OLEH
L. OKY MAULANA
1803111048
TITRASI PERMANGANOMETRI
OLEH
L. OKY MAULANA
1803111048
Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktikum dan Penulisan Laporan
Praktikum yang berjudul “TITRASI PERMANGANOMETRI”
Harapan penulis semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan. Terimakasih.
L. Oky Maulana
1803111048
Abstrak
Titrasi merupakan suatu proses analisis dimana suatu volume larutan standar
ditambahkan kedalam larutan dengan tujuan mengetahui komponen yang tidak
dikenal. Permanganometri merupakan salah satu metode titrasi yang menggunakan
prinsip reaksi reduksi dan oksidasi. Larutan standar adalah larutan yang
konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniaannya larutan
standar dibedakan menjadi 2 yaitu larutan standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi sedangkan
larutan stnadar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang
dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah. Adapun tujuan
dari percobaan ini adalah mengetahui prinsip titrasi permanganometri dan
menentukan konsentrasi suatu zat dengan menggunakan larutan standar primer.
Metode yang digunakan adalah metode titrasi,yang merupakan salah satu metode
kimia untuk dapat menentukan konsentrasi larutan dengan cara mereaksikan sejumlah
volume larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah
diketahui. Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah pada percobaan pembakuan
potassium permanganat menggunakan asam oksalat sebanyak 20 mL, diperoleh
volume KMnO4 24,20 mL pada titrasi 1; 24,25 mL pada titrasi 2; 24,20 mL pada
titrasi 3. Sedangkan hasil percobaan penetapan konsentrasi asam peroksida dengan
volume nya 10 mL diperoleh volume KMnO4 3,40 mL pada titrasi 1; 3,50 mL pada
titrasi 2 dan 3,40 mL pada titrasi 3.
2.1.2. Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah larutan kalium
permanganat (KMnO4), asam oksalat dihidrat (H2C2O4. 2H2O), asam sulfat pekat
(H2SO4), sampel hidrogen peroksida (H2O2) dan akuades (H2O).
3.1. Hasil
3.1.1. Data Pengamatan
Tabel 1. Data pembakuan potassium permanganat
Volume asam oksalat Volume potassium permanganat
20 mL 24,20 mL
20 mL 24,25 mL
20 mL 24,20 mL
Rerata 20 mL 24,2167 mL
3.1.2. Perhitungan
a. Persiapan larutan
Berat asam oksalat : 0,8435 gram
Volume larutan : 100 mL
Mr Asam oksalat dihidrat : 126 gram/mol
Molaritas asam oksalat dihidrat = mol
L
= gram/Mr
L
= 0,8435 gram/126 gram/mol
0,1 L
= 0,0669 M
Normalitas asam oksalat dihidrat = mol e
L
= gram/Mr x e
L
= 0,8435 gram/126 gram/mol x 2
0,1 L
= 0, 1338 N
N H2C2O4 = N KMnO4
V H2C2O4. N H2C2O4 = V KMnO4 . N KMnO4
N KMnO4 = 0, 1338 N. 20 mL
24, 2167 mL
N KMnO4 = 0, 0111 N
N H2O2 = N KMnO4
10 mL
N H2O2 = 0, 038 N
M H2O2 = N/e
= 0, 038 N / 2
M H2O2 = 0, 019 M
3.2. Pembahasan
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh
kalium permanganat. Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan reduksi yang
terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Permanganometri merupakan
salah satu metode titrasi yang menggunakan prinsip reaksi reduksi dan oksidasi.
Metode ini merupakan suatu metode yang sering digunakan karena permanganometri
memiliki kelebihan antara lain, permanganometri merupakan oksidator kuat, tidak
memerlukan indikator, mudah diperoleh dan terjangkau. Adapun kekurangan dari
metode ini adalah larutan ini tidak stabil dalam penyimpanan, jadi harus sering
dilakukan pembakuan. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui prinsip
yang digunakan pada percobaan titrasi permanganometri dan menentukan
kosnsentrasi hidrogen peroksida menggunakan larutan standar. Metode yang
digunakan adalah metode titrasi, yang merupakan salah satu metode kimia untuk
dapat menentukan konsentrasi larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume
larutan itu terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah
diketahui. Sedangkan prinsip yang digunakan adalah reaksi redoks, yaitu adanya
perubahan biloks dari ion Mangan.
Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat. Pereaksi
ini dapat dipakai tanpa penambahan indicator, karena mampu bertindak sebagai
indikator. Permanganat dengan asam oksalat, dengan adanya asam sulfat,
menghasilkan gas karbon dioksida. Reaksi ini lambat pada suhu kamar, tetapi
menjadi cepat pada 70°C. maka diperlukan pemanasan sebelum dititrasi, dalam
praktikum ini praktikan memanaskan larutan terlebih dahulu. Ion mangan (II)
mengkatalisis reaksi ini, jadi, reaksi ini adalah otokatalitik, sekali ion mangan (II)
telah terbentuk, reaksi menjadi semakin cepat.
Pada proses titrasi permanganometri tidak perlu ditambahkan indikator untuk
mengatahui terjadinya titik ekivalen, karena MnO4- yang berwarna ungu dapat
berfungsi sebagai indikator sendiri (auto indicator). Titik akhir titrasi adalah saat
larutan berwarna merah muda keunguan. Pada saat titrasi yang melibatkan kalium
permanganat sebaiknya digunakan alat gelas (buret, botol penyimpanan larutan) yang
berwarna gelap, karena dikhawatirkan kalium permanganat yang sedang digunakan,
terurai oleh cahaya, sehingga apabila tidak ada botol ataupun alat gelas yang gelap,
sebaiknya digunakan penutup (bisa berupa alumunium foil ataupun plastik hitam)
untuk membungkus alat gelas bening tersebut agar kedap cahaya.
Pada saat penentuan konsentrasi kalium permanganat, digunakan asam oksalat
sebagai zat baku primer. Asam oksalat dikatakan zat baku primer dikarenakan asam
oksalat merupakan zat yang stbil, memiliki Mr tinggi dan memiliki kriteria lainnya
sebagai standar primer. Karena asam oksalat merupakan asam organik, asam oksalat
bereaksi lambat dengan kalium permanganat, sehingga dalam proses titrasinya harus
dalam keadaan panas, agar kita lebih mudah melakukan titrasi dan mencegah
kesalahan penentuan Titik Akhir yang diakibatkan oleh lamanya reaksi antara asam
oksalat dan kalium permanganat.
Hasil yang didapat dalam percobaan ini adalah pada percobaan pembakuan
potassium permanganate menggunakan asam oksalat sebanyak 20 mL, diperoleh
volume KMnO4 24,20 mL pada titrasi 1; 24,25 mL pada titrasi 2; 24,20 mL pada
titrasi 3.
Penentuan kosentrasi asam peroksida menggunakan larutan standar KMnO4,
dalam percobaan ini digunakan sampel H2O2 karena memiliki sifat sebagai
pereduktor kuat sehingga dapat bereaksi sempurna dengan KMnO4 yang bersifat
sebagai pengoksidator kuat. Reduktor merupakan suatu senyawa yang mengalami
oksidasi sedangkan oksidator merupakan suatu senyawa yang mengalami reduksi.
Hidrogen peroksida yang direaksikan dengan KMnO4 akan menghasilkan uap gas
dalam bentuk O2, endapan Mn+2 akan memberikan endapan berwarna merah mudah
dan H2O. Adapun hasil percobaan penetapan konsentrasi asam peroksida dengan
volume nya 10 mL diperoleh volume KMnO4 3,40 mL pada titrasi 1; 3,50 pada titrasi
2 dan 3,40 mL pada titrasi 3.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah:
a. Prinsip dari titrasi permanganometri adalah reaksi redoks, reaksi penerimaan
elektron dan pelepasan elektron atau reaksi penurunan dan kenaikan
bilangan oksidasi.
b. Konsentrasi larutan KMnO4 yang diperoleh adalah sebesar 0, 0111 N
c. Konsentrasi hidrogen peroksida yang diperoleh sebesar 0,019 M dan 0, 038
N
4.2. Saran
Sebaiknya video praktikum online itu ada terjemahan bahasa Indonesianya
sehingga akan lebih sangat mudah memahami maksud dari video tersebut.
DAFTAR PUSTAKA