Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Percobaan
Kombinatorial didasarkan pada hasil yang diperoleh dari suatu percobaan (experiment)
atau kejadian (event). Dalam kombinatorial, percobaan mengacu pada proses yang
menghasilkan sejumlah kemungkinan hasil yang terbatas dan terdefinisi. Percobaan ini
berbeda dari percobaan dalam ilmu sains karena tidak melibatkan pengukuran atau observasi
langsung. Percobaan adalah proses fisik yang hasilnya dapat diamati.

Contoh percobaan dan hasilnya:

1. Melempar dadu:
Enam hasil percobaan yang mungkin untuk pelemparan dadu adalah muka dadu
1,2,3,4,5 atau 6
2. Melempar koin atau uang logam Rp.500,- :
Hasil percobaan melempar koin Rp.500,- ada dua kemungkinan maka koin bergambar
orang atau angka 500
3. Memilih 3 orang dari 5 orang untuk membentuk tim:
Hasil percobaannya ada 10 kemungkinan cara memilih.
4. Menyusun kata dari 4 huruf berbeda:
Hasil percobaanya yaitu ada 24 kemungkinan cara menyusun.

2. Kaidah Dasar Menghitung


Di dalam kombinatorial, kita harus menghitung semua kemungkinan pengaturan objek.
Terdapat 2 kaidah dasar dalam menghitung kombinatorial, yaitu kaidah perkalian (rule of
product) dan kaidah penjumlahan (rule of sum).

1. Kaidah Perkalian (rule of product)


Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau
menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan yang
mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila percobaan 1 dan
percobaan 2 dilakukan, maka terdapat p × q hasil percobaan (atau menghasilkan p × q
kemungkinan jawaban).

 Percobaan 1: p hasil
 Percobaan 2: q hasil
 Percobaan 1 dan percobaan 2: p x q hasil

Contoh 1:

Sebuah koin dilempar dua kali. Berapa banyak kemungkinan hasil yang muncul?

Jawab:

Setiap kali koin dilempar, terdapat dua kemungkinan hasil: kepala (H) atau ekor (T). Karena
kedua lemparan koin saling bebas, maka total kemungkinan hasil adalah perkalian dari
kemungkinan hasil setiap lemparan.

 Kemungkinan hasil lemparan pertama: 2 (H atau T)


 Kemungkinan hasil lemparan kedua: 2 (H atau T)

Jadi, total kemungkinan hasil: 2 x 2 = 4

Contoh 2:

Dua orang wakil Mahasiswa PTIK-C hendak memprotes nilai semesterannya. Wakil yang
dipilih 1 orang pria dan 1 orang wanita. Berapa banyak cara memilih 2 orang wakil tesrebut,
Jumlah pria PTIK-C = 20 orang dan jumlah wanita = 10 orang ?

Jawab:

20  10 = 200 cara.

Contoh 3:

Terdapat 5 orang siswa yang ingin dipilih 2 orang untuk mewakili kelas dalam sebuah
perlombaan. Berapa banyak kemungkinan pasangan yang dapat dipilih?

Jawab:

Pemilihan siswa pertama tidak mempengaruhi pemilihan siswa kedua.

 Kemungkinan siswa pertama yang terpilih: 5


 Kemungkinan siswa kedua yang terpilih: 4 (karena 1 siswa sudah terpilih)
Total kemungkinan pasangan: 5 x 4 = 20

Contoh 4:

Sebuah kotak berisi 5 bola merah, 4 bola biru, dan 3 bola hijau. Berapa banyak kemungkinan
cara untuk mengambil 3 bola dari kotak tersebut?

Jawab:

Pengambilan bola pertama tidak mempengaruhi pengambilan bola kedua dan seterusnya.

 Kemungkinan bola pertama yang terpilih: 12 (total bola)


 Kemungkinan bola kedua yang terpilih: 11 (karena 1 bola sudah diambil)
 Kemungkinan bola ketiga yang terpilih: 10 (karena 2 bola sudah diambil)

Total kemungkinan cara pengambilan: 12 x 11 x 10 = 1320

2. Kaidah Penjumlahan (rule of sum)


Bila percobaan 1 mempunyai p hasil percobaan yang mungkin terjadi (atau
menghasilkan p kemungkinan jawaban), percobaan 2 mempunyai q hasil percobaan yang
mungkin terjadi (atau menghasilkan q kemungkinan jawaban), maka bila hanya satu
percobaan saja yang dilakukan percobaan 1 atau percobaan 2, terdapat p + q kemungkinan
hasil percobaan (menghasilkan p + q kemungkinan jawaban).

 Percobaan 1: p hasil
 Percobaan 2: q hasil
 Percobaan 1 atau percobaan 2: p + q hasil

Perhatikanlah kata yang digarisbawahi pada kedua pernyataan di atas: dan serta atau.
Kaidah perkalian menyatakan bahwa kedua percobaan dilakukan secara simultan atau
serempak,

sedangkan pada kaidah penjumlahan, kedua percobaan dilakukan tidak simultan.

Contoh 1:

Misalkan 2 buah dadu yang berbeda warnanya (merah dan putih) dilontarkan. Ada berapa
macam cara untuk mendapatkan jumlah angka 4 atau 8 ?
Jawab:

Cara untuk mendapatkan jumlah angka = 4 adalah sebagai berikut :

Dadu Merah Dadu Putih

1 3

2 2

3 1

Dari tabel diatas terdapat 3 cara

Cara untuk mendapatkan jumlah angka = 8 adalah sebagai berikut :

Dadu Merah Dadu Putih

2 6

3 5

4 4

6 2

5 3

Dari tabel di atas terdapt 5 cara

Jadi untuk mendapatkan jumlah angka 4 atau 8 adalah 3 + 5 = 8 cara.

Contoh 2:

Ketua angkatan 2021 PTIK hanya 1 orang (pria atau wanita, tidak harus pria). Jumlah pria
PTIK = 20 orang dan jumlah wanita = 10 orang. Berapa banyak cara memilih ketua
angkatan?

Jawab:

20 + 10 = 30 cara.
3. Perluasan Kaidah Menghitung
Jika dalam suatu n buah percobaan yang dilakukan masing-masing mempunyai
P1,P2,P3,....Pn hasil percobaan yang mungkin terjadi,maka jumlah total daripada hasil
percobaan yang mungkin terjadi yang dapat dihitung adalah sejumlah :

 P1 x P2 x P3 x......xPn  kaidah perkalian

dan

 P1 + P2 + p3 +......+Pn  kaidah penjumlahan

Contoh 1:

Bit biner hanya 0 dan 1. Berapa banyak string biner yang dapat dibentuk jika:

 panjang string 4 bit


 panjang string 8 bit (= 1 byte)

Jawab:

 2  2  2  2 = 24 = 16 buah
 28 = 256 buah

Contoh 2:

Berapa banyak bilangan 4 digit genap yang dapat dibentuk dari angka-angka 0, 1, 2, 3, dan 4?

Jawab:

 Digit keempat harus genap, sehingga ada 2 pilihan (2 dan 4).


 Ada 5 pilihan angka untuk digit pertama.
 Ada 4 pilihan angka untuk digit kedua.
 Ada 3 pilihan angka untuk digit ketiga.

Jumlah total bilangan: 2 × 5 × 4 × 3 = 120


Contoh 3:

Misal terdapat 6 buah buku berbahasa inggris, 8 buah buku berbahasa perancis, dan 10 buah
buku berbahasa jerman. Masing – masing buku berbeda judulnya. –masing Berapa jumlah
cara memilih :

 3 buah buku, masing – masing dari tiap buah buku yang berbeda bahasa,
 1 buku sembarang bahasa

Jawab:

 Jumlah cara memilih 3 buah buku, masing-masing dari tiap bahasa adalah:

(6)(8)(10) = 480 cara.

 Jumlah cara memilih 1 buah buku (sembarang bahasa):

6 + 8 + 10 = 24 cara

4. Prinsip Inklusi-Eksklusi
Prinsip inklusi-eksklusi adalah teknik untuk menghitung jumlah elemen dalam gabungan
beberapa himpunan. Misal kan A dan B sembarang himpunan, Penjumlahan |A|+|B|
menghitung banyaknya elemen A yang tidak terdapat di B dan banyakan elemen B tidak
terdapat di A dan banyaknya elemen yg terdapat di A ∩B

Oleh Karna itu, pengurangan banyaknya elemen yg terdapat A ∩ B dari |A|+|B|


membuat banyaknya elemen A ∈ B dihitung tepat satu kali, Dengan demikian

|A ∪ B|= |A|+|B|-|A ∩ B|

Generalisasi dari hal tersebut bagi gabungan dari sejumlah himpunan dinamakan
prinsip inklusi dan eksklusi.

Contoh penggunaan prinsip Inklusi dan Eksklusi untuk penghitungan kombinatorial :

1. Setiap byte disusun oleh 8-bit. Berapa banyak jumlah byte yang dimulai dengan ‘11’
atau berakhir dengan ‘11’?

Penyelesaian :
Misalkan : A = himpunan byte yang dimulai dengan ‘11’,
B = himpunan byte yang diakhiri dengan ‘11’

A  B = himpunan byte yang berawal dan berakhir dengan ‘11’

maka

A  B = himpunan byte yang berawal dengan ‘11’ atau berakhir dengan ‘11’

A = 26 = 64, B = 26 = 64, A  B = 24 = 16.

maka

A  B = A + B – A  B

= 26 + 26 – 16 = 64 + 64 – 16 = 112

5. Permutasi

Permutasi adalah jumlah urutan berbeda dari pengaturan objek-objek. Permutasi adalah
bentuk khusus aplikasi aturan perkalian. Misalkan jumlah objek adalah n, maka urutan
pertama dipilih dari n objek, ururtan kedua dipilih dari n – 1 objek, urutan ketiga dipilih dari
n – 2 objek, begitu seterusnya dan urutan terkahir dipilih dari 1 objek yang tersisa.

Menurut kaidah perklaian, permutasi dari n objek adalah

𝑛 (𝑛 − 1) (𝑛 − 2) … (2)(1) = 𝑛!

Sekarang misalkan ada enam buah bola yang berbeda warnanya, yaitu merah (m), biru
(b), putih (p), hijau (h), kuning (k), dan jingga (j). kita akan memasukkan keenam buah bola
itu kedalam tiga buah kotak, masing-masing kotak hanya boleh diisi 1 buah bola. Berapa
jumlah urutan berbeda yang mungkin dibuat dari penempatan bola kedalam kotak-kotak
tersebut?

Perhitungannya adalah sebagai berikut.

i. Kotak 1 dapat diisi oleh salah satu dari 6 bola (ada 6 pilihan);

ii. Kotak 2 dapat diisi oleh salah satu dari 5 bola (ada 5 pilihan);

iii. Kotak 3 dapat diisi oleh salah satu dari 4 bola (ada 4 pilihan);

Menurut kaidah perkalian, jumlah urutan berbeda dari penempatan bola = (6)(5)(4) =
120 buah. Buah susunan berbeda dari penyusunan r objek yang dipilih dari n objek. Jumlah
susunan berbeda dari pemilihan r objek yang diambil dari n objek disebut permutasi-r.
dilambangkan dengan 𝑃 (𝑛, 𝑟) yaitu

n!
𝑃 (𝑛, 𝑟) = 𝑛 (𝑛 − 1)(𝑛 − 2) … (𝑛 − (𝑟 − 1)) =
( n−r ) !

Cari berapa banyak jumlah cara memasukkan 6 buah bola yang berbeda warnanya ke dalam
3 buah

kotak.

Jawab:

6! 6.5 .4 .3 .2 .1
P (6,3) = = =6.5 .4=120
( 6−3 ) ! 3.2 .1

dan jumlah kemungkinan urutan 2 dari 3 elemen himpunan A = {a, b, c} adalah

3!
P (3,2) = =3.2 .1=6
( 3−2 ) !

Dapat kita definisikan kembali bahwa permutasi r dari n objek adalah jumlah
kemungkinan urutasn r buah objek yang dipilih dari n buah objek, dengan r ≤ n, yang dalam
hal ini, pada setiap kemungkinan urutan tidak ada objek yang sama. Bila r = n, maka:

n! n! n!
𝑃 (𝑛, 𝑛) = = = =n !
( n−n ) ! 0 ! 1

Contoh 2:

Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari kata “ELEKTRO”?

Jawab:

P (7, 7) = 7! = 5040 buah kata

Contoh 3:

Sebuah bioskop mempunyai jajaran kursi yang disusun per baris. Tiap baris terdiri dari 6

tempat kursi. Jika dua orang akan duduk, berapa banyak pengaturan tempat duduk yang
mungkin

pada suatu baris?

Jaawab:
Diketahui:

n=6

r=2

n!
𝑃 (𝑛, r) =
( n−r ) !

6! 6 ! 6..5 .4 .3 .2 .1
𝑃 (6, 2) = = = =30
( 6−2 ) ! 4 ! 4.3 .2.1

Jadi, ada 30 pengaturan tempat duduk yang mungkin dilakukan.

Contoh 4:

Tiga buah ujian dilakukan dalam suatu periode enam hari (Senin sampai Sabtu). Berapa

banyak pengaturan jadwal yang dilakukan sehingga tidak ada dua ujian atau lebih yang
dilakukan

pada hari yang sama.

Jawab:

Diketahui

n=6

r=3

n!
𝑃 (𝑛, r) =
( n−r ) !

6! 6 ! 6. .5 .4 .3 .2.1
𝑃 (6, 3) = = = =120
( 6−3 ) ! 3 ! 3.2 .1

Jadi, terdapat 120 pengaturan jadwal yang bisa dilakukan agar tidak ada dua ujian atau lebih
yang dilaukan pada hari yang sama.

6. Kombinasi
Kombinasi adalah suatu bentuk khusus dari pada bentuk permutasi.Terdapat suatu
pembeda antara kombinasi dan permutasi dimana didalam permutasi urutan kemunculan akan
selalu diperhitungkan,sedangkan pada kombinasi urutan kemunculan akan diabaikan.
Kombinasi adalah cara memilih beberapa elemen dari suatu himpunan tanpa memperhatikan
urutan pemilihan. Formula:
Contoh 1:

Misalkan ada 2 buah bola yang warnanya sama dan terdapat 3 buah kotak yang tersedia.
Setiap kotak hanya boleh berisi paling banyak 1 bola.

Jawab:

Jumlah cara memasukkan bola ke dalam kotak:

3!
P (3 ,2 ) P(3 , 2) 1! (3 )(2)
= = =
2 2! 2! 2 =3

Contoh 2:

Sebuah koin yang mempunyai sisi A dan sisi B di lempar keatas sebanyak 4 (empat) kali.
Berapakah jumlah kemungkinan munculnya sisi A sebanyak 3(tiga) kali?

Jawab:

Ini adalah persoalan dari kombinasi karena kita tidak mementingkan kapan sisi A tersebut
muncul. Jadi, jumlah kemungkinan munculnya sisi A sebanyak 3(tiga) kali adalah:

4! (4) 3!
C (4,3)   4
3!(4  3)! 3! 1!

Contoh 3:

Ada berapa cara dapat memilih 3 dari 4 elemen himpunan A = {a, b, c, d} ?

Ini adalah persoalan kombinasi karena urutan kemunculan ketiga elemen tersebut tidak
penting
Untuk setiap 3 elemen ada 3! = 6 urutan yang berbeda (permutasi P = n ! ).

Jadi jumlah cara memilih 3 dari 4 elemen himpunan adalah:

4!
C (4,3)  4
3!(4  3)!

yaitu himpunan {a, b, c}, {a, b, d}, {a, c, d}, dan {b, c, d}.

Contoh 4:

Pada persamaan x1 + x2 + x3 + x4 = 12, xi adalah bilangan bulat ≥ 0. Berapa jumlah


kemungkinan

solusinya?

Jawab:

i. Analogi: 12 buah bola akan dimasukkan ke dalam 4 buah kotak (dalam hal ini, n = 4 dan r
=

12).

ii. Bagilah keduabelas bola itu ke dalam tiap kotak. Misalnya,

Kotak 1 diisi 3 buah bola (x1 = 3)

Kotak 2 diisi 5 buah bola (x2 = 5)

Kotak 3 diisi 2 buah bola (x3 = 2)

Kotak 4 diisi 2 buah bola (x4 = 2)

x1 + x2 + x3 + x4 = 3 + 5 + 2 + 2 = 12

Ada C(4 + 12 – 1, 12) = C(15, 12) = 455 buah solusi.

7. Koefisien Binomial
Koefisien binomial adalah angka-angka yang muncul dalam ekspansi binomial.
Ekspansi binomial adalah pengembangan suatu ekspresi matematika yang terdiri dari dua
suku yang dipangkatkan pada bilangan bulat non-negatif. Koefisien binomial sangat penting
dalam kombinatorika, yang merupakan cabang matematika yang mempelajari cara
menghitung jumlah kemungkinan atau pengaturan dari himpunan objek.
Secara umum, koefisien binomial C(n,k) menunjukkan jumlah cara untuk memilih k
objek dari n objek tanpa memperhatikan urutan.

Formula koefisien binomial adalah:

di mana n! adalah faktorial dari n (n faktorial), k! adalah faktorial dari k, dan (n−k)! adalah
faktorial dari (n−k).

Contoh 1:

Berapa cara memilih 2 siswa dari 5 siswa untuk menjadi perwakilan kelas?

Jawab:

Jadi, ada 10 cara untuk memilih 2 siswa dari 5 siswa menjadi perwakilan kelas.

Penjelasan: Dalam contoh ini, kita menggunakan formula koefisien binomial untuk
menghitung jumlah cara memilih k = 2 siswa dari n = 5 siswa tanpa memperhatikan urutan.
Setelah mengaplikasikan formula, kita dapatkan hasilnya, yaitu 10.

Contoh 2:

Berapa banyak kemungkinan yang ada untuk mendapatkan tepat 2 wajah yang sama saat
melempar sebuah koin sebanyak 4 kali?

Jawab:

Kita akan menggunakan koefisien binomial untuk mencari jumlah cara yang mungkin. Dalam
hal ini, kita memiliki 4 percobaan dan kita ingin mendapatkan 2 wajah yang sama (misalnya,
dua kali munculnya "muka" atau dua kali munculnya "angka").
Kita tahu bahwa ada 2 kemungkinan hasil dari setiap lemparan koin. Jadi, kita ingin mencari
C(4,2) yaitu, berapa banyak cara kita bisa mendapatkan 2 wajah yang sama
dalam 4 lemparan.

Jadi, terdapat 6 kemungkinan untuk mendapatkan tepat 2 wajah yang sama saat melempar
sebuah koin sebanyak 4 kali.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Materi kombinatorial merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang penting
dalam berbagai bidang, seperti statistika, probabilitas, ilmu komputer, dan matematika
diskrit. Makalah ini telah membahas beberapa konsep dasar dalam kombinatorial, termasuk:

1. Pengertian percobaan yaitu sebuah proses yang menghasilkan satu atau lebih hasil
yang mungkin.
2. Kaidah dasar menghitung yaitu teknik untuk menghitung jumlah kemungkinan hasil
dari suatu percobaan.
3. Perluasan kaidah menghitung yaitu teknik untuk menghitung jumlah kemungkinan
hasil dari suatu percobaan yang lebih kompleks.
4. Prinsip inklusi-eksklusi yaitu teknik untuk menghitung jumlah elemen dalam
gabungan beberapa himpunan.
5. Permutasi yaitu cara menyusun beberapa elemen dari suatu himpunan dengan
memperhatikan urutan.
6. Kombinasi yaitu cara memilih beberapa elemen dari suatu himpunan tanpa
memperhatikan urutan.
7. Koefisien binomial yaitu cara bilangan yang muncul dalam pengembangan pangkat
binomial (a+ b)n

Saran
Berdasarkan penyusunan makalah ini, terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan
berikut.

1. Mencari tahu lebih lanjut dari berbagai sumber yang lebih lengkap agar dapat
memahami matematika diskrit lebih terperinci.
2. Tetap semangat dalam mempelajari matematika diskrit dan berusaha untuk
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai