LAPORAN PRAKTIKUM
TITRASI PERMANGANOMETRI
KELOMPOK IV
KELAS B /2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia Analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan
menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel (Wiryawan, 2018).
kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit
yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk
menentukan jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies
suasana netral atau sedikit basa maka akan terbentuk endapan coklat yang akan
mengganggu. Oleh karena itu titrasi dilakukan dalam suasana asam karena akan
lebih mudah mengamati titik akhir titrasinya ( Puji kurniawati & Hanik, 2018)
B. Tujuan Percobaan
C. Prinsip Percobaan
permanganometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Kimia analitik adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang
dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau
kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini di fokuskan pada reaksi oksidasi dan
reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan
KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan
dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam
oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak
1. (Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, dan Hg I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
sehingga terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang
akhirnya dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang
bersangkutan.
2. Ion-ion Ba dan pb dapat pula diendapkan sebagai garam khoromat. Setelah
disaring, dicuci dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku
FeSO4 berlebih. Sebagiaan Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya
redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4-
akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini
biasanyan digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu
telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun
lebih. Setetes permanganate memberikan suatu warna merah muda yang jelas
kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk
dengan menggunakan (natrium oksalat atau sebagai arsen III) oksida standar-
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan
indikator, karena ion permanganat menghasilakn warna yang cukup jelas. Artinya,
ion permanganat selain berperan sebagai oksidator, ion permanganate juga
bertindak sebagai indikator yang dapat memberikan tanda kapan titrasi harus
Titrasi permanganometri adalah salah satu bagian dari (titrasi redoks reduksi-
diberikan oleh pereduksi proses oksidasi) dan diterima oleh (pengoksidasi proses
reduksi). Oksidasi adalah pelepasan electron oleh suatu zat. Reaksi oksidasi
redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4-bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan
berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan
untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel. Pada
digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai
lebih mudah digunakan dan efektif, karna reaksi ini tidak memerluhkan indikator
hal ini dikarenakan larutan KMnO4 sudah berfungsi sebagai indikator, yaitu ion
MnO4-berwarna ungu, setelah direduksi menjadi ion Mn- tidak berwarna, dan
pada : larutan pentiter KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi
MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat
coklat yang seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4
yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah
pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan
kemudian terurai menjadi air. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah
KMnO4 yang diperluhkan untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan
RM/BM : H2SO4/98,07
Rumus Struktur :
RM/BM : H2O/18,02
Rumus Struktur :
RM/BM : KMnO4/158,03
Rumus Struktur :
berbau, sepat.
mendidih.
RM/BM : C20H14O4/318,32
Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk halus putih atau agak putih kekuningan.
RM/BM : Na2C2O4/134
Rumus Struktur :
290°C.
eter.
permanganat (KMnO4).
METODE KERJA
a. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu buret, botol
semprot, corong gelas, erlemeyer, gelas ukur 10 mL, gelas kimia, kain lab,
karet penghisap, kertas perkamen, klem buret bentuk x, labu ukur, pipet tetes,
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu asam sulfat
oksalat.
B. Cara kerja
dinginkan
4. Ditampung lapisan dalam botol yang telah dicuci dengan campuran asm
50 mL air
4. Dititrasi pelan- pelan dengan KMnO4 0,1 N dengan diaduk sampai timbul
jambu tetap.
BAB IV
2. Pembakuan KMnO4
suatu zat yang bersifat reduktor dengan menggunakan larutan standar KMnO 4
yang bersifat oksidator. Pada titrasi permanganometri terjadi rekasi redoks. Titrasi
Titrasi permanganometri adalah salah satu bagian dari titrasi redoks (reduksi-
permangat (MnO4-) yang dalam hal ini KMnO4 berperan sebagai oksidator
Pada percobaan kali ini melibatkan natrium oksalat sebagai larutan primer
dan KMnO4 sebagai larutan baku sekunder dan tidak menngunakan indikator
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu buret, corong gelas, gelas
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu aquades (H 2O), asam sulfat
oksalat (Na2C2O4).
Pada percobaan kali ini, hal yang dilakukan pertama kali adalah pembuatan
permanganat sebanyak 3,161 g kemudian dilarutkan dengan air hingga 1000 mL.
Selanjutnya panaskan larutan hingga mendidih selama 15-30 menit dan dinginkan
pada suhu kamar. Saring larutan melalui corong yang diberi glasswool dan
tamping lapisan dalam botol yang telah di cuci dengan asam kromat dan simpan
air. Selanjutnya tambahkan 7 mL asam sulfat dan panaskan sampai 70℃ . Titrasi
dengan KMnO4 0,1 N sampai timbul warna ungu mantap selama 15 detik.
encer. Titrasi dengan kalium permanganat 0,1 N hingga timbul warna merah
jambu tetap
atau menetapkan kadar besi II dalam garam ferro dengan menggunakan prinsip
permanganat (KMnO4) karena bahan ini bersifat oksidator baik dan kuat sebab
adanya reaksi oksidasi reduksi, sedangkan asam sulfat (H 2SO4) digunakan karena
larutan permanganat sehingga konsentrasi pada saat titrasi tetap pada 0,1 N serta
dengan menggunakan asam sulfat (H2SO4) pengamatan titik akhir titrasi lebih
mudah dilakukan bila dalam keadaan asam dan asam sulfat tidak menghasilkan
Dalam Indonesian Journal of chemical analysis Vol.1 no.2 tahun 2018 yang
ditulis oleh Puji Kurniawati dan Hanik Alfanah diperoleh hasil bahwa titik akhir
titrasi ditandai dengan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah muda.
Warna merah muda timbul akibat adanya kelebihan ion permanganat. Satu tetes
kelebihan ion permanganat maka akan menimbulkan warna merah muda yang
cukup jelas terlihat, hal ini sama atau sesuai dengan hasil yang diperoleh dari
praktikum ini yaitu titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna menjadi
merah mudah/ merah jambu, namun ada beberapa hal yang tidak sesuai seperti
atau 57,23%. Hal ini disebabkan karena volume titrasi pada praktikum diperoleh
10.5 mL sedangkan dalam jurnal volume titrasi rata-ratanya yaitu 24,8 mL yang
percobaan, yaitu kesalahan saat mencampur atau menambahkan sampel dan faktor
peralatan juga sangat berpengaruh maka dari itu perlu ada pengecekkan kembali
peralatan pada saat akan melakukan praktikum. Peralatan praktikum juga perlu
untuk dijaga dan dirawat agar tidak rusak dan untuk menghindari kerusakan alat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan
atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Permanganometri juga bisa
digunakan untuk menentukan kadar belerang, nitrit, fosfit, dan sebagainya. Cara
B. Saran
1. Laboratoriuam
2. Asisten
Secara keseluruhan konsep atau cara kakak sebagai asisten dosen dalam
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Puji Kurniawan & Hanik.2018 Analisis kimia ,Jurnal metode penentuan kadar
permanganat dalam air kran
Endang Tri Wahyuni Maharani. 2019. Urgensi Materi Instrumentasi Kimia Bagi
Mahasiswa Anlisis Kesehatan. Jurnal Pendidikan Sains. Vol 7(2).
Hal188-194.
A. Skema Kerja
Diamati hasilnya.
3. Penetapan ion ferro (Fe2+)
Ditimbang sampel.
Ket : Dilarutkan KMnO4 dalam air Ket: Dipanaskan larutan sampai mendidih
secukupnya. dan dinginkan.
Ket: Disimpan larutan KMnO4 dalam botol Ket: Dilarutkan natrium oksalat dalam air.
coklat.
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PROGRAM STUDI S1 FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MEGARESZKY UNIVERSITAS MEGARESZKY