Anda di halaman 1dari 23

Praktikum Problem based Learning

Dasar Dasar Kimia Analitik Terintegrsi


Etnokimia Sasambo

Oleh :
Dra. Muti’ah, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2024

1
Daftar Isi

1. Analisa Kualitatif Kation/ anion 1

2. Analisa Gravimetri 11

3. Analisa Volumetri -1 16

4. Analisa Volumetri -2 20

2
3
Konten Kimia Dalam Budaya Produksi Garam lokal Di Desa
Ketapang Raya Lombok Timur Nusa Tenggara Barat
CPMK:
Melalui serangkaian kuliah tatap muka, penugasan, dan diskusi
mahasiswa semester III S-1 Pendidikan Kimia FKIP Unram
diharapkan mampu mengevaluasi , merancang, dan melakukan
identifikasi dan analisis jumlah komponen kimia (kation/ anion)
dalam suatu bahan nyata yang merupakan hasil budaya local
sasambo menggunakan metode yang gravimetric dan volumetri
dengan langkah yang benar secara mandiri maupun kelompok

No Budaya Lokal Etnokimia Konsep kimia analitik:


An Kualitatif kation dan
anion, Gravimetri, dan
Volumetri
A Proses Produksi
garam
1 Pembuatan garam Air laut sebagai Konsep Kimia:
dilakukan dengan bahan baku identifikasi kation dan
mengalirkan air laut produksi garam anion, pemisahan kation
selanjutnya diuapkan karena dan anion dengan reaksi
dengan sinar mengandung NaCl pengendapan,
matahari di yang sangat tinggi
ladang pembuatan dan unsur lain Satuan konsentrasi,
garam dan kemudian sepert Mg, Ca, pembuatan laurutan,
terbentuk SO4, K, CO. analisis gravimetric dan
kristal kristal garam Terjadinya garam volumetri: pH larutan,
dan di panen setelah karena proses titrasi pembentukan
5 hari Kristalisasi. Jika endapan, ,
konsentrasi air kesetimbangan
garam antara 25– kelarutan,
29°Be. Atau kesetimbangan asam
kondisi air laut basa
dalam keadaan
lewat jenuh.

2 Hasil panen garam Kristal Garam Identifikafi anion Cl dan


yang dihasilkan ada putih ( bersih Na,
yang putih dan ada adalah garam
yang hitam yang dengan kemurnian Uji nyala kation Na,
bercampur tanah. atau kadar garam kadar air
yang lebih tinggi
dari garam hitam. Penentuan kadar NaCl
dalam garam dengan
4
Garam hitam metode gravimetric dan
adalah garam yang volumetri
terkontaminasi
dengan tanah pada
dasar pembuatan
garam.

3 Garam hitam harus Pelarutan garam Identifikafi kation dan


diolah untuk hitam adalah uji nyala kation Na,
menghilangkan proses pemisahan pemisahan kation,
pengotor tanah NaCl dengan penentuan kadar air
dengan melarutkan tanah.
dengan air laut Air tua adalah air
sehingga didapatkan laut dengan Penentuan kation dan
air tua yang siap konsentrasi garam anion dalam air sisa
dimasak yang tinggi atau produksi garam secara
Setelah dimasak 2 jenuh kualitatif dan
jam maka terbentuk Pemasakan garam kuantitatif.
Kristal garam yang hitam adalah
bersih dan tekstur proses kristalisasi
Kristal lebih halus, dengan metode
dan air yang tidak penguapan.
membentuk garam.
Air sisa tersebut dibeli Air sisa produksi
oleh pengusaha tahu garam merupalan
untuk bahan larutan garam
penggumpal yang mengandung
kation dan anion
yang mempunya
nilai kelarutan
lebih tinggi dari
pada NaCl
Komposisi kimia
dalam air sisa
produksi garam
(MgCl2, CaSO4,
NaCl)

5
1
2
ANALISA KUALITATIF KATION DAN ANION

A. Judul Praktikum

Idenditikasi kation dan anion dalam sampel (Air laut / garam


lokal/ air sis rebusan garam) secara kualitatif

B. Tujuan Praktikum

Melakukan identifikasi untuk mengetahui adanya kation dan


anion yang terkandung dalam suatu sampel. sampel (Air laut /
garam lokal/ air sis rebusan garam) secara kualitatif

C. Landasan Teori
Tuliskan Cerita singkat proses budaya lokal yang terlibat
dengan sampel praktikum dari hasil observasi
Masukkan hasil kajian literature tentang komponen kimia
yang terkandung dalam sampel
Buatlah Skema pemisahan kation dan anion dari hasil kajian
literature
Tuliskan reaksi identifikasi kation dan anion

D. Alat dan Bahan


1. Persiapan Alat
Alat: Kawat Platina ( cutton Bud), gelas kimia, Hot Plate, lumpang
dan alu , lampu spiritus, tabung reaksi, pipet tetes
Bahan : Buat pereaksi yang ada 0,1% dari bahan padat dan 0,1M
dari bahan cair (lihat bahan di prosedur kerja)

6
2. Pembuatan Larutan sampel (Sisa larutan sampel setelah
praktikum agar disimpan)

a. Sampel air laut : 200 ml air laut dipanaskan hingga volume


tinggal kurang lebih 100 ml (diukur)
b. Sampel garam daput : 10 gram garam dilarutkan hingga
volume 100 ml
c. Sampel air sisa poduksi garam : 300 ml sampel dipanaskan
hingga volume kurang lebih 50 ml (diukur)
d. Sampel garam : 10 gram sampel garam di haluskan dengan
lumpang hingga terbentuk serbuk

E. Cara Kerja
1. Uji kation Na
a) Ambil 1 batang cotton bud basahkan dengan aquades dan
masukkan dalam serbuk sampel NaCl selanjutnya bakar diatas
lampu spiritus amati warna nyalanya

b) Ambil 1 batang cotton bud masukkan dalam larutan sampel


sampel dan bakar diatas lampu spiritus amati warna nyalanya

c) 5 ml larutan sampel dipanaskan sampai mendidih


selanjutnya ditambahkan 1 ml alkohol hingga berwarna
kuning

d) 5 ml larutan sampel selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan


uranyil magnesium asetat tetes demi tetes hingga terjadi
endapan kuning

e) 5 ml larutan sampel selanjutnya ditambahkan 2 ml larutan


uranyil Zink asetat tetes demi tetes hingga terjadi endapan
kuning

f) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 mL larutan NaHSbO 4


hingga terbentuk terjadi endapan putih. Endapan dipisahkan
dan dilakukan uji nyala

7
2. Uji Kation Mg2+

a) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan NH3 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan gelatine

b) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan NaOH tetes


demi tetes hinnga terbentuk endapan putih, selanjutnya
tambahkan lagi 2 ml larutan NaOH dan amati

c) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Amonium


Carbonat tetes demi tetes hinnga terbentuk endapan putih

d) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Na 2HPO4


tetes demi tetes hinnga terbentuk endapan putih

e) 5 ml larutan sampel ditambahkan 1 ml larutan NH 4Cl dan 2


ml larutan Na2HPO4 tetes demi tetes hinnga terbentuk
endapan putih, selanjutnya tambahkan 1 ml larutan asam
asetat, kocok dan amati yang tejadi

f) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan


hidroksiquinolin (oxin) tetes demi tetes hinnga terbentuk
endapan kuning

3. Uji Kation Ca2+

a) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan (NH 4)2CO3


tetes demi tetes hingga terbentuk endapan putih.
-Selanjutnya tambahkan 2 ml larutan Asam asetat tetes demi
tetes dan amati

b) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Asam Sulfat


tetes demi tetes hingga terbentuk endapan putih
Selanjutnya tambahkan lagi 2 ml larutan Asam Sulfat hingga
endapan larut

c) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Amonium


Oksalat tetes demi tetes hingga terbentuk endapan putih
8
d) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Kalium
Heksasianoferrat tetes demi tetes hingga terbentuk endapan
putih

4. Uji Anion Clorida (Cl-)

a) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan AgNO3 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih
-Selanjutnya tambahkan 2 ml alrutan Amoniak hingga endapan
larut
-Selanjutnya tambahkan 2 ml alrutan HNO3 atau H2SO4
hingga endapan terbentuk kembali

b) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Pb(NO3)2 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih
-Selanjutnya panaskan hingga endapan larut dan kemudian
direndam dalam air dingin hingga terbentuk endapan putih
kembali

c) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan HgNO3 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih

5. Uji Anion Sulfat (SO4=)

a) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Pb(NO3)2 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih

b) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Ba(NO3)2 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih

c) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Ag(NO3) tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih

d) 5 ml larutan sampel ditambahkan 2 ml larutan Ca(NO3)2 tetes


demi tetes hingga terbentuk endapan putih

F. Tabel Data Hasil Pengamat

9
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan

G. Reaksi Kimia

H. Pembahasan

I. Daftar Pustaka

10
2
ANALISA GRAVIMETRI

A. Judul Praktikum

Penentuan kadar (Cl / Mg / Ca) dalam sampel (air laut / garam


lokal /air sisa rebusan garam) secara gravimetric

B. Tujuan Praktikum

Melakukan analisis penentuan kadar ((Cl / Mg / Ca) dalam


sampel (air laut / garam lokal air sisa rebusan garam) secara
gravimetri

C. Landasan Teori
Tuliskan:
1. Landasan teori Medode gravimetri
2. kajian literature tentang kadar komponen kimia yang
terkandung dalam sampel

D. Alat dan Bahan

1. Ala
t
Gelas Kimia i. Corong gelas
a.
b. Cawan Krus j. Statif, klem
dan
c. Pipet Tetes Ring
d. Kertas Saring k. Labu
Erlenmeyer
e. Tang Krus l. Oven
f. Waterbath m. Desikator
g. Batang Pengaduk n. Neraca
Analitik
3. Bahan : (250 ml AgNO3 0,1M, HNO3 pekat, HNO3 0,01M ( 2tetes
HNO3 dalam 100 ml aquades, (NH4)2HPO4 0,1M, NH4NO3 0,01M,
NaOH 0,1M
11
E. Cara Kerja
Penentuan Kadar Cl Dalam Air Laut atau garam lokal
(Cl sebesar 2% dalam air laut, NaCl garam lokal 80%)
a) Ambil sampel secara kuantitatif sesuai hasil perhitungan (5ml
sampel air laut atau 0,1 gr sampel garam lokal.
b) Masukkan sampel dam gelas kimia 250 ml dan tambahkan 50
aquadet
c) Tambahkan 2 tetes asan (HNO3 pekat)
d) Panaskan larutan hingga mendidih selanjutnya matikan dan
tambahkan larutan AgNO3 0,1M sedikit demi sdikit
menggunakan pipet tetes sambil di aduk hingga terbentuk
endapan.
e) Penambahan larutan AgNO3 0,1M dihentikan bila sudah tidak
membentuk endapan lagi (penanmabahn dilakukan saat
endapan ada di bawah dan tidak di aduk)
f) Dinginkan larutan dengan merendam wadah dalam air dingin
g) Siapkan 2 buah kertas saring whatman dan timbang beratnya
h) Saring endapan menggunakan salah satu kertas saring pada no
7
i) Cuci endapan dengan menggunakan 20 ml larutan HNO3
0,01M ( 2tetes HNO3 dalam 100 ml aquades)
j) Pindahkan endapan dan kertas saring ke dalam kaca arloji dan
keringkan dalam oven pada suhu 110 dan juga kertas saring
kosong pada no 7 selama 2- 3 jam
k) Ambil endapan dan dinginkan dalam desikator, selanjutnya
ditimbang beratnya
l) Ulang pengeringan selama 30 menit dan lakukan
peninmbangan hingga diperoleh berat konstan
m) Catat data percobaan pada kolom data hasil pengamatan

Penentuan Kadar Mg secara gravimetric (1)


(32.532,5 mg/L)= 32,5 gr/1000ml = 3,25 gr/100 ml = 3,25%

12
a) Ambil 100 ml sampel secara kuantitatif sesuai hasil
perhitungan panaskan hingga volume 25 ml
b) Tambahkan 1 gr ammonium klorida hingga larutan bersifat
basa (tes dengan indicator pp larutan berwarna merah)
c) Panaskan larutan hingga mendidih selanjutnya matikan dan
tambahkan larutan (NH4)2HPO4 0,1M sedikit demi sdikit
menggunakan pipet tetes sambil di aduk hingga terbentuk
endapan.
d) Penambahan larutan (NH4)2HPO4 0,1M dihentikan bila sudah
tidak membentuk endapan lagi (penanmabahn dilakukan saat
endapan ada di bawah dan tidak di aduk)
e) Dinginkan larutan dengan merendam wadah dalam air dingin
f) Siapkan 2 buah kertas saring whatman dan timbang beratnya
g) Saring endapan menggunakan salah satu kertas saring pada no
7
h) Cuci endapan dengan menggunakan 20 ml larutan NH4NO3
0,01M
i) Pindahkan endapan dan kertas saring ke dalam kaca arloji dan
keringkan dalam oven pada suhu 110 dan juga kertas saring
kosong pada no 7 selama 2- 3 jam
j) Ambil endapan dan dinginkan dalam desikator, selanjutnya
ditimbang beratnya
k) Ulang pengeringan selama 30 menit dan lakukan
peninmbangan hingga diperoleh berat konstan
l) Catat data percobaan pada kolom data hasil pengamatan

Penentuan Kadar Mg secara gravimetric (2)


(32.532,5 mg/L)= 32,5 gr/1000ml = 3,25 gr/100 ml = 3,25%
a) Masukkan 100 ml sampel dam gelas kimia 250 ml dan
panaskan hingga volume tinggal kurang lebih 25 ml
b) Selanjutnya matikan dan tambahkan larutan (NaOH 0,1M
sedikit demi sdikit menggunakan pipet tetes sambil di aduk
hingga terbentuk endapan putih.

13
c) Penambahan larutan NaOH 0,1M dihentikan bila sudah tidak
membentuk endapan lagi (penanmabahn dilakukan saat
endapan ada di bawah dan tidak di aduk)
d) Dinginkan larutan dengan merendam wadah dalam air dingin
e) Siapkan 2 buah kertas saring whatman dan timbang beratnya
f) Saring endapan menggunakan salah satu kertas saring yang
telah ditimbang
g) Cuci endapan dengan menggunakan 20 ml larutan aquadest
h) Pindahkan endapan dan kertas saring ke dalam kaca arloji dan
keringkan dalam oven pada suhu 110 dan juga kertas saring
kosong pada no 5 selama 2- 3 jam
i) Ambil endapan dan dinginkan dalam desikator, selanjutnya
ditimbang beratnya
j) Ulang pengeringan selama 30 menit dan lakukan
peninmbangan hingga diperoleh berat konstan
k) Catat data percobaan pada kolom data hasil pengamatan

J. Tabel Data Hasil Pengamat

No Variabel yang diukur Hasil Pengamatan

1 Berat / volume sampel

2 Berat cawan + kertas saring


sebelum di keringkan

3 Berat cawan + kertas saring


sebelum di keringkan

4 Berat cawan + kertas saring


sebelum di kering + endapan

5 Berat endapan

14
K. Reaksi Kimia

L. Perhitungan

M. Pembahasan

N. Daftar Pustaka

15
3
ANALISA VOLUMETRI-1

A. Judul Praktikum
Penentuan kadar (Cl) dalam sampel (air laut / garam lokal)
dengan titrasi pembentukan endapan

B. Tujuan Praktikum
Melakukan analisis penentuan kadar (Cl) dalam sampel (air
laut / garam lokal / garam…. ) dengan titrasi pembentukan
endapan

C. Landasan Teori
Tuliskan: Landasan teori Medode Titrasi Pembentukan Endapan
kajian literature tentang kadar komponen kimia yang
terkandung dalam sampel
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan: buret 50 mL, erlenmeyer 100 ml, pipet
volum 5 ml, pipet tetes, labu takar 50, 100, dan 250 ml dan
gelas kimia 100 ml
Bahan yang digunakan: AgNO3 0,1 M NaCl, garam dapur kotor,
K2CrO4 5%(5gr dalam 100 ml larutan )

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan AgNO3 0.1 M


Larutkan dalam gelas kimia sebesar 9,496 gram AgNO 3. dengan
akuades hingga 500 mL (untuk 3 klas) dibuatkan Co-ass

2. Standarisasi larutan AgNO3

16
Ditimbang 0,1462 gram NaCl murni dilarutkan dalam 25 ml
akuades, ditambah 1 ml indikator K2CrO4 5% Selanjutnya dititrasi
dengan AgNO3 yang telah dibuat pada no 1. Hitung konsentrasi
AgNO3

3. Penetapan kadar NaCl dalam sampel garam local dan air laut
a) Timbang 0,5 gram sampel garam local/ kotor dan dilarutkan
dalam 100 ml akuades.
b) Siapkan 3 gelas erlemeyer dan masisng masing isi dengan 10
ml larutan sampel dan tambahkan 1 ml indikator K2CrO4 5%.
c) Selanjutnya dititrasi dengan AgNO3 yang telah distandarisasi
sampai terjadi perubahan warna pada endapan putih menjadi
merah
d) Cata volume titran yang diperlukan hingga titik ekivalen

4. Penetapan kadar NaCl dalam sampel air laut


a) Siapkan 3 gelas erlemeyer dan masisng masing isi dengan 5
ml larutan sampel dan tambahkan 1 ml indikator K2CrO4 5%.
b) Selanjutnya dititrasi dengan AgNO3 yang telah distandarisasi
sampai terjadi endapan merah

F. Hasil Pengamatan
No Parameter yang diukur Hasil pengukuran/
Perhitungan
A Standarisasi larutan AgNO3
1 gram NaCl murni
2 Jumlah mol NaCl
3 Volume AgNO3 saat titik akhir

17
titrasi
4 Konsentrasi AgNO3 hasi
standarisasi
B Penentuan Kadar NaCl dalam
Garam (Lokal)/ air laut
1 Gram garam local / volume air laut
2 Konsentrasi AgN3 hasil
standarisasi
3 Volume AgNO3 saat titik akhir
titrasi
4 Kadar NaCl dalam garam local / air
laut (%)
Kesimpulan
Kadar NaCl dalam Air laut :
Kadar NaCl dalam garam local/ kotor/ halus :

G. Perhitungan
1. Menghitung Konsentrasi AgNO3 Hasil standarisasi
Menghitung Konsentrasi AgNO3 hasil standarisasi
Cl- + Ag+  AgCl(s) sehingga
mol AgNO3 = mol NaCl
Molaritas AgNO3 = mmol NaCl / V titran(ml)

2. Menghitung Kadar NaCl dalam air laut / garam lokal

Cl- + Ag+  AgCl(s) sehingga


mol NaCl = mol AgNO3
mol NaCl = M AgNO3(hasil standarisasi) x V titran (L)
gr NaCl = M AgNO3(hasil standarisasi) x V titran (L x Mr
NaCl
% NaCl = (gr NaCl / gr sampel ( vol sampel) x 100%

18
H. Pembahasan

I. Daftar Pustaka

19
4
A. Judul Praktikum
B
ANALISA VOLUMETRI-2

Penentuan kadar Mg dalam sampel air sisa rebusan garam dengan


metode titrasi pembentukan kompleks.
B. Tujuan Praktikum
Melakukan analisis penentuan kadar dalam sampel air sisa rebusan
garam dengan titrasi pembentukan kompleks
C. Landasan Teori
Tuliskan:
Landasan teori Medode Titrasi Pembentukan Kompleks
kajian literature tentang kadar komponen kimia yang terkandung
dalam sampel
D. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan: buret 50 mL, erlenmeyer 100 ml, pipet volum 5
ml, pipet tetes, labu takar 50, 100, dan gelas kimia 100 ml
Bahan yang digunakan: 100 ml EDTA 0,1 M, MgSO4.7H2O, indikator
EBT, buffer Amoniak pH 10

E. Cara Kerja
1. Standarisasi Larutan Standar EDTA
a) Tempatkan 50 ml larutan EDTA 0,1 M ke dalam buret.
b) Timbang dengan tepat padatan MgSO4.7H2O 0,06 gram dan
dilarutkan dalam gelas erlemneyer dengan 10- 20 ml aquadest

20
c) Tambahkan 10 mL larutan buffer pH 10, dan 5 tetes indikator
EBT hingga larutan berwarna
d) Kemudian dititrasi larutan ini dengan larutan EDTA sehingga
warna larutan berubah menjadi biru.
e) Catat volume titran saat titik akhir titrasi
f) Hitung konsentrasi larutan standar EDTA hasil standarisasi
dengan perbandingan mol

3. Penentuan Kadar Mg Dalam Sampel air Sisa Produksi Garam


a) Ambil 100 ml sampel dan di panaskan hingga 25 ml dan
tempatkan pada gelas Erlenmeyer dan dinginkan.
b) Tambahkan 10 mL larutan buffer pH 10, dan 5 tetes indikator
EBT hingga larutan berwarna
c) Kemudian dititrasi larutan ini dengan larutan EDTA sehingga
warna larutan berubah menjadi biru.
d) Catat volume titran saat titik akhir titrasi
e) Hitung kadar Mg dalam sampel

F. Hasil Pengamatan
No Parameter yang diukur Hasil pengukuran/
Perhitungan
A Standarisasi larutan EDTA
1 gram MgSO4.7H2O murni
2 Hitung mol MgSO4.7H2O
3 Volume EDTA saat titik akhie
titrasi
4 Konsentrasi EDTA hasi
standarisasi
B Penentuan Kadar Mg dalam
sampel Air Sisi Produksi Garam
21
1 Volume sampel
2 Konsentrasi EDTA hasil
standarisasi
3 Volume EDTA saat titik akhir
titrasi
4 Kadar Mg dalam sampel (%)
Kesimpulan

G. Perhitungan
1. Standarisasi larutan standard EDTA
EDTA2- + Mg2+ = MgEDTA

mol EDTA = mol Mg = gr MgSO4.7H2O / Mr MgSO4.7H2O


M EDTA = mol Mg/ V EDTA

2. Menentukan Kadar Mg dalam sampel

EDTA2- + Mg2+ = MgEDTA

mol Mg = mol EDTA


mol Mg = M EDTA (hasil standarisasi) x V EDTA(L)
gr Mg = mol Mg x Ar Mg
% Mg = (gr Mg /mL Sampel) x 100%

H. Pembahasan

I. Daftar Pustaka

22
23

Anda mungkin juga menyukai