Semester Genap
2008/2009
Temasuk golongan IA
Sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam pelarut non polar
Garam dapat diklasifikasikan berdasarkan pembentukkannya atas beberapa
jenis :
a. Garam Normal
Bila elektrolit yang terbentuk berasal dai ion logam sebagai ikatan kation dan
sejenis ion sisa asam sebagai anion. Contoh : NaF
b. Garam asam
Bila elektrolit yang terbentuk dari ion logam positif ion H + sebagai kation dan
sejenis ion sisa asam sebagai anion. Contoh : NaHSO4, NaHCO3
c. Garam Basa
Bila elektrolit yang terbentuk dari ion logam sebagai kation ion OH - serta ion
sisa asam sebagai anion. Contoh : Mg(OH)Br
d. Garam Rangkap
Suatu elektrolit yang terbentuk dari :
-
Ion logam sebagai kation dan sejenis ion sisa asam sebagai anionnya
Sejenis ion logam sebagai kation dan berbagai jenis ion sisa asam sebagai
anionnya.
CaCl2
NaNO3
NaF
Na2CO3
NaHPO4
Selain digunakan sebagai garam dapur, NaCl juga dapat digunakan
sebagai:
tanah yang mengandung kuang lebih 70% NaCl. Garam merupakan bahan baku
untuk membuat berbagai zat penting. Garam merupakan bahan baku langsung dari
natrium dalam berbagai senyawa seperti : NaOH, Na 2CO3, NaHCO3 dan NaSO4
yang penerapannya sangat luas.
Pemurnian dan pengkristalan NaCl dilakukan untuk melihat berapa banyak
kandungan NaCl murni dari kandungan garam dapur, dimana garam dapur
memiliki kandungan selain NaCl, yang berupa pengotor yang mempengaruhi
kemurnian dari garam dapur. Pemurnian NaCl dari pengotor merupakan salah satu
cara pengkristalan kembali.
Neraca
Corong buchner
Batang pengaduk
Bahan-bahan :
-
Garam dapur
H2SO4
Aquades
3.4
Skema Alat
Cl
jembatan garam
Cl
Cl
Na+
H2SO4 + NaCl
Erlenmeyer
Na + Cl
NaCl
Penyaring Buchner
= 40 g
Volume aquades
= 100 ml
Volume HCl
= 20 ml
= 0,67 g
= 11,24 g
Rendemen
10,57 g
x 100%
40 g
=
26,42%
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mendapatkan dan menghitung
kemurnian garam dapur. Walaupun dalam rumusnya, NaCl merupakan garam
dapur, namun pada garam dapur yang dijual di pasaran masih terdapat beberapa
pengotor yang bercampur dan larut di dalamnya.
Untuk memperoleh NaCl murni diperlukan HCl 6 N bukan dengan
menguapkan larutan garam dapur, sebab jika yang diuapkan adalah garam dapur
maka kemurnian yang terbentuk bukan kristal NaCl saja, tetapi juga terbentuk
kristal selain NaCl, karena yang diuapkan adalah air saja, maka NaCl yang
diperoleh tidak murni lagi.
Prisnsip dari praktikum ini adalah adanya ion senama yang mempengaruhi
kelarutan sehingga ion senama tersebut akan memperkecil kelarutan. Larutan
NaCl jenuh ditambahkan dengan HCl 6 N sebanyak 20 ml, sehingga Cl dari HCl
akan bereaksi dengan Na dari NaCl sehingga terbentuk kristal. Penambahan HCl
pekat bertujuan agar terbentuk kristal garam murni.
Endapan yang terbentuk kemudian disaring dengan kertas saring untuk
memisahkan NaCl murni dari larutannya. Namun, karena proses penyaringan
dengan kertas saring berlangsung lama, maka penyaringan kemudian dilakukan
dengan pompa vakum.
NaCl yang diperoleh tidak dicuci lagi dengan aquades karena jika dicuci
dengan aquades, dikhawatirkan NaCl akan terlarut kembali membentuk larutan
NaCl. NaCl yang terbentuk kemudian dikeringkan dan ditimbang massanya.
Dari hasil perhitungannya, diperoleh bahwa massa NaCl teori adalah 40 g
dan massa NaCl percobaan adalah 10,57 g. Rendemen yang diperoleh adalah
26,42%. Hal ini mungkin terjadi karena pada saat penyaringan masih ada endapan
yang lolos dari kertas saring sehingga masih ada endapan NaCl murni yang
terbuang.
= 40 g
= 10,57 g
Rendemen
= 26,42%
5.2 Saran
Demi kelancaran kerja dan keselamatan selama praktikum, maka
disarankan kepada praktikan selanjutnya agar :
1. Memahami cara kerja dengan baik.
2. Memakai masker dan sarung tangan selama praktikum.
3. Teliti dalam membuat larutan jenuh.
4. Penambahan HCl pekat harus dilakukan perlahan-lahan secara sempurna agar
terbentuk endapan.
5. Teliti dalam melakukan penyaringan.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Untuk memperoleh NaCl murni diperlukan HCl bukan dengan menguapkan
garam dapur, sebab jika yang diuapkan adalah garam dapur maka kemurnian
yang terbentuk bukan kristal NaCl saja, tetapi juga terbentuk kristal selain
NaCl, karena yang diuapkan adalah air saja, maka NaCl yang diperoleh tidak
murni lagi.
2. HCl dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan H 2SO4 bukan
dengan asam yang lain karena hanya dengan asam sulfat yang bisa untuk
memutus ikatan antara Na+ dan Cl- dari garam dapur sehingga dapat bereaksi
dengan H+ dari H2SO4 membentuk HCl.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, Wilkinson. 1989. KIMIA ANORGANIK DASAR. Jakarta : UI Press.
R, A, Day dan A, L, underwood. 1989. KIMIA ANALISIS KUANTITATIF.
Jakarta : Erlangga.
Sukarjo. 1991. ILMU KIMIA DAN UNSUR LOGAM. Solo : Tiga Serangkai.