Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

ANALISA KALSIUM DALAM BATU KAPUR

(ACARA 6)

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Kamis / 3 Desember 2020 / B

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng

LABORATORIUM KIMIA ANALISIS

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PENGESAHAN

ACARA : ANALISA KALSIUM DALAM BATU KAPUR

Disusun Oleh

Nama : Erol Yudhi Prakoso

NIM : 021200045

Fakultas / Program Studi : Teknik Industri / D3 Teknik Kimia

Hari / Tanggal / Plug : Kamis / 3 Desember 2020 / B

Dosen Pembimbing : Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng

Disetujui

Dosen Pembimbing

Yuli Ristianingsih, ST., M.Eng


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan praktikum dan menyusun laporan PRAKTIKUM KIMIA
ANALISA dengan judul “ANALISA KALSIUM DALAM BATU KAPUR” sebagai data
hasil pengamatan saya, saya juga menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Yuli Ristianingsih, ST.,M.Eng selaku dosen pembimbing pada praktikum kimia
analisa
2. Para asisten laboratorium
3. Kelompok praktikum saya yang telah saling bekerja sama dalam melakukan
praktikum.

Laporan ini saya susun untuk memenuhi tugas PRAKTIKUM KIMIA ANLISA semester
ganjil yaitu semester satu D3 Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta. Laporan praktikum ini masih jauh dari kata baik, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk lebih baik
dalam kedepannya untuk membuat laporan.

Demikian yang dapat saya tulis, semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Yogyakarta, 3 Desember 2020

Penulis

Erol Yudhi Prakoso


ANALISA KALSIUM DALAM BATU KAPUR

I. TUJUAN PERCOBAAN
A) Menentukan kadar CaO dalam batu kapur secara volumetric.
B) Menerapkan prinsip penimbangan, pelarutan, pengendapan, penyaringan, pencucian
dan titrasi oksidimetri.

II. DASAR TEORI


Penyusun utama batu kapur adalah berupa CaCO3. Batu kapur atau batu gamping
merupakan salah satu batuan sedimen yang kaya akan kandungan kalsium karbonat.
Batuan ini terbentuk pada lingkungan pengendapan laut berupa terumbu atau secara
klastik. Senyawa lain yang jumlahnya relatif kecil adalah besi, aluminium, magnesium,
titanium, silika, dan zat yang tidak larut. Analisis kalsium dalam batu kapur dapat
dilakukan dengan cara volumetrik. Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana
kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi (volume
diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang
ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut. Proses diatas dikenal
dengan titrasi. Oleh karena itu, analisa volumetri disebut juga analisa titrimetri.
Kalsium ditentukan setelah silika atau zat yang tidak larut, oksida besi, oksida
aluminium, dan oksida lain dianalisis. Dengan cara cepat, kalsium dapat ditentukan
tanpa menganalisis zat lain (seperti Fe dan Al). Hal ini bisa dilakukan karena Ca dapat
mengendap sebagai kalsium oksalat, sedangkan Fe dan Al tidak mengendap. Sebab itu,
hidorksida besi dan hidroksida aluminium direaksikan lebih dahulu dengan asam oksalat
(10%) menjadi garam oksalat.
Batu kapur dicampur dengan HCl (1:1) lalu dipanaskan hingga larut. Zat yang
tidak larut disaring. Reaksi yang terjadi disamping pelarutan senyawa lain:
CaCO3 + HCl → CaCl2 + H2O + CO2 (1)
Filtrat ditambah amoniak hingga basa dan terbentuk sedikit endapan Fe(OH)3 dan
Al(OH)3, lalu larutan ditambah asam oksalat sampai Fe(OH)3 dan Al(OH)3 larut
semua. Ada endapan kalsium oksalat sedikit. Larutan ditambah ammonium oksalat
jenuh (3%) hingga semua Ca mengendap sebagai kalsium oksalat, sesuai reaksi berikut:
CaCl2 + (NH4 )2C2O4 → CaC2O4 + 2NH4Cl (2)
Endapan kalsium oksalat disaring, kemudian dicuci dengan air panas hingga bebas
dari ion oksalat. Endapan dilarutkan dengan H2SO4 (1:20) kemudian dititrasi dengan
KMnO4, sesuai reaksi berikut:
CaC2O4 + H2SO4 → CaSO4 + H2C2O4 (3) 5H2C2O4 + 2KMnO4 + 3H2SO4 →
K2SO4+ 2MnSO4 + H2O + CO2 (4)
Titrasi yang digunakan mengadopsi prinsip titrasi oksidimetri. Titrasi oksidimetri
sendiri adalah metode titrimetric berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi dari titran dan
titrat. Oksidimetri digunakan untuk analisi logam dalam suatu persenyawaan dan
analisis logam dalam suatu persenyawaan dan analisis senyawa organik. Oksidimetri
menggunakan titran sebagai suatu oksidator. Pada metode ini, titran yang digunakan
adalah ion permanganat dari kalium permanganat.

III. ALAT DAN BAHAN


A) Alat
1) Buret, Statif, Klem 6) Gelas Ukur
2) Gelas Arloji 7) Neraca
3) Gelas Beaker 8) Kompor Listrik
4) Batang Pengaduk 9) Pipet Ukur
5) Erlenmeyer 10) Bola Hisap

B) Bahan
1) Asam Chlorida (HCl) (1:1) 6) Natrium Oksalat
2) Asam Oksalat 7) Asam Sulfat
3) Larutan Amoniak 8) Indikator Metil Red
4) Kalium Permanganat (KMnO4) 9) Aquadest
5) Amonium Oksalat

C) Rangkaian Alat Utama


1) Pengeceran Larutan
2) Penambahan Berbagai Larutan dan Pemanasan

3) Penyaringan 4) Titrasi

IV. LANGKAH KERJA


A) Standarisasi Larutan KMnO4

Menyiapkan alat dan bahan

Menimbang natrium oksalat


sebanyak 0,3 gram

Memasukkan 100 ml aquadest kedalam


beaker glass berisi natrium oksalat

Memasukkan larutan KMnO4


kedalm buret

Menuang larutan natrium oksalat


kedalam erlenmeyer
Memasukkan asam sulfat sebanyak
12 ml kedalam erlenmeyer

Memanaskan campuran larutan dalam


erlenmeyer hingga suhu 70OC

Setelah mencapai suhu 70OC segera titrasi


dengan KMnO4 hingga terjadi perubahan warna

Catat volumenya dan hitung


normalitasnya

B) Analisis Kalsium Dalam Batu Kapur

Menyiapkan alat dan bahan

Mengukur volume HCl 1:1


sebanyak 20 ml

Melarutkan batu kapur (0,25 gr)


dengan HCl 1:1

Mendidihkan larutan hingga batu


kapur larut

Mengambil aquadest sebanyak 100


ml untuk mencuci hasil saringan

Menyaring larutan batu kapur dengan kertas saring


dan mencuci hasil saringan menggunakan aquadest

Menambahkan indikator metil red


pada filtrat
Memanaskan larutan
menggunakan kompor listrik

Menambahakan larutan ammoniak (1:3)


kedalam filtrat hasil penyaringan

Menambahkan asam oksalat kedalam


campuran hingga warna merah muda

Menambahkan amonium oksalat


hingga warna menjadi kuning

Setelah dingin menyaring menggunakan kertas saring kedalam


erlenmeyer dan mencucinya menggunakan aquadest panas

Mengambil H2SO4 (1:20) sebanyak 20 ml dan


memasukkannya kedalam erlenmeyer

Memanaskan hingga suhu 70OC

Memasukkan kertas saring penyaringan


sebelumnya kedalam erlenmeyer

Menyisihkan kertas saring kedinding


erlenmeyer supaya tidak terkena larutan

Titrasi menggunakan KMnO4 hingga terjadi


perubahan warna menjadi merah muda

Catat volumenya dan hitung kadar


CaO nya
V. DATA PERCOBAAN
A) Peneraan atau standarisasi larutan KMnO4
No Berat Na2C2O4 (gr) Volume KMnO4 untuk titrasi(ml) N KMnO4 (mgrek/ml)
1. 0,3 38,1 0,1175
2.
Normalitas KMnO4 rata-rata = 01175 mgrek/ml

B) Analisa kalsium dalam batu kapur


No Berat batu kapur (gr) Volume KMnO4 untuk titrasi(ml) Kadar CaO (%)
1. 0,2 18,2 29,939
2.
Kadar CaO rata-rata = 29,939 %
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum analisis kalsium dalam batu kapur yang telah dilakukan,
percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar CaO dalam batu kapur secara
volumetrik dan titrasi oksidimetri. Analisa volumetric sendiri adalah analisa kuantitatif
dimana kadar dan komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi
(volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga komponen yang
ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan pereaksi tersebut. Sedangkan titrasi
oksidimetri sendiri adalah metode titrimetric berdasarkan reaksi reduksi dan oksidasi
dari titran dan titrat.
Mula-mula dilakukan standarisasi larutan KMnO4 . Kristal Na2C2O4 dilarutkan
dengan aquadest dan H2SO4 kemudian dititrasi menggunakan larutan KMnO4. Saat
titrasi larutan Na2C2O4 harus dalam keadaan panas agar reaksi yang terjadi lebih cepat.
KMnO4 merupakan zat pengoksidasi kuat, oleh karena itu tidak perlu ditambah larutan
indicator kedalam larutan.
Sedangkan analisis batu kapur dapat dilakukan dengan menimbang 0,25 gram batu
kapur dan dilarutkan dalam HCl (1:1). CaCO3 ditambahkan larutan asam karena CaCO3
(Batu Kapur) tidak dapat larut dalam air. Kemudian larutan dipanaskan dan ditambah
amoniak (1:3), asam oksalat dan ammonium oksalat sehingga menimbulkan endapan
putih. Setelah timbul endapan, maka pemanasan larutan dapat dihentikan dan dilakukan
penyaringan serta pencucian. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan endapan dan
larutannya , sedangkan pencucian bertujuan untuk membersihkan endapan dari ion-ion
oksalat (zat-zat pengotor). Endapan yang telah dicuci menggunakan aquades (panas)
kemudian dilarutakan dengan H2SO4 (1:20) kedalam Erlenmeyer 100 ml. endapan yang
telah dilarutkan beserta kertas saringnya di titrasi menggunakan KMnO4 yang telah
distandarisasi. Berdasarkan hasil perhitungan dari peneraan/standarisasi larutan KMnO4
diperoleh normalitas sesungguhnya larutan adalah 0,1175 mgrek dengan volume titrasi
KMnO4 38,1 ml. Dari normalitas yang didapat diketahui Kadar CaO (%) sebesar
29,939%

VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
A) Peneraan atau standarisasi KMnO4 diperoleh normalitas sebesar 0,1175 mgrek.
B) Kadar CaO dalam batu kapur sebesar 29,939 % didapat secara volumetri.
C) Analisis kalsium dalam batu kapur yang telah dilakukan menggunakan prinsip
pertimbangan, kelarutan, pengendapan, penyaringan, pencucian dan titrasi
asidimetri.
D) Pada titrasi oksidimetri yang menggunakan KMnO4 sebagai titrat, tidak perlu
menggunakan indikator karena KMnO4 merupakan zat pengoksidasi kuat.

IX. DAFTAR PUSTAKA

Murni,Sri Wahyu, dan Siswanti. 2019. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisa.
Yogyakarta: UPN “VETERAN” Yogyakarta

https://tothelastbreath.wordpress.com/2011/05/24/analisavolumetri/#:~:text=Analisa
%20volumetri%20adalah%20analisa%20kuantita tif,Proses%20diatas
%20dikenal%20dengan%20titrasi/

https://www.coursehero.com/file/16604404/Oksidi-Reduktometri/
LAPORAN SEMENTARA
ANALISA KALSIUM DALAM BATU KAPUR

Nama : Erol Yudhi Prakoso


NIM / Kelas : 021200045 / B
Kelompok :2
Hari/Tgl Prak : Kamis / 3 Desember 2020
Asisten : Widayati, ST.
A. Peneraan atau standarisasi larutan KMnO4
No Berat Na2C2O4 (gr) Volume KMnO4 untuk titrasi(ml) N KMnO4 (mgrek/ml)
1. 0,3 38,1 0,1175
2.
Normalitas KMnO4 rata-rata = 01175 mgrek/ml
Perhitungan => mgrek KMnO4 = mgrek Na2C2O4
Wb x 2
=> N x V =
Mb
Wb x 2
=> N =
Mb x V
300 x 2 600
=> N = = = 0,1175 mgrek/ml
134 x 38,1 5105,4
B. Analisa kalsium dalam batu kapur
No Berat batu kapur (gr) Volume KMnO4 untuk titrasi(ml) Kadar CaO (%)
1. 0,2 18,2 29,939
2.
Kadar CaO rata-rata = 29,939 %
Perhitungan => mgrek KMnO4 = mgrek H2C2O4 = mgrek CaO
56 mg
=> CaO = NV mgrek = 28 NVmg
2mgrek
28 x N x V mg
=> Kadar CaO = x 100 %
1000 a mg
28 x 0,1175 x 18,2
=> Kadar CaO = x 100 % = 29,939 %
1000 x 0,2
Yogyakarta, 3 Desember 2020
Asisten Praktikan
(Widayanti, ST.) (Erol Yudhi Prakoso)

Anda mungkin juga menyukai