatkan
B. P(K) = kelereng berwarna:
A. Hijau,P(H)?
C. P(H∩K) =
B. Kuning,
D. P(H∪K) = P(H)P(K)?
+ P(K)
C. Hijau= dan Kuning, P(H∩K)?
D. Hijau atau kuning, P(H∪K)?
Lanjutkan
C o nto h s o a l 2 :
Pembahasan :
JikaSebuah
A adalah kejadianberisi
kantong mendapatkan bola putih
5 bola hitam dan 3pada
bolapengambilan pertama.
putih. Diambil
Maka kejadian
secara acakBdua
pada pengambilan
kali keduamasing-masing
berturut-turut tidak saling bebas terhadap
satu A, sebab
bola, tanpa
tanpa pengembalian
pengembalian. . Jadi Bpeluang
Berapa terjadi dengan syarat A telah
mendapatkan terjadi,bola
keduanya maka
putih?
P(A) = dan P
P(A∩B) = P(A)
Jadi, peluang mendapatkan keduanya bola putih adalah .
LANJUTKAN