Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIA NADIATUL SOLEHA

NPM : 200102194
KELAS : 3E_PGSD
MATA KULIAH : MATEMATIKA LANJUT SD

1. Pengertian peluang, ruang sampel dan peluang kejadian.

a. Peluang adalah kemungkinan yang mungkin terjadi atau muncul dari


suatu peristiwa.

Contoh : Anita melakukan percobaan dengan melambungkan sebuah


dadu. Berdasarkan percobaan tersebut peluang muncul dadu genap
yaitu 1/2.

b. Ruang sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin pada suatu
percobaan atau kejadian.
Contoh: Pada pelemparan sebuah dadu, maka ruang sampelnya adalah S =
{1,2,3,4,5,6}
c. Peluang kejadian adalah peristiwa dari suatu kemungkinan yang diharapkan
atau himpunan bagian dari ruang sampel.
Contoh : Kejadian munculnya sisi dadu bermata genap adalah A = {2, 4, 6} = 3.
2. Pengertian Kejadian majemuk dan jenis-jenisnya.
• Kejadian majemuk adalah suatu kejadian atau percobaan yang
berlangsung lebih dari satu kali sehingga menghasilkan kejadian baru
atau besarnya nilai peluang dari dua buah kejadian secara bersamaan.

• Misalnya pada sebuah kotak terdapat 2 bola merah dan 3 bola hijau.
Dari kotak tersebut, Anda akan mengambil 1 buah bola merah dan 1
buah bola hijau. Kejadian terambilnya 1 buah bola merah dan 1 buah
bola hijau dinamakan kejadian majemuk.

b. Jenis-jenis kejadian majemuk


• Dua Kejadian Sembarang
Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan
berlaku rumus:
P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B
Contoh : Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang
suka pada mapel Matematika, 22 siswa suka pada mapel bahasa Inggris, serta
sisa 10 siswa suka kedua-duanya. Apabila seorang siswa dipilih secara acak,
maka peluang siswa yang terpilih merupakan siswa yang menyukai Matematika
ataupun bahasa Inggris adalah 8/9.
• Komplemen Suatu Kejadian
Adapun rumus untuk mencari komplemen pada suatu kejadian, yaitu: P (Ac) = 1
– P (A)
Contoh : Suatu dadu dilempar sekali ke atas, maka hitunglah peluang
munculnya mata dadu lebih dari dua yaitu 2/3.
• Dua Kejadian Saling Lepas
Adapun rumus untuk menentukan dua kejadian saling lepas, yaitu: P (A ∪ B) =
P(A) + P (B)
Contoh : Pada pelemparan satu dadu bermata 6, maka peluang untuk
memperoleh dadu dengan mata 1 atau 3 adalah P(A ∪ B) = P(A) + P (B)
P(A ∪ B) = 1/6 + 1/6 = 2/6 = 1/3.
• Dua Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi
kejadian B dan kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A. Dirumuskan: P (A ∩
B) = P (A) X P (B)
Contoh: Apabila peluang Gilang bisa menyelesaikan sebuah soal yaitu 0,4 serta
peluang Putra bisa menyelesaikan soal yang sama yaitu 0,3 maka peluang
mereka berdua bisa menyelesaikan soal tersebut yaitu P (A ∩ B) = P (A) X P
(B) = 0,4 x 0,3 = 0,12.
• Dua Kejadian Bersyarat
Apabila kejadian A serta B tidak saling bebas, kejadian B dipengaruhi oleh
kejadian A ataupun kejadian B dengan syarat A, maka dapat kita rumuskan
menjadi: P(B | A) = P (A ∩ B)/ P(A) atau P (A ∩ B) = P(A) x P(B | A)
Contoh: Suatu dadu dilempar sekali. Maka peluang munculnya mata dadu ganjil
dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu yaitu 1/2.
3. Perbedaan dan persamaan Permutasi dan kombinasi.
a). Perbedaan Permutasi dan kombinasi
• Istilah permutasi mengacu pada beberapa cara untuk mengatur satu set objek
dalam urutan berurutan. Kombinasi menyiratkan beberapa cara untuk memilih
item dari kumpulan besar objek, sehingga urutannya tidak relevan.
• Titik pembeda utama antara dua konsep matematika ini adalah urutan,
penempatan, dan posisi, yaitu dalam karakteristik permutasi yang disebutkan di
atas penting, yang tidak menjadi masalah dalam kasus kombinasi.
• Permutasi menunjukkan beberapa cara untuk mengatur benda, orang, angka,
huruf, warna, dll. Di sisi lain, kombinasi menunjukkan cara yang berbeda untuk
memilih item menu, makanan, pakaian, subjek, dll.
• Permutasi tidak lain adalah kombinasi terurut sementara Kombinasi
menyiratkan set atau pasangan nilai yang tidak berurutan dalam kriteria tertentu.
b). Persamaan Permutasi dan kombinasi
Persamaan nya yaitu sama-sama di gunakan untuk menyatakan banyaknya
cara dalam menyusun beberapa objek, yang membedakan nya Permutasi
memperhatikan urutan sedangkan kombinasi tidak memperhatikan urutan.
Contoh permutasi : memilih beberapa orang untuk mewakili sekelompok orang
dalam mengikuti suatu kegiatan yang dalam hal ini urutan tidak menjadi
pertimbangan.
Contoh kombinasi : menghitung berapa banyak cara yang dapat dilakukan
untuk memilih pakaian yang dirasa sesuai atau cocok.
4. Diketahui : banyak angka yang tersedia = 4 angka yaitu, 0,1,2,3, maka n = 4.
Karena akan dipilih 3 nomor antrian yang berbeda, maka banyak pilihannya
adalah permutasi 3 dari 4.
Penyelesaian :
P(n,r) = n!/ (n-r)!
Maka, P(4,3) = 4!/(4-3)!
= 4!/1!
=4×3×2
= 24
5. Diketahui:
Seorang peternak akan membeli hewan ternak untuk dipelihara yaitu terdiri dari:
3 ekor sapi, 4 ekor domba, dan 5 ekor kambing. sedangkan pedagang hewan
ternaknya mempunyai 6 ekor sapi, 6 ekor domba, dan 8 ekor kambing.
Penyelesaian :
• Banyak cara membeli 3 ekor sapi dari 6 ekor sapi
• Banyak cara membeli 4 ekor domba dari 6 ekor domba

• Banyak cara membeli 5 ekor kambing dari 8 ekor kambing


Jadi, banyak cara yang dapat dilakukan untuk memilih hewan ternak yang
akan dibeli adalah
= ₆C₃ × ₆C₄ × ₈C₅ cara
= 20 × 15 × 56 cara
= 16.800 cara
6. • cara memilih 2 orang laki-laki (dari total 4)
• cara memilih 1 orang perempuan (dari total 3)

Jadi banyak cara memilih 3 orang adalah :


6 x 3 = 18 cara

Anda mungkin juga menyukai