Contoh:
Terdapat 4 jalan yang berbeda dari kota A ke kota P dan 2 jalan yang
berbeda dari kota P ke kota B. Tentukan banyak cara seseorang dapat
menggunakan jalan itu untuk berangkat dari A ke B melalui P.
Jawab:
Banyak cara jalan dari A ke P adalah r= 4, dan banyak cara jalan dari P
ke B adalah s = 2.
Berdasarkan aturan perkalian di atas, maka banyak cara jalan dari
A ke B melalui P adalah 4 × 2 = 8 cara
Contoh:
Untuk mengikuti kompetisi matematika, sebuah sekolah diwajibkan
mengirimkan 1 siswa perwakilan. Jika dalam tahap akhir seleksi terpilih
3 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan, tentukan banyaknya cara
sekolah tersebut memilih wakilnya untuk mengikuti kompetisi
matematika.
Jawab:
Peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang saling lepas karena
peristiwa pertama tidak dilanjutkan dengan peristiwa kedua atau
peristiwa tersebut bukan peristiwa berpasangan. Oleh karena itu, dalam
menjawab soal tersebut digunakan aturan penjumlahan.
Jadi, banyaknya cara sekolah memilih wakilnya untuk mengikuti
kompetisi matematika adalah 3 + 2 = 5 cara berbeda.
3.2 PERMUTASI
Contoh:
8 ! 8 ∙7 ∙ 6 !
1. = =56
6! 6!
8! 8 ∙7 ∙ 6 ∙ 5! 8∙ 7 ∙ 6
2. = = =56
5! ∙ 3 ! 5 ! ∙3 ! 3 ∙2 ∙1
Contoh:
Berapa banyak cara 4 bola merah, 3 bola putih, dan 1 bola kuning dapat
disusun berderet, jika bola-bola yang berwarna sama tidak dapat
dibedakan satu sama lain.
Jawab:
Banyaknya bola ada 8, terdiri dari 4 merah, 3 putih, dan 1 kuning.
Banyak cara berbeda ¿ ( 8
)
4 ∙ 3 ∙1
8!
¿ =280
4!3!1!
Jadi, ada 280 cara berbeda untuk dapat menyusun bola-bola tersebut
berderet.
3.3 KOMBINASI
Suatu permutasi “tanpa memperhatikan urutan unsur yang terpilih”
disebut kombinasi.
Secara umum kombinasi r unsur dari n unsur yang diketahui di mana r ≤
n adalah:
Contoh:
Dalam suatu ulangan Matematika, setiap siswa diwajibkan menjawab 5
soal dari 8
soal yang diajukan. Berapa banyak pilihan untuk menjawab soal
tersebut?
Jawab:
Dalam kasus di atas, urutan nomor-nomor soal diabaikan.
Permasalahannya adalah
ada berapa cara memilih 5 soal dari 8 soal yang tersedia.
Memilih 5 soal dari 8 soal = C(8, 5), maka
8! 8! 8 ·7 · 6
C ( 8 , 5) = = = =56
5 !(8 – 5)! 5 ! 3 ! 3 · 2· 1
Contoh:
Hitunglah koefisien x 12 dari perpangkatan ( x 2 +3 x )10.
Jawab:
10 2 10−r r
Suku umumnya dapat ditulis C r (x ) (3 x) .
20−2r =12
r =8
sehingga
10 8 12 8 12
C 8 3 x =45 ·3 · x
12
¿ 295.245 x
Jadi, koefisiennya adalah 295.245
4.1 RUANG SAMPEL
Contoh:
Jawab:
a. Ruang sampel sisi-sisi uang logam yang muncul yaitu:
S1 = {(A, A); (A, G); (G, A); (G, G)} atau {AA, AG, GA, GG}
b. Jika yang diamati adalah munculnya sisi gambar, maka ruang
sampelnya
S2 = {0, 1, 2}
unsur 0 menyatakan tidak ada gambar yang muncul,
unsur 1 menyatakan sebuah gambar yang muncul, dan
unsur 2 menyatakan dua gambar yang muncul pada kedua sisi uang
logam.
4.2 KEJADIAN
Suatu kejadian E adalah himpunan hasil yang dimaksud dari suatu ruang
sampel S, E ⊆S.
Contoh:
Percobaan:
Menarik selembar kartu bridge tanpa joker. Hasil yang diamati adalah
“jenis kartu” yang diambil, maka
(1) Ruang sampelnya (S) = {sekop, klaver, hati, diamond}
(2) Jika E1 = Kejadian menarik sebuah kartu diamond, maka
E1 = {diamond}
(3) Jika E2 = Kejadian menarik kartu warna hitam, maka
E2 = {sekop, klaver}
Contoh:
Percobaan mengundi sebuah dadu sebanyak 150, dan angka yang
muncul lebih dari 4 adalah 48 kali. Angka pada dadu lebih dari 4 adalah
{5, 6}.
Frekuensi Relatif:
48 24
F(R )= =
150 75
Contoh:
1. Percobaan melambungkan sekeping uang logam satu kali, berapakah
peluang munculnya gambar?
2. Pada percobaan melemparkan sebuah dadu bersisi enam, berapakah
peluang munculnya mata dadu lebih dari 4?
Jawab:
1. Ruang sampelnya, S = {A, G}; n(S) = 2
Misalkan B adalah kejadian munculnya gambar:
B= {G } ; n ( B )=1
Jadi, peluang munculnya gambar adalah
n(B) 1
P(B)= =
n(S) 2
2. Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}; n(S) = 6
Kejadian E = {muncul mata dadu > 4}
E = {5, 6}; n(E) = 2
n ( E) 2 1
Jadi, P ( E )= = = .
n ( S) 6 3
Contoh:
Sebuah kantong berisi 2 bola berwarna merah ( M), 5 bola berwarna
putih (P), dan 3 bola berwarna biru (B). Dari dalam kantong diambil
secara acak satu bola. Hitunglah peluang bahwa:
a. yang terambil bola berwarna biru,
b. yang terambil bola berwarna putih
Jawab:
Ruang sampel S= { M 1 , M 2 , P1 , P2 , P3 , P4 , B1 , B2 , B3 },
maka n(S) = 2 + 5 + 3 = 10
a. E = Kejadian mengambil satu bola biru
E = {B1, B2, B3} → n(E) = 3
n( E) 3
Jadi, P(E)= = .
n (S) 10
Contoh:
Pada percobaan melempar dua dadu bersama-sama, berapakah peluang
mendapatkan:
a. jumlah kedua mata dadu 9, b. jumlah kedua mata dadu 6?
Jawab:
n(S) = 36
a. Jika kejadian A = {jumlah mata dadu 9}, maka A = {(6, 3), (5, 4), (4, 5),
4 1
(3, 6)}; n(A) = 4. Jadi, P( A)= = .
36 9
b. Jika kejadian B = {jumlah mata dadu 6}, maka B = {(5, 1), (4, 2), (3, 3),
5
(2, 4), (1, 5)}; n(B) = 5. Jadi, P(B)=
36
Contoh:
Diketahui peluang seorang menembak tepat sasaran adalah 15 . Jika
penembak itu menembak 150 kali tembakan, berapakah banyaknya
tembakan yang diharapkan mengenai sasaran?
Jawab:
Banyaknya tembakan, n = 150
1
P(tembakan tepat sasaran) =
5
1
Jadi, frekuensi harapan ¿ ×150=30 kali
5
∴ Sebanyak 30 kali tembakan yang diharapkan mengenai sasaran.
Contoh:
Jawab:
Dalam hal ini: n(S) = 6; n(A) = 4 dan n( AC ) = 2
sehingga:
n ( AC) 2 1
(i) mencari P( AC ) secara langsung adalah: P ( A ) =
C
= =
n (S ) 6 3
ii) mencari P(AC) secara tidak langsung: karena
n ( A) 4 2
P ( A )= = =
n (S ) 6 3
Maka: P ( A C ) =1−P( A)
2 1
1− = .
3 3
Contoh:
Tiga keping uang logam dilemparkan bersama-sama. Berapa peluang
muncul ketiga mata uang sekurang-kurangnya satu gambar?
Jawab:
Misalkan:
B = {kejadian muncul ketiga mata uang sekurang-kurangnya satu
gambar}, dan
C = {kejadian muncul ketiga mata uang semua angka}
Hasil percobaan tersebut dapat diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Dari tabel di samping, terlihat
bahwa C adalah komplemen
kejadian B.
1
Oleh karena P(C) = , maka
8
P(B) = 1 - P(C)
1 7
¿ 1− =
8 8
Jawab:
Ruang sampel S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
3 1
A = {1, 2, 3}, maka P(A) = =
6 2
3 1
B = {2, 3, 5}, maka P(B) = =
6 2
2 1
C = {4, 6}, maka P(C) = =
6 3
• A ∩ B = {3, 5}
A ∩ C = ∅ dan B ∩ C = ∅
a. Karena A ∩ C = ∅, maka kejadian A dan C saling lepas, dan karena B ∩
C = ∅, maka kejadian B dan C saling lepas. Sedangkan kejadian A
dan B tidak saling lepas
b. P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
1 1 1 7
¿ + − =
2 2 3 8
1 1 5
¿ + =
2 3 6
Contoh:
Gambar berikut adalah diagram Venn yang
menunjukkan himpunan
S = {x | x = 1, 2, 3, ..., 12; x ∈ bilangan asli}.
A = {x | x habis dibagi 2}, dan
B = {x | x habis dibagi 4} serta A ⊂ S dan B ⊂ S.
Jika suatu anggota x dipilih secara acak, tentukan
peluang
untuk mendapatkan: a. P(A) , b. P(B) , c. P(A ∩ B), d. P(A
∪ B).
Jawab:
S = {1, 2, 3, ..., 12}; n(S) = 12 n (B ) 3 1
b. P ( B ) = =
n ( S ) 12 4
A = {2, 4, 6, 8, 10, 12}; n(A) = 6
n(A∩B) 3 1
B = {4, 8, 12}; n(B) = 3 c. P ( A ∩B )= = =
n (S ) 12 4
A ∪ B = {2, 4, 6, 8, 10, 12}; n(A ∪ B) n ( A ∪ B)
d. P(A ∪ B) ¿
=6 n(S )
A ∩ B = {4, 8, 12}; n(A ∩ B) = 3 ≠ 0 n ( A ) +n ( B )−n ( A ∩ B )
¿
n (S)
Jadi, kejadian A dan B tidak saling
6+3−3 1
lepas. ¿ =
12 2
n ( A) 6 1
a. P ( A )= = =
n ( S ) 12 2
Contoh:
Sebuah dadu bersisi enam dilemparkan dua kali. Berapakah peluang
bahwa nomor yang muncul pada lemparan pertama adalah 2 dan nomor
yang muncul pada lemparan kedua lebih dari 2?
Jawab:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6
Misalkan:
E1 = {kejadian nomor 2 muncul pada lemparan pertama}
E1 = {2} → n( E1) = 1
E2 = {kejadian mendapatkan nomor > 2 pada lemparan ke-2}
E2 = {3, 4, 5, 6} → n(E2) = 4
maka:
n ( E 1)
1 n ( E 2) 4 2
P ( E1 )= dan P ( E2 )=
= = =
n (S ) 6 n (S ) 6 3
Karena kejadian E1 dan E2 saling bebas, maka
1 2 1
P( E1 ∩ E2) = P( E1) · P( E2) = ∙ =
6 3 9
1
Jadi, peluang berlakunya E1 dan E2 adalah .
9
Contoh:
Sebuah kantong berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Diambil secara
acak dua kali berturut-turut masing-masing satu bola, tanpa
pengembalian.
Berapa peluang mendapatkan keduanya bola putih?
Jawab:
Jika A kejadian mendapatkan bola putih pada pengambilan pertama.
Maka kejadian B pada pengambilan kedua tidak saling bebas terhadap A,
sebab tanpa pengembalian. Jadi, B terjadi dengan syarat A telah terjadi,
maka
n ( A) 3 n ( B∨ A ) 4 2
P ( A )= = dan P ( B∨ A ) = = =
n (S ) 8 n (S ) 6 7
Karena kejadian A dan B tidak saling bebas, maka
P(A ∩ B) = P(A) · P(B|A)
3 2 3
¿ ∙ =
8 7 28
3
Jadi, peluang mendapatkan keduanya bola putih adalah .
28
Contoh:
Dalam sebuah kotak yang berisi 5 bola merah dan 4 bola biru, akan
diambil 2 bola sekaligus secara acak. Tentukan:
a. peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru,
b. peluang terambilnya kedua bola berwarna biru,
c. peluang terambil sekurang-kurangnya satu bola berwarna biru.
Jawab:
a. Peluang terambilnya bola berwarna merah dan biru.
5
Misal K 1 adalah kejadian terambilnya bola merah n( K 1) = C 1 = 5
4
Misal K 2 adalah kejadian terambilnya bola biru n( K 2) = C 1 = 4
5+4
Banyak anggota ruang sampel n(S) = C 1 = 36
Peluang muncul K 1 dan K 2 adalah
n ( K 1)∙ n ( K 2) 5∙4 5
P ( K 1 ∩ K 2 )= = =
n (S ) 36 9
b. Peluang terambil kedua bola berwarna biru.
Misal K 3 adalah kejadian terambilnya dua bola biru n( K 3) = 4C2 = 6
Peluang muncul K 3 adalah
n ( K3)
P ( K 3 )=
n (S )
6 1
¿ =
36 6
LATIHAN 1
A Soal Menjodohkan
Soal Objektif
Pilihlah satu jawaban yang benar
C Soal Subjektif
,,,
34. Berapa banyak bilangan yang 37. Tulislab titik contoh dari
bernilai antara 450 dan 700 yang percobaan :
dapat disusun dari angka-angka a. Peremparan satu keping
2, 3, 4, 5, 6 dan 7 dimana angka- uang logam (koin) tiga kali
angka tersebut boleh berulang? berturut-turut, dan
b. Pelemparan tiga keping
35. Acara kuis berpacu dalam uang loga (koin) bersamaan.
hadiah yang ditanyakan stasiun
TV untung menampilkan 4 regu, 38. Suatu kantong berisi satu
yaitu regu A, B, C dan D yang bola merah dan dua bola putih.
diatur kesamping berdasarkan Diambil satu bola secara acak
abjad. Setiap regu terdiri dari 3 dari dalam kantong itu.
orang peserta dan semua Tentukan "mungkin atau tidak
peserta berjajar ke samping mungkin" hasil kejadian
dalam dalam satu baris lurus. berikut :
Berapa banyak susunan yang a. Bola merah yang terambil
berbeda yang dapat dibuat jika : b. Bola biru yang terambil, dan
a. Juara bertahan ditempatkan c. Bola putih yang terambil
pada regu B ?
B Juru bicara selalu ditengah ? 39. Sebuah dadu dilambungkan
36. Tentukan ruang sampel dan dua kali. Tulis, titik contohnya
titik contoh dari setiap titik dan banyak kemungkinan hasil
berikut. percobaan itu.
a. Memilih satu huruf secara
acak dari kata "KAMUS" 40. Dalam satu kantong
b. Seorang siswa dipilih secara terdapat tujuh bola yang diberi
acak dari siswa-siswa yang nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7.
bernama Aby, Andh, Firdaus Tentukan hasil yang mungkin
dan Priska apabila satu bola yang diambil
c. Memilih seorang siswa secara dari dalam kantong bernomor :
acak dari suatu kelompok a. Ganjil,
yang terdiri dari 3 siswa laki- b. Genap, dan
laki dan 2 siswa perempuan. c. Prima
d. Menulis secara acak satu
bilangan bulat positif yang
kurang dari 10.
LATIHAN 2
A Soal Menjodohkan
Soal Objektif
Pilihlah satu jawaban yang benar