PERMANGANOMETRI
Disusun oleh :
NPM : 23420041
Permanganometri merupakan salah satu metode titrasi yang didasarkan atas reaksi
reduksi-oksidasi dengan menggunakan larutan baku kalium permanganate KMnO4.
Sampel yang berupa zat reduktor dapat ditentukan dengan menggunakan metode ini,
karena ion permanganat merupakan suatu oksidator kuat.
KMnO4 merupakan zat pengoksida yang digunakan pada larutan asam dimana
senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+(aq). Pada analisis besi dengan MnO4-,contoh
disiapkan dengan cara yang sama untuk reaksi dan dititrasi dengan MnO4. Mn2+
mempunyai warna merah muda dan MnO4- berwarna ungu. Pada titik akhir titrasi larutan
yang dititrasi menjadi warna merah muda (merah jambu) dengan diberikan satu tetes
selanjutnya MnO4-.
Berupa padatan kristal berwarna ungu hingga magenta yang tidak berbau
Larut dalam air, aseton, asam asetat, methanol, dan piridin
Dilarutkan dalam etanol dan pelarut organic
Kalium permanganate berbentuk prisma monoklinik, hamper buram
dengan kilau logam biru
Tidak berbau, larutan berair memiliki rasa astrigen yang manis, ini larut
dalam air dan lebih larut dalam air mendidih
1. Dekomposisi termal:
MnO2
4.
3. Pengaruh Alkali
Pada pemanasan dengan basa, kalium permanganat berubah menjadi manganat dan gas
oksigen dihasilkan.
4KMnO4 + 4KOH → 4K2MnO< /span>2O + O2 + 2H4
4. Sifat pengoksidasi
bertindak sebagai zat pengoksidasi yang sangat kuat dalam media asam, netral, dan basa.
Persamaan yang mewakili oksidasi dalam media ini adalah4
2KMnO4 + H2O → 2KOH + 2MnO2 + 3[O] MnO4– + 2H2O + 3e– → MnO2 + 4OH
Ada banyak penerapan KMnO. Beberapa kegunaan penting kalium permanganat telah
dibahas di bawah ini:4
atau bahan organik tetapi mudah terbakar.zat pereduksi dapat mengiritasi mata
dan kulit manusia. Ia dapat bereaksi dengan banyak kalium permanganat
Aksi antibakteri KMnO. Ini meninggalkan noda pada kulit atau jaringan. Karena
ia bekerja melalui proses oksidasi yang merusak pada semua bahan organik,
penggunaannya dibatasi hanya untuk tujuan eksternal. bergantung pada oksidasi
protein bakteri atau jaringan oleh senyawa ini4
Kalium permanganat bertindak sebagai penangkal barbiturat, kloral hidrat, dan
keracunan alkaloid. Larutan permanganat 1:5000 bila digunakan sebagai pencuci
lambung, akan mengoksidasi racun dan mencegah penyerapannya
III. ALAT DAN BAHAN
Alat Praktikum : Erlenmeyer 250ml, pipet volume 10ml, gelas ukur 100ml,
piala gelas, pemanas listrik.
Bahan Praktikum : Larutan standar H2C2O4
Larutan KMnO4
Larutan H2SO4 4,000N
Larutan KMnO4
Untuk melakukan praktikum kali ini praktikan menggunakan larutan kalium permanganate
(KMnO4) sebagai titran. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh praktikan sebelum
menggunakan larutan tersebut adalah menuangkan larutan KMnO4 ke dalam buret sebanyak
50ml. Larutan KMnO4 ini yang kemudian akan di tetapkan normalitasnya menggunakan larutan
baku asam oksalat dan larutan H2SO4.
Standarisasi KMnO4 menggunakan larutan baku asam oksalat dan larutan H2SO4.
Menyiapkan buret
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan buret terlebih dahulu
menggunakan air suling atau aquades, kemudian bilas hingga bersih. Setelah buret dibilas bersih
isi buret tersebut dengan larutan KMnO4 sampai tepat di skala nol dan pastikan bahwa bagian
bawah buret terisi penuh tanpa ada gelembung. Letakan buret pada statif dan pastikan agar buret
tersebut tegak lurus.
Proses Titrasi
Tahap terakhir adalah titrasi. Titrasi merupakan sebuah metode yang berguna untuk
menentukan konsentrasi suatu reaktan. Yang praktikan butuhkan untuk melakukan titrasi adalah
buret, Erlenmeyer, larutan KMnO4, larutan baku asam oksalat H2C2O4 sebanyak 0,1N, dan
larutan H2SO4. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh praktikan untuk melakukan titrasi
adalah memipet larutan baku asam oksalat sebanyak 10ml menggunakan pipet volume ke dalam
labu Erlenmeyer, kemudian larutan tersebut di asamkan dengan 10ml larutan H2SO4 0,1N
(menggunakan gelas ukur). Setelah itu panaskan larutan menggunakan water bath (pemanas air)
hingga berada di antara suhu 40-70ᵒC. Setelah dipanaskan, segera lakukan titrasi dengan larutan
KMnO4 dari buret sampai titik akhir larutan berwarna merah jambu dan hitunglah normalitasnya.
V. Data dan Perhitungan
Data pengamatan :
Data titrasi :
Perhitungan :
BM KMnO4
Ar K = 39
Mn = 55
O = 16
BE KMnO4
BM 158
= = 31,6
Valensi 5
VH 2 C 2 O2 . NH 2 C 2O 2
NKMnO4 =
VKMnO 4
10 ,01
=
4,8
= 0,2083 N
= 0,2083 . 31,6
= 6,5822 g/l
PENETAPAN KADAR H2O2 pada tanggal 15 November 2023
TEORI DASAR
Hidrogen Peroksida (H2O2) merupakan zat kimia yang banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari hari, seperti pada produk kecantikan, pembersih rumah, pembersih
pakaian, hingga obat. Hidrogen Peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk
cairan bening dengan tekstur sedikit lebih kental daripada air.
Pada sektor Perindustrian, hydrogen peroksida dengan konsentrasi yang lebih
tinggi digunakkan sebagai pemutih untuk bahan baku tekstil dan kertas. Sifat kimia nya
didominasi oleh ketidakstabilan ikatan peroksidanya. H2O2 tidak stabil dan biasanya jika
terpapar cahaya perlahan-lahan akan terurai. Hidrogen peroksida biasanya disimpan
dengan zat penstabil dalam larutan asam lemah dalam botol berwarna gelap, karena
ketidakstabilannya.
Hidrogen Peroksida (H2O2) juga memiliki beberapa kegunaan, diantaranya :
Sebagai oba toles untuk mengobati penyakit kulit tertentu, seperti
keratosis seboroik dan jerawat
Sebagai kandungan dalam obat tetes telinga yang berfungsi untuk
membersihkan kotoran telinga.
Sebagai produk perawatan gigi, termasuk pasta gigi, pemutih gigi, dan
mouthwash
Sebagai obat untuk meredakan atau meringankan iritasi mulut dan gusi
Sebagai kandugan dalam produk antiseptic ringan
Kesulitan bernapas, mual, muntah, nyeri dan kram perut, dan nyeri dada, jika
produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan
Luka bakar yang semakin meluas, jika digunakan pada kondisi luka bakar serius
Kerusakan mata, jika hidrogen peroksida dengan kadar tinggi tak sengaja
mengenai mata
Iritasi pada saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga kerusakan paru-paru,
jika hidrogen peroksida terhirup terlalu banyak.
Titik didih H2O2 telah diekstrapolasi menjadi 150,2 °C, sekitar 50 °C lebih tinggi
daripada air. Dalam praktiknya, hidrogen peroksida akan mengalami dekomposisi
termal yang berpotensi meledak jika dipanaskan pada suhu ini. H2O2 dapat didistilasi
dengan aman pada suhu yang lebih rendah di bawah tekanan rendah.
Dalam larutan berair, hidrogen peroksida berbeda dari zat murni karena
efek ikatan hidrogen antara air dan molekul hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida dan
air membentuk campuran eutektik, menunjukkan penurunan titik beku hingga -56 °C; air
murni memiliki titik beku 0 °C dan hidrogen peroksida murni −0,43 °C. Titik didih dari
campuran yang sama juga tertekan sehubungan dengan rata-rata dari kedua titik didih
(125,1 °C). Campurannya mendidih pada 114 °C. Titik didih ini 14 °C lebih tinggi
daripada air murni dan 36,2 °C lebih rendah daripada hidrogen peroksida murni.
Hidrogen peroksida paling banyak tersedia sebagai larutan dalam air. Untuk
konsumen, biasanya tersedia di apotek dengan konsentrasi 3% dan 6% berat. Konsentrasi
kadang-kadang dijelaskan sebagai volume gas oksigen yang dihasilkan; satu mililiter dari
larutan 20 volume menghasilkan dua puluh mililiter gas oksigen ketika benar-benar
terurai. Untuk penggunaan laboratorium, larutan dengan konsentrasi 30% berat adalah
yang paling umum. Tersedia juga konsentrasi 70% hingga 98% berderajat kemurnian
komersial, tetapi karena larutan H2O2 dengan konsentrasi lebih dari 68% akan berpotensi
berubah seluruhnya menjadi uap dan oksigen (terjadi peningkatan suhu uap dengan
peningkatan konsentrasi di atas 68%), nilai ini berpotensi jauh lebih berbahaya dan
memerlukan penanganan khusus di area penyimpanan khusus.
Senyawa ini disebut juga baking powder (powder kue), Sodium bikarbonat, natrium
hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam
bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam roti atau kue
karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti
"mengembang"
Baking powder adalah bahan pengembang yang dipakai untuk meningkatkan volume dan
memperingan tekstur makanan yang dipanggang seperti muffin, bolu, scone, dan biskuit.
Bakpuder bekerja dengan melepaskan gas karbon dioksida ke dalam adonan melalui sebuah
reaksi asam-basa, menyebabkan gelembung-gelembung di dalam adonan yang masih basah, dan
ketika dipanaskan adonan memuai; ketika adonan matang, gelembunggelembung itu terperangkap
hingga menyebabkan kue menjadi naik dan ringan.
Alat Praktikum : Erlenmeyer 250ml, pipet volume 10+25ml, gelas ukur 100ml,
piala gelas 100ml, piala gelas 100ml, corong gelas, pembakar
Bahan Praktikum : Larutan KMnO4 0,1N
Larutan H2S2 encer (+3%)
Larutan H2SO4 4N
LANGKAH KERJA
Menyiapkan Buret
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh praktikan adalah membersihkan buret
terlebih dahulu menggunakan aquades, bilas hingga bersih. Setelah buret dibilas bersih isi buret
tersebut dengan larutan KMnO4 0,1N sampai tepat di skala nol dan pastikan bahwa bagian bawah
buret terisi penuh tanpa ada gelembung. Letakan buret pada statif dan pastikan agar buret tersebut
tegak lurus.
Proses Titrasi
Tahap selanjutnya adalah proses titrasi. Titrasi merupakan sebuah metode yang berguna
untuk menentukan konsentrasi suatu reaktan. Untuk melakukan titrasi ini ada beberapa alat dan
bahan yang harus disiapkan, diantaranya buret, Erlenmeyer, pipet volume(pipet gondok), larutan
KMnO4 0,1N, larutan H2O2 (encer), dan larutan H2SO4.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh praktikan sebelum memulai titrasi adalah
menghomogenkan larutan H2O2 dengan cara memipet larutan tersebut menggunakan pipet
volume 10ml ke dalam labu ukur kemudian tambahkan air suling atau aquades sampai tanda
batas. Setelah itu kocook sebanyak 12 kali.
Jika larutan sudah di homogenkan, tahap selanjutnya adalah memipet Kembali larutan
tersebut menggunakan pipet volume 10ml ke dalam labu Erlenmeyer kemudian titrasikan dengan
KMnO4 yang sudah tersedia dalam buret. Titik akhir dari lerutan tersebut adalah berwarna merah
jambu muda kemudian hitunglah normalitas dari larutan tersebut.
Data pengamatan :
Perhitungan :
mr 34
BE = = = 17
valensi 2
mr H2O2 = 2H + 2O
= 2 (1) + 2 (16)
= 2 + 32
= 34
mL titrasi . N KMnO 4 . BE H 2O 2
Kadar H2O2 (g/l) =
mL H 2O 2
2 ,11mL .0,2083 . 17
=
10
7,4717
=
10
= 0,7471 g/l