Anda di halaman 1dari 12

TITRASI

BI/DI KROMATOMETRI
BIKROMATOMETRI
• Adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa
dikromat ( K2Cr2O7) sebagai larutan standart
• Ion dikromat direduksi menjadi ion Cr 3+ yang
berwarna hijau
• Senyawa dikromat merupakan oksidator kuat
tetapi lebih lemah dari permanganat
• Cr2O72- + 14H + + 6e---- 2Cr 3+ + 7H2O
• 1M = 6 N
Keuntungan/ kelemahan K2Cr2O7

 Harganya tidak mahal


 Larutannya sangat stabil
 Tersedia dalam bentuk yang cukup murni
 Merupakan standart primer
 Reaksi lambat
TITRASI BIKROMATOMETRI
• Adalah titrasi Redoks dengan K2Cr2O7 sebagai larutan
standart
• K2Cr2O7 sebagai oksidator tidak sebaik KMnO4 karena
potensial reduksinya lebih kecil dibanding KMnO4
• Eo KMnO 4 = 1,59 Volt
• Eo K2Cr2O7 = 1,36Volt
Reaksi
Cr 2 O 7 2- + 14H + + 6e---- 2Cr 3+ + 7H 2 O
1mol =6 grek ( 1M ~ 6N )
Coba anda hitung 1 grek K 2 Cr 2 O 7 = ….. gram
Kegunaan
menentukan Fe dalam sampel
• Fe 2+ ----langsung dititrasi dengan K 2Cr2O 7
• Fe 3+ --- direduksi dulu dengan SnCl 2 menjadi
Fe 2+ , lalu dititrasi dengan K 2Cr2O 7
• Titik equivalen ditentukan dengan indikator :
(internal , eksternal atau potensiometer)
Titik equivalen dengan indikator internal

• Penggunaan indikator internal dengan cara


menambahkan indikator kedalam larutan yang
akan dititrasi
• Indikator yg sering digunakan yaitu :
• 1% difenilamin dalam H2SO4 pekat
• 1% difenilbenzidin dalam H2SO4 pekat
• larutan 0,2% Natrium difenilamin sulfonat
dalam air
Warna larutan saat TE

• Dalam larutan yang mengandung Fe2+


memberikan warna hijau
• Dalam larutan yang mengandung Fe2+ dan Fe3+
memberikan warna hijau – biru
• Dalam larutan yang mengandung Fe3+
memberikan warna ungu – biru yang kekal
Titik equivalen dengan indikator eksternal

• Yang biasa digunakan indikator eksternal yaitu


garam kalium ferisianida { K3Fe(CN)6 } yang
dilarutkan dalam air dengan kons < 0,1%
• Penggunaan indikator ini tidak dimasukan
dalam larutan sampel, melainkan diluar pada
spot plate
• Larutan indikator yg berwarna kuning muda
diteteskan pada spot plate di beberapa tempat .
• Bila ditetesi Fe2+ terjadi warna dari kuning
menjadi biru
• Bila ditetesi Fe2+ dan Fe3+ terjadi warna dari
kuning menjadi coklat kebiru biruan
• Bila ditetesi Fe3+ menjadi dari kuning menjadi
coklat yang kekal
Penetapan besi (Fe) dalam bijih besi
• Besi (Fe) baik dalam keadaan ion Fe2+ atau Fe3+
maupun dlm campuran Fe2+ dan Fe3+ dalam
suatu bijih besi ditimbang A gram dilarutkan
hingga volume V liter . Kemudian Fe nya
ditetapkan sebagai berikut :
• Jika langsung dititrasi untuk menentukan Fe2+
• Jika ditambah reduktor untuk menentukan Fe
total
• Fe3+ dihitung dari Fe total – Fe2+
Latihan Soal
1. K2Cr2O7 dibuat dengan melarutkan 0,5g/500 ml
• Untuk memastikan konsentrasi K2Cr2O7 , walaupun K2Cr2O7 adalah larutan std
primer, maka distandarisasi dg Na2C2O4 yg dibuat dr 0,4 g/500 ml, ternyata jika
25 ml Na2C2O4 dititrasi dg K2Cr2O7 memerlukan 3,5 ml
• Berapa Normalitas K2Cr2O7

2. Apabila dalam suasana asam 40 ml larutan KMnO 4 dapat mengoksidasi sempurna


garam kalium tetraoksalat dihidrat { K2(C2O4)4.2H2O} , berapa konsentrasi (N)
larutan KMnO4 tsb jika ada ketentuan bahwa larutan garam kalium tetraoksalat tsb
dapat dinetralkan dengan 30 ml KOH 0,5 N

3. 0,75 gr sampel dilarutkan dalam HCl, kemudian ditambah zat reduktor


SnCl2sehingga semua besi sebagai Fe2+ . Apabila larutan tsb dititrasi dengan
K2Cr2O7 membutuhkan 35,6 ml tentukan berapa % Fe 2O3 dalam sampel jika :
setiap 15 ml larutan K2Cr2O7 setara dengan 25 ml KMnO4 , dan setiap 2 ml
KMnO4 dalam suasana asam dapat mengoksidasi 8,65 mgr Fe 2+
4. Suatu sampel sebanyak 2,5 gr mengandung ion fero dilarutkan jadi 100 ml, diambil 20 ml
diencerkan lagi jadi 50 ml, 10 ml dititrasi dengan KMnO 4 yang dibuat dengan melarutkan 0,3 gr
/100 ml memerlukan 1,5 ml
• Larutan KMnO4 distandarisasi dengan asam oksalat dihidrat ( H2C2O4 2H2O) sebanyak 5 gr
dalam 100 ml, setiap 25 ml asam oksalat dihidrat tsb memerlukan 15 ml KMnO 4 Hitung brp %
fero dalam sampel

5. Sampel minuman sebanyak 50 ml dilarutkan hingga 100 ml, etanol yang ada dalam 20 ml
larutan tsb didistilasi dimasukkan dalam 100 ml K2Cr2O7 0,05 M . kemudian dipanaskan hingga
terjadi oksidasi sempurna yang mana merubah alkohol menjadi asam asetat . Kelebihan
dikromat dititrasi dengan 14,4 ml larutan Fe (II) 0,025 M . Hitung berapa etanol dalam sampel

6. Kromium didalam 0,4 gram sampel dari kromit( FeO.Cr2O3) dioksidasi


dengan peroxodisulfat menjadi Cr6+ Kelebihan peroxodisulfat diatasi
dengan pendidihan. Larutan kemudian didinginkan dan dititrasi dengan
50 ml larutan Fe2+ konsentrasi 0,13M . Titrasi kembali terhadap larutan tsb
dengan larutan dikromat 0,088M memerlukan 3,36 ml untuk menitrasi
kelebihan ion Fe2+ Hitung dari hasil analisis tersebut untuk :
a. Cr (%)
b. FeO.Cr2O3 (%)

Anda mungkin juga menyukai