PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
b. Jika kadar air dalam senyawa anhidrat diketahui , kadar senyawa anhidrat
dapat juga diketahui. Jadi, perhitungan mol anhidrat dan mol air dapat
ditentukan. Akibatnya, jumlah molekul air yang terikat pada senyawa
dapat diketahui dari perbandingan mol tersebut.
c. Jika senyawa hidrat dengan jumlah massa tertentu dipanaskan, massanya
menjadi berkurang, Artinya, molekul air yang terikat telah terlepas dan
selisih massa merupakan massa molekul air Kristal. Jadi, massa seyawa
anhidrat dapat diketahui. Perbandingannya, molnya juga dapat ditentukan
sehingga jumlah molekul air yang terikat dapat diketahui (Mastuti, 2005).
Asam oksalat ada 2 macam yaitu asam oksalat anhidrat dan asam
oksalat dihidrat. Asam oksalat anhidrat (H2C2O4) yang mempunyai berat
molekul 90,04 g/mol dan mempunyai titik leleh 187 . Sifat dari asam
oksalat anhidrat adalah tidak berbau, berwarna putih, dan tidak menyerap air.
Asam oksalat dihidrat merupakan jenis asam oksalat yang dijual di pasaran
yang mempunyai rumus bangun (C2H2O4.2H2O) dengan berat molekul 126,07
g/mol dan titik leleh 101,5 dan mengandung 71,42% asam oksalat anhidrat
dan 28,58% air, bersifat tidak berbau dan dapat kehilangan molekul air
apabila dipanaskan sampai suhu 100 (Poedjiadi, 1994).
2.10 Perhitungan Titrasi Permanganometri pada Penentuan Jumlah Kristal
Air
1. Standarisasi larutan (Normalitas KMnO4)
Ntitran x Vtitan = Nanalit x Vanalit
N KMnO4 x V KMnO4 = N Na2C2O4 x V Na2C2O4
2. Normalitas H2C2O4 . x H2O
N H2C2O4 . x H2O = x
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat
1. Botol vial 1 buah
2. Buret 100mL 1 buah
3. Corong 1 buah
4. Erlenmeyer 250mL 3 buah
5. Gelas Kimia 250mL 1 buah
6. Gelas Kimia 100mL 2 buah
7. Statif dan Klem 1 buah
8. Labu Ukur 100mL 1 buah
9. Piknometer 50mL 1 buah
10.Pipet Gondok 10mL 1 buah
11.Pipet Tetes 3 buah
12. Spatula 1 buah
3.2 Bahan
1. Aquades Secukupnya
2. Na2C2O4 0,6745gram
3. H2SO4 2N 12 mL
4. KMnO4 ±0,1N Secukupnya
5. H2C2O4.H2O 0,378 gram
3.3 Prosedur
1. Penentuan Standarisasi larutan KMnO4 ± 0,1 N dengan menggunakan
larutan baku Na2C2O4.
Siapkan larutan KMnO4 untuk mensterilkan buret. Dengan cara
memasukkan beberapa mL larutan KMnO4 dalam buret dalam keadaan
kran tertutup. Kemudian buka kran untuk mengeluarkan KMnO4.
Lakukan hal tersebut kiranya sampai buret steril (3 kali). Kemudian isi
kembali buret dengan larutan KMnO4 sampai tanda batas minikus atau
titik nol.
Langkah selanjutnya serbuk Na2C2O4 ditimbang sebanyak ±0,674
gram menggunakan neraca analitik, kemudian dimasukkan kedalam labu
ukur 100 mL. ditambahkan aquades untuk melarutkan, dan diencerkan
sampai tanda batas. Kemudian dikocok sampai homogen.
Larutan Na2C2O4 pada labu ukur dipipet sebanyak ± 10 mL dan
dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL. Kemudian ditambahkan 2 mL
larutan H2SO4 2 M.Selanjutnya dipanaskan menggunakan spiritus sampai
suhu lebih dari 70oC. Kemudian langsung dititrasi menggunakan larutan
KMnO4 yang sudah disiapka dalam buret sampai larutan berubah warna
dari tak berwarna menjadi berwarna merah muda. Titrasi dihentikan dan
dicatat volume larutan KMnO4 yang dibutuhkan. Dihitung konsentrasi
larutan KMnO4. Titrasi diulang sebanyak 3 kali, setelah perhitungan
maka didapatkan konsentrasi rata-rata KMnO4.
2. Menentukan jumlah krisal air dalam H2C2O4. xH2O.
H2C2O4. xH2O ditimbang sebanyak ±0,378 gram menggunakan
neraca analitik. Dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dan dilarutkan
menggunakan aquades. Selanjutnya diencerkan dengan aquades sampai
tanda batas. Larutan H2C2O4. xH2O dipipet sebanyak 10 mL kemudian
dimasukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL. ditambahkan 2 mL larutan
H2SO4 2 M.Selanjutnya dipanaskan menggunakan spiritus sampai suhu
lebih dari 70oC.
Kemudian langsung dititrasi menggunakan larutan KMnO4 yang
sudah disiapka dalam buret sampai larutan berubah warna dari tak
berwarna menjadi berwarna merah muda. Titrasi dihentikan dan dicatat
volume larutan KMnO4 yang dibutuhkan. Dihitung konsentrasi larutan
KMnO4. Titrasi diulang sebanyak 3 kali, setelah perhitungan maka
didapatkan konsentrasi rata-rata KMnO4.
4.2 Analisis dan Pembahasan
Percobaan yang telah dilakukan berjudul Titrasi Oksidimetri
(Permanganometri) dan Aplikasinya untuk Penentuan Jumlah Air Kristal
dalam H2C2O4.xH2O memiliki tujuan antara lain yaitu membuat dan
menentukan (standarisasi) larutan KMnO4 dan menentukan jumlah air Kristal
dalam H2C2O4.xH2O. Titrasi oksidimetri merupakan reaksi oksidasi reduksi
antara zat penitrasi dengan zat yang dititrasi. Permanganometri termasuk
titrasi oksidimetri yang melibatkan KMnO4 dalam suasana asam yang
bertindak sebagai oksidator sehingga ion MnO4- berubah menjadi Mn2+.
Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium
permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan
indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan
secara luas sebagai pereaksi oksidasi. Setetes permanganat memberikan suatu
warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam titrasi. Satu tetes
berlebih sudah dapat menghasilkan warna yang terang pada titik akhir titrasi.
Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi. Dimana ion
MnO4- berwarna ungu, setelah direduksi menjadi ion Mn2+ tidak berwarna,
dan disebut juga sebagai autoindikator. Dengan menggunakan larutan
KMnO4, maka tidak memerlukan indikator. Namun, dalam medium HCl, ion
Cl- dapat teroksidasi, juga larutannya mempunyai kestabilan yang terbatas.
Penentuan konsentrasi KMnO4 dalam praktikum ini dilakukan dengan larutan
baku natrium oksalat (Na2C2O4) karena Na2C2O4 sesuai dengan karakteristik
larutan standar yaitu memiliki tingkat kemurnian tinggi, mudah larut dalam
air, nonhigroskopik, substansinya stabil.
Penentuan (standarisasi) larutan KMnO4 (permanganometri)
menggunakan larutan baku Na2C2O4
Tahap awal melakukan percobaan yaitu menyiapkan semua alat dan
bahan. Dimana alat yang digunakan haruslah bersih agar tidak ada
pengganggu ketika melakukan percobaan. Dalam menentukan (standarisasi)
larutan KMnO4 menggunakan larutan baku Na2C2O4, yang pertama dilakukan
yaitu pembuatan larutan baku Na2C2O4. Dimana serbuk Na2C2O4 yang
berwarna putih ditimbang dengan neraca analitik sebesar 0,6745 gram. Saat
penimbangan harus dilakukan dengan teliti agar berat yang diinginkan bisa
tercapai. Serbuk Na2C2O4 sebesar 0,6745 gram itu dimasukkan dalam gelas
kimia berisi sedikit aquades kemudian diaduk hingga larut, selanjutnya di
masukkan dalam labu ukur 100 mL ditambahkan aquades lagi sampai tanda
batas, dan dikocok hingga homogen. Hasilnya yaitu menjadi larutan Na2C2O4
tidak berwarna. Berikut persamaan reaksinya:
Na2C2O4 (s) + H2O (l) Na2C2O4 (aq)
Dengan dibuatnya larutan baku Na2C2O4, maka dapat dihitung konsentrasinya
yang didapatkan sebesar 0,1 N. Dengan menggunakan rumus:
N Na2C2O4 = x
N H2C2O4 . x H2O = x
atau
N H2C2O4 . x H2O = x
Apriyanti, dan Ersy Monica Apriyani. 2018. Analisis Kadar Zat Organik pada Air
Sumur Warga Sekitar TPA dengan Metode Titrasi Permanganometri.
Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan No.2 Vol.2.
Day, R. A, dan Underwood. A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi ke- 6.
Jakarta: Erlangga.
Mastuti, E. 2005. Pembuatan Asam Oksalat dari Sekam Padi. Jurnal Ekuilibrium
Surakarta No.1 Vol. 4.
Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : Kalman Media Pustaka.
Wahyudi. 2000. Kimia dan Larutan. Jurnal Kimia dan Larutan No.5 Vol. 2.
LAMPIRAN
Jawab Pertanyaan
A. Titrasi Permanganometri
1. Tuliskan reaksi yang terjadi pada titrasi permanganometri, jika
reduktornya adalah ion ferro! Setiap mol ion ferro sama dengan berapa
ekuivalen?
Jawab:
Fe2+ Fe3+ + e
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ Mn2+ + 4H2O + 5 Fe3+
(Putra, 2016).
2. Mengapa pada titrasi permanganometri tidak perlu di tambah indikator
lagi?
Jawab:
Pada titrasi permanganometri tidak perlu ditambah indikator lagi, karena
larutan KMnO4 sudah berfungsi sebagai indikator, yaitu ion MnO4- yang
berwarna ungu setelah direduksi akan menjadi ion Mn yang tidak
berwarna, hal ini disebut juga autoindikator (Apriyanti, 2018). Selain itu
juga dikarenakan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah
muda ketika menunjukkan titik akhir suatu titrasi dan warna yang
diperoleh pun sudah dalam keadaan tetap yang artinya saat melakukan
pengadukan, warna merah muda yang muncul tidak menghilang.
B. Aplikasi
1. Jika penentuan normalitas KMnO4 dengan larutan baku natrium oksalat
titrasinya dikerjakan pada temperatur lebih rendah dari 60⁰C, hasil
normalitasnya terlalu tinggi atau terlalu rendah?
Jawab:
Jika penentuan normalitas KMnO4 dengan larutan baku natrium oksalat
titrasinya dikerjakan pada temperatur lebih rendah dari 60OC, maka
hasil normalitasnya terlampau tinggi karena volume KMnO4 yang
diperlukan lebih banyak disebabkan KMnO4 lebih banyak yang
disebabkan KMnO4 tidak cepat terurai / terdekomposisi dalam larutan
tersebut karena KMnO4 lebih cepat bereaksi dengan H2C2O4 dalam
kondisa asam dan panas (Day, 2002).
2. Berapa volume 0,030 M KMnO4 yang diperlukan untuk bereaksi dengan
5,0 mL H2O2 dalam larutan asam yang mempunyai densitas 1,01
gram/liter dan mengandung 3,05 berat H2O2 ? Permanganat direduksi
menjadi Mn2+ dan H2O2 dioksidasi menjadi O2
M H2O2 =
= 17,94 M
mol ekuivalen titran = mol ekuivalen analit
M KMnO4 x V KMnO4 x ekiv. KMnO4 = M KMnO4 x V KMnO4 x ekiv. KMnO4
0,03 M x V KMnO4 x 5 ekuivalen = 17,94 M x 0,005 L x 2 ekuivalen
V KMnO4 = 1,196 L
(Day, 2002).
Alur Penelitian
Na2C2O4 serbuk
Reaksi :
Larutan KMnO4
Larutan Na2C2O4
Reaksi :
H2C2O4 Kristal
Larutan panas
- Dititrasi dengan larutan KMnO4
Larutan merah muda
- Dibaca dan dicatat volume
- Dihitung jumlah air kristal dalam H2C2O4 x H2O
- Diulangi 3 kali
Reaksi :
= x
= 0,1006
Titrasi pertama
N1 KMnO4 x V1 KMnO4 = N Na2C2O4 x V Na2C2O4
N1 KMnO4 x 9,4 mL = 0,1006 N x 10 mL
N1 KMnO4 = 0,1070 N
Titrasi kedua
N1 KMnO4 x V1 KMnO4 = N Na2C2O4 x V Na2C2O4
N1 KMnO4 x 9,4 mL = 0,1006 N x 10 mL
N1 KMnO4 = 0,1070 N
Titrasi ketiga
N1 KMnO4 x V1 KMnO4 = N Na2C2O4 x V Na2C2O4
N1 KMnO4 x 9,5 mL = 0,1006 N x 10 mL
N1 KMnO4 = 0,1059 N
N KMnO4 = = 0,1066 N
Penentuan (aplikasi) jumlah air Kristal dalam H2C2O4.xH2O
N1 H2C2O4.xH2O = x
0,060762 N = x
BM = 124,42
Titrasi kedua
0,059696 N = x
BM = 126,64
Titrasi ketiga
N3 H2C2O4.xH2O = x
0,059 N = x
BM = 128
= = 2,01 = 2
Gambar Keterangan
Gambar Keterangan
10 mL larutan H2C2O4.xH2O
Larutan H2C2O4.xH2O masing-masing
10 mL dalam Erlenmeyer 1,2,3