Anda di halaman 1dari 17

Peluang

Indikator Pencapaian Kompetensi

• Siswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan aturan


pencacahan (perkalian, permutasi dan kombinasii
• Siswa mampu menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dan
kombinasi dalam pemecahan masalah nyata

Kaidah pencacahan

+ Aturan perkalian
+ Faktorial
+ Permutasi
+ Kombinasi

. Aturan perkalian

Apabila suatu peristiwa dapat dikerjakan dengan k1 cara yang berbeda, peristiwa kedua dapat
dikerjakan dengan k2 cara yang berbeda dan seterusnya sampai peristiwa ke-n, maka
banyaknya cara yang berbeda dari semua peristiwa tersebut adalah adalah K.
K = k1 x k2 x k3 x … x kn

Contoh :
Seorang polisi ingin membuatkan plat nomor kendaraan yang terdiri dari 4 angka,
padahal tersedia angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan dalam plat nomor itu tidak boleh ada
angka yang sama. Berapa banyak plat nomor dapat dibuat?
Penyelesaian
Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita pakai pengisian tempat kosong
seperti terlihat pada bagan berikut.
 Buat 4 buah kotak kosong yaitu kotak (a), (b), (c) dan (d) sebab nomor kendaraan terdiri atas 4
angka

Kotak a Kotak b Kotak c Kotak d


5 4 3 2

Kotak (a) dapat Kotak (b) hanya


Kotak (c) hanya dapat Kotak (d) hanya dapat
diisi angka dapat diisi dengan 5
diisi dengan 5 -2 = 3 diisi dengan 5 -3 = 2
-1 = 4 cara, karena 1
1,2,3,4, atau 5, angka sudah
cara, karena 2 angka cara, karena 3 angka
sehingga ada 5 sudah diisikan di kotak sudah diisikan di kotak
diisikan di kotak (a).
(a) dan (b) (a), (b), dan (c).
Jadi, polisi itu dapat membuat plat nomor kendaraan sebanyak 5 x 4 x 3 x 2 =
120 plat nomor kendaraan.

Contoh

Bila kita perhatikan nomor rumah yang terdiri atas dua angka, tanpa angka nol, maka
banyak rumah yang dimaksud dengan nomor ganjil ialah….
Jawab:

Untuk mengisi kedua kotak maka kita harus memperhatikan aturan


1. Angka Tanpa nol berarti 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2. Nomor harus ganjil
Perhatikan
22 = nomor genap
21 = nomor ganjil
33 = nomor ganjil
45 = nomor ganjil
Jika kita perhatikan kesamaan antara semua nomor ganjil adalah angka satuan( angka terakhir
harus ganjil

9 5

Kotak b dapat
Kotak a dapat diisi angka
diisi angka
1,2,3,4,5,6,7,8 atau 9,
1,3,5,7,9 karena
sehingga ada 9 cara.
angka harus ganjil
sehingga ada 5
cara.

Sehingga banyak rumah dengan nomor ganjil adalah 9x5 =45

2. NOTASI FAKTORIAL

Faktorial adalah hasil kali bilangan asli berurutan dari 1 sampai dengan n dilambangkan
dengan “n!” (dibaca “n faktorial”).
n! = 1 × 2 × 3 ×…× (n – 2) × (n – 1) × n
atau
n! = n × (n – 1) × (n – 2) ×…× 3 × 2 x 1

Contoh
Hitunglah nilai dari :
7!
1.) 6! 2)
4!
Penyelesaian :
1) 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 720
7! 7 x 6 x5 x 4 x3 x 2x 1
2) = =210
4! 4 x 3 x2 x1

3. PERMUTASI
Suatu susunan unsur-unsur berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan
diperhatikan, sehingga AB≠ BA .
Secara umum notasi permutasi dirumuskan sebagai berikut :
n!
P(n , r) =
( n−r ) !

CONTOH

1. Tentukan nilai dari P(8 , 3) ?

Jawab 1 :
8! 8!
P(8 , 3)= =
( 8−3 ) ! 5!
8 ×7 ×6 × 5× 4 × 3 ×2 ×1
¿
5 × 4 ×3 ×2 ×1
¿ 336

2. Berapakah banyaknya bilangan yang dapat dibentuk menggunakan 4 angka yang


diambil dari angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, apabila angka-angkanya tidak boleh
diulang dalam setiap bilangan
Jawab:

Dik n = 6 (banyak angka =6),


r = 4(akan diambil)
Banyaknya bilangan merupakan fungsi permutasi, yaitu :
6! 6!
P(6 , 4 )= =
( 6−4 ) ! 2 !
6 ×5 × 4 ×3 ×2 !
¿
2!
¿ 360
Contoh

3. Untuk menjabat pengelola suatu perusahaan memerlukan 3 staf pengurus yaitu


ketua, sekretaris dan bendahara. Tersedia 7 calon. Banyaknya macam susunan staf
pengurus yang mungkin adalah…
Jawab:

Pada soal diketahui bahwa akan dipilih 3 orang untuk menjadi staf pengurus dari 7
calon yang tersedia. Ini berarti n = 7 dan r = 3. Dengan demikian banyaknya susunan
pengurus yang mungkin adalah
7! 7!
P(7 , 3)= =
( 7−3 ) ! 4 !
7 ×6 ×5 × 4 !
¿
4!
¿ 360

Bagian-bagian permutasi
Permutasi dengan Permutasi
Beberapa Unsur
yang Sama Siklis

PERMUTASI dengan Beberapa Unsur yang Sama

Banyaknya permutasi n unsur yang memuat k, l, dan m unsur yang sama


dapat ditentukan dengan rumus:

n!
P(n , k ,l , m)=
k ! l ! m!

Contoh

. Berapa banyak kata yang dapat disusun dari kata MATEMATIKA ?


Jawab :
Banyak huruf (n) = 10
Banyaknya M = 2
Banyaknya A = 3
Banyaknya T = 2
Sehingga :
n! 10 !
P= =
k ! l ! m! 2 ! 3 ! 2!

10× 9 ×8 ×7 × 6 ×5 × 4 ×3 !
¿
( 2× 1 ) 3 ! (1)
¿ 151200

B. PERMUTASI SIKLIS

Permutasi siklis adalah permutasi yang cara menyusunnya melingkar,


sehingga banyaknya menyusun n unsur yang berlainan dalam lingkaran
ditulis :

Psiklis =( n−1 ) !
Contoh

1. Berapa banyak cara 5 orang dalam suatu pesta makan dapat diatur tempat
duduknya mengelilingi sebuah meja bundar ?
Jawab:
Banyaknya susunan duduk 5 orang yang mengelilingi sebuah meja bundar
adalah
(5 – 1)! = 4! = 24

LATIHAN
Kerjakan dengan baik dan benar
1. Banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf-huruf pada kata
“KALKULUS” adalah…
2. Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja
makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat
duduk mengelilingi meja makan dengan urutan yang berbeda?
3. Dari lima buah angka 2, 3, 5, 7, dan 9 akan disusun menjadi suatu bilangan
yang terdiri dari 4 angka. Berapa banyak bilangan yang dapat disusun jika :
a. Angka-angka boleh berulang
b. Angka-angka tidak boleh berulang

MODUL 2. PELUANG

Indikator Pencapaian Kompetensi

• Siswa mampu mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan


aturan pencacahan (perkalian, permutasi dan kombinasi
• Siswa mampu menerapkan berbagai konsep dan prinsip permutasi dan
kombinasi dalam pemecahan masalah nyata

4. KOMBINASI

Adalah susunan unsur-unsur dengan tidak memperhatikan urutannya.


Pada Kombinasi berlaku AB = BA. Banyak kombinasi r unsur dari n
unsur, yang dinotasikan dengan 𝐶_((𝑛,𝑟)) ditentukan oleh rumus :
n!
C(n ,r )=
r ! ( n−r ) !
CONTOH
Hitunglah nilai dari C(7 ,3 ) ?
Jawab:
n!
C(n ,r )=
r ! ( n−r ) !
7! 7!
C(7 ,3 )= =
3! ( 7−3 ) ! 3 ! 4 !
7 ×6 ×5 × 4 !
¿
3 ×2 ×1 × 4 !

¿ 35
2.Dalam pelatihan bulutangkis terdapat 10 orang pemain putra dan 8 orang pemain
putri. Berapa pasangan ganda yang dapat diperoleh untuk :
a. Ganda putra
b. Ganda putri
c. Ganda campuran
jawab:
a. Karena banyaknya pemain putra ada 10 dan dipilih 2, maka banyak cara
ada :
10 !
C(10 ,2)=
2 ! ( 10−2 ) !
10 ! 10 × 9× 8 !
¿ =
2! 8 ! 2!8!
¿ 45

b. Karena banyaknya pemain putri ada 8 dan dipilih 2 maka banyak cara ada
8!
C(8 ,2 )=
2! ( 8−2 ) !
8!
¿
2! 6 !
8 ×7 ×6 !
¿
2! 6 !
¿ 28

. c. Ganda campuran berarti 10 putra diambil 1 dan 8 putri diambil 1, maka :


10! 8!
C(10 ,1) ×C(8 ,1 ) ¿ ×
1! ( 10−1 ) ! 1 ! ( 8−1 ) !
10 ! 8!
¿ ×
1! 9 ! 1! 7 !
10× 9 ! 8 × 7 !
¿ ×
1.9 ! 1.7 !
¿ 10 ×8
¿ 80

Contoh 3.
» Dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, 8 kelereng kuning, dan 6
kelereng hijau. Akan diambil 3 kelereng merah, 2 kelereng kuning, dan 1
kelereng hijau. Ada berapa cara pengambilan kelereng tersebut
Jawab:

 Untuk mengambil 3 merah adalah


10 !
C(10 ,3) =
3 ! ( 10−3 ) !
10 !
¿
3! 7 !
10 × 9× 8 ×7 !
¿
3× 2× 1× 1.7 !
720
¿ =120
6
 Untuk mengambil 2 kuning adalah
8!
C(8 ,2 )=
2! ( 8−2 ) !
8!
¿
2! 6 !
8 ×7 ×6 !
¿
2! 6 !
¿ 28

 Untuk mengambil 1 hijau adalah


6!
C(6 ,1 )=
1 ! ( 6−1 ) !
6!
¿
1! 5 !
6 ×5 !
¿
1× 5 !
¿6
Jadi keseluruhannya 120 x 28 x 6 = 20.160 cara
5. PELUANG
Bagian yang akan di bahaskan : Pengertian Percobaan, Ruang Sampel, titik sampel,
peluang sebuah kejadian, frekuensi Harapan suatu Kejadian, peluang komplement
suatu kejadian, peluang gabungan dua kejadian, peluang kejadian saling lepas dan
peluang kejadian bersyarat
1. Pengertian Percobaan
Percobaan adalah tindakan atau kegiatan yang dapat memberikan
beberapa kemungkinan hasil.
Contoh :
 Percobaan melempar sebuah dadu ke udara
 Percobaan mengambil satu kartu dari seperangkat kartu bridge
 Percobaan mengetos sekeping uang logam dan sebuah dadu ke
udara.
2. Ruang Sampel dan Titik sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Dinyatakan dengan n(s).
Contoh 1 :
Jika melempar sekeping uang logam maka banyaknya ruang sampel
atau ruang kejadian adalah 2 yaitu munculnya angka (A) atau
gambar (G) .

Gambar Angka

Sehingga Ruang sampelnya = { A , G }


 Titik sampel disebut juga titik kejadian atau anggota ruang sampel pada suatu
percobaan.
Sehinga jika dari contoh 1
Titik sampelnya adalah Angka dan Gambar
Ruang Sampel
Cara penentuan ruang sampel.
1. Cara Tabel
Misalkan pelemperan 2 koin bersamaan. Maka Ruang sampelnya adalah …

Ruang Sampelnya 2 uang logam dilempar ={ ( A , A ) , ( A .G ) , ( G , A ) ,(G ,G) }


n(s) = 4
» Misalkan pelemparan 2 dadu , maka ruang sampel nya
n(s) dua dadu = 36

Misalkan pelemperan 2 koin bersamaan. Maka Ruang sampelnya adalah …

n(s) dua dadu = 36


Cara Penentuan Ruang Sampel

2. Cara Diagram
Misalkan pelemperan 2 koin bersamaan. Maka Ruang sampelnya adalah …
Ruang Sampelnya 2 uang logam dilempar ={ ( A , A ) , ( A .G ) , ( G , A ) ,(G ,G) }
n(s) = 4
» Misalkan pelemparan 1 logam dan 1 dadu , maka ruang sampel nya

n(s) dua dadu = 12


3. Peluang Suatu Kejadian
Peluang atau nilai kemungkinan adalah perbandingan antara kejadian yang
diharapkan muncul dengan banyaknya kejadian yang mungkin muncul

Bila banyak kejadian yang diharapkan muncul dinotasikan dengan n(A), dan
banyaknya kejadian yang mungkin muncul (ruang sampel = S) dinotasikan
dengan n(S) maka :

Peluang kejadian A ditulis

n( A)
P ( A )=
n(S)
» Misalkan Peluang muncul muka dadu berjumlah 10 dari pelemparan
sebuah 2 dadu adalah…
.

n(S) dua dadu = 36


n(A) = 3 yaitu (4,6), (5,5), (6,4)
3 1
Sehingga P(A) ¿ =
36 12
Contoh
Sebuah kartu diambil dari seperangkat kartu bridge. Peluang terambilnya karti
As adalah…..

Jawab:

 Untuk menjawab tentukan terlebih dahulu nilai n(S) dan n(A)


 Dari gambar di samping jumlah kartu atau

 n(S) = 52

 Dan jumlah kartu as atau n(A) 4

n( A) 4 1
P(A) ¿ = =
n (S) 52 13

LATIHAN

1. Di suatu perkumpulan akan dipilih perwakilan terdiri dari 4 orang. Calon yang
tersedia terdiri dari 3 pria dan 5 wanita. Banyaknya susunan perwakilan yang
dapat dibentuk jika terpilih 2 pria adalah …
2. Tentukan ruang sampel dari pelemparan :
a. 2 uang logam dengan 1 dadu
b. 3 uang logam
3. Dari soal no 2a tentukan peluang muncul dua Angka pada uang logam
setiap pelemparan…
1. Peluang kejadian menggunakan aturan kombinasi
CONTOH 1

Didalam sebuah kotak terdapat 4 bola putih dan 6 bola hitam. Jika diambil 2 bola
sekaligus. Tentukan peluang yang terambil keduanya putih
Diketahui 4 bola putih (4P) dan 6 bola hitam (6H)
Ditanya P (2P) = ….?
Penyelesaian:

n(S) merupakan banyaknya cara terambil 2 bola dari 4 bola putih dan 6 bola
10! 10. 9. 8! 90
hitam (10 bola) sehingga n(S) = C(10,2)= = = =45
( 10−2 ) ! .2! 8! .(2.1) 2
n(A) merupakan banyaknya cara terambil 2 bola dari 4 bola putih sehingga
4! 4.3 . 2! 12
n(A) = C(4,2)= = = =6
( 4−2 ) ! .2! 2 ! .(2.1) 2
n( A) 6
P ( A )= =
n(S) 45
6
Peluang yang terambil keduanya putih adalah
45

2. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

Frekuensi harapan suatu kejadian didefinisikan sebagai hasil kali banyak percobaan
(n) dengan peluang kejadian.
Frekuensi harapan dirumuskan sebagai

F ( A )=n × P( A)
Keterangan
n = banyaknya percobaan
P(A) = peluang kejadian
Contoh 1 :
Pada percobaan melempar sebuah uang logam sebanyak 300 kali, frekuensi harapan
munculnya gambar adalah …
Jawab :
n = 300 kali, n(A) = 1, n(S) = 2
n( A) 1
P ( A )= =
n ( S) 2
1
Jadi, F (A) = n x P(A) = 300 x = 150
2
Contoh 2

Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama sebanyak 144 kali. Frekuensi harapan
munculnya mata dadu berjumlah 10 adalah....
Jawab:

Jumlah mata dadu 10 → {(5, 5), (4, 6), (6, 4)} ada (n(A) = 3

Jumlah n(s) = 36
n = 144
n( A) 3
P ( A )= =
N ( S) 36

Frekuensi harapan (F(A)) = n. P(A)


3
= 144.
36
3. Peluang Komplemen Suatu Kejadian
Peluang komplemen kejadian A dinotasikan P( A¿ ¿C )¿ adalah peluang tidak
terjadinya
kejadian A.
P( A¿ ¿C )+ P ( A )=1 ¿Atau P( A¿ ¿C )=1−P ( A ) ¿
Contoh
Dalam sebuah kotak terdapat bola yang diberi nomor 1 sampai 10. jika diambil sebuah
bola, berapakah peluang munculnya :
a. Nomor prima
b. Bukan nomor prima
Penyelesaian:
a. S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
n(S) = 10
Misal munculnya nomor prima adalah A, maka
A={ 2 ,3 , 5 , 7 } →n ( A )=4
n( A) 4
P ( A )= = =0 , 4
n(S) 10
b. Bukan nomor prima = Ac , maka peluangnya = P( Ac ).
P( A¿ ¿C )=1−P ( A ) ¿
¿ 1−0 , 4
¿0,6

LATIHAN
1. Sebuah kotak berisi 3 bola putih dan 5 bola hitam. Diambil 2 bola sekaligus
dari kotak itu. Peluang terambilnya 2 bola hitam adalah ….
2. Dari 7 kartu diberi huruf S, U, C,I, P, T, O diambil sebuah kartu secara acak.
Jika pengambilan dilakukan sebanyak 800 kali pengambilan, frekuensi harapan
terambil huruf konsonan adalah ….
3. Dari soal no 1 tentukan peluang terambil bukan 2 bola hitam adalah ….

PELUANG SALING LEPAS

Dua kejadian A dan B saling lepas jika tidak ada satupun elemen A sama dengan
elemen B. Untuk dua kejadian saling lepas, peluang salah satu A atau B terjadi,
ditulis: P(A ∪ B),
P(A ∪ B) = P(A) + P(B

Sebuah dua dadu dilempar bersamaan satu kali, tentukan peluang munculnya
mata dadu berjumlah 3 atau 10 !
Penyelesaian :

n(3) = 2 yaitu pasangan (1,2) dan (2,1)

n(10) = 3 yaitu pasangan (5,5) (4,6) dan


(6,4)
n(S) = 36 (jumlah keseluruhan pasangan)

P(3 ∪ 10) =… ?
P(A ∪ B) = P(A) + P(B
P(3 ∪ 10) = P(3) + P(10)
n(3) 2
P( 3 ) = =
n (S ) 36
n (10) 3
P( 10 ) = =
n(S) 36

P(3 ∪ 10) = P(3) + P(10)


2 3
= +
36 36
5
¿
36
5
Sehingga peluang munculnya mata dadu berjumlah 3 atau 10 adalah
36
PELUANG TIDAK SALING LEPAS

Dua buah kejadian A dan B disebut tidak saling lepas jika terdapat minimal satu
elemen pada kejadian A yang sama dengan elemen yang terdapat pada kejadian B.
Peluang salah satu A atau B mungkin terjadi dengan A dan B adalah kejadian tidak
saling lepas, rumusnya adalah
P(A Ս B) = P(A) + P (B) – P(A Ո B)
Dimana P(A Ո B) menyatakan elemen yang terdapat pada kejadian A dan B
CONTOH 2

Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu remi. Tentukan peluang
bahwa yang terambil adalah kartu hati atau kartu bergambar (kartu King,
Queen, dan Jack)
Penyelesaian:

Ditanya P (Hati ∪ bergambar ) = ….?


karena terdapat kartu bergambar yang merupakan anggota kartu HATI (J hati, Q hati,
dan K hati) maka A dan B merupakan dua kejadian tidak saling lepas sehingga
digunakan rumus:
P (Hati ∪ bergambar ) = P(Hati) + P (bergambar) – P(hati bergambar

Dari gambar terlihat , n(hati) = 13, n(bergambar) = 12,


n(hatibergambar) = 3, n(S)= 54
n (hati) 13
P ( hati )= =
n (s ) 54
n (bergambar) 12
P ( bergambar ) = =
n( s) 54
n (hatibergambar ) 3
P ( hatibergambar )= =
n(s) 54
P (Hati ∪ bergambar ) = P(Hati) + P (bergambar) – P(hati bergambar

13 12 3
¿ + −
54 54 54
22
¿
54
22
Sehingga peluang kartu hati atau kartu bergambar adalah
54

PELUANG SALING BEBAS


Dua kejadian A dan B saling bebas, jika munculnya kejadian A tidak mempengaruhi
peluang munculnya kejadian B. Untuk A dan B saling bebas, peluang bahwa A dan B
terjadi bersamaan adalah:
P(A ⋂ B) = P(A) x P(B)
CONTOH1
fadli melempar dua buah dadu, berapakah peluang muncul angka genap
prima pada dadu pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua!
Penyelesaian:

Mis. A = kejadian munculnya angka genap prima pada dadu I


B = kejadian munculnya angka ganjil prima pada dadu II
Karena kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka keduanya disebut
kejadian bebas, sehingga Peluang munculnya kejadian A dan B adalah:
P(A ⋂ B) = P(A) x P(B)

n( A)
P ( A )= dengan n ( A )=1( yaitu 2)dan n ( S )=6
n(s)
1
¿
6

n(B)
P ( B )= dengan n ( B )=2( yaitu 3 , 5)dan n ( S )=6
n(s )

2
¿
6
1 2 2
P(A ⋂ B) = P(A) x P(B)¿ x =
6 6 36
Sehingga peluang muncul angka genap prima pada dadu pertama dan angka ganjil
2
prima pada dadu kedua adalah
36
Contoh 2
Terdapat wadah P, ada 8 kelereng merah dan 5 kelereng putih di dalamnya.
Wadah O, terdapat 7 kelereng merah dan 8 kelereng hitam di dalamnya.
Kemudian, diambil satu kelereng secara acak dari wadah P dan O. Peluang
terambilnya kelereng putih dari wadah P dan kelereng Merah dari wadah O
adalah
Penyelesaian:

Ilustrasi soal

8M 7M
5P 8P
Misalkan A adalah Peluang terambilnya kelereng putih dari wadah P dan B
adalah peluang kelereng merah dari wadah O
P(A ⋂ B) = P(A) x P(B)

Menentukan dahulu P(A) dan P(B)

8M
5P
n( A)
P ( A )=
n(S)
n(S) merupakan banyaknya cara terambil 1 kelereng dari wadah P (13 kelereng)
sehingga

13 ! 13.1 2!
n(S) = C(13,1)= = =13
( 13−1 ) ! 1 ! 12 ! .(1)
n(A) merupakan banyaknya cara terambil 1 kelereng putih dari 5 kelereng putih
wadah P sehingga

5! 5.4 !
n(A) = C(5,1)= = =5
( 5−1 ) ! 1! 4 ! .(1)
n( A) 5
P ( A )= =
n(S) 13

7M
8H
n(B)
P ( B )=
n(S )
n(S) merupakan banyaknya cara terambil 1 kelereng dari wadah o (15 kelereng)
sehingga
15 ! 15. 1 4 !
n(S) = C(15,1)= = =15
( 15−1 ) ! 1 ! 14 ! .(1)

n(B) merupakan banyaknya cara terambil 1 kelereng Merah dari 7 kelereng merah
wadah o sehingga
7! 7.6 !
n(B) = C(7,1)= = =¿7
( 7−1 ) ! 1 ! 6 ! .(1)

n( A) 7
P ( B )= =
n(S) 15
Peluang terambilnya kelereng putih dari wadah P dan kelereng Merah dari
wadah O
P(A ⋂ B) = P(A) x P(B)

5 7
¿ ×
13 15

35
¿
195

PELUANG TAK BEBAS (BERSYARAT)

Jika terdapat dua kejadian yaitu kejadian A dan kejadian B, kejadian tersebut
dikatakan kejadian bersyarat jika kejadian A mempengaruhi terjadinya kejadian B
atau sebaliknya, kemudian dapat dituliskan sebagai berikut ini:

P(A Ո B) = P(A) × P(B|A)


Atau

P(A Ո B) = P(B) × P(A|B)


Contoh 1

Terdapat kotak yang memuat 5 bola kuning dan 4 bola biru. Jika diambil dua
buah bola, secara satu persatu dan tanpa ada pengembalian, maka
berapakah peluang bola yang diambil adalah bola kuning pada pengambilan
pertama dan bola biru pada pengambilan kedua!
Penyelesaian:

Ilustrasi soal

Pengambilan I Pengambilan II
Karena pada pengambilan II,1 b
total bola = 9 total bola = 8 bola telah diambil di
pengambilan 1 dan tidak
dikembalikan

Mis. A adalah peluang bola yang diambil adalah bola kuning pada
pengambilan I dan B peluang bola yang diambil adalah bola biru pada
pengambilan II sehingga P(A Ո B) = P(A) × P(B|A)

Pengambilan I
total bola = 9
n( A)
P ( A )=
n(S)
• n(S) merupakan banyaknya cara terambil 1 bola dari pengambilan I (9 bola)
sehingga
9! 9.8 !
n(S) = C(9,1)= = =9
( 9−1 ) ! 1 ! 8 ! .(1)
• n(A) merupakan banyaknya cara terambil 1 bola kuning dari 5 bola kuning
pengambilan I sehingga
5! 5.4 !
n(A) = C(5,1)= = =5
( 5−1 ) ! 1! 4 ! .(1)

n( A) 5
P ( A )= =
n(S) 9

Pengambilan II
total bola = 8

n (B∨ A)
P ( B∨ A ) =
n(S)
• n(S) merupakan banyaknya cara terambil 1 bola dari pengambilan II (8
bola) sehingga
8! 8. 7 !
n(S) = C(8,1)= = =8
( 8−1 ) ! 1 ! 7! .(1)
•n(B|A) merupakan banyaknya cara terambil 1 bola biru dari 4 bola biru
pengambilan II sehingga
4! 4.3!
n(B|A) = C(4,1)= = =4
( 4−1 ) ! 1! 3 ! .(1)

n (B∨ A) 4
P ( B∨ A ) = =
n(S) 8
Peluang bola kuning pada pengambilan pertama dan bola biru pada
pengambilan kedua adalah
P(A Ո B) = P(A) × P(B|A)
5 4
¿ x
9 8
20
¿
72

LATIHAN

1. Kotak A berisi 7 butir telur dengan 3 butir diantaranya cacat dan kotak B
berisi 4 butir telur dengan 2 diantaranya cacat . Dari masing masing kotak
diambil sebutir telur , peluang bahwa kedua butir yang terambil itu cacat
adalah…
2. Dalam kotak I terdapat 4 bola merah dan 3 bola putih , sedangkan dalam
kotak II terdapat 7 bola merah dan 2 bola hitam . Dari setiap kotak diambil
satu bola secara acak . Peluang terambilnya bola putih dari kotak I dan bola
hitam dari kotak II adalah...

Anda mungkin juga menyukai