TITRASI PERMANGANOMETRI
OLEH
KELOMPOK III
JURUSAN KIMIA
KENDARI
2019
BAB I
PENDAHULUAAN
A. Latar Belakang
Kimia analisis adalah salah satu bagian dari ilmu kimia yang membahas
masalah pengenalan bentuk dan keadaan zat.Kimia analisis terbagi menjadi dua
kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah dan komposisi zat.Salah satu jenis
analisis kuantitatif adalah analisis titrasi atau titrimetri. Salah satu metode
titrrasi permanganometri.
oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi
dan reduksi yang terjadi antara KMnO 4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi
dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi
dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe +, asam
atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang
seperti:
(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga
dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah
disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku
FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebutdan sisanya dapat
Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi
ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah menjadi ion
Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan
digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai
suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.
oksalat atau sebagai arsen (III) oksida standar-standar primer. Reaksi yang terjadi
adalah:
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan
tentang permanganometri.
B. Rumusan Masalah
berikut :
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
konsep dan eksperimen untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa dan
bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat,
asam maupun basa dengan adanya perubahan warna sesuai dengan konsentrasi ion
hidrogen melalui proses titrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi basa kuat-
asam kuat biasanya berupa indikator sintetis, misalnya indikator fenolftalein (pp).
Indikator ini merupakan indikator sintetis yang dijual di pasaran dengan harga
yang relatif mahal, dapat menyebabkan polusi kimia, ketersediaan yang terbatas
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan
sejumlah contoh tertentu yang akan dianalisis. Prosedur analitis yang melibatkan
volumetri. Dalam titrasi asam basa, titrasi melibatkan pengukuran yang seksama
volume - volume suatu asam dan suastu basa yang tepat saling menetralkan. Titik
akhir titrasi adalah titik dimana indikator berubah warna, dengan memilih
indikator secara seksama, titik akhir itu akan tepat berimpit dengan titik
prinsip reaksi reduksi danoksidasi. Metode ini merupakan suatu metode yang
diperoleh dan terjangkau. Adapun kekurangan dari metode ini adalah larutan ini
tidak stabil dalam penyimpanan, jadi harus sering dilakukan pembakuan (Putra
penerapantitrasi yang sering dijumpai adalah penentuan kadar asam asetat dalam
PEMBAHASAN
1. Pengertian Titrasi
suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap
sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan yang
dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.Titik akhir titrasi adalah tepat
pada saat terjadi perubahan warna indikator.Titrasi yang melibatkan reaksi asam
dan basa disebut titrasi asam-basa. Ada dua jenis titrasi asam basa, yaitu
2. Pengertian Permanganometri
oleh kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi
dan reduksi yang terjadi antara KMnO 4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi
dengan KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi
dilakukan dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe +, asam
atau garam oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang
seperti:
1.Ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga
terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya
dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
2.Ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah disaring,
dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku FeSO4
Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah
menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk
diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat
encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus
tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas
kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk
memerlukan katalis. Titik akhir permanganat tidak permanen dan warnanya dapat
Larutan dalam air tidak stabil dan air teroksdasi dengan cara:
Hal ini digunakan untuk analisis Fe (II), H 2C2O4, Ca dan banyak senyawa lain
(Khopkar, 1985).
Kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang
ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam
air, lebih lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan yang baru saja dibuat
sampai mendidih dan mendiamkannya diatas penangas uap selama satu/dua jam
lalu menyaring larutan itu dalam suatu penyaring yang tak mereduksi seperti wol
kaca yang telah dimurnikan atau melalui krus saring dari kaca maser.
penggunaan sebuah katalis untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta
bahwa banyak reaksi permanganat berjalan lambat, akan lebih banyak kesulitan
lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen ini sebagai contoh,
Kelebihan sedikit dari permanganat yang hadir pada titik akhir dari titrasi
produksi didalam air, mengarah pada dekomposisi. Tindakan ini biasanya berupa
berubah selama beberapa bulan. Penentuan besi dalam biji-biji besi adalah salah
Asam terbaik untuk melarutkan biji besi adalah asam klorida dan timah
dititrasi dengan permanganat setiap besi (III) harus di reduksi menjadi besi
(II).Reduksi ini dapat dilakukan dengan reduktorJones atau dengan timah (II)
klorida. Reduktor Jones lebih disarankan jika asam yang tersedia adalah sulfat
mengingat tidak ada ion klorida yang masuk . Jika larutannya mengandung asam
klorida seperti yang sering terjadi reduksi dengan timah (II) klorida akan lebih
reaksi ini, ion MnO4-bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah menjadi
ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk
digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai
suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi.
yang bilangan oksidasinya masih dapat dioksidasi. Dalam bidang industri, metode
dapat diketahui kadar suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi reduksi yang
reaksi ini tidak memerlukan indicator, hal ini dikarenakan larutan KMnO 4sudah
berfungsi sebagai indicator, yaitu ion MnO 4-berwarna ungu, setelah direduksi
waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai
H2O2 ↔ H2O + O2↑
untuk titrasi yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri
1. Titrasi adalah salah satu metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu
menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk
dapat diketahui kadar suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi reduksi yang
berbahaya.
setelah direduksi menjadi ion Mn-tidak berwarna, dan disebut juga sebagai
Apriani, F., Nora, I. dan Lia, D., 2016, Ekstrak Metanol Buah Lakum (Cayratia
Trifolia (L.) Daomin) Sebagai Indikator Alami Pada Titrasi Asam Kuat
Basa Kuat, JKK, 5(74-78).