PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Maksud Percobaan
Mengetahui kadar senyawa dengan metode titrasi oksidasi reduksi.
2. Tujuan Percobaan
a. Menentukan kadar Asam Askorbat dengan metode titrasi permangonometri
b. Menentukan kadar Asam Askorbat dengan metode titrasi iodimetri
C. Prinsip Percobaan
1. Titrasi Permanganometri
Penentuan kadar asam askorbat dengan metode titrasi permangonometri
dengan menimbang 100 mg asam askorbat lalu dilarutkan dengan air bebas CO2
dan ditambah asam sulfat kemudian dititrasi dengan kalium permanganat dan
diamati Titik Akhir Titrasi warna merah muda.
2. Titrasi Iodimetri
Penentuan kadar asam askorbat dengan metode titrasi iodimetri dengan
menimbang 150 mg asam askorbat lalu dilarutkan dengan air bebas CO2 dan
ditambah asam sulfat dan larutan kanji kemudian dititrasi dengan Iodin dan
diamati Titik Akhir Titrasi warna biru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Titrasi ini didasarkan pada reaksi oksidasi-reduksi antara analit dan titran.
Analit yang mengandung spesi reduktor dititrasi dengan titran berupa larutan
standar dari oksidator atau sebaliknya. Berbagai reaksi redoks data digunakan
sebagai dasar reaksi oksidimetri, misalnya penetapan ion besi(II), Fe2+ dalam
analit dengan menggunakan titran larutan standar cesium(IV), Ce 4+ yang
mengikuti persamaan reaksi
B. Uraian Bahan
1. Aquadest (Dirjen POM, 2014: 63)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling, aqua beatrick
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,02
Rumus Struktur :
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95
%), praktis dalam eter P, dan dalam Benzen P. ·
Penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Sebagai sampel
6. Amilum (Dirjen POM, 1979: 720)
Nama Resmi : STARCH
Nama Lain : Amilum , pati , kanji
Rumus Molekul : C6H20O10. H2O
Rumus Struktur :
2. Bahan
B. Cara Kerja
1. Penentuan kadar Vitamin C (Permanganometri)
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang 100 mg asam askorbat (vitamin C)
c. Dilarutkan dengan 20 ml air bebas CO2 dalam erlenmeyer
d. Ditambahkan 5ml asam sulfat
e. Dititrasi dengan kalium permanganat
f. Diamati titik akhir titrasi warna merah muda
g. Dilakukan duplo
2. Penentuan Kadar Vitamin C (Iodimetri)
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Ditimbang 150 mg asam askorbat (vitamin C)
c. Dilarutkan dengan 20 ml air bebas CO2 dalam erlenmeyer
d. Ditambahkan 5ml asam sulfat
e. Ditambahkan 1 pipet indikator kanji/amillum
f. Dititrasi dengan iodin 0,1 N
g. Diamati titik akhir titrasi berwarna biru
h. Dilakukan duplo
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
No Titrasi Volume titran Volume titran Volume rata-
1 2 rata
Permanganometri 10 ml 12 ml 11 ml
1
Iodimetri 16,4 ml 9 ml 12,7 ml
2
2. Reaksi
a. Reaksi permanganometri
1) Reaksi MnO4
8 H+ + MnO4− + 5 e− → Mn2+ + 4 H2O
2) Reaksi Asam Askorbat
C6H8O6 + H2O → C6H8O7 + 2 H+ + 2e-
3) Reaksi Penggabungan MnO4 dengan Asan Askorbat
X2 8 H+ + MnO4− + 5 e− → Mn2+ + 4 H2O
X5 C6H8O6 + H2O → C6H8O7 + 2 H+ + 2 e-
Vtitran x Ntitran x BE
% kadar= x 100%
Berat Sampel (mg)
11 ml x 0,0975 N x 88,065
= x 100%
100 mg
94,4497
= x 100 %
100
= 94, 45%
Vtitran x Ntitran x BE
% kadar= x 100%
Berat Sampel (mg)
109,046
= x 100 %
100
= 72, 69%
B. Pembahasan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah penentuan kadar asam askorbat
dengan metode titrasi permanganometri dan titrasi iodimetri.
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah batang pengaduk,
buret, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, hot plate, klem, lap halus, lap kasar,
pipet skala, pipet tetes, sendok tanduk, statif dan timbangan analitik. Sedangkan,
bahan yang digunakan ialah asam askorbat, asam sulfat pekat, indikator kanji,
kalium permanganat, iodin, aquadest bebas CO2.
Adapun hasil yang diperoleh dari percobaan yang pertama ialah didapatkan
volume titrasi 10 ml dan 12 ml, rata-rata volumenya 11 ml. Dalam percobaan ini
zat yang akan dititar adalah kalium permanganat yang bersifat oksidator sehingga
tidak memerlukan indikataor dalam proses titasinya. Larutan sampel yaitu asam
askorbat berubah warna menjadi merah muda menandakan asam askorbat dengan
kalium permanganat telah habis bereaksi dikarenakan dalam proses titrasi
permanganometri harus dalam suasana asam kuat , karena tidak berada dalam
suasana asam kuat maka perubahan warna kalium permanganat tidak terlihat.
Persen kadar yabg diperoleh yaitu 94,44 %.
Adapun hasil yang diperoleh percobaan yang kedua ialah, didapatkan volume
titasi 16,4 ml dan 9 ml, rata-rata volumenya yaitu 12,7 ml. Dalam percobaan ini
tidak terdapat hasil akhir titrasi berwarna biru, melainkan warna coklat. Ini
kemungkinan terjadi karena salah satu bahan titrasi tidak baik. bisa jadi larutan
kanji tidak panas, sehingga tidak larut dalam iodin. Karena larutan kanji dan iodin
apabila larut akan membentuk kompleks iod amilum/kanji yang berwarna biru
tua. Kemudian, pada proses titrasi iodin terlalu lama dibiarkan terkena cahaya
seingga reaksinya pun berjalan lambat. Kemudian persen kadar asam askorbatnya
didapat 72,69 %.
Adapun hubungan percobaan ini dengan dunia farmasi ialah untuk mengetahui
kadar didalam suatu sediaan obat apakah sudah sudah sesuai dengan aturan atau
yang dibutuhkan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Laboratorium
Sebaiknya alat dan bahan lab yang sudah rusak dipisahkan dan diganti
agar praktikum berjalan lancar.
2. Asisten
Cara asisten mengajar sudah baik, semoga kedepannya dapat lebih baik
lagi.