Disusun Oleh :
Contoh ; Ketika Doni ingin pergi kerumah temannya, dia melihat langit dalam keadaan
mendung, awan berubah warna menjadi gelap, angin lebih kencang dari biasanya seta sinar
matahari tidak seterang biasanya.
Ketika Doni melihat keadaan seperti itu, maka sejenak dia berpikir untuk membatalkan
niatnya pergi kerumah temannya. Ini dikarenakan dia beripotesis bahwa sebentar lagi akan
turunya hujan dan kecil kemungkinan bahwa hari ini akan tidak hujan, mengingat gejala-gejala
alam yang mulai nampak. Probabilitas dalam cerita ini, adalah peluang kemungkinan turunnya
hujan dan peluang tidak turunnya hujan.
P: Probabilitas
E: Event (Kejadian)
Catatan:
Untuk menentukan nK atau nS dapat menggunakan rumus permutasi atau Kombinasi:
Permutasi dipakai jika dalam soal ada istilah jabatan, urutan, rangking, predikat, cara
duduk, susunan angka.
Kombinasi dipakai jika dalam soal ditanyakan: banyak himpunan bagian, peluang, urutan
diabaikan.
Nomor :
1.Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K menyatakan kejadian
munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang kejadian K adalah...
A.1/6
B.1/4
C.1/3
D.1/2
E.1/4
Pembahasan
nK =3
nS =6
SehinggaPK =nK /nS =3/6=1/2
Jawaban:D
Nomor:
2.Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika satu kartu diambil
secara acak, maka peluang terambil adalah kartu bernomor bilangan prima adalah...
A.4/5
B.3/5
C.1/2
D.3/10
E.2/5
Pembahasan
nK =5
nS =10
makaPK =nK /nS =5/10=1/2
Jawaban:C
Nomor:
3.Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta temannya
untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya kartu hati adalah....
A.1/52
B.1/13
C.9/52
D.1/4
E.1/3
Pembahasan
nK =13
nS =52
JadiPK =nK /nS =13/52=1/4
Jawaban:D
Nomor:
4.Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misal K adalah kejadian muncul
jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah...
A.8/36
B.7/36
C.6/36
D.5/36
E.4/36
Pembahasan
nK =5
nS =36
Jawaban:D
Nomor:
5.Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, misal K adalah kejadian
munculnya hasil kali mata dadu = 6. Peluang kejadian K = ...
A.1/18
B.1/6
C.1/4
D.1/9
E.5/36
Pembahasan:
nK =4
nS =36
MakaPK =nK /nS =4/36=1/9
Jawaban:D
Nomor:
6.Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang
mengambil 3kelerengmerahsekaligus....
A.3/10
B.1/3
C.7/24
D.1/4
E.3/7
Pembahasan
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari 7 kelereng merah = nK = 7C3.
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari seluruh kelereng 10 buah = nS = 10C3
Peluangterambil,3kelerengmerah nK.
Jawaban:C
Nomor:
7.Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dn 4 kelereng putih. Akan diambil 4
kelereng sekaligus. Peluang yang terambil 2 kelereng merah dan 2 kelereng putih
adalah...
A.126/330
B.116/330
C.63/330
D.53/330
E.27/330
Pembahasan
Banyak cara mengambil 2 kelereng merah dari 7 kelereng=7C2.
7C2 =7!/(2!.5!)=21.
Banyak cara mengambil 2 kelereng putih dari 4 kelereng=4C2.
4C2=4!/(2!.2!)=6.
Banyak cara mengambil 2 kelereng merah dan 2 kelereng putih = nK = 7C2 . 4C2 = 21 .
6 =126.
Banyak cara mengambil 4 kelereng dari seluruh kelereng (11 kelereng) = nS = 11C4.
Peluang terambil 2 kelereng merah dan kelereng putih PK.
PK =126/330.
Jawaban:A
Nomor:
8.Dua dadu dilambungkan bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3 dan
mata dadu,kedualima.adalah...
A.6/36
B.5/36
C.4/36
D.3/36
E.1/36
Jawaban:
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(3dan5)=P(3)xP(5)=1/6x1/6=1/36
Jawanban : E
Nomor:
9.Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama, maka
peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan ganjil pada dadu
adalah...
A.1/12
B.1/6
C.1/4
D.1/3
E.1/2
Pembahasan
Merupakan peluang saling bebas, maka:
P(gambar dan ganjil) = P(gambar) x P(ganjil) = 1/2 x 3/6 = 3/12 = 1/4
Catatan
P(gambar) =nK/nS=1/2
P(ganjil) =nK/nS=3/6
Nomor:
10.Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata dadu 9
atau 10adalah...
A.5/36
B.7/36
C.8/36
D.9/36
E.11/36
Pembahasan
Merupakan peluang kejadian saling lepas:
P(9atau10)=P(9)+P(10)=4/36+3/36=7/36
Keterangan
nS(2dadu)=36
nK(9)=(3,6),(6,3),(4,5),(5,4)=4
nK(10)=(4,6),(6,4),(5,5)=3
Jadi:
P(9)=nK/nS=4/36
P(10) = nK / nS = 3/36
Teorema ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A dengan syarat
peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat peristiwa A telah
terjadi.Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki
probabilitas.
B. Teorema Bayes
Misalkan {B1, B2,...,Bn} suatu himpunan kejadian yang merupakan suatu sekatan runag
sampel S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk i = 1, 2,...n. Dan misalkan A suatu kejadian sembarang dalam
S dengan P(A) ≠ 0
C. Contoh Soal
Suatu mata kuliah teori probabilitas diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke 1, 15 mahasiswa tahun
ke 2 dan 10 mahasiswa tahun ke 3. Diketauhi mahasiswa yang mendapatkan nilai A adalah 10
orang dari mahsiswa tahun ke 1, 8 orang dari mahasiswa tahun ke 2 dan 5 orang mahasiswa
tahun ke 3. Bila seorang mahasiswa dipilih secara acak ,berapakah peluang dia:
a. Mendapatkan nilai A
b. Mahasiswa tahun ke 1 bila diketauhi dia mendapatkan A
Diketahui
1. Jumlah mahasiswa yang mengikuti mata kuliah teori proababilitas adalah 75 orang
2. P(M1), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-1 yaitu 50/75
3. P(M2), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-2 yaitu 15/75
4. P(M3), atau peluang mahasiswa adalah mahasiswa tahun ke-3 yaitu 10/75
5. P(A|M1) atau peluang mahasiswa tahun ke-1 yang mendapatkan nilai A sebesa 10/50
6. P(A|M2) atau peluang mahasiswa tahun ke-2 yang mendapatkan nulai A yaitu 8/15
7. P(A|M3) atau peluang mahasiswa tahun ke-3 yang mendapatkan nulai A yaitu 5/10
Contoh soal:
Pengacakan orang dewasa yang telah tamat SMA di suatu kota kecil. Mereka dikelompokkan
menurut jenis kelamin dan status pekerjaan sebagai berikut :
Bekerja Tak Bekerja
Lelaki 460 140
Wanita 40 260
Daerah tersebut akan dijadikan daerah pariwisata daan seseorang akan dipilih secara acak
untuk mempropagandakannya ke seluruh negeri.
Jawab
Misalkan A = lelaki yang terpilih sedangkan B = orang yang terpilih dalam status bekerja.
P(A | B) = P(A ∩ B )/ P(B)
= (460/900) / (600/900)
= (23/45) / (2/3)
= 23/30
TEOREMA BAYES
Thomas Bayes, menggambarkan hubungan antara peluang bersyarat dari dua kejadian A dan
B sebagai berikut:
Contoh soal
Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah penyakit langka.
97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita penyakit itu. Ketika
seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang sama, 9% dari hasil tes
memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari negara itu mengambil test dan
mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia benar-benar menderita penyakit langka
itu?
Jawab
P (A) = 2%
P (Ā) = 98%
P (B | A) = 97%
P (B | Ā) = 9%P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194P (B ∩ Ā) = P ( Ā) × P (B | Ā)
= 98% × 9% = 0,0882P (Ƀ ∩ A) = P (A) × P (Ƀ | A) = 2% × 3% = 0,0006
P(Ƀ ∩Ā ) = P (Ā) × P (Ƀ | Ā) = 98% × 91% = 0,8918
Jawab
Misalkan A = lelaki yang terpilih sedangkan B = orang yang terpilih dalam status bekerja.
P(A | B) = P(A ∩ B )/ P(B)
= (460/900) / (600/900)
= (23/45) / (2/3)
= 23/30
TEOREMA BAYES
Thomas Bayes, menggambarkan hubungan antara peluang bersyarat dari dua
kejadian A dan B sebagai berikut:
atau
Contoh soal
Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah penyakit langka.
97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita penyakit itu. Ketika
seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang sama, 9% dari hasil tes
memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari negara itu mengambil test dan
mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia benar-benar menderita penyakit langka
itu?
Jawab
P (A) = 2%
P (Ā) = 98%
P (B | A) = 97%
P (B | Ā) = 9%P (B ∩ A) = P (A) × P (B | A) = 2% × 97% = 0,0194P (B ∩ Ā) = P ( Ā) × P (B | Ā)
= 98% × 9% = 0,0882P (Ƀ ∩ A) = P (A) × P (Ƀ | A) = 2% × 3% = 0,0006
P(Ƀ ∩Ā ) = P (Ā) × P (Ƀ | Ā) = 98% × 91% = 0,8918
Diagram pohon merupakan cara yang mudah untuk menggambarkan hasil-hasil yang mungkin
dari sederetan percobaan jika dari setiap percobaan hasil yang mungkin berhingga (dalam teori
peluang disebut proses stokastik). Diagram pohon sangat berguna untuk menggambarkan
peluang bersyarat dan peluang bersama. Probabilitas diagram pohon melukiskan event atau
serangkaian event sebagai cabvang dari suatu pohon. Diagram ini digunakan untuk
menyatakan mengenai kondisi probabilitas.
Berikut adalah contoh soal mengenai probabilitras bersyarat menggunakan diagram pohon
Suatu mata kuliah teori probabilitas diikuti oleh 50 mahasiswa tahun ke 2, 15 mahasiswa
tahuun ke 3 dan 10 mahasiswa tahun ke 4. Diketauhi mahasiswa yang mendapatkan nilai A
adalah 10 orang dari mahsiswa tahun ke 2, 8 orang dari mahasiswa tahun ke 3 dan 5 orang
mahasiswa tahun ke 4. Bila seorang mahasiswa dipilih secara acak ,berapakah peluang dia:
a. Mendapatkan nilai A
b. Mahasiswa tahun ke 2 bila diketauhi dia mendapatkan A