Anda di halaman 1dari 21

P E L U A N G

KD. 3.3. Menganalisis aturan pencacahan


(aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi, dan kombinasi) melalui masalah
kontekstual
KD. 4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan kaidah pencacahan
(aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,
dan kombinasi)
KAIDAH PENCACAHAN
Sebelum kita mempelajari peluang suatu
kejadian, kita perlu mempelajari terlebih dahulu
mengenai kaidah pencacahan, karena kaidah
pencacahan mendasari teori peluang suatu
kejadian.
Kaidah pencacahan didefinisikan sebagai suatu
cara atau aturan untuk menghitung semua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu
percobaan tertentu.
1. Aturan Pengisian Tempat

Pada metode aturan pengisian tempat,


semua hasil yang mungkin didaftar secara
manual.
Contoh 1
Disediakan himpunan angka {1, 2, 3, 4}. Jika akan
dibentuk bilangan yang terdiri dari dua angka,
berapa banyak bilangan yang terbentuk :
a. Boleh ada angka yang diulang
b. Tidak boleh ada angka yang diulang
Penyelesaian
Misal ada slot (tempat) seperti berikut :
I II

a.Boleh ada angka yang diulang, maka :


Tempat I dapat diisi oleh salah satu angka dari
angka-angka {1, 2, 3, 4}
Karena tempat I telah diisi dengan satu angka,
maka angka yang tersisa tetap 4 angka. Keempat
angka tersebut dapat diisikan ketempat II. Jadi ada
4 cara pengisian
4 4 4 x 4 = 16
Penyelesaian
Misal ada slot (tempat) seperti berikut :
I II

b.Tidak boleh ada angka yang diulang, maka :


Tempat I dapat diisi oleh salah satu angka dari
angka-angka {1, 2, 3, 4}
Karena tempat I telah diisi dengan satu angka,
maka angka yang tersisa 3 angka. Ketiga angka
tersebut dapat diisikan ketempat II. Jadi ada 3
cara pengisian
4 3 4 x 3 = 12
Contoh 2
Berapa banyak cara untuk memilih 3
pengurus OSIS yang terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara dari 8 orang
siswa ?
Penyelesaian
Kita sediakan 3 kotak yang diminta
8 7 6
Kesimpulan
“Jika kejadian pertama dapat terjadi dengan n1
cara yang berbeda, kejadian kedua terjadi dalam
n2 cara yang berbeda dan kejadian yang ketiga
dapat terjadi dengan n3 cara yang berbeda, dan
seterusnya, maka seluruh kejadian tersebut dapat
terjadi dalam n1 x n2 x n3 … cara yang berbeda”.

Aturan ini disebut sebagai aturan pengisian tempat


dan sering disebut sebagai kaidah dasar
membilang atau kaidah perkalian.
Aktivitas kelas
1. Dari 5 angka 1, 2, 3, 4, dan 5 hendak disusun
suatu bilangan yang terdiri atas 4 angka.
Berapa banyak bilangan yang dapat disusun
jika :
a. angka-angka itu boleh diulang
b. angka-angka itu tidak boleh diulang
2. Berapa banyak cara untuk menyusun huruf-
huruf P, A, S, I, dan R jika :
a. huruf pertama dimulai dg huruf vokal
b. huruf pertama dimulai dg huruf konsonan
Aktivitas kelas
3. Disediakan 7 kain warna yang berbeda, akan
dibuat bendera yang terdiri dari 3 warna yang
berbeda. Ada berapa macam bendera yang
dapat dibentuk ?
4. Terdapat 6 jalan yang menghubungkan kota A
dan kota B, serta ada 4 jalan yang
menghubungkan kota B dan kota C. Tentukan
banyak cara seorang pengendara mobil dari
kota A dapat mencapai kota C melalui B !
Latihan
1. Berapa banyak bilangan terdiri dari 3 angka yang dapat
dibentuk dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, jika :
a. tidak ada angka yang kembar
b. ada angka yang kembar
2. Ada 6 orang yang sedang antri karcis bioskop. Ada berapa
cara antri yang berbeda ?
3. Berapa banyak bilangan terdiri dari 2 angka yang dapat
dibentuk dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9, jika :
a. tidak ada angka kembar
b. ada angka kembar
c. bilangan yang dibentuk adalah bilangan ganjil
d. bilangan yang dibentuk adalah bilangan kelipatan 5
Latihan
4. Dalam suatu pertandingan yang diikuti 10
peserta, berapa banyak kemungkinan yang
berbeda pada pemberian medali emas, perak,
dan perunggu ?
5. Berapa banyak bilangan asli lebih kecil dari
400, yang dapat dibentuk dari angka-angka 1,
2, 3, 4, 5, dan 6, bila tidak boleh ada
pengulangan angka ?
2. Notasi Faktorial
Perhitungan peluang suatu kejadian dapat
dipermudah bila kita mempelajari notasi
faktorial. Misalkan n adalah bilangan asli,
maka n! dinamakan n faktorial yang
didefinisikan sebagai berikut :
n! = n. (n - 1).(n - 2).(n - 3) … 3.2.1
0! = 1
Jadi n! merupakan perkalian dari n
bilangan asli yang terurut.
Contoh
Penyelesaian
Aktivitas Kelas
Pada buku paket Erlangga kerjakan aktivitas
kelas halaman 4 No. 1, 2, dan 3.

Latihan
Pada buku paket Erlangga kerjakan latihan
halaman 5 No. 1, 2, 3, 4, dan 5.

SELAMAT MENGERJAKAN
Aktivitas kelas
Aktivitas kelas
Latihan
Latihan
Latihan
Latihan

Anda mungkin juga menyukai