TITRASI PERMANGANOMETRI
Dosen Pengampu : Winda Prasetya Rini., S.Farm
Disusun Oleh :
Anggie Zagita ( 332198420010 )
Dara Puspita (332198420186)
Desti Fitri Haryani ( 332198420169 )
Dwi Rahayu ( 332198420108)
Laras Ayu Widya Saputri ( 332198420053)
Septi Liana ( 332198420129 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Titrasi Permanganometri tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen mata kuliah Praktikum Kimia Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Praktikum Titrasi
Permanganometri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Winda Prasetya Rini., S.Farm selaku
dosen mata kuliah Praktikum Kimia Dasar yang telah memberikan tugas ini
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
( Penyusun )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................2
A. Pengertian Permanganometri........................................................................2
B. Proses Titrasi Permanganometri...................................................................2
BAB III JURNAL TITRASI PERMANGANOMETRI..........................................4
A. Pembuatan LBP.............................................................................................4
B. Pembuatan LBS.............................................................................................5
C. Pembakuan LBS............................................................................................6
D. Normalitas Pembakuan LBS.........................................................................7
E. Pembuatan Larutan Sampel..........................................................................8
F. Penetapan Kadar Sampel..............................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................11
BAB V DAFTAR PUSTAKA...............................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permanganometri merupakan salah satu metode titrasi yang menggunakan
prinsip reaaksi reduksi dan oksidasi. Permanganometri merupakan suatu metode
yang sering digunakan karena permanganometri memiliki kelebihan antara lain
Permanganometri merupakan oksidator kuat, tidak memerlukan indikator, mudah
diperoleh dan terjangkau (Khopkar, 2003). Adapun kekurangan dari metode ini
adalah larutan ini tidak stabil dalam penyimpanan, jadi harus sering dilakukan
pembakuan (Mursyidi dan Rohman, 2006).
Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi.. Pada
suasana asam KMnO4 selain bertindak sebagai oksidator, ia juga bertindak
sebagai indikatornya sendiri (auto indikator) karena hasilnya merupakan ion Mn 2+
yang tidak berwarna (Haris, 2010).
Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi
berdasarkan pereaksi ini, namun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan
atau penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi (Sari, 2018). Titrasi
permanganometri dipilih karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya
yaitu lebih mudah digunakan dan efektif, karena reaksi ini tidak
memerlukan indikator, hal ini dikarenakan larutan KMnO 4 sudah berfungsi
sebagai indikator, yaitu ion MnO4- berwarna ungu, setelah direduksi menjadi
ion Mn tidak berwarna, dan disebut juga sebagai auto indicator
(Sari,2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Titrasi Permanganometri ?
2. Bagaimana cara titrasi alkalimetri untuk mengetahui kadar sampel ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu titrasi permanganometri
2. Mengetahui cara melakukan titrasi permanganometri dan mengetahui
kadar sampel
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Permanganometri
Permanganometri merupakan metode titrasi yang dilakukan berdasarkan
reaksi oleh Kalium permanganat (KMnO4). Prinsi reaksi ini difokuskan
pada reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan
baku tertentu. Titrasi dengan KMnO4 telah dikenal lebih dari seratus
tahun, kebanyakan titrasi dilakukan dengan cara langsung atas alat yang
dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam oksalat yang dapat larut dan
lain sebagainya.
Zat organik dapat dioksidasi dengan menggunakan KMnO4 dalam
suasana asam dengan pemanasan. Sisa KMnO4 direduksi dengan asam
oksalat berlebih. Kelebihan asam oksalat dititrasi kembali dengan KMnO4.
Metode permanganometri didasar kan pada reaksi oksidasi ion permanganat.
Reaksi oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan
alkalis. Adapun reaksi yang terjadi sebagai berikut:
MnO4-(aq)+ 8H+ (aq)+ 5e → Mn2+ (aq)+ 4H2O(l)
(Apriyanti, 2018)
2
Warna ini dipergunakan untuk mengindikasi kelebihan reagen tersebut.
Permanganat menjalani beragam reaksi kimia, karena mangan dapat hadir dalam
kondisi-kondisi oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7. Reaksi yang paling umum
ditemukan dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi dalam larutanlarutan
yang bersifat amat asam, 0,1N atau lebih besar:
MnO4-(aq)+ 8H+ (aq)+ 5e → Mn2+ (aq)+ 4H2O(l) E0 = + 1,51 V
3
BAB III
JURNAL TITRASI PERMANGANOMETRI
Titrasi : Permanganometri
Prinsip : Oksidasi dan reduksi
Tujuan :
- Menentukan rata-rata nilai pada pembakuan Kalium Permanganat
- Menentukan kadar sampel b Ferro Sulfat ( FeSO4)
Alat :
- Labu ukur 100 ml - Corong
- Labu ukur 250 ml - Beaker Glass
- Buret 50ml - Gelas Ukur
- Ring Stand dan Klem - Pipet Volumetri 10 ml dan 20 ml
- Erlenmeyer 250ml - Pipet Filler
Bahan :
- LBP : Asam Oksalat (H2C2O4)
- LBS : Kalium Permanganat (KMnO4)
- Sampel : Ferro Sulfat ( FeSO4)
A. Pembuatan LBP
C2O4⇄ CO2 + 2e
BE asam oksalat = 1/2
Perhitungan
4
Sediaan C2H2O4 di lab : 25,25 g/L
Konsentra sediaan C2H2O4 di lab = g/L : BE : BM : V(L)
= 25,25 : 1/2 : 126 : 1
= 0,40 N
C2H2O4 0,1 N
Prosedur :
1. Siapkan alat, isi kira-kira 1/3 bagian labu ukur 100 ml dengan aq. dest
2. Ambil 25 ml sediaan asam oksalat yang tersedia di lab menggunakan pipet
volumetri, masukan kedalam labu ukur 100 ml yang sudah diisi sebagian aq.
Dest
3. Tambahkan aq. dest ad batas 100 ml (Miniskus bawah)
4. Kocok sampai homogeny
B. Pembuatan LBS
Perhitungan
Konsentrasi sediaan KMnO4 di lab : 2 N
KMnO4 0,1 N
Konsentrasi yang diinginkan
= x Volume yang dinginkan
Konsentrasi sediaan
0,1 N
= x 250 ml
2N
= 12,5 ml
5
Prosedur
1. Siapkan alat, isi kira-kira 1/3 bagian labu ukur 250 ml dengan aq. dest
2. Ambil 12,5 ml sediaan KMnO4 yang tersedia di lab menggunakan gelas ukur,
masukan kedalam labu ukur 250 ml yang sudah diisi sebagian aq. Dest
3. Tambahkan aq. dest ad batas 250 ml (Miniskus bawah)
4. Kocok hingga homogeny
C. Pembakuan LBS
6
20,00 mL 20,00 mL 20,00 mL
Titrasi Ke - Perhitungan
7
E. Pembuatan Larutan Sampel
Sampel : Ferro Sulfat ( FeSO4)
Pemeria : kristal putih atau biru/hijau, tidak berbau dan menyebabkan iritasi
Kelarutan : Larut dalam air
Perhitungan
FeSO4 di lab : 17,55 % b/v
FeSO4 0,1 N
Konsentrasi yang di inginkan
Volume FeSO4 = x Volume yang dinginkan
Konsentrasi sediaan
ρ x % x 10
Konsentrasi sediaan =
Mr
2,84 x 17,55 x 10
=
151,90
= 3,28 M
0,1 N
Volume FeSO4 = x 100 ml
3,28 N
= 3,04 ml
Prosedur
1. Siapkan alat, isi kira-kira 1/3 bagian labu ukur 100 ml dengan aq. dest
2. Ambil 3,04 ml sediaan FeSO4 yang tersedia di lab menggunakan gelas ukur,
masukan kedalam labu ukur 100 ml yang sudah diisi sebagian aq. Dest
3. Tambahkan aq. dest ad batas 100 ml (Miniskus bawah)
4. Kocok hingga homogeny
Prosedur
1. Ambil 15 ml larutan FeSO4 msukkan larutan tersebut kedalam labu erlenmeyer.
8
Titrasi ke- Volume Volume Awal Volume Akhir Volume
Pemipetan (mL) (mL) Titrasi (mL)
(mL)
1 20,00 mL 0,00 mL 27,20 mL 27,20 mL
2 20,00 mL 0,00 mL 27,30 mL 27,30 mL
3 20,00 mL 0,00 mL 27,40 mL 27,40 mL
Perhitungan
Titrasi Ke - Perhitungan
9
= 2,1921 x 151,90 = 332,979 mg
= 332,979: 1.000 = 0,3329 g
100 mL
Dalam 100 ml = x 0,3329 g = 1,664 g
20 mL
1,664
% Kadar ke- 1 = x 100% = 16,64 %
10 mL
Mgrek FeSO4 = 27, 40 mL x 0, 0803 N = 2,2002 Mgrek
= 2,2002 x 1 = 2,2002 mmol
= 2,2002 x 151,90 = 334,21 mg
= 334,21 : 1.000 = 0,334 g
3 100 mL
Dalam 100 ml = x 0,334 g = 1,6710 g
20 mL
1,6710
% Kadar ke- 1 = x 100% = 16,71 %
10 mL
10 mL
10
BAB IV
PENUTUP
11
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, A., & Apriyani, E. M. (2018). Analisis Kadar Zat Organik pada Air
Sumur Warga Sekitar TPA dengan Metode Titrasi Permanganometri.
ALKIMIA: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(2), 10-14.
Harris, Daniel C.2010.Quantitative Chemical Analysis Eighth edition. New York :
WH. Freeman and Company.
Khopkar, SM.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Mursyidi, A., dan Rohman, Abdul, 2006, Pengantar Kimia Farmasi Analisis
Volumetri dan Gravimetri, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sari, Yunita Ratna. 2018.Pengujian Zat Organik, Bromat dan Total Padatan
Terlarut pada Contoh Air di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa
Barat.Laporan Praktik Kerja Lapangan. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
JR., R.A. DAY dan UNDERWOOD,A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam. Jakarta: Erlangga.
12