Anda di halaman 1dari 40

MODUL KIMIA

KESETIMBANGAN KELARUTAN
Disusun Oleh :
Dina Rahmita 190101090302
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Ar-
Rabb semesta alam yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan penyusunan perangkat pembelajaran berbentuk Modul untuk materi
Kesetimbangan Kelarutan ini.

Adapun maksud penyusunan perangkat pembelajaran ini adalah dalam rangka


untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Pengembangan Sumber dan Media
Pembelajaran. Di samping itu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang
Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran itu sendiri, khususnya pada materi
Kesetimbangan Kelarutan.

Penyusun menyadari bahwa terselesainya perangkat pembelajaran ini tidak


semata-mata dari jerih payah penyusun sendiri, melainkan atas bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu sepantasnyalah penyusun mengucapkan terima kasih,
terutama kepada :

1. Orang tua yang selalu memberi dukungan dalam pengerjaan sumber belajar ini
2. Ratna Kartika Irawati, S.Pd, M.Pd yang merupakan dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Sumber dan Media Pembelajaran dalam Tadris Kimia Uin Antasari
Banjarmasin
3. Teman-teman prodi Tadris Kimia Uin Antasari Banjarmasin angkatan 2019

Akhir kata, penyusun menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki dan
masih banyak kekurangan dalam penyusunan perangkat pembelajaran ini. Oleh karena itu,
sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar perangkat pembelajaran
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Banjarmasin, 13 April 2021

Penyusun

1|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2

PETA KONSEP ................................................................................................................ 3

KESETIMBANGAN KELARUTAN (PENDAHULUAN) ........................................... 7

URAIAN MATERI ........................................................................................................... 8

1. Kesetimbangan kelarutan ............................................................................ 8


2. Proses pelarutan ........................................................................................ 10
3. Perhitungan Ksp ....................................................................................... 12
4. Reaksi kesetimbangan kelarutan dalam larutan garam atau basa sukar larut
................................................................................................................... 14
5. Pengaruh pH terhadap kelarutan ............................................................... 16
6. Pengaruh ion senama terhadap kelarutan .................................................. 17
7. Memprediksi terbentuknya endapan ........................................................ 20

KEGIATAN INTI ........................................................................................................... 25

PROYEK PERCOBAAN ............................................................................................... 27

LATIHAN/TUGAS ......................................................................................................... 28

KUNCI JAWABAN LATIHAN/TUGAS ..................................................................... 29

RINGKASAN .................................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 39

2|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


KESETIMBANGAN KELARUTAN

Reaksi Reaksi
kesetimbangan Pengendapan
kelarutan dalam
larutan garam atau
basa sukar larut

Kelarutan dan Hasil Kali


Pengaruh Ph Terhadap Kelarutan
Kelarutan (Ksp)

Proses Pelarutan Pengaruh Ion Senama Dalam


Kelarutan

3|MODUL KE SETIMBANGAN KELARUTAN


KESETIMBANGAN KELARUTAN

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkn ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( gotong
royong, kerjasama, toleran, damai ), santun responsif dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif berdasarkan rasaingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya,dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban
terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural padabidang kajianyang spesifik sesuai denganbakat dan
minatnyauntuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinyadi sekolah
secara mandiri sertabertindak secara efektifdan kreatif,danmampu
menggunakan metodasesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menyadari adanya keteraturan dari Kesetimbangan Kelarutan sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
4.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
5.1 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
kesetimbangan kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
5.2 Merancang dan melakukan percobaan mengenai kesetimbangan kelarutan
dalam larutan garam atau basa sukar larut

C. Indikator Pembelajaran
4.1.1 Menganalisis proses pelarutan
4.1.2 Perhitungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (ksp)

4|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


4.1.3 Menjelaskan reaksi kesetimbangan kelarutan dalam larutan garam atau basa
sukar larut
4.1.4 Memprediksi pengaruh pH terhadap kelarutan
4.1.5 Menganalisis Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
4.1.6 Memprediksi terbentuknya endapan

D. Petunjuk Penggunaan Modul


Cara penggunaan modul pada setiap kegiatan pembelajaran secara umum
sesuai dengan skenario setiap penyajian materi. Langkah- langkah belajar secara
umum adalah sebagai berikut :

Pendahuluan Mengkaji
materi modul

Melakukan aktifitas
pembelajaran(diskusi/
eksperimen)

Latihan soal
Presentasi dan
konfirmasi

Review

Deskripsi Kegiatan :
1) Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada siswa
untuk mempelajari latar belakang, tujuan penyusunan, kompetensi atau
indikator yang akan dicapai, ruang lingkup, dan langkah- langkah
penggunaan modul.

2) Mengkaji materi modul

5|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Pada kegiatan ini fasilitator memberi kesempatan kepada siswa untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Siswa dapat mempelajari materi secara individual
atau kelompok.

3) Melakukan aktifitas pembelajaran


Pada kegiatan ini siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
instruksi yang tertera pada modul baik berupa diskusi materi, melakukan
eksperimen, latihan, dsb.
Pada kegiatan ini siswa secara aktif menggali informasi, mengumpulkan
data dan mengolah data sampai membuat kesimpulan.

4) Presentasi atau Konfirmasi


Pada kegiatan ini siswa melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi kemudian dibahas bersama.

5) Latihan
Pada kegiatan ini siswa diberi latihan berupa soal

6) Review
Pada kegiatan ini siswa dan fasilitator mereview materi bersama.

6|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


PENDAHULUAN

Tujuan Pembelajaran

Diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar


berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam memahami Kesetimbangan
Kelarutan melalui percobaan sederhana.

1. Siswa dapat menganalisis proses pelarutan


2. Siswa dapat menghitung perhitungan Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp)
3. Siswa dapat menjelaskan reaksi kesetimbangan kelarutan
dalam larutan garam atau basa sukar larut
4. Siswa dapat menganalisis pengaruh pH terhadap
kelarutan
5. Siswa dapat menganalisis pengaruh ion senama terhadap
kelarutan
6. Siswa dapat memprediksi terbentuknya endapan
Kesetimbangan kelarutan adalah sejenis kesetimbangan dinamis yang ada
bila senyawa kimia dalam keadaan padat berada dalam kesetimbangan
kimia dengan larutannya. Padatan dapat larut tanpa perubahan, disertai disosiasi, atau
disertai reaksi kimia dengan konstituen lain, seperti asam atau basa. Setiap jenis
kesetimbangan dicirikan oleh konstanta kesetimbangan yang bergantung pada suhu.
Kesetimbangan kelarutan penting dalam skenario farmasi, lingkungan dan banyak lainnya.
Suatu kesetimbangan kelarutan ada bila senyawa kimia dalam keadaan padat berada
dalam kesetimbangan dengan larutan dari senyawa tersebut. Kesetimbangan tersebut
adalah contoh kesetimbangan dinamis dimana beberapa molekul individu bermigrasi antara
fase padat dan larutan sehingga laju pelarutan dan pengendapan setimbang satu sama lain.
Materi kesetimbangan kelarutan ini berkaitan dengan konsep-konsep seperti
kelarutan, tetapan hasil kali kelarutan, memprediksi pengendapan, pengaruh pH, serta
memahami pengaruh ion senama terhadap kelarutan suatu zat. Artinya ketika mempelajari
materi ini siswa dihadapkan dengan kegiatan pembelajaran seperti menyelesaikan
perhitungan, mengingat banyak fakta serta memahami konsep-konsep. Kegiatan tersebut
akan membuat siswa cenderung belajar dengan sistem hafalan. Siswa yang terbiasa dengan
menghafal fakta-fakta, prinsip, dan rumus, tidak termotivasi untuk memahami suatu
konsep lebih mendalam (Rizka, Syarifuddin & Suherman, 2014:48). Akibatnya banyak
siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi kesetimbangan kelarutan.

7|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


URAIAN MATERI

1. Kesetimbangan Kelarutan
Kesetimbangan yang melibatkan asam lemah atau basa lemah dalam
larutan berair adalah kesetimbangan homogen. Kesetimbangan kelarutan
merupakan contoh kesetimbangan homogen.
Dari berbagai macam garam, ada yang sangat mudah larut didalam air,
sedikit larut atau sukar larut didalam air. NaCl adalah salah satu garam yang mudah
larut didalam air. Misalkan dalam segelas air kita masukkan satu sendok the garam,
kemudian diaduk. Apa yang akan terjadi? Ya, NaCl itu akan larut sempurna.

Sumber: avkimia.com

Misalkan kita tambahkan lagi 5 sendok makan NaCl kedalam segelas air
tersebut. Kira-kira apa yang akan terjadi? Garamnya tentu tidak adan larut lagi
semuanya. Ditandai dengan adanya endpan didasar gelas. Kenapa hal demikian
terjadi?
Jawabannya:
Karena pada keadaan awal, satu sendok teh garam yang kita masukkan ke
dalam air, masih bisa dilarutkan oleh jumlah pelarut yang tersedia. Jika tambahkan
terus garam NaCl ke dalam air,maka jumlah pelarut yang bisa melarutkan garam
NaCl akan terus berkurang. Sampai pada akhirnya, sudah tidak ada lagi molekul
pelarut yang bisa melarutkan garam NaCl. Akibatnya NaCl yang kita masukkan
akan mengendap didasar gelas. Keadaan dimana larutan tidak bisa lagi melarutkan
pelarutnya disebut larutan jenuh..
Dapat disimpulkan bahwa segelas air punya batas kemampuan untuk melarutkan
sejumlah pelarut. Nah, inilah yang disebut dengan istilah kelarutan (solubility)
yang dilambangkan dengan s.
Kelarutan yaitu jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
pelarut. Secara matematika dapat ditulis :
S = (Jumlah Maksimum Zat)/(Sejumlah Pelarut)

8|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Jumlah maksimum zat = mol = n
Sejumlah pelarut = Volume = V
Jadi rumus diatas secara ringkas dapat ditulis :
S = n/V
dengan satuan mol/L

Contoh soal :

Kelarutan PbCrO4 dalam air adalah 1,34 mol/L. Berapa gram PbCrO4 dapat larut
dalam 200 mL air? (Ar O = 16, Cr = 52 dan Pb = 206)

Pembahasan :

Kelarutan PbCrO4 = s = 1,34 mol/L

Artinya dalam 1 L air dapat larut 1,34 mol PbCrO4

Yang perlu kita cari adalah berapa mol PbCrO4 yang dapat larut dalam 200 mL(0,2
L) air. V Mol

IL 1,34 mol

0,2 L X (ini adalah perbandingan senilai, sehingga kali silang saja angkanya)

X = 0,2 x 1,34 = 0,264 mol

Jadi, mol PbCrO4 yang dapat larut dalam 0,2 L air adalah 0,264 mol

Masa PbCrO4 yang dapat larut = n x Mr

= 0,264 mol x 322 gr/mol

= 85 gram

Jadi konsep kelarutan hanya terjadi pada garam garam yang sukar larut atau
garam mudah larut yang sudah membentuk larutan jenuh.

Garam garam yang mudah larut dalam air yaitu :

1) Garam dari ion Na+,K+ dan NH4+, contohnya NaCl, KOH, dll
2) Garam-garam dari ion nitrat (NO3-), contohnya NaNO3, KNO3, dll
3) Pada umumnya garam garam dari ion Cl-, Br- dan I- larut didalam air,kecuali
jika ion ini berikatan dengan ion Pb2+, Hg22+ Ag + dan Cu2+

9|MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


4) Pada umumnya garam garam sulfat membentuk garam yang mudah larut,
contohnya Na2SO4, kecuali garam garam BaSO4, SrSO4 dan PbSO4 yang
sukar larut dan CaSO4, Ag2SO4 dan Hg2SO4 yang sedikit larut
Garam garam yang sukar larut dalam air yaitu :
1) Pada umumnya ion sulfida membentuk garam yang sukar larut dalam air,kecuali
Na2S,K2S,(NH4)2S, MgS, CaS dan BaS
2) Pada umumnya ion oksida membentuk garam yang sukar larut dalam air kecuali
Na2O,K2O, SrO dan BaO yang mudah larut serta CaO yang sedikit larut
3) Pada umumnya ion OH- membentukgramyang sukar larut dalam air, kecuali
NaOH, KOH, Sr(OH)2 dan Ba(Oh)2 yang mudah larut dan Ca(OH)2 yang
sedikitlarut
4) Pada umumnya ion kromat membentuk garam yang sukar larut dalam
air,kecuali Na2CrO4, K2CrO4, (NH4)2CrO4 dan MgCrO4
5) Pada umumnya ion fosfat (PO43-) dan karbonat (CO32-) membentuk garam
yang sukar larut,kecuali garam ion Na+, K+ dan NH4+

2. Proses Pelarutan
Menurut Achmad (1996), kelarutan suatu zat adalah jumlah zat yang

melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu, jumlah zat dapat

dinyatakan dalam mol atau gram. Kelarutan suatu zat biasanya juga dinyatakan

sebagai massa dalam gram yang dapat melarut dalam 100 gram pelarut membentuk

larutan jenuh pada suhu tertentu. Kelarutan molar suatu zat adalah jumlah mol zat

yang melarut dalam satu liter larutan jenuh pada suhu tertentu. Hasil kali kelarutan

suatu garam adalah hasil kali konsentrasi semua ion dalam larutan jenuh pada suhu

tertentu dan masing-masing ion diberi pangkat dengan koefisien dalam rumus

tersebut.

AgCl Ksp = [Ag+] [Cl-]

AgCrO4 Ksp = [Ag+]2 [CrO42-]

Ag3PO4 Ksp = [Ag+]3 [PO43-]

CaK2(SO4)2.6H2O Ksp = [Ca2+] [K+]2 [SO42-]2

NH4MnPO4.6H2O Ksp = [NH4+] [Mn2+] [PO43-]

10 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Pada pembuatan garam dapur, g a r a m d a p u r y a n g d i b u a t d a r i a i r
l a u t m e n g g u n a k a n p r i n s i p p e n g u a p a n u n t u k mendapatkan kristal
NaCl. Akan tetapi, ternyata dalam air laut terkandung puluhan senyawa lain,
seperti MgCl2 dan CaCl2. Untuk memurnikan garam dapur maka dilakukan
pemisahan zat-zat pengganggu tersebut berdasarkan prinsip pengendapan.
Adapun reaksi yang biasanya dilakukan adalah

CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq)

Endapan CaCO3 yang berwarna putih segera dipisahkan dan akan


diperoleh NaCl yang murni.

MgCl2(aq) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq)

MgCl2 direaksikan dengan basa kuat natrium hidroksida


menghasilkan endapan putih Mg(OH)2 yang tidak larut, sehingga diperoleh
NaCl yang murni.

Menurut Brady (1999), bila bertambahnya solut yang larut merupakan

proses endoterm, seperti diperlihatkan pada persamaan di bawah, dimana larutan

(2) lebih pekat dari larutan (1), maka dengan menaikkan suhu, kelarutan akan

bertambah. Dengan perkataan lain kenaikkan suhu akan menggeser kesetimbangan

ke arah kanan:

Panas + solut + larutan (1) larutan (2)

Secara umum tekanan hanya mempunyai pengaruh yang kecil pada larutan

zat cair atau zat padat pada pelarut cair. Tetapi kelarutan gas selalu bertambah

dengan bertambahnya tekanan. Misalnya saja minuman yang mengandung

karbonat, dibotolkan pada tekanan yang tinggi untuk memastikan kandungan CO2

yang besar dan sewaktu botol dibuka, minuman akan kehilangan karbonatnya

(Brady, 1999).

Kata "pelarut" seperti yang kita tahu adalah ambigu. Misalkan kita

mempertimbangkan keseimbangan antara zat terlarut dalam larutan dan larutan

padat murni. Dalam kondisi ini larutan jenuh berhubungan dengan zat terlarut.

Menurut hukum kelarutan ideal, kelarutan suatu zat adalah sama dalam semua

11 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
pelarut dengan membentuk larutan ideal. Kelarutan suatu zat dalam larutan yang

ideal tergantung pada sifat penyusunnya (Darmayanti, 2012).

Suhu merupakan salah satu faktor yang dpaat mempercepat proses

kelarutan. Hal ini dikarenakan dengan adanya penambahan suhu maka diikuti juga

dengan penambahan energi kalor yang membuat partikel-partikel endapan lebih

aktif. Ketika partikel-partikel endapan mulai lebih aktif maka akan menyebabkan

semakin banyak tumbukan. Akibat tumbukan yang semakin banyak maka akan

melarutkan partikel-partikel endapan yang sukar larut pada suhu kamar.

Dengan mengetahui nilai Ksp suatu senyawa juga suhu pada saat endapan

larut seluruhnya maka dapat ditentukan nilai panas kelarutannya (ΔH) . seperti

pada percobaan pelarutan PbCl2 yang diperoleh ∆H bernilai positif. Hal ini berarti

bahwa reaksi yang terjadi bersifat endotermik artinya sistem menyerap kalor dari

lingkungan. Adapun reaksi yang terjadi ialah reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia

yang diiringi dengan adanya penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem, sehingga

suhu sistem meningkat.

3. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal
zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dinyatakan dalam
mol/liter. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran dalam larutan jenuhnya.
Contohnya, .kelarutan AgCl dalam air sebesar 1 x 10-5 mol L-1
a. Tetapan Hasil Kali Kelarutan
Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat
kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut.

y
M A (s)  xM (aq)  yA x (aq)
x y

Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan


reaksi di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan
kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) (James E. Brady,
1990).

12 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
y x x y
Ksp  [M ] [A ]

a. Hubungan Kelarutan Dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan


Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka
antara s dan Ksp ada hubungan yang sangat erat. Jadi, nilai Ksp ada
keterkaitannya dengan nilai s. Secara umum hubungan antara kelarutan (s)
dengan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk larutan elektrolit AxBy dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Contoh soal:
Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan
kelarutan Ag2CrO4 tersebut dalam mol L-1 . (Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108)

Pembahasan:
Kelarutan = Molaritas larutan jenuh ; s = n/V
Mol Ag2CrO4 = Massa Ag2CrO4/Mr Ag2CrO4
= 4,35 x 10-3 gram /332 gram/mol
= 1,31 x 10-5 mol
Kelarutan (s) = mol / volume
= 1,31 x 10-5 mol /0,1 L
= 1,31 x 10-4 mol L-1

13 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
4. Reaksi kesetimbangan kelarutan dalam larutan garam atau basa sukar larut
Pada umumnya zat elektrolit larut sempurna dalam air, tetapi beberapa
garam dan basa tertentu sukar larut dalam air. Zat elektrolit sukar larut mengalami
kesetimbangan dinamis antara ion-ion terlarut dan zat padat yang tak larut.
Kesetimbangan ini disebut kesetimbangan kelarutan.
Contoh:
Larutan jenuh garam CaF2 berada dalam keadaan terdisosiasi sebagai ion-ion
terhidrasi Ca2+(aq) dan F–(aq).
Berikut ini digambarkan representasi makroskopik dan submikroskopik larutan
CaF2 jenuh:

Gambar Representasi level makroskopik dan submikroskopik


larutan jenuh CaF2 (Mc Murry & Fay, 2006)

Pada keadaan kesetimbangan, berapapun banyaknya zat yang dilarutkan,


konsentrasi ion-ion tetap konstan, karena secara bersamaan terjadi proses disosiasi
kristal CaF2 menjadi Ca2+ (aq) dan F– (aq) dan proses terbentuknya kembali
kristal-kristal padat CaF2.

Persamaan reaksi kesetimbangan larutan jenuh CaF2 dituliskan sebagai


berikut:
CaF2(s) ⇄ Ca2+(aq)+ 2F– (aq)

Pada keadaan jenuh, hasil kali konsentrasi molar ion-ion terlarut


dipangkatkan koefesiennya masing masing disebut Ksp (disebut juga konstanta
hasil kali kelarutan). Untuk persamaan reaksi di atas harga Ksp = [Ca2+] . [F–]2

Contoh lain : Perak kromat (Ag2CrO4) merupakan contoh garam yang


sukar larut dalam air. Jika kita memasukkan sedikit saja kristal garam itu ke dalam

14 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
segelas air kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagian besar dari garam
itu tidak larut (mengendap di dasar gelas).

Larutan perak kromat mudah sekali jenuh, setelah mencapai keadaan jenuh,
proses melarut (terhidrasinya ion-ion garam oleh pelarut air) tidak terhenti dan
pada saat yang sama terjadi proses pengkristalan (dengan laju yang sama).
Dengan kata lain, dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat
tak larut dengan larutannya (ion-ion yang larut).Kesetimbangan dalam larutan
jenuh perak kromat adalah sebagai berikut:

Ag2CrO4 (s) ⇄ 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)

Secara umum, persamaan kesetimbangan larutan garam AxBy sebagai


berikut:

AxBy (s) ⇄ xAy+ (aq) + yBx- (aq) Ksp = [Ay+]x [Bx-]y

Quotion Reaksi (Qc) = Hasil kali ion-ion zat terlarut. Quotion reaksi (Qc)
merupakan hasil kali konsentrasi molar awal dari ion-ion dalam larutan dengan
asumsi zat terionisasi sempurna. Harga Qc dapat digunakan untuk menentukan ke
mana arah reaksi harus berlangsung agar mencapai kesetimbangan, yaitu :
Qc < Ksp, larutan belum jenuh, karena semua zat padat elektrolit
terlarut. Kesetimbangan tercapai bila konsentrasi ion-ion dinaikkan, hingga Qc =
Ksp

Qc = Ksp, larutan dalam keadaan kesetimbangan (larutan jenuh).

Qc > Ksp, terjadi pengendapan. Kesetimbangan dapat tercapai


dengan menurunkan konsentrasi ion-ion terlarut hingga Qc = Ksp.
Seringkali terjadi pengertian yang keliru pada saat Qc > Ksp .Banyak buku teks pada
kondisi tersebut menyatakan larutan berada dalam keadaan lewat jenuh. Hal
tersebut keliru karena keadaan larutan lewat jenuh hanya dicapai jika, pada
saat Qc > Ksp , secara perlahan larutan dinaikkan suhunya sampai zat-zat melarut
kembali, kemudian ditambahkan lagi zat terlarut terus menerus (sambil terus
dinaikkan suhunya) sehingga tercapai keadaan larutan benar-benar jenuh dengan
zat terlarut.
Jika larutan lewat jenuh kembali pada suhu kamar, akan terbentuk kristal-kristal.
teknik ini sering dimanfaatkan untuk menghasilkan kristal-kristal garam yang
indah bentuknya.

15 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
5. Pengaruh pH terhadap kelarutan
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah
maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan
(khususnya untuk zat yang sukar larut) dinyatakan dalam mol L-1. Jadi, kelarutan
sama dengan kemolaran dari larutan jenuhnya. Tetapan kesetimbangan dari
kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasil kali
kelarutan (solubility product constant) dan dinyatakan dengan lambing Ksp.
Jika garam CaF2 dan garam AgCl dilarutkan dalam air, maka garam akan
melarut dan membentuk ion-ionnya.

CaF2 (s) ⇄ Ca2+ (aq) + 2F- (aq)

AgCl(s) ⇄Ag+(aq) + Cl-(aq)

Anion F- yang terbentuk dari garam CaF2 merupakan basa konjugasi dari
asam lemah HF, sehingga akan terhidrolisis dalam air melepas ion OH-.
Kesetimbangan yang terjadi:

F-(aq) + H2O (l) ⇄ HF (aq) +OH- (aq)

Karena terdapat OH- dalam larutan, anion Cl- merupakan basa konjugasi
dari asam kuat HCl maka di dalam air tidak akan terhidrolisis

a) pH dan Kelarutan Basa


Jika pH ↑, artinya konsentrasi OH- ↑, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
kelarutan ↓

Mg(OH)2 (s)⇄Mg2+(aq) + 2OH-(aq)

Jika pH ↓, artinya konsentrasi OH- ↓, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,


kelarutan↑
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya
akan sukar larut dalam larutan basa. Jika kedalam larutan basa ditambahkan asam,
maka konsentrasi ion H+ akan bertambah dan konsentrasi ion OH- akan berkurang.
Jika ion OH- berkurang maka kelarutannya juga akan berkurang. Jika larutan
ditambahkan basa, maka konsentasi OH- akan bertambah sehingga kelarutannya
juga akan bertambah.

16 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
b) pH dan Kelarutan Garam
Perubahan pH hanya akan berpengaruh apabila garam sukar larut berasal
dari asam lemah atau garam yang terhidrolisis sebagian dari asam lemah dan basa
kuat. Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut
dalam air, maka keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
2
1) Anion CO3 adalah anion dari asam lemah yang dapat terhidrolisis
Jika pH ↑, artinya [OH-] ↑
2
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri dan [ CO3 ] ↑

2
CO32-(aq)+ H2O(l) ⇄ H CO3 (aq) + OH-(aq)

Jika pH ↓, artinya [OH-] ↓


2
Kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri dan [ CO3 ] ↓
Kemudian dalam persamaan berikut:
2
Jika pH ↑, maka [ CO3 ] ↑ sehingga
Kesetimbangan bergeser ke kiri, kelarutan ↓
2
BaCO3(s) ⇄ Ba2+(aq) + CO3 (aq)

2
Jika pH ↓, maka [ CO3 ] ↓ sehingga
Kesetimbangan bergeser ke kanan, kelarutan ↑
2) Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan HCl,
karena Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut.

2
CaCO3 (s) ↔ Ca2+ (aq) + CO3 (aq)

)
2
Dalam larutan asam, ion CO3 akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3-
atau H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini
akan menggeser kesetimbangan di atas ke kanan atau dengan kata lain’
menyebabkan CaCO3 melarut.

6. Pengaruh ion senama terhadap kelarutan


Ion senama adalah ion yang sejenis dengan ion-ion yang ada dalam sistem
keseimbangan. Untuk menerapkan rumus ion senama harus menggunakan
asas. Asas yang dimaksud adalah Asas Le Chatelier. Asas Le Chatelier adalah
asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan kondisi pada
kesetimbangan kimia. Asas atau prinsip ini dinamai sesuai dengan nama
penemunya yaitu Henry Louis Le Chatelier (1850-1936).

17 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Dimana, bunyi asas Le Chatelier adalah “Jika terhadap suatu sistem
kesetimbangan dilakukan suatu tindakan (aksi), sistem kesetimbangan tersebut
akan mengalami perubahan (pergeseran) yang cenderung untuk mengurangi
pengaruh aksi tersebut.”
Contoh pada larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl dilarutkan dalam air,
maka akan terbentuk reaksi kesetimbangan, yaitu:

AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl–(aq)


)
Adanya penambahan larutan AgNO3 akan memperbesar konsentrasi
ion Ag+ karena AgNO3 juga akan terionisasi dan menghasilkan ion Ag+.
Reaksi yang terjadi yaitu:

AgNO3(aq) ↔ Ag+(aq) + NO3–(aq)


)
Sementara itu, penambahan ion sejenis (Ag+) akan menggeser
kesetimbangan ke kiri. Pergeseran ke kiri menyebabkan kelarutan AgCl
berkurang, tetapi tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, jika
suhu tidak berubah. Sehingga dapat disimpulkan :
- Keberadaan ion senama atau sejenis dalam suatu larutan justru akan
memperkecil kelarutan (s)
- Ion senama tidak akan mempengaruhi besarnya Ksp, selama suhu tidak
berubah (tetap).

a. Penerapan Ion Senama Terhadap Kelarutan


a) Pembentukan Stalaktit dan Stalagmit
Di daerah batu kapur, gua terbentuk oleh air hujan yang
mengandung gas karbon dioksida (CO2) yang di serap dari atmosfer.batu
kapur tersusun dengan bahan utama kalsium karbonat (CaCO3). Kalsium
karbonat larut oleh asam lemah. Kemudian membentuk saluran, saluran
dalam jangka waktu yang lama. Reaksi kimia ini merupakan reaksi
kesetimbangan.

H 2 O(l )  CO 2 (aq)  H 2 CO3


H 2 CO3 (aq)+CaCO3 (s)  Ca 2+ + 2HCO 3

Karena merupakan reaksi kesetimbangan, reaksi tersebut dapat


mengalami pergeseran sehingga membetuk stalagmit dan stalaktit.
Stalagmit adalah batuan seperti es yang tumbuh dari dasar gua akibat

18 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
tetesan, sedangkan stalaktit adalah batuan mirip es yang menggantung di
atap gua.
Pembentukan pilar stalaktit dan stalagmit terjadi ketika air
mengandung kalsium karbonat menguap secara berulang-ulang. Dengan
kata lain, jumlah CaCO3 berkurang. Menurut prinsip Le Chatelier, jika
konsentrasi zat berkurang, reaksi akan bergeser ke arah zat yang berkurang
tersebut. Jadi, reaksi akan bergeser ke kiri (pembentukan CaCO3). Hal itu
dapat di amati dari jatuhnya larutan Ca2+ dan HCO3- yang berada di atap
gua. Penguapan dalam gua terjadi dalam waktu yang sangat lambat.
Penyebabnya, karena tidak ada radiasi matahari untuk menarik molekul
air, kecilnya pergerakan udara bahkan hampir tidak ada, dan hampir semua
udara yang jenuh dengan uap air. Pertambahan panjang stalaktit hanya 0.2
mm pertahun. Lambatnya laju pengendapan ini juga di pengaruhi oleh
gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.

b) Pembentukan Kerang Mutiara


Mutiara terbentuk ketika suatu Objek Mikroskopis, (misalnya pasir)
masuk ke dalam kulit kerang mutiara (Pinctada maxima) Yang terbentuk
dengan reaksi kesetimbangan :

CaCO3  Ca 2  CO32
CaCl 2  Ca 2  2Cl 
c) Pemisahan Logam dengan Sulfida
Pemisahan Logam dengan Ion Sulfida dilakukan dengan
mencampurkan Ion Sulfida (H2S) ke dalam logam yang telah digali.

Sumber : valenciap.com

19 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Contoh soal:
Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L, tentukan harga
tetapan hasil kali kelarutannya!
Pembahasan:
Ksp Ag2CrO4 = 4 s3 = 4(10–4)3 = 4 × 10–12
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [ CrO 24 ]
4 × 10–12 = [Ag+]2 × 10–2
[Ag+] = 2 × 10–5 M
Ag2CrO4 ⟶ 2Ag+ + CrO 24
1
Kelarutan Ag2CrO4 = × 2 × 10–5 = 10–5 M
2
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4 adalah 10–5 M.

7. Terbentuknya endapan
Reaksi pengendapan (presipitasi) adalah reaksi pembentukan padatan
dalam larutan atau di dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan yang
dapat terjadi karena adanya difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam
larutan cair, padatan terbentuk disebut sebagai endapan. Bahan kimia yang
menyebabkan adanya padatan disebut pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi
yang cukup untuk membawa partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama, maka
endapan akan tetap sebagai suspense. Setelah terjadi sedimentasi, endapan dapat
disebut sebagai pellet. Cairan yang sudah tidak mempunyai endapan supernatant.

Sumber : wikiwand.com

20 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan.
Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan erat
kaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp). Dalam padatan, pengendapan
terjadi jika konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan.

a. Jenis Reaksi Pengendapan


1) Persamaan Molekul
Persamaan molekul adalah persamaan yang menulis bahwa semua
spesi-spesi di anggap sebagai molekul, maupun semua senyawa di tulis
tanpa harus menulis senyawa yang berperan dalam suatu keberlangsungan
reaksi pengendapan. Contoh:
Reaksi antara natrium sulfat dengan barium klorida menghasilkan endapan
barium sulfat dalam larutan natrium klorida.

Na2SO4(aq) + BaCl2(aq) → BaSO4(s) + 2NaCl (aq)

2) Persamaan Ionik
Persamaan ionik adalah persamaan yang menunjukkan spesi-spesi
yang terlarut dalam bentuk ion-ion bebas. Untuk ion-ion yang tidak terlibat
dalam reaksi disebut ion pendamping. Karena ion pendamping muncul
pada kedua ruas persamaan dan tidak berubah selama reaksi kimia sehingga
dapat diabaikan. Contoh:

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2Na+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Ion-ion Na+ dan NO3- adalah sebagai ion pendampingnya. karena


dalam penulisan persamaan rumus reaksi pengendapan kita memerlukan
pemusatan terhadap perubahan yang sebenarnya terjadi maka di perlukan
persamaan ionik total.
3) Persamaan Ionik Total
Persamaan ionik total adalah persamaan reaksi yang menunjukkan
hanya spesi-spesi yang benar-benar berperan dalam suatu reaksi. Contoh:

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2Na+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s) + 2Na+(aq) + 2NO3-(aq)

Persamaan ionik total dari persamaan reaksi diatas adalah,

Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s)

21 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Sehingga hanya ion-ion yang menyebabkan terbentuknya endapan
saja yang di tulis. Suatu persamaan reaksi yang memiliki persamaan ionik
total hanya yang dapat menghasilkan endapan saja, untuk reaksi yang tidak
menghasilkan endapan tidak memiliki persamaan ionik total.

b. Zat Pengendap
Zat pengendap atau precipitating agent adalah zat tertentu yang ditambahkan
ke dalam reaksi sehingga bisa menghasilkan endapan. Berikut adalah senyawa
yang dapat diendapkan oleh zat-zat pengendap tertentu:
1) Senyawa Hidroksida dan Garam
Senyawa – senyawa hidroksida dan garam bisa diendapkan dengan
cara menaikkan pH larutan secara perlahan – lahan. Biasanya larutan
amonia (NH3) dengan perbandingan 1 : 1 sering digunakan untuk tujuan
ini di banyak percobaan laboratorium.
2) Barium, Strontium, dan Kalsium
Ketiga unsur diatas adalah unsur golongan IIA. Sebagaimana yang
kita ketahui bahwa senyawa – senyawa sulfat yang dibentuk oleh unsur –
unsur ini adalah sukar larut dalam air dan akhirnya mengendap. Oleh
karena itu, metode terbaik yang digunakan untuk mengendapkan
ketiganya adalah dengan menggunakan zat pengendap yang bisa
menghasilkan ion sulfat (SO42-) seperti asam sulfatmik dan dimetil sulfat.
Asam sulfamik ketika dilarutkan ke dalam air bisa membebaskan ion
sulfat yang kemudian akan bereaksi dengan barium, stontium atau kalsium
membentuk endapan.

NH2SO3H + H2O → NH4+ H++ SO 24 


Ca2+ + SO 24  → CaSO4(s) ↓

3) Zat-zat yang Mengendap Sebagai Senyawa Sulfat


Ada zat (ion atau unsur) yang mengendap sebagai senyawa sulfat.
Untuk itu kita harus sediakan zat pengendap yang dapat membebaskan
senyawa sulfat seperti trimetil fosfat. Trimetil fosfat dapat terhidrolisis
didalam air membebaskan ion fosfat ( PO 34 ) yang kemudian akan bereaksi
dengan zat yang ingin diendapkan.
c. Warna Endapan
Banyak senyawa yang mengandung ion logam menghasilkan endapan
dengan warna yang khas. Berikut ini adalah warna khas untuk berbagai logam.
Namun demikian, banyak dari senyawa ini dapat menghasilkan warna yang
sangat berbeda.

22 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Senyawa Warna

Emas Oranye

Krom Hijau tua, hijau keruh, oranye, ungu, kuning, coklat

Kobalt Warna merah muda

Tembaga Biru

Besi (II) Hijau

Besi (III) Coklat kemerahan

Mangan Merah muda pucat

Nikel Hijau

23 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Contoh soal:
1) Dalam suatu larutan terdapat CaCl2 dan BaCl2 masing masing 0,01 M. Larutan ini
ditetesi sedikit demi sedikit Na2SO4. Anggaplah volume larutan tidak berubah
dengan penambahan Na2SO4 0,01 M tersebut. Ion manakah yang akan diendapkan
terlebih dahulu? (Ksp CaSO4 = 9,1 x 10-6 dan Ksp BaSO4 = 1,1 x 10-10)

Pembahasan:
Reaksi yang terjadi adalah :
CaCl2 + Na2SO4 → CaSO4 + 2NaCl
BaCl2 + Na2SO4 → BaSO4 + 2NaCl

Garam yang diperkirakan akan mengendap adalah CaSO4 dan BaSO4 (Jika tidak tahu
menentukan garam mana yang akan mengendap maka lihat saja data Ksp -nya)

Reaksi pertama = Garam CaSO4


Garam ini akan mengion menjadi :
CaSO4 → Ca2+ + SO 24 

Konsentrasi ion Ca2+ didapat dari CaCl2 = 0,01 M = 10-2 M


Konsentrasi ion SO 24  didapat dari Na2SO4 = 0,01 M = 10-2 M
Qc CaSO4 = [Ca2+][ SO 24  ]
= (10-2)( 10-2)
= 10-4
Harga Qc untuk CaSO4 akan sama dengan BaSO4 karena memiliki konsentrasi yang
sama yaitu 10-4.
Dari hal ini dapat diambil kesimpulan:
Karena Qc > Ksp CaSO4 dan Ksp BaSO4 ,maka kedua garam akan mengendap
Yang mengendap dahulu adalah yang Ksp nya paling kecil yaitu BaSO4 (ion Ba2+).

24 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
KEGIATAN INTI

Perhatikan dan amati secara seksama video yang ditayangkan oleh


guru anda mengenai praktikum sederhana Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp)

Anda juga dapat mendownload video tersebut pada link berikut :

https://youtu.be/d7wfSj-rhhk

Mari Mengamati!!!

Diskusikan hasil pengamatan anda bersama teman sekelas, dari


pengamatan anda terhadap video yang telah dilihat, tulislah pada
kolom berikut ini hal-hal apa saja yang masih belum anda pahami
mengenai kesetimbangan kelarutan khususnya Kelarutan dan Hasil
Kali Kelarutan (Ksp).

Sampaikanlah hal-hal yang menjadi pertanyaan tersebut kepada


guru atau teman sekelas anda!

Tuliskan jawaban anda pada kolom ini, berdasarkan hasil


pengamatan yang telah anda amati dan lakukan!

25 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
Setelah anda mempelajari mengenai materi
Kesetimbangan Kelarutan dan penerapannya dalam
kehidupan pada modul ini,hal-hal apa saja yang
telah anda pahami dan yang masih belum anda
pahami?

Silahkan tuliskan pada kolom ini! Kemudian


sampaikan hal-hal yang belum anda pahami tersebut
kepada guru atau teman sekelas anda agar
memperoleh penjelasan kembali sebelum
melanjutkan ke latihan soal.

26 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
HEI...

INI ADALAH PROYEK ANDA


HARI INI !!!

Rancanglah percobaan tentang kelarutan garam dan gula menggunakan bahan


yang ada di sekitarmu dengan prosedur kerja yang kamu buat sendiri!

Petunjuk umum :

1. Pelajari cara kelarutan dari berbagai sumber


2. Buat rancangan percobaan, meliputi alat dan bahan, gambar percobaan
dan prosedur kerja yang kamu buat
3. Hasil rancangan dibimbingkan terlebih dahulu dengan guru sebelum
dilakukan percobaan
4. Gunakan bahan-bahan yang ada disekitarmu untuk percobaan kelarutan
tersebut! (masing-masing kelompok menggunakan satu jenis bahan
yang berbeda dengan kelompok yang lain)
5. Catat hasil percobaan
6. Hasil percobaan dibuat laporannya dalam bentuk file pdf dikumpulkan
1 minggu setelah percobaan dilakukan.

27 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
LATIHAN SOAL
KESETIMBANGAN KELARUTAN

1. Sebanyak 100 ml larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan ke dalam 100 ml larutan Na2CO3
0,4 M. Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp MgCO3 = 3 × 10−8
dan Ar Mg = 24, C = 12, O =16 adalah …
2. Kelarutan BaSO4 (Ksp = 10-8) paling kecil bila dilarutkan dalam …
3. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari Mg(OH)2
adalah …
4. Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 M masing-masing dimasukkan ke dalam 5
wadah yang berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2−, PO34 , CrO24 , Br−, SO24
dengan volume dan molaritas yang sama, yaitu 10−3 M. Jika harga Ksp :

1) Ag2S = 2 × 10−49
2) Ag3PO4 = 1 × 10−20
3) Ag2CrO4 = 6 × 10−5
4) AgBr = 5 × 10−13
5) Ag2SO4 = 3 × 10−5
Maka garam yang akan larut adalah …
5. Diketahui :
Ksp Ag2CO3 = 8 × 10-12
Ksp AgCl = 2 × 10-10
Ksp Ag2S = 6 × 10-50
Ksp Ag3PO4 = 1 × 10-16
Urutan kelarutan garam-garam di atas dari terbesar ke terkecil adalah …

6. Bila Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12, berapakah kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang pH-
nya = 11?

7. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10-6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2.

8. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp dari
Mg(OH)2.

9. Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg(OH) 2  2  10 12. Tentukan kelarutan


Mg(OH)2 dalam akuades (air murni).

10. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa tersebut
dalam larutann yang mempunyai pH = 13

28 | M O D U L K E S E T I M B A N G A N K E L A R U T A N
PEMBAHASAN SOAL

KESETIMBANGAN KELARUTAN
Mohon periksa kembali jika terdapat kesalahan dalam pengerjaan!

PILIHAN GANDA

1. Sebanyak 100 ml larutan MgCl2 0,4 M ditambahkan ke dalam 100 ml larutan Na2CO3 0,4 M.
Besarnya massa zat yang mengendap jika diketahui Ksp MgCO3 = 3 × 10−8 dan Ar Mg = 24,
C = 12, O =16 adalah…
Pembahasan :
Persamaan reaksinya adalah :
MgCl 2 + Na 2CO3  MgCO 3 + 2NaCl

Untuk mengetahui zat yang mengendap kita bandingkan perkalian konsentrasi ion dengan nilai
Ksp. (Sebenarnya dengan dicantumkannya nilai Ksp dari MgCO3 kita sudah tahu bahwa yang
mengendap adalah MgCO3, tapi agar pembahasannya lebih panjang, tidak ada salahnya,
sekedar memastikan).

MgCl2 0,4 M berarti [Mg2+] = 0,4 M


2
Na2CO3 0,4 M berarti [ CO3 ] = 0,4 M
2
Ksp MgCO3= [Mg2+][ CO3
3 × 10−8< 0,4×0,4 (mengendap)

Selanjutnya kita cari massa MgCO3 yang mengendap berdasarkan reaksi di atas.
mol MgCO3 = mol MgCl2

= 100 ml × 0,4 M

= 40 mol

massa MgCO3 = mol MgCO3 × Mr MgCO3

= 40 × 84 mg

= 3360 mg

29 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


= 3,36 gram

Jadi, massa MgCO3 (magnesium karbonat) yang mengendap pada reaksi di atas adalah 3,36
gram.

2. Kelarutan BaSO4 (Ksp = 10-8) paling kecil bila dilarutkan dalam …


Pembahasan :
Ksp BaSO4 = 10-8
 Air

s = √10−8 = 10−4

 BaCl2 0,1 M
10−8
s = −1 = 10−7
10

 H2SO4 0,2 M
10−8
s= = 5 × 10−8
2 × 10−1

 Na2SO4 0,3 M
10−8
𝑠= = 3,3 × 10−8
3 × 10−1
 Al2(SO4)3 0,2 M
10−8
𝑠= = 1,7 × 10−8
6 × 10−1
Kelarutan BaSO4 yang paling kecil bila dilarutkan dalam Al2(SO4)3 0,2 M.

3. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari Mg(OH)2 adalah

Pembahasan :

Diketahui :
Volume air = 100 cm3 = 0,1 L
Massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram

30 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Mr = 58
Ksp = …

massa
mol Mg(OH) 2 
Mr
1,16 ×10 -3
mol Mg(OH) 2 = = 0,02 ×10 -3 mol
58

mol
s
volume
0,02  10 3
s  0,2  10 3 mol/L
0,1

Mg(OH)2 ↔ Mg2+ + 2OH−

s s 2s

Ksp  [Mg 2 ][OH  ] 2


Ksp  (s)(2s) 2
Ksp  4s 3
Ksp Mg(OH) 2  40,2  10 3 
3

Ksp Mg(OH) 2  3,2  10 11

Jadi, harga Ksp Mg(OH)2 adalah 3,2 x 10-11.

4. Sebanyak 200 ml larutan AgNO3 0,02 M masing-masing dimasukkan ke dalam 5 wadah yang
berisi 5 jenis larutan yang mengandung ion S2−, PO34 , CrO24 , Br−, SO24 dengan volume dan
molaritas yang sama, yaitu 10−3 M. Jika harga Ksp :
1) Ag2S = 2 × 10−49
2) Ag3PO4 = 1 × 10−20
3) Ag2CrO4 = 6 × 10−5
4) AgBr = 5 × 10−13
5) Ag2SO4 = 3 × 10−5
Maka garam yang akan larut adalah …

31 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Pembahasan :

Molaritas [Ag+] dicari melalui AgNO3.

AgNO3 0,02 M berarti [Ag+] = 2 × 10−2 M

Selanjutnya kita cari perkalian konsentrasi ion masing-masing garam :

Ag 2S  2Ag   S 2
Ksp Ag 2S  [Ag  ]2 [S 2 ] (mengendap)
2  10 49  (2  10 2 ) 2 (10 3 )

Ag 3 PO 4  3Ag   PO34
Ksp Ag 3 PO 4  [Ag  ]3 [PO 34 ] (mengendap)
1  10 20  (2  10 2 ) 3 (10 3 )

Ag 2 CrO 4  2Ag + + CrO 24-


Ksp Ag 2 CrO 4  [Ag + ] 2 [CrO 24- ] (larut)
6 × 10 -5  (2 × 10 -2 ) 2 (10 -3 )

AgBr  Ag   Br 
Ksp AgBr  [Ag  ][Br  ] (mengendap)
5  10 13  (2  10  2 )(10 3 )

Ag 2 SO 4  2Ag   SO 24
Ksp Ag 2 SO 4  [Ag  ] 2 [SO 24 ] (larut)
3  10 5  (2  10  2 ) 2 (10 3 )

Jadi, garam yang akan larut adalah Ag2CrO4 dan Ag2SO4

32 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


5. Sebanyak 100 ml AgNO3 0,01 M dicampur dengan 100 ml H2SO4 0,01 M.
Diketahui K sp Ag 2SO 4  3,2  10 5 . Pernyataan yang benar mengenai campuran tersebut

adalah …
Pembahasan :

Molaritas AgNO3 dalam campuran adalah:

volume
[AgNO 3 ]  M
volume total
100
[AgNO 3 ]   0,01
100  100
[AgNO 3 ]  5  10 3

sehingga [Ag+] = 5 × 10−3 M.

Demikian juga molaritas H2SO4 dalam campuran:


100
[H 2 SO 4 ]   0,01
100  100
[H 2 SO 4 ]  5  10 3
sehingga [ SO 24  ] = 5 × 10−3 M.

Reaksi yang terjadi pada campuran tersebut adalah:

2AgNO 3  H 2 SO 4  Ag 2 SO 4  2HNO 3

Ag2SO4 yang terbentuk mempunyai harga Ksp  3,2  10 5 .

Sedangkan Qc merupakan hasil perkalian konsentrasi ion pembentuk Ag2SO4 pangkat


koefisien masing-masing.

33 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Ag 2 SO 4  2Ag   SO 24
Qc  [Ag  ]2 [SO 24 ]
Qc  (5  10 3 ) 2 (5  10 3 )
Qc  125  10 9
Qc  1,25  10 7
Dengan demikian, hubungan antara Ksp dan Qc dari Ag2SO4 adalah:
Ksp>Qc
Karena harga Ksp lebih besar dari Qc, maka Ag2SO4 larut (belum terbentuk endapan).

6. Bila Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12, berapakah kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang pH-nya =
11?

Pembahasan :

Ksp Mg(OH)2 = 4 × 10-12

pH larutan = 11

pOH = 14 – 11 = 3

[OH] = 10-3

Mg(OH)2(s) ⇌ Mg2+(aq)+ 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][10-3]2

4 × 10-12 = (s) (10-3)2

4 × 10-12 = s (10-6)

s = 4 × 10-6

Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan pH 11 tersebut adalah 4 × 10-6 mol/L.

7. Hasil kali kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah 4 × 10-6. Tentukan kelarutan Ca(OH)2.

34 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Pembahasan :

Ca(OH) 2 (s)  Ca 2 (aq)  2OH  (aq)

s s 2s

Ksp Ca(OH) 2  [Ca 2 ][OH  ] 2


4  10 6  (s)(2s) 2
4  10 6  4s 3
s 3  10 6
s  10  2 mol/L

Jadi, kelarutan Ca(OH)2 adalah 10-2 mol/L.

8. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Tentukan harga Ksp dari
Mg(OH)2.

Pembahasan :

Diketahui :

volume = 100 cm3 = 0,1 L

massa = 1,16 mg = 1,16 × 10−3 gram

Mr = 58

Ksp = ?

massa
mol Mg(OH) 2 
Mr

1,16 ×10 -3
mol Mg(OH) 2 = = 0,02 ×10 -3 mol
58

35 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


mol
s
volume
0,02  10 3
s  0,2  10 3 mol/L
0,1

Mg(OH)2 ↔ Mg2+ + 2OH−

s s 2s

Ksp  [Mg 2 ][OH  ] 2


Ksp  (s)(2s) 2
Ksp  4s 3
Ksp Mg(OH) 2  40,2  10 3 
3

Ksp Mg(OH) 2  3,2  10 11

Jadi, harga Ksp Mg(OH)2 adalah 3,2 x 10-11.

9. Diketahui tetapan hasil kali kelarutan Mg(OH) 2  2  10 12. Tentukan kelarutan Mg(OH)2
dalam akuades (air murni).

Pembahasan :

Di dalam air, Mg(OH)2 akan larut hingga terjadi larutan jenuh

([Mg2+][OH-]2 = Ksp Mg(OH)2).

Misal kelarutan Mg(OH)2 = s mol/L.

Mg(OH)2(s)  Mg2+(aq)+ 2OH-(aq)

s s 2s

Ksp Mg(OH) 2  [Mg 2  ][OH  ]2


2  10 12  ( s )(2 s ) 2
2  10 12  4s 3
s  7,94  10 -5 mol/L

36 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


Jadi, kelarutan Mg(OH)2 dalam air sebesar 7,94 ×10-5 mol/L.

10. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH = 10. Tentukanlah kelarutan basa tersebut dalam
larutan yang mempunyai pH = 13.

Pembahasan :

Menentukan konsetrasi ion OH- dalam larutan jenuh M(OH)2 yang mempunyai pH = 10
Jika pH = 10, maka pOH = 14 – 10 = 4
maka :
[OH-] = 10-4

M(OH)2 → M+2 +2OH-


10-4 10-4 2(10-4)

Ksp M(OH) 2  [M 2 ][OH  ]2


Ksp M(OH) 2  [10  4 ][10  4 ]2
Ksp M(OH) 2  2  10 8

M(OH)2 jenuh akan larut didalam air membentuk dan misalkan kelarutannya dalam air adalah
x mol/L

M(OH)2 → M+2 + 2OH-


x x 2x
Sekarang jika dilarutkan dalam larutan yang pH = 13 (pOH = 1, [OH-] = 10-1), maka
konsentrasi ion OH- dalam larutan adalah = 2x + 10-1 = 10-1 (karena nilai 2x sangat kecil)

Ksp M(OH) 2  [M 2 ][OH  ] 2


2  10 8  ( x)(10 1 ) 2
2  10 8
x
10  2
x  2  10 6
Jadi kelarutan M(OH)2 dalam larutan yang pH = 13 adalah 2× 10-6

37 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


MARI MERANGKUM!!!

Apa yang telah anda pelajari mengenai


kesetimbangan kelarutan ???

38 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN


DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35941740/MODUL_PEMBELAJARAN_KELARUTAN_DAN_
HASIL_KALI_KELARUTAN

Achmad, H.(1996). Penuntun Belajar Kimia Dasar: Kimia Larutan. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti,.

Brady, J.E., (1999).Kimia Universitas : Asas Dan Struktur. Jakarta: Binapura Aksara.

Chang, Raymond.(2004). Kimia Dasar Jilid II. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Darmayanti, Rahman N., Supriadi.(2012). Adsorpsi Timbal (Pb) Dan Zink (Zn) Dari
Larutannya Menggunakan Arang Hayati (Biocharcoal) Kulit Pisang Kepok
Berdasarkan Variasi Ph, Jurnal Akademika Kimia (Online), 1(4): 159-165.

Mc Murry, John & Fay, Robert.(2006).Chemistry. Fourt Edition. New York:Prentice Hall.

Rizka, N., Syarifuddin, H., & Suherman. (2014). Pengaruh Penerapan Strategi Relating,
Experiencing, Applying, Cooperating, Transfering Terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Kelas X SMAN 2 Payakumbuh. Jurnal Pendidikan
Matematika, Vol. 3 : 2, 44-48.

39 | MODUL KESETIMBANGAN KELARUTAN

Anda mungkin juga menyukai