Jawab:
Dari A ke B dapat dilakukan dengan 4 cara.
Dari B ke C dapat dilakukan dengan 3 cara.
Jadi, dari A ke C dapat dilakukan dengan = 4 x 3 = 12 cara, yaitu:
jalan 1,5 ; jalan 1,6 ; jalan 1,7
jalan 2,5 ; jalan 2,6 ; jalan 2,7
jalan 3,5 ; jalan 3,6 ; jalan 3,7
jalan 4,5 ; jalan 4,6 ; jalan 4,7
contoh 3
Dalam ruang tunggu suatu apotik terdapat 4 kursi. Ahmad, Umar, Ali dan
Said sedang berada di ruang tunggu apotik tersebut. Berapa banyak cara
yang berbeda keempat anak itu menduduki kursi tersebut ?
Jawab:
Misalkan, 4 kotak berikut menampilkan 4 kursi dalam ruang tunggu.
a. Kotak (kursi) pertama dapat diisi dengan 4 pilihan (cara), yaitu oleh
siapa saja dari keempat anak.
b. Kotak kedua dapat diisi dengan 3 pilihan (cara), yaitu oleh siapa saja
dari ketiga anak yang tersisa.
c. Kotak ketiga dapat diisi dengan 2 pilihan (cara), yaitu oleh siapa saja
dari kedua anak yang tersisa.
d. Kotak keempat dapat diisi dengan 1 pilihan (cara), yaitu oleh anak
terakhir yang tersisa.
5 4 3 2 1
pilihan pilihan pilihan pilihan pilihan
2 !=2×1 !
2!
1 != =1
2
1!
0 != =1
1
di mana:
n ¿ total unsur
r ¿ banyak unsur yang disusun
Contoh 1:
Diketahui 3 abjad pertama, yaitu A, B, dan C. Berapa banyak susunan yang
mungkin dari 3 huruf yang berbeda itu?
Jawab:
3 abjad pertama: A, B, C
Akan dimasukkan ke dalam 3 kotak di bawah dengan susunan yang
berbeda
Maka,
Kotak pertama dapat diisi A, B, C, sehingga pada kotak pertama
memiliki 3 pilihan.
Misal kotak pertama telah diisi oleh A, untuk kotak kedua tersisa B, C,
sehingga pada kotak kedua memiliki 2 pilihan.
A dan B sudah terpilih, maka untuk kotak ketiga tersisa C, sehingga
pada kotak ketiga hanya memiliki 1 pilihan.
3 2 1
3 3!
C2 × 2! =
(3−2)!
1 3!
3
C2 = ×
2! (3−2)!
3 3!
C2 =
2! (3−2)!
Berdasarkan contoh soal di atas, kita dapat menyimpulkan untuk rumus
dari kombinasi ialah:
n n!
Cr=
r ! (n−r )!
Di mana:
n : total unsur
r : banyak unsur yang dipilih
Hal ini boleh dianggap sebagai kombinasi, sebab T pada kotak 2 jika ditukar
dengan T pada kotak 1 tidak terlihat perbedaan urutan.
Selain itu, dapat terjadi pula kemungkinan huruf T berada pada kotak 4, kotak
7, dan kotak 9 dalam 10 tempat:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T T T
Artinya, dalam menempatkan huruf T perlu memilih 3 kotak dari 10 kotak,
dapat dinotasikan pula sebagai C 10
3 .
10 ! 7! 5! 3! 1!
¿ × × × ×
3! (10−3)! 2! (7−2)! 2 !(5−2)! 2 !(3−2)! 1 ! (1−1)!
10 ! 7! 5! 3! 1!
¿ × × × ×
3! 7 ! 2 ! 5! 2 ! 3 ! 2 ! 1! 1 ! 0 !
10!
¿
3! × 2! × 2 ! ×2 ! ×1 !
10× 9 ×8 ×7 × 6 ×5 × 4 ×3 !
¿
3 ! ×2 ×2 ×2 ×1
¿ 10 ×9 ×7 × 6 ×5 × 4 = 75.600
Jadi, banyak cara menjajarkan huruf-huruf pada kata STATISTIKA ialah
75.600 cara
Berdasarkan contoh soal di atas, kita dapat menyimpulkan untuk
menyelesaikan soal permutasi beberapa unsur sama dengan aturan
kombinasi sebagai berikut:
Dengan aturan perkalian, diperoleh banyak permutasi n unsur yang terdiri dari
n1 unsur jenis pertama, n2 unsur jenis kedua, n3 unsur jenis ketiga, …, n k unsur
jenis ke-k sama dengan
n n−n1 n−n1−n2 n −n1−n2−n3−…−nk−2 n−n1−n2−n3−…−nk−1
C n ×C n
1 2
×C n 3
× …× Cn k−1
×C n k
Maka secara siklis, cara menyusun 3 abjad tersebut berbeda secara siklis ialah
dengan 2 cara. Untuk menghindari perhitungan yang double dalam menyusun
unsur, salah satu unsur dianggap “diam”, kemudian susun unsur-unsur lainnya
agar terjadi urutan yang berbeda.
Contoh 2:
Dalam rapat divisi himpunan dihadiri oleh Adi (A), Budi (B), Candra (C), dan
Denis (D). Rapat tersebut dilakukan di meja bundar. Berapa banyak susunan
duduk Adi (A), Budi (B), Candra (C), dan Denis (D) dalam rapat yang
berbeda?
Jawab:
Jika Adi dimisalkan A
Budi dimisalkan B
Candra dimisalkan C
Denis dimisalkan D
Berdasarkan contoh soal sebelumnya, ketika A diangggap diam, kemudian
susun B, C, D untuk diletakkan di tiga tempat, hal ini termasuk ke dalam
3 3!
permutasi yang dinotasikan P3= =3 ×2 ×1=6 cara, digambarkan
( 3−3 ) !
seperti berikut.
1 2 3 4 5 6
1 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6
2 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6
3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
4 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6
5 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
6 6,1 6,2 6,3 6,4 6,5 6,6
Kejadian yang bisa saja terjadi / ruang sampel = {(1,1), (1,2), (1,3), ...,
(6,6)}
n(S)=3 6
A=¿ munculnya mata dadu berjumlah 8
A={(2 ,6),(3 , 5), (4 , 4),(5 ,3),(6 ,2)}
n( A)=5
n( A ) 5
P( A)= =
n( S) 36
Ada 2 cara menentukan peluang suatu kejadian, yaitu secara empiris ddan
teoritis.
1. ”Peluang empiris(frekuensi relatif) adalah nilai perbandingan antara
banyak kemungkinan suatu kejadian dengan banyak percobaan yang
dilakukan.”
Contoh 1:
Suatu koin dilempar sebanyak 100 kali, jika mata koin angka muncul
sebanyak 40 kali. Tentukan peluang empirik kemunculan mata angka
tersebut.
diket.
banyak kemunculan 40 kali, k= 40 kali
banyak percobaan 100 kali, n=100 kali
40 2
maka ¿
100 5
contoh 2:
sebuah dadu dilempar 30 kali, dan didapatkan hasil data berikut.
Angka dadu 1 2 3 4 5 6
Frekuensi 3 4 5 7 6 5
Tentukan peluang empiris munculnya mata dadu 3
diket.
banyak kemunculan mata dadu 3 yaitu 5 kali, k=5 kali
banyak percobaan 30 kali, n=30 kali
5 1
maka ¿
30 6
k
maka dapat disimpulkan bahwa F r=
n
2. ”Peluang teoritis adalah nilai perbandingan antara banyak kejadian
dengan semua kemungkinan yang akan terjadi.” dapat memperkirakan
kemunculan suatu kejadian tanpa harus melakukan percobaan
sesungguhnya.
Contoh 1:
Sebuah kantong berisi 5 kelereng merah, 6 kelereng kuning dan 9 kelereng
hijau. Sebuah kelereng diambil dari kantong tersebut. Peluang terambil
kelereng kuning adalah?
Ruang sampel = 5+6+9
= 20 kelereng
Banyak kemungkinan kejadian terambil = 6 kelereng kuning
6 3
Maka =
20 10
Contoh 2:
Tiga buah uang koin dilempar bersamaan 1 kali, peluang munculnya paling
sedikit dua angka adalah?
Jawab:
AAA GAA
AAG GAG
AGA GGA
AGG GGG
Maka banyak kemungkinan yang mungkin terjadi 8 kali
n(S) = 8
banyak kejadian yaitu 4 kali
n(D) = 4
4 1
Maka =
8 2
n( A )
maka dapat disimpulkan bahwa P=
n(S)
7. Menjelaskan cara menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
”adalah banyaknya kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada suatu
percobaan. Jika suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali dan nilai
kemungkinan terjadi suatu kejadian (k) setiap percobaan adalah P(k).”
Contoh:
Sekeping uang logam dilempar 24 kali. Berapa frekuensi harapan munculnya
sisi angka?
diket.
Sekeping logam terdapat 1 angka dan 1 gambar.
A= sisi angka
1
P(A) =
2
n= 24 kali
1
maka, Fh ¿ ×24
2
= 12 kali
8. Menentukan peluang komplemen dari suatu kejadian