Anda di halaman 1dari 40

Ruang Sampel, Peluang, dan Kejadian

Kuliah 2

1
Ruang Sampel (Sample Space)

• Ruang sampel: himpunan semua hasil (outcome) yang


mungkin dari suatu eksperimen (percobaan).
• Setiap hasil dari ruang sampel disebut titik sample
(sample point).
Notasi: S = {x1, x2, …, xn}

• Contoh: melempar dadu Æ S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}


melempar koin dua kali Æ S = {GA, GG, AA, AG}
G = gambar, A = angka

2
• Ruang sampel yang anggotanya berhingga disebut
ruang sampel finit, sedangkan ruang sampe infinit.

• Contoh ruang sampe infinit: sebutir debu dijatuhkan ke


dalam bidang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 4.
Posisi jatuhnya debu di dalam bidang lingkaran
dinyatakan koordinat (x, y). Kumpulan semua titik yang
mungkin sebagai tempat jatuhnya debu di dalam
lingkaran adalah ruang sampel, yaitu
S = {(x, y) | x2 + y2 ≤ 4}

• Ruang sampel (finit atau infinit) yang anggotanya dapat


dihitung disebut ruang sampel diskrit, jika tidak dapat
dihitung disebut ruang sampel kontinu (non-diskrit).

3
Menghitung Titik Sampel
Kaidah dasar menghitung titik sampel:
1. Kaidah perkalian (rule of product)
Bila eksperimen 1 mempunyai p hasil, percobaan 2
mempunyai q hasil, maka bila eksperimen 1 dan
eksperimen 2 dilakukan, maka terdapat p × q hasil.

2. Kaidah penjumlahan (rule of sum)


Bila eskperimen 1 mempunyai p hasil, percobaan 2
mempunyai q hasil, maka bila eksperimen 1 atau
eksperimen 2 dilakukan, maka terdapat p + q hasil.

4
Contoh 1
Sebuah restoran menyediakan lima jenis makanan,
misalnya nasi goreng, roti, soto ayam, sate, dan sop,
serta tiga jenis minuman, misalnya susu, kopi, dan teh.
Jika setiap orang boleh memesan satu makanan dan
satu minuman, berapa banyak pasangan makanan
dan minuman yang dapat dipesan?

Jawaban:
Ada 5 cara memilih makanan, yaitu nasi goreng, roti,
soto ayam, sate, dan sop. Ada 3 cara memilih
minuman, yaitu susu, kopi, dan teh, sehingga dengan
menggunakan kaidah perkalian, jumlah kemungkinan
pasangan makanan dan minuman yang dapat dipesan
adalah 5 × 3 = 15 pasang.

5
Contoh 2
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria dan 3
orang wanita. Berapa jumlah cara memilih satu orang
wakil pria dan satu orang wakil wanita?

Jawaban:
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan 3
kemungkinan memilih satu wakil wanita. Jika dua orang
wakil harus dipilih, masing-masing 1 pria dan 1 wanita,
maka jumlah kemungkinan perwakilan yang dapat dipilih
adalah 4 × 3 = 12.

6
Contoh 3
Sekelompok mahasiswa terdiri atas 4 orang pria
dan 3 orang wanita. Berapa jumlah cara memilih
satu orang yang mewakili kelompok tersebut
(tidak peduli pria atau wanita)?

Jawaban:
Ada 4 kemungkinan memilih satu wakil pria, dan
3 kemungkinan memilih satu wakil wanita. Jika
hanya satu orang wakil yang harus dipilih (pria
atau wanita), maka jumlah kemungkinan wakil
yang dapat dipilih adalah 4 + 3 = 7.

7
Perluasan Kaidah Menghitung
Jika n buah eksperimen masing-masing mempunyai
p1, p2, …, pn, hasil yang yang dalam hal ini setiap pi
tidak bergantung pada pilihan sebelumnya, maka
jumlah hasil percobaan yang mungkin terjadi adalah:
(a) p1 × p2 × … × pn (kaidah perkalian).
(b) p1 + p2 + … + pn (kaidah penjumlahan

8
Contoh 4
Berapa banyak jumlah kata dengan 5 huruf yang dapat
dibentuk dari huruf-huruf a, b, c, d, e jika tidak boleh
ada huruf yang berulang di dalam kata?

Jawaban:
Ada 5 cara mengisi posisi huruf pertama di dalam
kata, 4 cara mengisi posisi huruf kedua (karena 1
huruf sudah dipakai untuk kotak pertama), 3 cara
untuk mengisi posisi huruf ketiga, 2 cara untuk mengisi
posisi huruf keempat, dan 1 cara untuk mengisi posisi
huruf kelima.
5 cara 4 cara 3 cara 2 cara 1 cara
_____ _____ _____ _____ _____

Karena setiap posisi harus diiisi dengan 1 huruf maka


kita menggunakan kaidah perkalian. Jumlah kata yang
dapat dibentuk adalah 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120 buah.
9
Contoh 5:
Perpustakaan memiliki 6 buah buku berbahasa
Inggris, 8 buah buku berbahasa Perancis, dan 10 buah
buku berbahasa Jerman. Masing-masing buku
berbeda judulnya. Berapa jumlah cara memilih
(a) 3 buah buku, masing-masing dari tiap bahasa
berbeda,
(b) 1 buah buku (sembarang bahasa).
Jawaban:
(a) Jumlah cara memilih 3 buah buku, masing-masing dari
tiap bahasa adalah (6)(8)(10) = 480 cara.
(b) Jumlah cara memilih 1 buah buku (sembarang
bahasa) = 6 + 8 + 10 = 24 cara

10
Latihan
Suatu bilangan dibentuk dari angka-angka 2, 3, 4, 5, 7,
8, dan 9. Misalkan pengulangan angka tidak dibolehkan.
Berapa banyak bilangan 4-angka yang kurang dari 5000
namun habis dibagi 5 yang dapat dibentuk dari angka-
angka tersebut?

(jawaban ada pada lembar sesudah ini)

11
Jawaban:
• Ada 4 angka bilangan yang akan dibentuk: _ _ _ _

• Karena disyaratkan bilangan kelipatan 5, maka angka


paling kanan hanya dapat diisi dengan angka 5 saja
(satu cara).
• Angka posisi ke-1 dapat diisi dengan 3 cara (yaitu 2, 3,
dan 4).
• Angka posisi ke-2 dapat diisi dengan 5 cara (2 angka
lain sudah dipakai untuk posisi ke-1 dan ke-4).
• Angka posisi ke-3 dapat diisi dengan 4 cara (3 angka
lain sudah dipakai untuk posisi ke-1, ke-2 dan ke-4).
• Karena seluruh posisi angka harus terisi, maka kita
menggunakan kaidah perkalian untuk menghitung
jumlah bilangan bulat yang dapat dibentuk, yaitu 3 × 5 ×
4 × 1 = 60 buah.

12
Permutasi
• Permutasi adalah susunan berbeda pengaturan benda-
benda di dalam kumpulannya yang dapt diambil
sebagian atau seluruhnya.

• Banyaknya permutasi dari n benda berlainan adalah n!


(n! = 1 x 2 x 3 x … x n)

Contoh 6: Berapa banyak “kata” yang terbentuk dari huruf-


huruf kata “BOSAN”?
Jawaban:
• Cara 1 (kaidah perkalian): (5)(4)(3)(2)(1) = 120 kata
• Cara 2 (permutasi): 5! = 120 kata

13
Contoh 7:
Berapa banyak cara mengurutkan nama 25 orang
mahasiswa?
Jawaban: 25!

• Banyaknya permutasi dari n benda berlainan jika diambil r


sekaligus adalah P(n, r) = n!/(n – r)!

Notasi lain: nPr

Contoh 8:
Berapa banyak pasangan huruf yang dapat dibentuk dari
huruf-huruf alfabet jika tidak boleh ada perulangan huruf?
Jawaban: P(26, 2) = 26!/24! = 26 x 25 = 650

14
Contoh 9:
Berapa banyak string yang dapat dibentuk yang
terdiri dari 4 huruf berbeda dan diikuti dengan 3
angka yang berbeda pula?

Jawaban:
Ada P(26, 4) cara mengisi posisi 4 huruf dan P(10, 3)
cara untuk mengisi posisi 3 buah angka. Karena string
disusun oleh 4 huruf dan 3 angka, maka jumlah string
yang dapat dibuat adalah P(26, 4) × P(10,3) =
258.336.000

15
• Permutasi n buah benda yang mana n1 buah berjenis
pertama, n2 buah berjenis kedua, …, nk bola berjenis k
adalah:
P(n; n1, n2, ..., nk) = n! / (n1! n2! ... nk!)

Contoh 10: Berapa banyak string yang dapat dibentuk


dengan menggunakan huruf-huruf dari kata
MISSISSIPPI?
Jawaban:
S = {M, I, S, S, I, S, S, I, P , P , I}
huruf M = 1 buah (n1)
huruf I = 4 buah (n2)
huruf S = 4 buah (n3)
huruf P = 2 buah (n4)
n = 1 + 4 + 4 + 2 = 11 buah = jumlah elemen S
Jumlah string = P(11; 1, 4, 4, 2) = 11! / (1! 4! 4! 2!) =
34650 buah.
16
Contoh 11
12 lembar karton akan diwarnai sehingga 3 diantaranya
berwarna hijau, 2 berwarna merah, 2 berwarna kuning,
dan sisanya berwarna biru. Berapa jumlah cara
pengecatan?

Jawaban:
Diketahui n1 = 3, n2 = 2, n3 = 2, n4 = 5, dan
n1 + n2 + n3 + n4 = 3 + 2 + 2 + 5 = 12
Jumlah cara pengecatan = P(12; 3, 2, 2, 5)
= 12! / (3! 2! 2! 5!)
= 166320

17
Contoh 12:
12 buah lampu berwarna (4 merah, 3 putih, dan 5 biru)
dipasang pada 18 buah soket dalam sebuah baris
(sisanya 6 buah soket dibiarkan kosong). Berapa jumlah
cara pengaturan lampu?

Jawaban:
Diketahui, n = 18; n1 = 4, n2 = 3, n3 = 5,
dan n4 = 6 (socket kosong)
Jumlah cara pengaturan lampu = P (18; 4, 3, 5, 6)
= 18! / (4! 3! 5! 6!)
= cara

18
Contoh 13:
Berapa banyak cara membagikan delapan buah buku
berbeda kepada 3 orang mahasiswa, bila Billy mendapat
empat buah buku, dan Andi serta Toni masing-masing
memperoleh 2 buah buku.

Jawaban:
Diketahui n = 8, n1 = 4, n2 = 2, n3 = 2,
dan n1 + n2 + n3 = 4 + 2 + 2 = 8
Jumlah cara membagi seluruh buku = 8!/(4! 2! 2!)
= 420 cara

19
Kombinasi
• Bentuk khusus dari permutasi adalah kombinasi. Jika
pada permutasi urutan kemunculan diperhitungkan, maka
pada kombinasi, urutan kemunculan diabaikan.

• Jumlah kombinasi dari n benda yang berlainan bila


diambil sebanyak r sekaligus adalah C(n, r)

n!
C ( n, r ) =
r!(n − r )!

⎛n⎞
• Notasi lain: ⎜⎜ ⎟⎟
⎝r⎠

20
Contoh 14: Berapa banyak himpunan bagian yang terdiri
dari 2 elemen yang dapat dibentuk dari himpunan
dengan 3 elemen?

Jawaban:
Jadi, jumlah cara memilih 3 dari 4 elemen himpunan
adalah C(4, 3) = 4! / (3! 1!) = 4.
Misalkan P = {a, b, c, d}, maka himpunan bagian itu
adalah {a, b, c}, {a, b, d}, {a, c, d}, dan {b, c, d}.

Urutan di dalam himpunan bagain tidak penting


Jadi, {a, b, c} = {c, b, a}

21
Contoh 15: Berapa banyak cara membentuk panitia
(komite, komisi, dsb) yang beranggotakan 5 orang orang
dari sebuah fraksi di DPR yang beranggotakan 25
orang?

Jawaban:
• Panitia atau komite adalah kelompok yang tidak terurut,
artinya setiap anggota di dalam panitia kedudukannya
sama.
• Misal lima orang yang dipilih, A, B, C, D, dan E, maka
urutan penempatan masing-masingnya di dalam panitia
tidak penting (ABCDE sama saja dengan BACED,
ADCEB, dan seterusnya). Banyaknya cara memilih
anggota panitia yang terdiri dari 5 orang anggota adalah
C(25,5) = 53130 cara.

22
Contoh 16:
Ada 5 orang mahasiswa jurusan Matematika dan 7
orang mahasiswa jurusan Kimia. Berapa banyak
cara membentuk panitia yang terdiri dari 4 orang
jika :
(a) tidak ada batasan jurusan Æ C(12, 4)
(b) semua anggota panitia harus dari jurusan
Matematika Æ C(5,4)
(c) semua anggota panitia harus dari jurusan
Kimia Æ C(7,4)
(d) semua anggota panitia harus dari jurusan
yang sama Æ C(5,4) + C(7,4)
(e) 2 orang mahasiswa per jurusan harus
mewakili.Æ C(5,2) C(7,2)
23
Kejadian (event)
„ Kejadian adalah himpunan bagian (subset) dari ruang
sampel S.
„ Dengan kata lain, kejadian adalah himpunan dari hasil-
hasil yang mungkin.
„ Notasi: A
„ Contoh: Kejadian A adalah hasil lemparan dadu yang
habis dibagi tiga
maka A = {3, 6}
„ Karena A ⊆ S, maka ada 3 kemungkinan:
1. A = {} Æ kejadian mustahil
2. A = S
3. A ⊂ S
2
„ Misalkan A dan B adalah kejadian, maka:
1. A ∪ B: kejadian “salah satu dari A atau B atau
keduanya” Î gabungan dari dua kejadian
2. A ∩ B: kejadian “baik A maupun B” Î irisan dari dua
kejadian
3. A’ : kejadian “bukan A” Î komplemen kejadian A
4. A – B : kejadian “A tetapi bukan B”

„ Jika A ∩ B = ∅, maka kejadian A dan B saling terpisah


atau saling meniadakan (mutually exlusive).

„ A’ = S – A

3
„ Contoh 1: Mahasiswa TI sedang duduk-duduk di dalam
ruang Himpunan. Seorang mahasiswa dipilih secara acak.
Misalkan A adalah kejadian mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM, dan B adalah kejadian mahasiswa yang
dipilih berasal dari Bali. Maka,
S : semua mahasiswa TI yang sedang duduk-duduk
A ∩ B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM dan berasal dari Bali”
A ∪ B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM atau berasal dari Bali”
A’ : kejadian “mahasiswa yang dipilih bukan anggota
unit PSM”
A – B : kejadian “mahasiswa yang dipilih adalah
anggota unit PSM tetapi tidak berasal dari Bali”

4
„ Contoh 2: Sebuah koin dilempar dua kali. Sisi
permukaan koin adalah angka (A) dan gambar (G).
Misalkan P adalah kejadian “setidaknya muncul satu
gambar” dan Q adalah “lemparan kedua menghasilkan
angka”. Maka:
S = {AG, AA, GA, GG}
P = {GA, GG, AG}
Q = {AA, GA}
P ∩ Q = {GA}
P ∪ Q = {GA, GG, AG, AA}
P’ = { AA}
P – Q = {GG, AG}
Q – P = {AA}

5
Peluang Suatu Kejadiaan
„ Semua kalimat di bawah ini adalah ketidakpastian:
1. Kecil kemungkinan Indonesia lolos masuk babak final.
2. Peluang Farhan dapat beasiswa tipis sekali.
3. Kemungkinan besar hujan turun pada awal November

„ Derajat ketidakpastian (atau kepastian) dari suatu


kejadian dapat dihitung
„ Peluang: derajat tingkat kepastian atau keyakinan
terjadinya suatu kejadian dari eksperimen acak.

„ Nilai peluang adalah dari 0 sampai 1.

6
„ Jika suatu kejadian diyakini pasti terjadi, maka
peluangnya adalah 1 atau 100%.

„ Jika kita tidak yakin suatu kejadian tidak akan terjadi,


maka peluangnya adalah 0.

„ Jika suatu kejadian diyakini hanya 50% akan terjadi,


maka peluangnya adalah ½.

„ Jika hanya 25% kemungkinan terjadinya, maka


peluangnya adalah ¼

„ Jika hanya 25% peluang suatu kejadian akan terjadi,


maka 75% tidak akan terjadi.

7
„ Kita kembali ke topik ruang sampel.
„ Untuk ruang sampel yang elemennya diskrit, peluang
munculnya suatu elemen di antara titik sampel disebut
peluang diskrit.

„ Misalkan ruang sampel S beranggotakan n elemen:


S = {x1, x2, …, xn}
maka peluang kemunculan xi di dalam S disimbolkan
dengan P(xi).

„ Peluang diskrit memiliki sifat sebagai berikut:


1. 0 ≤ P(xi) ≤ 1
n
2. ∑ P(xi) = 1
i=1

8
„ Contoh 3: Pada pelemparan dadu, S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
Peluang munculnya setiap angka adalah sama, yaitu 1/6
dan
P(1) + P(2) + P(3) + P(4) + P(5) + P(6) = 6 x 1/6 = 1

„ Contoh 4: Sebuah koin dilempar empat kali. Berapa


peluang munculnya sisi angka (A) sebanyak tiga kali?
Jawaban: ruang sampel S berukuran 2 x 2 x 2 x 2 = 16.
Jumlah kemungkinan munculnya A sebanyak 3 tiga kali
adalah C(4, 3) = 4, sehingga peluang munculnya sisi A
sebanyak 3 kali adalah 4/16 = ¼.

9
„ Kita kembali ke topik kejadian
„ Untuk menentukan peluang kejadian A, peluang semua titik
sampel di dalam A dijumlahkan. Jumlah ini dinamakan
peluang A dan disimbolkan dengan P(A).

„ Contoh 5: Pada percobaan melempar dadu, berapa peluang


kejadian munculnya angka ganjil?
Jawaban: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan A = {1, 3, 5}
P(1) = 1/6, P(2) = 1/6, P(3) = 1/6
maka P(A) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = ½
Perhatikan bahwa P(S) = 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 + 1/6 = 1

„ Sifat-sifat peluang kejadian A:


1. 0 ≤ P(A) ≤ 1
2. P(∅) = 0 Æ peluang kejadian mustahil adalah 0
3. P(S) = 1

10
„ Definisi: Peluang kejadian A di dalam ruang sampel S
adalah: P(A) = |A|/|S|
Ket: |..| adalah simbol kardinalitas atau jumlah elemen

„ Pada contoh 5 di atas, |A| = 3 dan |S| = 6, sehingga P(A)


= 3/6 = ½.

„ Contoh 6: Sebuah koin dilempar dua kali. Berapa


peluang kejadian paling sedikit muncul sisi angka (A)
satu kali?
Jawaban: S = {AA, AG, GA, GG} Æ |S| = 4
Misal B adalah kejadian paling sedikit muncul sisi angka
(A) satu kali, maka B = {AA, AG, GA} dan |B| = 3, maka
P(B) = 3/4

11
„ Contoh 7: Dua buah dadu dilemparkan. Berapa peluang munculnya
angka dadu yang jumlahnya 8?
Jawaban: Ruang sampelnya adalah
S = {(1,1), (1, 2), …, (1, 6), (2, 1), (2, 2), … , (2, 6), …,
(6, 1), (6, 2), …, (6, 6)}, jumlah titik sampelnya ada sebanyak 6 x 6 =
36 (gunakan kaidah perkalian!).
Kejadian munculnya jumlah angka sama dengan 8 adalah A = {(2,
6), (3, 5), (4, 4), (5, 3), (6, 2)} sehingga P(A) = 5/36.

„ Contoh 8: Sebuah dadu dilempar sekali. Misalkan A adalah


kejadian angka yang muncul genap dan B kejadian angka yang
muncul habis dibagi 3, maka A ∪ B adalah kejadian angka yang
muncul genap atau habis dibagi 3 dan A ∩ B adalah kejadian angka
yang muncul adalah genap dan habis dibagi 3.
A = {2, 4, 6}, B = {3, 6}, maka A ∪ B = {2, 3, 4, 6} dan A ∩ B = {6}.
P(A ∪ B) = |A∪B|/|S| = 4/6 dan P(A ∩ B) = | A ∩ B|/|S| = 1/6

12
Latihan. Sebuah dadu dilempar sekali. Berapa peluang
kejadian munculnya angka 2 atau 5?

„ Pada contoh-contoh sebelumnya, kita mengasumsikan


koin dan dadu adalah fair, artinya tidak berat ke salah
satu sisi, sehingga peluang kemucculan setiap muka
pada koin adalah sama yaitu ½, dan peluang
kemunculan setiap angka pada dadu aadalah sama
yaitu 1/6.

„ Jika dilakukan percobaan yang tidak fair, maka peluang


kemunculan setiap angka pada dadu dan setiap muka
pada koin tidak lagi sama. Perhatikan contoh berikut.

13
„ Contoh 9: Sebuah dadu diberi pemberat sedemikian rupa
sehingga peluang munculnya angka genap adalah dua kali
peluang munculnya angka ganjil. Berapa peluang kejadian
munculnya angka genap?
Jawaban: angka genap ada tiga buah yaitu 2, 4, 6 dan angga
ganjil juga tiga buah yaitu 1, 3, 5. Misalkan peluang tiap
angka ganjil adalah x, maka peluang tiap angka genap adalah
2x. Karena jumlah peluang semua titik di dalam ruang sampel
adalah 1, maka
3(2x) + 3x = 1 Æ 9x = 1 Æ x = 1/9.
Misalkan A adalah kejadian munculnya angka genap, maka
A = {2, 4, 6}, sehingga P(A) = 2/9 + 2/9 + 2/9 = 6/9 = 2/3

„ Latihan. Pada contoh di atas, berapa peluang munculnya


angka lebih besar dari 4?

14
Contoh-contoh tambahan
„ Contoh 10: Di dalam sebuah ruangan terdapat 5 orang mahasiswa
IF, 6 orang mahasiswa TI, dan 7 orang mahasiswa EL. Secara
acak dipilih satu orang untuk maju mengambil undian. Berapa
peluang mahasiswa yang terpilih adalah:
(a) dari Prodi TI
(b) dari prodi IF atau EL

Jawaban:
(a) Ada 6 orang mahasiswa TI dari 18 orang di dalam ruangan itu,
maka ada 6 kemungkinan hasil terpilihnya mahasiswa TI. Jika A
adalah kejadian yang terpilih adalah mahasiswa TI, maka P(A) =
6/18.
(b) Misal B adalah kejaidan terpilihnya mahsiswa IF dan C adalah
kejadian terpilihnya mahasiswa EL, maka P(B ∪C) = (5 + 7)/18 =
12/18

15
„ Contoh 11. Kartu remi (poker) seluruhnya 52 kartu.
Keseluruhan kartu ini terdiri dari 13 jenis kartu, setiap jenis
ada 4 kartu Tiga belas jenis kartu itu adalah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, joker (jack), as, ratu, dan raja. Setiap pemain mendapat
5 kartu. Berapa peluang setiap pemain mendapat 3 kartu as
dan 2 kartu joker?

Jawaban: Jumlah cara mengambil 5 kartu adalah


C(52, 5) = 2.598.960 Æ jumlah titik sampel S

Banyaknya cara mendapat 3 dari kartu as adalah C(4, 3) = 4


dan banyaknya cara mendapat 2 dari kartu joker adalah C(4,
2) = 6.
Dengan kaidah perkalian, maka terdapat 4 x 6 = 24 cara
mendapat 3 kartu as dan 2 katu joker.

Misalkan A adalah kejadian mendapatkan 3 kartu as dan 2


kartu joker, maka P(A) = |A|/|S| = 24/2.598.960 = 0.000009.

16
„ Contoh 12. Berapa peluang kartu yang terambil adalah
4 buah kartu as?
Jawaban: Jumlah cara mendapat 4 kartu dari 4 kartu as
adalah C(4, 4) = 1. Satu kartu lainnya diambil dari 48
kartu yang tersisa, dan ini ada sebanyak C(48, 1) cara.
Jadi, ada 1 x C(48, 1) cara untuk mendapatkan 4 kartu
as dan 1 kartu jenis lainnya

Misalkan A adalah kejadian mengambil 5 kartu yang 4


diantaranya adalah kartu as, maka

P(A) = |A|/|S| = 1 x C(48, 1) / C(52, 5) = 0.0000185

17
„ Contoh 13. Berapa peluang dari 5 kartu itu mengandung
4 kartu dari jenis yang sama?
Jawaban:Jumlah cara mengambil satu jenis kartu dari 13
jenis adalah C(13, 1).
Jumlah cara mengambil 4 kartu dari kartu yang sejenis
adalah C(4, 4).
Jumlah cara mengambil satu kartu lagi dari 48 kartu
yang tersisa adalah C(48, 1).

Misalkan A adalah kejadian mengambil 5 kartu yang


mengandung 4 kartu dari jenis yang sama adalah
P(A) = |A|/|S| = C(13, 1)C(4,4)C(48,1)/C(52,5)
= 0.00024

18

Anda mungkin juga menyukai