Anda di halaman 1dari 12

TITRASI ARGENTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK

OLEH

DENDY PRATAMA PUTRA


1803112218

DOSEN PRAKTIKUM : MUKHLIS, M.Si


ASISTEN PRAKTIKUM : ROMAULI S. PANE
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA/14 APRIL 2020
KELAS/KELOMPOK : KIMIA C/IV (EMPAT)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
NILAI

TITRASI PERMANGANOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK

OLEH

DENDY PRATAMA PUTRA


1803112218

DOSEN PRAKTIKUM : MUKHLIS, M.Si


ASISTEN PRAKTIKUM : ROMAULI S. PANE
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA/14 APRIL 2020
KELAS/KELOMPOK : KIMIA C/IV (EMPAT)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktikum dan Penulisan
Laporan Praktikum yang berjudul “TITRASI ARGENTOMETRI”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mukhlis Umar selaku
Dosen Praktikum dan Saudari Romauli S. Pane selaku Asisten Praktikum yang
telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama
Praktikum.
Harapan penulis semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah pengetahuan. Terima kasih.

Pekanbaru, 14 April 2020

Dendy Pratama Putra


1803112218
Abstrak

Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Prinsip kerja penentuan konsentrasi
NaCl dengan menggunakan metode Mohr adalah mentitrasi ion klorida yang terdapat
pada NaCl dengan menggunakan larutan AgNO3 dengan menggunakan K2CrO4
sebagai indicator. Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan konsentrasi natrium
klorida pada sampel dan mengetahui perbedaan dari ketiga metode yang terdapat
pada titrasi argentometri.

kata kunci : metode,mohr,titrasi


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Teori
Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri, yaitu
metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Prinsip kerja penentuan konsentrasi
NaCl dengan menggunakan metode Mohr adalah mentitrasi ion klorida yang terdapat
pada NaCl dengan menggunakan larutan AgNO3 dengan menggunakan K2CrO4
sebagai indicator. Larutan AgNO3 dan larutan NaCl pada awalnya masing-masing
merupakan larutan yang jernih dan tidak berwarna. Ketika NaCl ditambahkan dengan
aquades larutan tetap jernih dan tidak berwarna dan aquades tersebut larut dalam
larutan. Penambahan aquades ini dimaksudkan agar pH larutan tidak terlalu asam
ataupun terlalu basa. Setelah ditambahkan indikator K2CrO4, larutan kemudian
berubah warna menjadi kuning mengikuti warna K2CrO4 yang ditambahkan. Setelah
dititrasi dengan AgNO3, awalnya terbentuk endapan berwarna putih yang merupakan
AgCl. Ketika NaCl sudah habis bereaksi dengan AgNO3, sementara jumlah AgNO3
masih ada, maka AgNO3 kemudian bereaksi dengan indikator K2CrO4 membentuk
endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah keruh. Endapan tersebut adalah endapan
AgCl. Setelah semua ion Cl- mengendap dengan sempurna, kelebihan 1-2 tetes
larutan AgNO3 akan bereaksi dengan ion kromat membentuk endapan perak kromat
yang berwarna merah.(Yusmita,2017).

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Menentukan konsentrasi larutan klorida dengan menggunakan titrasi
argentometri.
b. Mengetahui prinsip dan metode dari titrasi argentometri.
c. Mengetahui perbedaan dari ketiga metode pada titrasi argentometri.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik,
kaca arloji, beaker glass 50 ml, pipet volum, labu ukur 250 ml, buret 50 ml,
Erlenmeyer, spatula, dan batang pengaduk.
2.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Natrium Klorida
(NaCl), perak nitrat (AgNO3), indicator Kalium Kromat (K2CrO4), aquades (H2O).
2.2. Prosedur Praktikum
Langkah awal yang dilakukan pada percobaan ini yaitu standarisasi larutan
AgNO3 dengan cara membuat larutan standar NaCl. Sebanyak 146,25 mg natrium
klorida dimasukkan kedalam glass beaker kemudian dilarutkan dengan aquades,
setelah larut, larutan dimasukkan kedalam labu ukur 250 ml, kemudian ditambah
aquades sampai tanda batas dan dihomogenkan. Titrasi dilakukan larutan standar
NaCl dan indicator yang digunakan adalah K2CrO4.
Penentuan kadar Natrium Klorida dalam sampel garam dapur dilakukan
dengan cara dilarutkan garam dapur sebanyak 75 mg kedalam aquades sebanyak 50
ml. larutan garam dapur tadi diambil 5 ml kemudian dimasukkan kedalam
Erlenmeyer. Indicator K2CrO4 ditambah sebanyak 2 tetes kemudian larutan dititrasi
dengan larutan standar AgNO3 yang sudah dibakukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.1.1. Data Pengamatan
a. Standarisasi Larutan AgNO3
b. Penentuan kadar natrium klorida dalam sampel garam dapur
Volum
Titras Volume
Volum KosentrasiKonsentrai Volume
Kosentrasi
Titrasi e Pengamatan
i sampel
e NaCl NaCl AgNO3 AgNO3
AgNO Pengamatan
(mL) Titrasi
(N) (mL) 3

I Endapan
I (mL) 5 (N) (mL) 13,3
(N)
I merah bata
Endapan
5 5,5 Endapan
II 5 0,0091N 13,2 merah bata
II merah bata
Endapan
5 0,01 N 5,4 0,0091 N Endapan
III 5 13,4 merah bata
III merah bata
Endapan
5 5,6
3.1.2. merah bata

Perhitungan
a. Molaritas Natrium klorida (NaCl)
M = gram x 1000 mL
Mr V
M = 0,14625 gram x 1000 mL
58,5 gram mol-1 250 mL
M = 0,01 M
Normalitas Natrium klorida
N = M x eq
= 0,1 M x 1
= 0,01 N

b. Volume rata-rata
Vrata-rata H2C2O4 = 5,5 mL + 5,4 mL + 5,6 mL
3
= 5,5 mL

VNaCl x N NacL = VAgNO3 x NAgNO3


5 mL x 0,01 N = 5,5 mL x NAgNO3
NAgNO3 = 0,009 N

c. % NaCl dalam sampel

VNaCl x N NacL = VAgNO3 x NAgNO3


5 mL x N NacL = 13,3 mL x 0,009 N
N NacL = 0,02432 N

Mol sampel = N x V/eq


= 0,02432 N x 0,05 L/1
= 0,00121 mol

Mr sampel = gram/mol
=0,0075 gram/0,00121 mol
= 61,98 gram/mol

Massa NaCl= (Mr NaCl/Mr sampel) x massa sampel


= 58,5 g/mol/61,98 g/mol) x 0,075 g
= 70,79 mg

% NaCl = (70,79 mg/75 mg) x 100%


= 94,39 % b/b

d. Ppm NaCl dalam sampel

Ppm NaCl = 70,79 mg/0,05 L


= 1415,8 ppm

3.1.3. Reaksi Kimia

NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3

AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + KNO3

3.1.4. Tugas
a. Jelaskan perbedaan prinsip titrasi metoda mohr,fajans dan volhard!
Jawab :
Perbedaan prinsip metoda mohr, fajans dan volhard terletak pada
larutan indicator yang digunakannya. Pada metoda mohr menggunakan
indicator K2CrO4 , pada metode volhard menggunakan larutan Fe+3 sedangkan
pada metode fajans menggunakan larutan indicator pengadsorbsi.

b. Pada titrasi argentometri, digunakan prinsip pengendapan. Berdasarkan


konsep Ksp, jelaskan kenapa terbentuk endapan Ag2CrO4 ! bandingkan
dengan Kspnya.
Jawab :
Endapan terjadi saat harrga Qsp nya lebih besar dari pada harga Ksp
nya . hal ini akan menyebab kan larutan lewat jenuh dan akan mengendap.

c. Selain penentuan klorida seperti diatas, jelaskan aplikasi lain dari titrasi
argentometri dengan metode mohr.
Jawab :
Aplikasi lain dari titrasi argentometri dengan metode mohr adalah
untuk menentukan konsentrasi Br- dan CN-.

d. Jelaskan perbedaan natrium klorida yang digunakan sebagai larutan standar


primer dengan natrium klorida yang ditentukan dalam sampel.
Jawab :
Larutan natrium klorida yang digunakan sebagai larutan standar
primer adalah natrium klorida yang konsentrasinya sudah diketahui melalui
metode gravimetric dan senyawa ini merupakan senyawa murni. Sedangkan
natrium klorida yang ada pada sampel adalah natrium klorida yang tidak
murni (masih banyak mengandung pengotor) dan konsentrasinya diketahui
dengan cara titrasi argentometri metoda mohr.

3.2. Pembahasan
Metode Mohr merupakan salah satu bentuk metode Titrasi Argentometri,
yaitu metode titrasi untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan
dengan pembentukan endapan bersama ion Ag+. Prinsip kerja penentuan konsentrasi
NaCl dengan menggunakan metode Mohr adalah mentitrasi ion klorida yang terdapat
pada NaCl dengan menggunakan larutan AgNO3 dengan menggunakan K2CrO4
sebagai indicator.Reaksi pengendapan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
adalah pengendapan diantaranya temperatur, sifat alami pelarut, pengaruh ion lain,
pH, hidrolisis dan pembentukan kompleks. Ada beberapa macam titrasi argentometri
yaitu metode Volhard, Mohr, Fajans dan Leibig. Argentometri bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan larutan baku sekunder yang
mengandung unsur perak. Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO3,
karena AgNO3 merupakan satu-satunya senyawa perak yang bisa terlarut dalam air.
Produk yang dihasilkan dari titrasi ini adalah endapan yang berwarna endapan merah
bata.

Tujuan dilakukannya percobaan titrasi argentometri ini adalah untuk


mengetahui konsentrasi klorida dalam sampel, prinssip dan metode yang digunakan
dalam percobaan ini. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode
mohr, metode mohr yaitu dimana untuk menentukan konsentrasi Cl digunakan
larutan AgNO3 dan indikator K2CrO7. Metode yang digunakan pada standarisasi
AgNO3 dengan NaCl adalah metode mohr dengan indikator K2CrO4. Penambahan
indikator ini akan menjadikan warna larutan menjadi kuning. Titrasi dilakukan
hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen ditandai dengan berubahnya warna
larutan menjadi merah bata dan munculnya endapan putih secara permanen.

Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah standarisasi


larutan AgNO3. Dikarenakan larutan AgNO3 adalah larutan standar sekunder, maka
dari itu larutan ini harus dibakukan dengan menggunakan larutan standar NaCl.
Indicator yang digunakan adalah indicator K2CrO7. Hasil akhir titrasi yang didapat
adalah endapan bewarna merah bata. Endapan merah bata ini terbentuk Setelah
semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan bereaksi dengan
indikator. Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang
terbentuk dari reaksi antara analit dan titran. Jika dilihat dari konsep Kspnya maka
endapan ini terjadi saat harga Qsp nya lebih besar dari pada harga Ksp nya . hal ini
akan menyebab kan larutan lewat jenuh dan akan mengendap.

Langkah selanjutnya adalah penentuan konsentrasi natrium klorida dalam


larutan sampel Larutan natrium klorida yang digunakan sebagai larutan standar
primer adalah natrium klorida yang konsentrasinya sudah diketahui melalui metode
gravimetric dan senyawa ini merupakan senyawa murni. Sedangkan natrium klorida
yang ada pada sampel adalah natrium klorida yang tidak murni (masih banyak
mengandung pengotor) dan konsentrasinya diketahui dengan cara titrasi argentometri
metoda mohr. Larutan sampel dibuat dengan cara melarutkan garam dapur dengan
aquades kemudian dihomogenkan. Larutan sampel yang sudah dihomogenkan
dimasukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan larutan indicator K2CrO7
sebanyak dua tetes kemudian larutan sampel dititrasi dengan menggunakan larutan
AgNO3. Volume larutan perak nitrat yang terpakai dalam proses titrasi dicatat
kemudian konsentrasi NaCl ditentukan.

Pada percobaan ini didapat kadar natrium klorida pada sampel adalah
didapatkan sebesar 93,2%, dimana tidak memenuhi SNI 95 % dari nilai kadar tentang
kadar minimal NaCl yang harus terdapat dalam garam dapur.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Kadar natrium klorida pada larutan sampel adalah 93,2 % b/b
b. Prinsip yang digunakan pada percobaan ini adalah menggunakan prinsip
titrasi dan metode yang digunakan adalah metode pengendapan.
c. Perbedaan dari ketiga metode argentometri ini terletak pada indicator yang
digunakan. Pada metode mohr indicator yang digunakan adalah larutan
kalium kromat, pada metode volhard menggunakan larutan indicator Fe 3+
sedangkan pada metode fajans menggunakan indicator pengadsorbsi.
4.2. Saran
Saran praktikan pada percobaan titrasi argentometri metode mohr ini adalah
dilakukan perbandingan kadar NaCl dengan menggunakan dua sampel berbeda yaitu
garam dapur dengan air laut.

DAFTAR PUSTAKA
Yusmita,L.2017. Identifikasi konsentrasi natrium klorida (nacl) pada jahe dan
lengkuas giling dibeberapa pasar tradisional di kota padang. Jurnal
Pertanian Andalas.21 (2) hal : 122-126.

Anda mungkin juga menyukai