TITRASI PERMANGANOMETRI
Asisten Praktikum :
Tiara Indah Fitrianingrum
Hari, Paraf
Revisi Keterangan
Tanggal
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia analisis adalah penentuan komposisi suatu senyawa dalam suatu
bahan atau sampel yang disebut dengan kimia analisis kualitatif, adapun untuk
penentuan kadar dari komposisi suatu bahan atau sampel biasa disebut kimia
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah
kadar (absolut) atau relatif dari suatu senyawa yang terdapat didalam suatu sampel
(Gandjar, 2007). Dalam analisis kuantitatif ada beberapa metode titrasi yang
sering digunakan salah satunya metode titrasi permanganometri dimana
permanganometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor dengan jalan
dioksidasi dengan larutan baku kalium permanganat (KMnO4) dalam lingkungan
asam sulfat encer. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion
permanganat. Oksidasi berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis
dimana kalium permanganate merupakan oksidator yang kuat sebagai titran.
Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks (Shevla, 1995).
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Titrasi
Titrasi adalah suatu teknik analisis kuantitatif dalam penentuan konsentrasi
atau kadar suatu zat dengan menggunakan larutan standar. Reaksi netralisasi dapat
dipakai untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa, caranya dengan
menambahkan setetes demi setetes larutan basa kepada larutan asam. Setiap basa
yang diteteskan bereaksi dengan asam, dan penetesan dihentikan pada saat jumlah
mol H+ setara dengan mol OH-. Pada saat itu larutan bersifat netral dan disebut
titik ekuivalen. Cara seperti ini disebut titrasi, yaitu analisis dengan mengukur
jumlah larutan yang diperlukan untuk bereaksi tepat sama dengan larutan lain
(Rahayu, 2019).
Terdapat dua macam larutan standar yaitu larutan standar primer dan
larutan standar sekunder. Larutan standar primer adalah larutan yang
konsentrasinya diperoleh dengan cara menimbang. Larutan standar sekunder
adalah larutan yang konsentrasinya diperoleh dengan cara mentitrasi dengan
larutan standar primer. Keadaan titrasi dihentikan dengan adanya perubahan
warna disebut sebagai titik akhir titrasi (Yarizsa, 2015)
2
3
3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, sebagai berikut:
1. H2C2O4.XH2O 0,05 N
2. H2SO4 4N
3. KMnO4 0,05 N
4. Akuades
5
6
4.2 Pembahasan
4.2.1 Standarisasi Larutan KMnO4 dengan Asam Oksalat
Pada percobaan ini metode yang digunakan yaitu titrasi permanganometri,
yaitu titrasi yang didasarkan pada rekasi oksidasi dengan kalium permanganat.
Metode permanganometri didasarkan pada rekasi ion permanganat. Oksidasi ini
dapat berlangsung dalam suasana asam netral alkali. Sebelum digunakan sebagai
titran, kalium permanganat memerlukan proses standarisasi larutan. Pada
percobaan ini penentuan normalitas KMnO4 menggunakan asam oksalat sebagai
larutan standar primernya dan pereduksi dalam larutan. Asam oksalat dikatakan
zat baku primer dikarenakan asam oksalat merupakan zat yang stabil. Sebanyak
10 mL asam oksalat 0,05 N direaksikan dengan 10 mL H2SO4 4 N dalam
erlenmeyer. Penambahan H2SO4 adalah untuk memberikan suasana asam dalam
larutan dan sebagai pengkatalis. Larutan tersebut kemudian dipanaskan hinggan
mencapai suhu 70○C dengan tujuan agar dapat mempercepat terjadinya reaksi
KMnO4 perlu distandarisasi karena KMnO4 tidak murni banyak
mengandung oksidanya berupa MnO dan Mn2O2. Standarisasi dilakukan
menggunakan reduktor H2C2O4 dan H2SO4. Permanganat dengan asam oksalat
dengan adanya asam sulfat menghasilkan CO2. Adapun reaksi yang terjadi:
2MnO4- + 5C2O42- + 16H+ → 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O………….….(4.1)
7
8
5.1 Kesimpulan
1. Konsentrasi KMnO4 yang didapat dari proses standarisasi yaitu sebesar
0,1786 N; 0,1667 N; dan 0,1613 N. jika dirata-ratakan didapat sebesar
0,1689 N.
2. Konsentrasi Fe2+ yang didapat dari proses titrasi adalah 0,0220 N.
5.2 Saran
Adapun saran berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu praktikan
harus lebih teliti dalam pembacaan skala pada buret yang digunakan dikarenakan
larutan yang digunakan sangat gelap.
10
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti dan Apriyani, M. 2018. Analisis Kadar Zat Organik pada air sumur
sekitar TPA dengan Metode Titrasi Permanganometri, Jurnal Ilmu Kimia
dan Terapan, 2 (2).
11
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
LAMPIRAN B
DOKUMENTASI