(TPK 18251)
Disusun Oleh :
Musdalifah 191010090272
A. TUJUAN
Untuk lebih mengerti konsep analisis menggunakan gravimetric dan
menentukan jumlah endapan klorida
I. DASAR TEORI
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat
atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen
dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsure atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetric memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan
(Khopkar,1990).
Zat ini mempunyai ion yang sejenis dengan endapan primernya.
Postpresipitasi dan kopresipitasi merupakan dua penomena yang berbeda.
Sebagai contoh pada postpresipitasi , semakin lama waktunya maka
kontaminasi bertambah, sedangkan pada kopresipitasisebaliknya. Kontaminasi
bertambah akibat pengadukan larutan hanya pada postpresipitasi tetapi tidak
pada kopresipitasi (Khopkar, 1990).
Titrasi kompleksometri merupakan titrasi yang berdasarkan atas
pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar
mengion), misalnya
Ag+ + 2CN– Ag(CN)2–
IV. PEMBAHASAN
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif dengan
penimbangan berat zat setelah diperlakukan dengan sedemikian rupa
sehingga zat tersebut diketahui rumus molekul dengan pasti berada dalam
keadaan stabil. Untuk mencapai itu analisis harus dapat berlangsung
dengan baik antara lain proses pemisahan harus berlangsung sempurna,
endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari
larutannya dan zat yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometri
tertentu dan bersifat murni.
Pada dasarnya pemisahan dilakukan dengan cara mula-mula cuplikan
zat dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap.
Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan atau dipijarkan dan
setelah dingin ditimbang. Kemudian jumlah zat yang ditentukan dihitung
dari factor stoikiometrinya. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah
zat dengan cara menimbang hasil reaksi pengendapan.
Pada percobaan kali ini dilakukan percobaan penentuan garam klorida.
Dalam percobaan ini yang dilakukan oleh praktikkan adalah Menimbang
satu sampel garam menggunakan timbangan analitik, Meletakkan vial
pada skala, lalu Membuang sebagian garam dari vial ke dalam gelas kimia
250 ml dan meletakkan kembali botol tersebut, Melarutkan sampel dalam
100 ml air, Menambahkan 1,6 M Asam Nitrat sehingga sampel benar-
benar larut berdasarkan seberapa banyak garam yang telah diukur,
Menentukan berapa molar Asam Nitrat yang perlu ditambahkan untuk
mengendapkan semua klorida, kemudian Mengukurnya menggunakan
gelas ukur dan menambahkannya ke dalam larutan garam.
Ketika dipanaskan di atas hot plate partikel-partikel yang sangat kecil
akan bersatu, membeku dan menggumpal. Ketika larutan itu dipanaskan
kemudian diaduk dengan perlahan karena garam adalah foto sensitif dan
akan terurai dalam cahaya. Garam yang telah dipanaskan tadi akan
menggumpal dan dapat dilihat dengan supernatan. Setelah dipanaskan
beberapa menit akan terlihat beberapa gumpalan di bagian bawah tetapi
cairan masih sangat keruh sehingga terus dipanaskan sampai cairan
terlihat jernih dan jangan sampai cairan itu mendidih. Pemanasan ini
dilakukan untuk mempercepat reaksi dan memastikan seluruh zat bereaksi
secara maksimal. Kemudian larutan didiamkan, hal ini bertujuan agar
terjadi pemisahan antara endapan dengan larutan jernih. Sehingga dalam
percobaan ini menghasilkan endapan putih perak klorida yang sangat
sedikit larut dalam air.
Kemudian larutan disaring dan dibilas dengan larutan asam nitrat
encer beberapa kali, hal ini dilakukan untuk memastikan endapan bebas
dari AgNO3, lalu endapan dipanaskan di dalam oven dan didinginkan
dalam desikator. Pemanasan ini dilakukan untuk memastikan endapan
terbebas dari AgNO3.
Kemudian ketika dilakukan pengujian kelebihan perak, jika dalam
pengujian ada kelebihan perak maka wadah akan melihat bentuk endapan
karena lebih banyak perak klorida terbentuk di pencucian dan jika tidak
ada terbentuk maka tidak ada perak berlebih dalam pengujian ini.
Persamaan reaksi dalam percobaan ini yaitu :
Cl– + Ag+ AgCl (putih)
Endapan akhir berwarna putih yang merupakan endapan AgCI murni
yang terbebas dari zat lain. Endapan AgCI ini bersifat sedikit larut. Hal ini
sejalan dengan teori yang menyatakan “ produknya, yakni AaRr, biasanya
merupakan suatu substansi yang sedikit larut yang bisa ditimbang setelah
pengeringan atau yang bisa dibakar menjadi senyawa lain yang
komposisinya diketahui, untuk kemudian ditimbang.
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA