• Contoh :
Berapa peluang memperoleh kartu hati bila sebuah kartu
diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge ?
Jawab:
N = 52, n =13, sehingga P(A) = 13/52 = 0.25
Pengolahan Kejadian
Irisan Dua Kejadian A dan B dilambangkan dengan A∩B adalah
kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan kejadian A
dan B:
A = {1, 2, 3, 4)
S
B = {3, 4, 5, 6, 7)
A B A∩B = {3, 4}
P( A B )
P( B / A ) , jika P ( A ) 0
P( A )
P ( A B ) P ( A )P ( B / A )
P ( A B ) P ( B )P ( A / B )
Contoh (1)
• Maka: A = (EnA)U(~EnA)
P(A) = P(EnA) + P(~EnA)
P(A) = P(E)P(A|E) + P(~E)P(A|~E)
Peluang Total
Teorema Bayes
Teorema Bayes
P( B / A ) P( A )
P( A / B )
P ( B / A ) P ( A ) P ( B / A' ) P ( A' )
Contoh (1)
6
E( X ) xif ( xi )
i 1
( 1 )( 16 ) ( 2 )( 16 ) ( 3 )( 16 ) ( 4 )( 16 ) ( 5 )( 16 ) ( 6 )( 16 )
1 6 2 6 3 6 4 6 5 6 6 6 3 ,5
Teladan 2
Teladan 2
Dalam suatu permainan,seseorang akan mendapat 5 juta rupiah
jika hasil dari 3 lemparan sebuah uang logam adalah muncu sisi
gambar semua atau sisi angka semua. Namun, jika hasil yang
muncul sisi gambar satu kali atau dua kali maka yang bersangkutan
harus membayar 3 juta rupiah. Berapa penerimaan harapan bari
orang bersangkutan.
Teladan 2
Jawab:
Ruang contoh dari pelemparan tersebut adalah:
S={GGG, GGA, GAG, AGG, AGA,GAA, AAG, AAA}
Jika x1 adalah kejadian munculnya sisi gambar atau sisi angka semua
(X1={GGG, AAA} )dan x2 adalah munculnya sisi gambar 1 atau 2 kali
(X2={GGA, GAG, AGG, GAA, AGA, AAG}), maka P(X=x1)=2/8=1/4,
P(X=x2)=6/8=3/4. Sebaran peluangnya adalah:
Penerimaan harapan :
Ragam Peubah Acak
Jika X adalah peubah acak deskrit dengan sebaran peluang :
Rumus hitung:
Teladan
Carilah ragam X, jika X adalah munculnya sisi gambar dari
pelemparan mata uang logam yang seimbang sebanyak 3 kali.
Teladan
Carilah ragam X, jika X adalah munculnya sisi gambar dari
pelemparan mata uang logam yang seimbang sebanyak 3 kali.
Ruang contoh dari pelemparan tersbut adalah:
S={GGG, GGA, GAG, AGG, AGA,GAA, AAG, AAA}
Jika X adalah munculnya sisi gambar maka sebaran peluang X
adalah:
μ = (0)(1/8)+(1)(3/8)+(2)(3/8)+(3)(1/8)=12/8
n
= 1,5
2 ( x i )2 f ( x i )
i 1
2
x b 2
x
2
ax a
2 2
x
Ragam jumlah atau selisih dua peubah acak X dan Y yang bebas
adalah:
2
xy
2
x
2
y
2
x y
2
x
2
y
Sebaran Normal
Sebaran Normal
• Sebaran normal berbentuk seperti “lonceng”
• Sering juga disebut Gaussian distribution
Fungsi kepekatan peluang
1 1/ 2 x /
n x; ,
2
e , x ,
2
where 3.14159 and e 2.71828
ilustrasi
Sebaran Peluang Kontinu: Sebaran Normal
Luas daerah di bawah kurva normal yang dibatasi oleh X=x1 dan
X=x2 sama dengan peluang : P(x1 < X < x2) yang dinyatakan oleh
luas daerah yang diarsir.
P(x)
x
0 x1 x2
Sebaran Peluang Kontinu: Sebaran Normal
65 62
Z 0.75
4
0 0,75
55.4 62 64
x
0.0495
z
−1.65 0 0.5
1 2 3 4 10
2 ,5
4 4
Dan ragamnya adalah:
2 E ( X )2 ( x i )2 f ( x i )
n
i 1
( 1 2 ,5 ) 2
( 2 2 ,5 ) 2
( 3 2 ,5 ) 2
( 4 2 ,5 ) 2
2
4
2 ,25 0 ,25 0 ,25 2 ,25
2
1,25
4
Jika dari populasi tersebut ditarik contoh berukuran 2 dengan
pemulihan dan dihitung rata-ratanya maka kemungkinan contoh
dan rata-ratanya sebagai berikut:
Dari kemungkinan nilai rata-rata di atas dapat disusun sebaran
penarikan contoh atau sebaran frekuensi relatif dari nilai rata-
rata sebagai berikut:
x x f ( x )
1 2 3 4 3 2 1
x ( 1 )( ) ( 1,5 )( ) ( 2 )( ) ( 2 ,5 )( ) ( 3 )( ) ( 3 ,5 )( ) ( 4 )( )
16 16 16 16 16 16 16
1 3 6 10 9 7 4 40
x 2 ,5
16 16
x x f ( x )
x2 x x 2 f ( x )
1 2 3
x2 ( 1 2 ,5 ) 2 ( ) ( 1,5 2 ,5 ) 2 ( ) ( 2 2 ,5 ) 2 ( )
16 16 16
4 3 2
( 2 ,5 2 ,5 ) 2 ( ) ( 3 2 ,5 ) 2 ( ) ( 3 ,5 2 ,5 ) 2 ( )
16 16 16
1
( 4 2 ,5 ) 2 ( )
16
2 ,25 2 0 ,75 0 0 ,75 2 2 ,25
2
x
16
10 5 1,25 2
x
2
16 8 2 n
2
x2 x x 2 f ( x )
n
Rata-rata contoh: Dengan Pemulihan
x n
Untuk populasi yang besar, apakah peubah deskrit atau kontinu
berlaku Dalil Limit Pusat
Teladan (2)
Jika contoh acak ber ukuran 2 ditarik dari populasi terbatas tanpa
pemulihan, maka kemungkinan contoh yang terpilih adalah:
x
Teladan (2)
x x f ( x )
2 2 4 2 2
x ( 1,5 )( ) ( 2 ,0 )( ) ( 2 ,5 )( ) ( 3 )( ) ( 3 ,5 )( )
12 12 12 12 12
3 4 10 6 7 30
x 2 ,5
12 12
x f( x )
x
2 2 4
x2 ( 1,5 2 ,5 )2 ( ) ( 2 ,0 2 ,5 ) 2 ( ) ( 2 ,5 2 ,5 ) 2 ( )
12 12 12
2 2
( 3 ,0 2 ,5 ) (
2
) ( 3 ,5 2 ,5 ) (
2
)
12 12
2 0 ,5 0 0 ,5 2 5 5/442
x2
12 12 2 4 1
2 N n
2
n N 1
x
Dalil Limit Pusat
N 7 n5 x 3 k 4
4 3
P ( x 3 ) h( 3 ;7 ,5 ,4 )
3 2
7
5
1.2.3.4 1.2.3 ( 4 )( 3 )
( 1.2.3 )( 1 ) ( 1.2 )( 1 )
1 12
0 ,571429
1 . 2 .3 . 4 .5 .6 .7 ( 6 .7 ) 21
( 1.2.3.4.5 )( 1.2 ) 2
Sebaran Peluang Diskret: Sebaran Binom Negatif
x 1 x x k
b * ( x ; k , p ) p q , x k , k 1, k 2 ,. . . .
k 1
Teladan
Persentase petani jagung di suatu desa yang menggunakan
benih hibrida sebesar 40 persen. Jika kita berkunjung ke petani
secara acak, berapa peluangnya bahwa akan memperoleh petani
jagung hibrida untuk ketiga kalinya pada kunjungan yang lima?
Jawaban
p=0,4 x=5 k=3
4
b * ( 5 ; 3 , 0 ,4 ) 0 ,4 2 0 ,6 3
1
4!
( 0 ,16 )( 0 ,216 )
1! 3!
1 . 2 .3 . 4
( 0 ,03456 ) 0 ,13824
( 1 )( 1.2.3 )
Sebaran Peluang Diskret: Sebaran Geometrik
x 1
g( x ; p ) pq , x 1, 2 ,. . . .
Teladan
0,144