Anda di halaman 1dari 23

SOLAR CELL

Febrianki Utari (07132007)


Arief Yandra Putra (07132010)
Fitri Mairizki (07932014)
Elisabeth (07932018)
LATAR BELAKANG

Secara umum sumber energi dikategorikan


menjadi dua bagian yaitu :
 Non-renewable energy
Contoh : Sumber energi fosil
 Renewable energy
Konsumsi energi dunia:

Minyak bumi sekitar 54.4%


Gas alam 26.5 %
Batu bara sekitar 14.1 %
Cadangan semakin menipis,suatu saat akan habis.

Renewable energy 0.2 % → Sel Surya



Dye-sensitized solar cell (DSSC)
Solar cell adalah salah satu sumber energi yang
ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada
masa yang akan datang, karena tidak ada polusi
yang dihasilkan selama proses konversi energi.
Selain itu, sumber energinya banyak tersedia di
alam, yaitu sinar matahari, terlebih di negera
tropis seperti Indonesia yang menerima sinar
matahari sepanjang tahun.
PENGERTIAN

Sel surya adalah sebuah alat yang mengubah


energi sinar matahari langsung ke listrik oleh efek
fotovoltaik.
Kadang-kadang istilah sel surya digunakan
untuk perangkat dirancang secara khusus untuk
menangkap energi dari sinar matahari, sedangkan
istilah sel fotovoltaik digunakan ketika sumber
cahaya berada unspecified.
SEJARAH
Antoine-César
Becquerel Efek
(Fisikawan fotovoltaik
Perancis) pada
tahun 1839

Percobaan dengan elektrode


yang solid dalam larutan
elektrolit, mengamati bahwa
tegangan dikembangkan
ketika cahaya jatuh di
elektroda.
Bagaimana Solar Cell Bekerja ?
Solar Cell Konvensional (Silikon)

 Berkembang sejalan dengan perkembangan industri


semikonduktor dan menguasai 82% pasar sel surya
dunia dan efisiensi lab dan komersil berturut-turut
yaitu 24,7% dan 15%.

 Merupakan perangkat p-n junction


Struktur dari Solar Cell sederhana ditunjukkan
pada gambar di bawah ini :
Dari cahaya menjadi Listrik

• Solar Cell terdiri dari persambungan bahan


semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction
semiconductor) yang jika tertimpa sinar matahari
maka akan terjadi aliran elektron.

• Aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran


arus listrik.
Kelemahan Solar Cell Konvensional
(Silikon)

• Solar cell ketika melakukan proses perubahan


energi tidak menghasilkan polusi namun biaya
produksinya relatif mahal dimana 50% biaya
produksi total merupakan biaya pemrosesan wafer
silikon.
Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC)

 DSSC merupakan sel surya fotoelektrokimia yang


menggunakan elektrolit sebagai medium transport
muatan.

 Berkembang karena kebutuhan sel surya yang


murah dengan proses produksi yang simpel dan
ramah lingkungan.
Komponen DSSC
Sumber Cahaya (Light Source)

Anoda transparan terbuat dari


fluor-timah dioksida (SNO 2:
F)

Photocatalyst titanium
dioksida (TiO2), yang
membentuk sebuah struktur
porous. TiO2 hanya menyerap
sebagian kecil dari matahari
foton (UV).

Pelat ini kemudian direndam


dalam campuran yang pewarna
ruthenium - polypyridine
(Photosensitizers) dan pelarut.

Larutan Elektrolit Iodida.


Cara Kerja DSSC

1. Cahaya diabsorb oleh


dye, mengeksitasi e-
ke S*
2. e- terinjeksi dari S*
kepita konduksi TiO2
3. e- mengalir dari TiO2
kecounter-elektroda
4. e- berekombinasi
dengan I3-menjadi I-
dengan bantuan
katalis.
5. Elektrolit (I-)
mendonor e-kepada
dye
• Bagian utama perubah
energi sinar matahari
menjadi listrik adalah
absorber (penyerap).

• Sinar matahari terdiri dari


bermacam-macam jenis
gelombang elektromagnetik.
Oleh karena itu absorber
disini diharapkan dapat
menyerap sebanyak mungkin
solar radiation yang berasal
dari cahaya matahari.
• Sinar matahari yang terdiri dari photon-photon, jika menimpa
permukaaan bahan solar sel (absorber), akan diserap,
dipantulkan atau dilewatkan begitu saja, dan hanya foton
dengan level energi tertentu yang akan membebaskan elektron
dari ikatan atomnya, sehingga mengalirlah arus listrik.

• Level energi tersebut disebut energi band-gap yang


didefinisikan sebagai sejumlah energi yang dibutuhkan utk
mengeluarkan elektron dari ikatan kovalennya sehingga
terjadilah aliran arus listrik.

• Untuk membebaskan elektron dari ikatan kovalennya, energi


foton (hc/v) harus sedikit lebih besar atau diatas daripada
energi band-gap.
Jika energi foton terlalu besar dari pada energi band-gap,
maka ekstra energi tersebut akan dirubah dalam bentuk
panas pada solar sel.
• Agar efisiensi dari solar cell bisa tinggi maka foton
yang berasal dari sinar matahari harus bisa diserap
yang sebanyak banyaknya.

• Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat


sebanyak banyaknya, maka absorber harus memiliki
energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga
memungkinkan untuk bisa menyerap sinar matahari
yang mempunyai energi sangat bermacam-macam
tersebut.
Radiative transition of solar cell
TiO2 sebagai Photocatalyst

Titanium dioksida, terutama


dalam bentuk anatase,
adalah photocatalyst di
bawah sinar ultraviolet.

Sifat-sifat yang
photocatalytic titanium
dioksida ditemukan oleh
Akira Fujishima pada 1967.
Proses di permukaan
titanium dioksida disebut
Fujishima Honda-efek.

Jenis Anatase
Titanium dioksida memiliki potensi untuk digunakan
dalam produksi energi: sebagai photocatalyst,
karena dapat :
 Melakukan hidrolisis; yaitu, memecah air menjadi
hidrogen dan oksigen. Efisiensi proses ini dapat
sangat ditingkatkan dengan doping oksida dengan
karbon.
 Titanium dioksida juga dapat menghasilkan listrik
ketika dalam bentuk nanopartikel.

Anda mungkin juga menyukai