2019
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
I. Pengertian Peluang........................................................................................ 1
1.3 Kejadian..................................................................................................... 4
2.2.3 Permutasi................................................................................................36
2.2.4 Kombinasi................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
I.PENGERTIAN PELUANG
1.1 Makna Peluang
Teori peluang berasal dari pertanyaan seorang bangsawan Chevalier De Mere
kepada Blaise Pascal pada abad ke -16 mengenai kemungkinan mata –mata dadu
yang keluar jika dadu-dadu dilemparkan. Dari pertanyaan ini kemudian menjadi
sebuah bahan diskusi antar Blaise Pascal dan Piere Fermat.
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan peluang atau kejadian itu? Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, pelajarilah pengertian peluang dan nilai peluang
suatu kejadian berikut.
Percobaan 1
Lemparkan sebuah mata uang logam. Dapatkah kita memastikan sisi yang akan
muncul, sisi angka atau sisi gambar?
Percobaan 2
Lemparkan sebuah dadu. Dapatkah kita memastikan sisi dadu yang akan muncul?
Percobaan 3
Sediakan sebuah kotak. Isikan kelereng berwarna merah, kuning dan hijau masing-
masing sebanyak butir ke dalam kotak tersebut. Aduklah kelereng tersebut,
kemudian tutuplah matamu dan ambillah sebutir demi sebutir secara acak sebanyak
kali pengambilan. Dapatkah kita memastikan, kelereng warna apa saja yang
terambil jika setiap selesai pengambilan, kelereng tersebut dikembalikan lagi ke
dalam kotak?
Pada percobaan , kejadian yang menjadi perhatian adalah munculnya sisi angka
atau gambiyang akan muncul. Kita hanya mengetahui bahwa hasil yang mungkin
muncul adalah sisi angka atau sisi gambar. Tentu saja, kedua sisi ini tidak mungkin
muncul secara bersamaan.
Kejadian munculnya sisi angka atau sisi gambar pada Percobaan tidak dapat
dipastikan, sehingga dinamakan kejadian acak. Demikian pula kejadian munculnya
sisi dadu pada Percobaan dan terambilnya kelereng bewarna merah, kuning atau
hijau pada Percobaan merupakan kejadian acak.
Contoh :
Suatu percobaan melempar satu mata uang logam . Ruang sampelnya adalah S =
{B,D
Suatu percobaan mengambil satu buah kartu dari 6 buah kartu yang diberi nomor 1
sampe dengan 6, ruang sampelnya adalah S {1,2,3,4,5,6,}
Suatu percobaan melempar satu mata uang logam sebanyak dua kali berurutan.
Ruang sampelnya adalah S = {(B.B),(B,D), (D,B), (D,D)}.
1.3 Kejadian
Dalam pengambilan satu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi nomor 1
sampai 6. Jika yang terambil adalah kartu dengan nomor genap maka hasil yang
mungkin adalah kartu 2,4 dan 6. Himpunan {2, 4, 6} merupakan himpunan bagian
dari ruang sampel { 1,2,3,4,5,6}. Himpunan ini disebut kejadian dari suatu
percobaan. Jadi, suatu kejadian adalah, himpunan bagian dari ruang sampel
Contoh:
Suatu percobaan dalam pelemparan satu mata uang logam sebanyak dua kali
berurutan. Ruang sampel S = {BB, BD,DB,DD}. Kejadian munculnya paling sedikit
satu sisi belakang adalah {BB, BD,DB}
S= {1,2,3,4,5,6,}
a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4 adalah {1,2,3)
n( A)
A dinyatakan dengan P (A) dan didifinisikan : P(A) =
n( S )
Dari hubungan ini kita dapat menentukan tafsiran besarnya peluang kejadian
sebagai berikut: A S n ( ) n(A) n(S) 0 n(A) n(S)
0 n( A) n( S )
n( s ) n( S ) n( S )
O P ( A) 1
Suatu dadu dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya muka dadu bermata 2
atau 3
Jawab :
n( A) 2 1
Jadi P(A) =
n( S ) 6 3
Contoh : 2
Terdapat 10 kartu bernomor 1 sampai dengan 10. Diambil 2 kartu secara acak dari
10 kartu tersebut. Berapa peluang terambil 2 kartu bernomor prima ?
Jawab :
4! 4 x3
n(A) = 4K2 = 6
2!.2! 2 x1
n( A) 6 2
Jadi peluang terambil dua kartu prima adalah P(A) =
n( S ) 45 15
Contoh : 3
Dalam suatu kotak terdapat 12 bola, terdiri 5 bola merah, 4 bola putih dan 3 bola
biru. Jika diambil secara acak 3 bola sekaligus, dari kotak itu , berapa peluang
terambil 3 bola merah ?
Jawab :
5! 4.5
Berarti n(A) = 5K3 = = = 10
2! 3! 1.2
n( A) 10 1
Jadi peluang terambil 3 bola merah adalah P(A) = = =
n( S ) 220 22
Contoh:
Delapan bola yang diberi nomor 1 sampai 8 ditempatkan dalam satu kotak. Suatu
percobaan mengambil satu buah bola dari kotak tersebut. Tentukan:
a. ruang sampelnya
Penyelesaian:
a. Ruang sampel S =
b. Misal:
Diperoleh:
A=
B=
n(S) = 8
n(A) = 1
n(B) = 4
Jadi,
Peluang A = P(A) = =
Peluang B = P(B) = = =
1. Jika dua percobaan yang dilakukan secara berurutan dengan n 1 hasil yang
mungkin dari percobaan pertama dan n2 hasil yang mungkin dari percobaan
kedua, maka ada n1 x n2 kombinasi hasil dari percobaan pertama dan kedua.
1. Pada lomba lari cepat 100 meter, empat orang lolos ke putaran akhir, yaitu Adri
(A), Firdaus (F), Ilham (I), dan Wahyu (W). Pada pertandingan itu terdapat 2
hadiah. Berapa macam susunan pemenang yang mungkin muncul pada akhir
pertandingan?
Penyelesaian :
F AF
A I AI
W AW
A FA
F I FI
Putaran akhir W FW
pertandingan
A IA
I F IF
W IW
A WA
W F WF
I WI
2. Pada suatu perjalanan dari Jakarta ke Bandung, lalu ke Yogyakarta, dan terakhir
ke Malang. Dari Jakarta ke Bandung ada 2 macam kendaraan yang dapat
digunakan, yaitu bus (B) atau kereta api (K). Dari bandung ke Yogyakarta ada 3
macam kendaraan yang dapat digunakan yaitu bus (B), kereta api (K), dan pesawat
(P), sedangkan dari Yogyakarta ke Malang ada 2 macam kendaraan yang dapat
digunakan yaitu bus (B) dan taksi (T). Berapa macam pilihan untuk perjalanan
tersebut?
Penyelesaian :
B BBB
B T BBT
B BKB
B K T BKT
B BPB
P T BPT
Jakarta
B KBB
B T KBT
B KKB
K K T KKK
Bandung B KPB
P T KPT
Malang
Penyelesaian :
Terdapat tiga jalan yang menghubungkan kota A dan B, dan dua jalan yang
menghubungkan kota B dan C. Jika seseorang bepergian dari kota A ke C dan
harus melalui kota B, ada berapa cara jalan yang dapat di tempuh ?
k p
A
B
C
q
m
Jika nama- nama jalan yang menghubung ketiga kota itu terlihat seperti diagram di
atas, maka semua jalan yang dapat ditempuh untuk bepergian dari A ke C melalui B,
terlihat dalam daftar berikut :
p q
k (k , p) (k , q)
l (l , p) (l , q)
m (m , p) (m , q)
Ada berapa banyak cara jalan yang ditempuh dari kota A ke kota C?
6 cara itu dapat diperoleh langsung dari 3 x 2, yaitu banyaknya baris kali
banyaknya kolom tabel tersebut.
Dalam hal sama jika dari A ke B terdapat 6 jalan dan dari B ke C terdapat 8 jalan,
ada berapa banyak cara jalan yang ditempuh dari kota A ke kota C ?
Jelas kiranya bahwa cara yang dapat ditempuh seperti dalam tabel di atas akan
terdapat 6 baris dan 8 kolom. Sehingga seluruhnya terdapat 6 x 8 cara untuk
berpergian dari A ke C melalui B.
Misalnya seorang siswa mempunyai 5 kemeja dan 4 celana yang berbeda warna /
coraknya.
Dengan berapa carakah siswa itu dapat membuat stelan kemeja dan celana ?
Misalkan kemeja itu K1 , K2 , K3 , K4 dan K5 , serta celana tersebut C1 , C2 , C3 dan
C4 . Maka siswa itu dapat membuat stelan kemeja dan celana dengan cara
sebanyak yang termuat dalam tabel berikut :
C1 C2 C3 C4
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Semuanya ada 5 baris dan 4 kolom, jadi terdapat 5 x 4 = 20 cara siswa itu dapat
membuat stelan kemeja dan celana.
“Jika suatu peristiwa dapat terjadi dalam m cara yang berbeda diikuti
peristiwa lain yang dapat terjadi dalam n cara yang berbeda, maka dua peristiwa
berurutan itu dapat terjadi dalam m x n cara yang berbeda”.
Catatan :
dengan n Asli
Contoh : 1
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 7! = 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 5040
2. Didefinisikan bahwa :
1! = 1 dan 0! = 1
2.2.3 Permutasi
Contoh : 1
Sediakan 4 buah uang logam dan padanya dituliskan berturut-turut huruf S , I , L dan
A dengan spidol . Kemudian buatlah gambar 4 buah bujur sangkar bersisian seperti
tampak pada gambar berikut :
S L
1 2 3 4
I A
Bujur sangkar (1) dapat di tempati oleh sebuah di antara 4 uang logam tersebut. Jadi
ada 4 kemungkinan atau 4 cara.
Setelah bujur sangkar (1) ditempati, maka bujur sangkar (2) dapat ditempati oleh
satu diantara 3 uang logam yang tersisa.
Selanjutnya setelah bujur sangkar (1) dan (2) terisi, maka bujur sangkar (3) dapat di
tempati oleh satu diantara 2 uang logam yang tersisa.
Akhirnya , bujur sangkar (4) tentunya ditempati oleh satu-satunya uang logam yang
tersisa.
Dari uraian di atas, menurut kaidah pencacahan atau aturan perkalian, bujur
sangkar-bujur sangkar itu dapat ditempati oleh uang logam-uang logam tersebut
sebanyak :
4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
7 P2 = 7 x 6
7 P3 = 7 x 6 x 5
7 P4 = 7 x 6 x 5 x 4
7 P5 = 7 x 6 x 5 x 4 x 3 dst
Sehingga secara umum rumus untuk pemutasi k unsur dari n unsur yang berbeda
dapat dirinci sebagai berikut:
( n k )( n k 1)......3 x 2 x1
= n(n – 1) (n – 2) (n – 3) ……… (n – k + 1) x
( n k )( n k 1)......3 x 2 x1
n!
=
( n k )!
n!
Jadi n Pk = Rumus permutasi k unsur dari n unsur yang berbeda.
( n k )!
dengan : k n
untuk k = n , didapat
n! n! n!
nPn = n!
( n n)! 0! 1
Contoh : 2
5! 5! 5 x 4 x3!
a. 5P2 = 20
(5 2)! 3! 3!
5! 5! 5 x 4 x3 x 2!
b. 5P3 = 60
(5 3)! 2! 2!
c. 5P5 = 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
Jawab :
4 P4 = 4!
= 4 x 3 x 2 x 1 = 24
Untuk mengetahui berapa banyak permutasi 3 huruf pada kata “ADA”, kita
membedakan huruf A dengan memberi indeks 1 dan 2 pada A . Jadi terdapat A1 dan
A2. Karena A1 dan A2 dibedakan, maka terdapat 6 permutasi ( = 3P3) sebagai berikut :
Tanpa membedakan A didapat : ADA , AAD dan DAA. Jelas bahwa dari setiap
permutasi yang tanpa membedakan A, diperoleh 2! = 2 permutasi yang
membedakan A, bilangan 2! = 2 diperoleh dari 2P2 pada {A1, A2} Jika banyaknya
permutasi yang tanpa membedakan A dinyatakan dengan P , maka :
2! x P = 3P3
2! x P = 3!
3!
P=
2!
3 x 2 x1
P= 3
2 x1
Untuk lebih memahami konsep permutasi ini ada baiknya kita perhatikan bahasan
berikut. Berapa banyak permutasi 5 huruf pada kata “AGAMA”,jika huruf A
dibedakan atas A1, A2 dan A3 maka kata “AGAMA” dapat disusun 6 permutasi ,
yaitu :
Bilangan 6 itu berasal dari 3P3 = 3! adalah permutasi dari {A1 , A2 , A3}
Jadi jika banyaknya permutasi 5 huruf pada kata AGAMA seluruhnya dinyatakan
dengan P , maka berlaku : 3! x P = 5P5
5!
P=
3!
Secara umum , jika P menyatakan permutasi n obyek dengan r obyek yang sama
diambil semuanya pada suatu saat, berlaku :
r! x P = nPn
n!
P= Rumus permutasi n obyek dengan r obyek yang sama
r!
n!
P = n !.n !.n !.......n !
1 2 3 k
Contoh : 1
a. MAMA b. MATEMATIKA
jawab :
4! 4 x3 x 2! 4 x3
P= 6
2!2! 2!.2! 2
10! 10 x9 x8 x 7 x 6 x5 x 4 x3!
P= = 1.512.000
2!3!2! 2!.3!.2!
Permutasi Siklis
D B
diagram berikut : C
A A A A A
C B D C B C C D B D
D B D B C
Tampak dengan jelas bahwa jumlah seluruh diagram di atas menyatakan banyaknya
permutasi melingkar 4 huruf A, B, C dan D. Yaitu 6 permutasi pada diagram tampak
bahwa huruf A digunakan sebagai acuan atau patokan, sehingga yang dipermutasi
tinggal 3 huruf yang tersisa Dengan kaidah pencacahan banyaknya permutasi di
atas dapat dinyatakan barikut ini :
1 x 3 x 2 x 1 = 3! Atau (4-1)!
Contoh : 1
Dengan berapa cara 9 jenis kue yang berbeda dapat di susun melingkar di atas dari
sebuah meja .
Jawab :
P = (9 -1) ! = 8! = 8 . 7 . 6 . 5 . 4 . 3 . 2 . 1 = 40.320
Kombinasi
Hal ini identik dengan permutasi, bahwa urutan adalah penting untuk diperhatikan.
Pada peristiwa lainya, urutan tidak memegang peranan. Misalnya pada saat kita
membayar pembelian suatu barang dengan uang receh senilai Rp. 1500, dengan 2
lembar uang kertas. Hal ini dapat dilakukan memberi uang Rp. 1000 , selanjutnya
Rp. 500. atau sebaliknya. Pada kasus ini urutan tidak penting atau tidak
diperhatikan , yang baku kita membayar uang sejumlah Rp. 1500.
Prinsip dasar peristiwa yang terakhir inilah yang menjadi konsep kombinasi.
Definisi : Kombinasi dari anggota suatu himpunan adalah sebarang pemilihan dari
satu atau lebih anggota himpunan itu tanpa memperhatikan urutan.
Kombinasi r unsur dari n unsur yang berbeda degan r n , r dan n asli
n
dilambangkan dengan : nCr atau nKr atau C (n,r) atau Cnr atau r
Tabel berikut adalah contoh kombinasi 3 unsur dari 4 unsur pada himpunan {A, B, C,
D} dikaitkan permutasi 3 unsur dari 4 unsur pada himpunan yang sama.
4 K3 = 4 dan 4 P3 = 24
4 K3 . 3! = 4P3
P3 4! 4.3! 4
4 K3 = 4
= = 4
3! ( 4 3)!3! 1!3! 1
n Kr . r! = nPr
n Pr
n Kr =
r!
n!
n Kr = Rumus kombinasi r unsur dari n unsur yang berbeda
( n r )!r!
Contoh
1. Hitunglah 10 K4
Jawab:
Dengan berapa banyak cara suatu panitia terdiri dari 3 orang dapat dipilih dari 10
orang calon yang tersedia.
Jawab :
Dengan berapa banyak cara petani itu dapat memilih hewan-hewan tersebut.
Jawab :
Petani dapat memilih sapi dengan 6K4 = 15 cara memilih kuda dengan 5K3 =
10 cara dan memilih kambing dengan 4K2 = 6 cara .Jadi dengan kaidah pencacahan
petani tersebut dapat memilih hewan-hewan yang dibeli sebanyak
15 x 10 x 6 = 900 cara.
Kejadian Majemuk
A. Komplemen
n( A' )
P( A' ) =
n( S ) S
A1 =Ac
na
=
n
A
a
= 1-
n
n( A)
=1-
n( S )
P( A' ) = 1 – P(A)
Contoh : 1
Sebuah dadu dilempar 1 kali . Jika A kejadian muncul muka dadu bermata
lebih dari 2, tentukan peluang Ac.
Jawab :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6 }, n(S) = 6
A = {3, 4, 5, 6 , n(A) = 4
n( A) 4 2
P(A) =
n( S ) 6 3
2 1
Jadi P(Ac) = 1 – P(A) = 1 –
3 3
n( A' ) 2 1
Jadi P ( A' ) =
n( S ) 6 3
Contoh : 2
Dua bola diambil secara acak dari sebuah kantong yang berisi 10 bola merah
dan 8 bola biru. Berapa peluang terambil sedikitnya 1 bola biru.
Jawab :
18! 17.18
n(S) = 18 K2 = = = 17. 9 =153
16! 2! 1.2
10! 9.10
n(A) = 10 K2 = = = 45
8! 2! 1.2
45 5
P(A) = =
153 17
Definisi :
Dua kejadian saling lepas adalah dua kejadian yang tidak dapat terjadi pada
saat
yang bersamaan.
Contoh : 1
Jelas bahwa kejadian A dan B tidak dapat berlangsung pada saat yang
bersamaan. Dikatakan kejadian A dan B adalah dua kejadian yang saling
lepas.
Jika dua kejadian dapat terjadi pada saat bersamaan, maka kedua kejadian
itu disebut kejadian yang tidak lepas.
Jelas bahwa kejadian A dan B dapat terjadi pada saat bersamaan, yaitu pada
saat munculnya mata 2. Dalam hal ini A B = {2}
Peluang kejadian A atau B dinyatakan dengan P(A B), dan dapat dirinci
sebagai berikut :
n( A B) n( A) n( B) n( A B)
n( S ) n( S ) n( S ) n( S )
Contoh : 2
Tentukan :
a. P(A B) b.P(B C)
Jawab :
ll
l 1 2 3 4 5 6
2 - - - - - -
5 - - - - - -
3 5 8 2
a. P(A B) = P(A) + P(B) =
36 36 36 9
1
b. B C = {(3,3)}, P(B C) =
36
5 6 1 10 5
P(B C) = P(B) +P(C) – P(B C) = = =
36 36 36 36 18
Definisi :
Dua kejadian adalah saling bebas, jika terjadinya peristiwa yang satu tidak
mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain. Peluang kejadian A dan B
dinyatakan dengan P(A B) dan berlaku :
Contoh : 1
Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu dilempar bersama sekali. Berapa
peluang muncul angka pada mata uang dan mata 3 pada dadu ?
Jawab :
1
Misal A = kejadian muncul angka pada uang logam, maka P(A) = dan
2
1
B = kejadian muncul mata 3 pada dadu, maka P(B) =
6
1 1 1
Jadi P(A B) = P(A) x P(B) = x
2 6 12
atau
d
u 1 2 3 4 5 6
n( s ) 12 1
P ( A B) =
n( A B ) 1 12
Definisi :
Suatu kejadian B dikatakan tidak bebas dari suatu kejadian A, jika terjadinya
B hanya dapat berlangsung setelah kejadian A berlangsung.
Peluang B dinyatakan dengan P(B/A), dan dengan kaidah pencacahan di
peroleh bahwa.
Catatan :
P(B/A) bermakna peluang kejadian B dengan syarat A telah terjadi. Bentuk ini
sering disebut juga dengan peluang kejadian bersyarat atau peluang
bersyarat.
Contoh : 2
Dari seperangkat kartu bridge berturut-turut diambil satu kartu sebanyak 2 kali
tanpa pengembalian. Berapa peluang terambil As pada pengambilan pertama
dan King pada pengambilan kedua ?
Jawab :
4
Jadi P(A) =
52
4
P(B/A) =
51
4 4 4
Sehingga P(A B) = P(A) x P(B/A) = x
52 51 663
Soal-soal Latihan
1. Ani, Binti, Candra, Dinda, Eko dan Fitri akan piket secara bergiliran.
Banyaknya urutan piket yang dapat disusun dengan Ani selalu pada
giliran pertama adalah …
a. 5 c. 12
b. 6 d. 24 e. 120
3. Akan dibuat plat nomor kendaraan bermontor yang terdiri dari 3 angka
yang berlainan dari 8 angka yang tersedia. Banyaknya plat yang nomor
yang dapat dibuat adalah …
a. 10 buah c. 56 buah
b. 24 buah d. 60 buah e. 336
buah
13. Dari 8 anak akan dipilih 3 anak untuk mengikuti lomba KIR.
Banyaknya cara untuk memilih ketiga anak tersebut adalah …
a. 24 c. 336
b. 56 d. 1.680 e. 6.720
14. Dari tujuh tangkai bunga yang berbeda – beda warnanya, akan
dibentuk rangkaian bunga yang terdiri dari tiga warna. Banyaknya cara
menyusun rangkaian bunga tersebut adalah …
a. 30 c. 42
b. 35 d. 70 e. 210
15. Pada pelemparan sebuah dadu sekali , peluang muncul mata dadu
faktor 2 adalah …
a. 1/6 c. 1/3
b. ¼ d. ½ e. 2/3
16. Tiga keping mata uang dilempar bersama satu kali. Peluang muncul
sekurang-kurangnya satu sisi gambar adalah ….
a. 1/8 c. 3/8
b. ¼ d. 7/8 e. 1
17. Dua buah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya jumlah mata dadu
sama dengan 7 atau 10 adalah ….
a. 1/4 c. 3/4
b. 1/2 d. 7/8 e. 11/12
18. Dalam kotak terdapat 2 bola merah, 3 bola putih dan 4 bola biru.
Diambil 3 bola sekali gus secara acak. Peluang yang terambil terdiri atas
1 bola putih dan 2 bola biru adalah …
a. 1/21 c. 3/21
b. 1/14 d. 3/14 e. 9/28
19. Sebuah kotak berisi 4 bola hijau dan 6 bola merah. Secara acak
diambil 2 bola dari kotak. Peluang kedua bola yang terambil berwarna
hijau adalah …
a. 8/15 c. 19/35
b. 14/35 d. 2/15 e.
28/35
20. Seorang pedagang kue mempunyai 25 potong kue, 5 diantaranya sisa
kemarin. Seorang membeli tiga potong kue tersebut. Peluang
untuk mendapatkan tiga kue yang baik adalah …
a. 3/5 c. 3/20
b. 4/5 d. 8/25 e. 57/115
21. Pada sebuah kotak terdapat 10 kelereng yang terdiri dari 7 kelereng
berwarna merah dan 3 kelereng berwarna biru. Jika diambil 2 buah
kelereng sekaligus secara acak maka peluang terambil kedua kelereng
tersebut berwarna sama adalah …
a. 8/15 c. 6/15
b. 7/15 d. 4/15 e. 2/15
22. Dalam sebuah kantong terdapat 10 apel merah dan 5 apel hijau. Ani
mengambil 3 apel sekaligus secara acak. Peluang terambil sekurang-
kurangnya satu apel hijau adalah …
a. 89/91 c. 65/91
b. 67/91 d. 24/91 e. 15/72
23. Dalam suatu kelas terdiri dari 35 orang. Peluang seorang siswa
menyukai matematika adalah 0,4. Peluang seseorang siswa menyukai
fisika adalah 0,2. Banyaknya siswa yang menyukai matematika atau fisika
adalah …
a. 4 orang c. 7 orang
b. 6 orang d. 14 orang e. 21
orang
25. Dua buah dadu dilempar 72 kali. Frekuensi harapan munculnya mata
dadu berjumlah kurang dari atau sama dengan 11 adalah … kali
a. 70 c. 60
b. 68 d. 56 e. 48
DAFTAR PUSTAKA
Marthen Kanginan dan Titin Kustendi. 2000. Matematika untuk SMU Kelas III.
Jakarta: Grafindo Media Pratama.
Sartono Wirodikromo. 2003. Matematika SMU jilid 2. Jakarta: Erlangga
Tim Instruktor PKG Matematika SMU.2016. Permutasi, Kombinasi dan Probabilitas
(Suplemen Matematika SMA). Yogyakarta.
Dwi Susanti, Wahyudin Djumanta. 2008. Belajar Matematika Aktif dan
Menyenangkan. Jakarta: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nuniek Avianti Agus. 2008. Mudah Belajar Matematika. Jakarta: Pusat perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Sartono Wirodikromo dan Dedi D. Wandyagin. 1990. Matematika untuk SMA jilid 3.
Jakarta: Erlangga