Anda di halaman 1dari 10

TITRASI NETRALISASI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK

OLEH

INDAH ANDARENI
1803123931

DOSEN PRAKTIKUM : Dra. ITNAWITA, M.Si


ASISTEN PRAKTIKUM : ARIS SAHAT MARTUA
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA/31 MARET 2020
KELAS/KELOMPOK : KIMIA C / IV (EMPAT)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
NILAI

2020
TITRASI NETRALISASI

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR KIMIA ANALITIK

OLEH

INDAH ANDARENI
1803123931

DOSEN PRAKTIKUM : Dra. ITNAWITA, M.Si


ASISTEN PRAKTIKUM : ARIS SAHAT MARTUA
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SELASA/31 MARET 2020
KELAS/KELOMPOK : KIMIA C/IV (EMPAT)

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktikum dan Penulisan Laporan
Praktikum yang berjudul “TITRASI NETRALISASI”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Itnawita, M.Si selaku
Dosen Praktikum dan Saudara Aris Sahat Martua selaku Asisten Praktikum yang
telah bersedia memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama Praktikum.
Harapan penulis semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan. Terima kasih.

Pekanbaru, 31 Maret 2020

Indah Andareni
1803123931
Abstrak
...................................................................................................................,.....................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
......................................................................................................................................

kata kunci : anion, kation, reagen (kata kunci dibuat dengan huruf kecil)

*Keterangan :
Isi dari abstrak mencakupi :
a. Pendahuluan
b. Tujuan praktikum
c. Metode yang digunakan
d. Hasil
e. Abstrak ditulis tangan bukan diketik
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Teori
Volumetri adalah metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran
volume larutan. Salah satu cara untuk menentukan kadar atau konsentrasi asam basa
dalam suatu larutan dapat menggunakan metode volumetri dengan teknik titrasi asam
basa. Titrasi asam basa adalah teknik analisis untuk menentukan konsentrasi larutan
asam atau basa. Reaksi yang terjadi pada titrasi asam basa adalah reaksi netralisasi.
Jika zat yang ditentukan konsentrasinya adalah larutan asam dengan menggunakan
larutan standar basa disebut alkalimetri. Sebaliknya, jika zat yang ditentukan
konsentrasinya adalah larutan basa dengan menggunakan larutan asam disebut
asidimetri (Syarifudin dkk., 2016).
Titrasi asam basa pada prinsipnya merupakan reaksi netralisasi. Larutan
analit pada titrasi netralisasi bias berupa asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa
kuat, ataupun garam yang bersifat asam maupun basa. Menentukan titik ekuivalen
dalam suatu titrasi harus mengetahui dengan tepat berapa volume basa yang
ditambahkan dari buret ke asam dalam labu erlenmeyer. Salah satu cara untuk
mencapai tujuan tersebut ialah dengan menambahkan beberapa tetes indikator asam-
basa kelarutan saat awal titrasi (Afandy dkk., 2017).
Indikator yaitu bahan kimia yang sangat khusus yang mengubah warna
larutan dengan perubahan pH setelah penambahan asam atau basa. Indikator asam
basa cenderung untuk bereaksi dengan kelebihan asam atau basa pada saat titrasi
untuk menghasilkan perubahan warna (Yazid dan Munir, 2018).

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari percobaan yang telah dilakukan adalah:
a. Mengetahui prinsip titrasi netralisasi pada percobaan.
b. Menentukan konsentrasi larutan HCl menggunakan larutan standar primer
sodium karbonat.
c. Menentukan molaritas ammonium hidroksida yang terkandung dalam pupuk.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu neraca analitik,
kaca arloji, beaker gelas 50 mL, labu takar 100 mL, buret 50 mL, erlenmeyer, spatula
dan batang pengaduk.
2.1.2 Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu natrium
karbonat (Na2CO3), asam klorida (HCl), indikator methyl red (MR), larutan
pembersih kaca.

2.2 Prosedur Praktikum


2.2.1 Pembuatan larutan standar primer natrium karbonat
Natrium karbonat sebanyak 0,5350 g ditimbang dan dilarutkan dengan
akuades. Kemudian, larutan dimasukkan dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan
akuades hingga tanda batas, lalu dihomogenkan.

2.2.2 Standarisasi larutan HCl


Larutan natrium karbonat sebanyak 25 mL diambil menggunakan pipet
volume, dimasukkan kedalam erlenmeyer dan ditambahkan 3 tetes indikator MR,
kemudian dititrasi dengan larutan asam klorida hingga terjadi perubahan warna,
volume yang terpakai dicatat dan dilakukan pengulangan minimal 2 kali, molaritas
larutan asam klorida dihitung.

2.2.3 Pembuatan larutan sampel


Sampel pupuk sebanyak 25 g diambil dan dilarutkan hingga volume 100
mL, larutan yang dihasilkan ini disebut sebagai larutan sampel.

2.2.4 Analisis ammonium sulfat dalam larutan sampel


Larutan sampel diambil sebanyak 25 mL dan dimasukkan kedalam
erlenmeyer, lalu ditambahkan 3 tetes larutan metil red. Kemudian larutan dititrasi
dengan larutan asam klorida hingga terjadi perubahan warna, molaritas dan
normalitas ammonium sulfat dalam sampel dihitung dan dengan memperhitungkan
faktor pengenceran, maka tentukan berat ammonium sulfat yang terkandung dalam 25
gram sampel pupuk.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Data Pengamatan
Tabel 1. Data titrasi standarisasi asam klorida
Pengulangan titrasi Volume sodium karbonat Volume asam klorida
1 25 mL 23,50 mL
2 25 mL 23,80 mL
3 25 mL 20,2 mL
4 25 mL 23,40 mL
Volume asam klorida rata-rata 22,725 mL
Tabel 2. Data titrasi sampel
Pengulangan titrasi Volume larutan sampel Volume asam klorida
1 10 mL 18,90 mL
2 10 mL 15,10 mL
3 10 mL 18,80 mL
4 10 mL 18,70 mL
Volume asam klorida rata-rata 17,875 mL

3.1.2 Perhitungan
3.1.2.1 Pembuatan larutan standar primer natrium karbonat
Molaritas larutan Na2CO3
M Na2CO3 = Mol
L
= 0,535 g / 106 g/mol
0,1 L
= 0,0504 M
3.1.2.2 Standarisasi larutan HCl
Molaritas larutan HCl
M1V1 = M2V2
M1. 22,725 mL = 0,0504 M. 25 mL
M1 = 1,26 MmL
22,725 mL
M HCl = 0,055 M
3.1.2.3 Analisis ammonium sulfat di dalam larutan sampel
Molaritas (NH4)2SO4
M1V1 = M2V2
0,055 M. 17,875 mL = M2. 10 mL
M2 = 0,983125 MmL
10 mL
M (NH4)2SO4 = 0,0983125 M
3.1.3 Reaksi Kimia
2HCl (aq) + Na2CO3 (aq)  H2CO3 (aq) + 2NaCl (aq)
(NH4)2SO4 (aq) + 2HCl (aq)  2NH4Cl (aq) + H2SO4 (aq)

3.1.4 Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan indikator asam basa?
Jawab : Indikator asam basa merupakan senyawa khusus yang ditambahkan
dalam jumlah kecil pada larutan sampel untuk mengetahui kisaran
pH dari larutan sampel yang diuji.

2. Sebutkan indikator asam basa yang bisa digunakan pada titrasi netralisaasi
berikut trayek pH nya !
Jawab : metil hijau 0,2-1,8 ,timol biru 1,2-2,8 ,metil orange 3,2-4,4 ,etil
merah 4,0-5,8 ,metil ungu 4,8-5,4 ,bromokresol ungu 5,2-6,8
,bromokresol biru 6,0-7,6 ,fenol merah 6,4-8,2 ,litmus/lakmus 4,7-
8,3 ,kresol merah 7,0-8,8 ,timol biru 8,0-9,6 ,fenolftalein (PP) 8,2-
10,0 ,timolftalein 9,4-10,6 ,alizarin kuning R 10,1-12,0 ,klayton
kuning 12,2-13,2.

3. Kenapa HCl digolongkan sebagai larutan standar sekunder? Jelaskan !


Jawab : Karena HCl merupakan larutan tak berwarna

4. Kenapa pada titik akhir titrasi terjadi perubahan warna indikator?


Jawab :

5. Jelaskan kenapa sodium karbonat tergolong standar primer?


Jawab :

3.2 Pembahasan
Titrasi merupakan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Prinsip dari titrasi netralisasi pada percobaan adalah reaksi netralisasi.
2. Konsentrasi larutan HCl menggunakan larutan standar primer sodium
karbonat adalah sebesar 0,055 M.
3. Molaritas ammonium hidroksida yang terkandung dalam pupuk adalah
sebesar 0,0983125 M.

4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Afandy, M, A., Nuryanti, S., Diah, A, W, M. 2017. Ekstraksi ubi jalar ungu
(Ipoema batatas L.) menggunakan variasi pelarut serta
pemanfaatannya sebagai indikkator asam-basa. Jurnal Akademika
Kimia 6(2): 79-89.
Syarifudin, A., Fajaryanti, N., Dewi, M. 2016. Analisis kandungan asam
laktat pada susu formula merek x secara volumetri. Jurnal Farmasetis
5(2): 54-59.
Yazid, E, A., Munir, M, M. 2018. Potensi antosianin dari ekstrak bunga
rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai alternatif indikator titrasi
asam basa. Jurnal Sains 8(15).

Anda mungkin juga menyukai