OLEH:
ANGGUN SURYA DIANTRIANA
08 / XII MIA 1
SMAN 1 SITUBONDO
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat
menyelesaiakan laporan praktikum yang berjudul “Sel Volta” tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada guru yang telah membantu saya dalam
mengerjakan praktikum dengan baik serta teman – teman saya yang ikut membantu.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dari laporan ini.
Saya berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan kita tentang
Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia
yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang
spontan. reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik
ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta. Sel Volta adalah
rangkaian sel yang dapat menghasilkan arus listrik. Dalam sel tersebut terjadi
perubahan dari reaksi redoks menghasilkan arus listrik. Sel volta terdiri atas
positif).
Multimeter 1
Pipet secukupnya
Gelas ukur 1
Gelas beaker 3
Jembatan garam (kertas saring yang direndam dalam larutan garam KNO3)
Logam Cu secukupnya
Logam Mg secukupnya
Logam Zn secukupnya
Larutan ZnSO4 1M 40 ml
Larutan CuSO4 1M 40 ml
Larutan MgSO4 1M 40 ml
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dan pastikan semuanya bersih
2. Masukkan larutan ke dalam tiga gelas beker berbeda dengan volume yang
sama yaitu 40 ml. Gunakan pipet untuk mempermudah memindahkan
larutan. Kemudian beri label pada gelas beker, seperti berikut.
3. Ambil dua larutan (CuSO4 dan ZnSO4) dan dua logam Zn dan Cu
4. Letakkan jembatan garam (menggunakan kertas saring yang telah
direndam dalam larutan garam KNO3) diantara dua larutan tersebut, dengan
ujung jembatan garam harus terendam larutan.
5. Sambungkan kedua logam tersebut dengan kutub positif dan negatif
avometer
6. Nyalakan avometer dengan arus DC dengan batas tertinggi 20 V
7. Masukkan logam Zn dan logam Cu yang telah dimasukkan ke dihubungkan
dengan kedua kutub avometer ke dalam larutan ZnSO4 dan CuSO4.
Seperti berikut:
Hasil Pengamatan :
Analisis Data :
Melalui kedua tabel tersebut, dapat dilihat adanya perbedaan antara data yang
didapatkan melalui percobaan dengan data yang dapatkan melalui perhitungan
secara teoritis. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal
yang terjadi selama kami melakukan praktikum, misalnya, larutan
terkontaminasi akibat kurangnya kebersihan alat praktikum yang digunakan,
kesalahan pada avometer yang digunakan karena kurang peka terhadap
perubahan beda potensial, tercampurnya satu larutan dengan larutan yang lain
akibat ketidaksengajaan, logam yang kurang bersih ketika akan digunakan,
penggunaan alat yang sangat sederhana dan faktor eksternal lainnya.
Disamping itu, nilai beda potensial antar logam (E0sel) pada praktikum ini dapat
diperkirakan akan bernilai negatif atau positif melalui deret volta sebagai
berikut:
Li Ka Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au
Apabila logam yang berada disebelah kiri logam yang lain pada deret volta,
ditempatkan sebagai anoda maka nilai E0sel akan bernilai positif, sebab besar E0
senyawa tersebut lebih kecil daripada senyawa yang berada di sebelah
kanannya, begitu pula sebaliknya. Apabila E0sel bernilai positif, reaksi akan
berlangsung spontan dan reaksi sel volta akan berlangsung. Sedangkan ketika
E0sel bernilai negatif, reaksi akan berlangsung tidak spontan dan reaksi sel volta
tidak akan berlangsung
a. Kesimpulan :
Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
Nilai positif dan negatif E0sel dapat diprediksi menggunakan deret volta.
Jika E0sel bernilai positif, maka reaksi berlangsung spontan. Dan jika
E0sel bernilai negatif, reaksi berlangsung tidak spontan.
Pada sel Volta terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan
reaksi berlangsung spontan.
Pada sel volta, tempat terjadinya rekasi reduksi di katoda dan reaksi
oksidasi di anoda dan jembatan garam sebagai penghubung larutan
elektrolitnya.
Pada sel volta, aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif
sedangkan aliran arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif.
Jika menginginkan arus listrik yang semakin besar dalam pemanfaatan
elektrokimia khususnya sel volta, maka E0sel harus semakin besar, maka
perbedaan potensial antar logam harus semakin jauh atau semakin besar.
b. Saran :
Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
Sebelum memulai praktikum alangkah lebih baik apabila kita mencuci ulang
semua alat- alat yang perlu dicuci untuk menghindari kontaminasi dari bahan
praktikum sebelumnya. Pada praktikum ini khususnya, kita harus membuang
endapan yang terbentuk pada kutub positif (katoda) dengan cara merampelas
logam-logam tersebut.
Berhati-hatilah saat melakukan percobaan agar tidak terjadi hal yang tak
diinginkan.
Sebaiknya setelah melakukan praktikum, kita mencuci kembali alat alat yang
akan digunakan dengan bersih, serta menatanya kembali di tempat yang
seharusnya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_galvani
esdikimia.wordpress.com
id.wikipedia.org