Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR SOAL (FREE TEST)

LATIHAN SOAL PRAKT KIM FAR ANAL KUANT 021

NAMA / NPM : Talitha cahyani yummi / 1943050015 TTD : …………………

HARI/TANGGAL/Waktu : Sabtu / 11 desember 2021/ 60 mnt

LATIHAN SOAL

Soal essai :

1. Apa arti dari praktek kimia analisis kuantitatif, berdasarkan volumetrik ?

2. Apa yang dimaksud dengan baku primer dan sekunder, beri contoh nya ?

3. Sebutkan metode apa saja untuk melakukan penetapan kadar senyawa dalam campuran
berdasarkan volumetrik ? Jelaskan artinya !

4. Jelaskan arti dari istilah berikut, prinsip/azas, larutan baku, rumus, kegunaan, contoh senyawa,
indikator dari titrasi berikut :

asidi alkali metri, argentometri, permanganometri, kompleksometri, nitrimetri

5. Apa arti dari istilah / singkatan berikut : konsentrasi, larutan,kelarutan, n, m, ppm, ppb, %

6. Bagaimana cara membuat larutan baku : naoh 0,1 n, hcl 0,1 n, agn03 0,1 n, nan02 0,1 n, edta
0,05 n, kmn04 0,1 n dan bagaimana cara pembakuannya ?

selamat bekerja
Menjawab

Jawaban no1.

kimia analisis kuantitatif merupakan penentuan kadar sebuah zat berdasarkan pengukuran
volume larutan atau berat zat yang telah diketahui konsentrasinya

Jawaban no 2

.-larutan baku primer ialah larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutanya
diketahui secara tepat malalui metode gravimetri (perhitungan massa).

Contoh : K2Cr2O7,As2O3,NaCl,asam oksalat,asam benzoat.

-Laruran baku sekunder ialah larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan
tepat karna berasal dari zat yang tidak pernah murni.

Contoh : AgNO3, Kmno4,Fe(SO4)2.

Jawaban no 4.

1.  Asidi alkali metri

Asidi-alkalimetri (lebih dikenal sebagai Titrasi asam-basa) adalah teknik analisis kimia
berupa titrasi yang menyangkut asam dan basa atau sering disebut titrasi asam-basa.

Analisa cara titrimetri berdasarkan reaksi kimia seperti :

aA + tT       -->      hasil


    Reaksi-reaksi kimia yang dapat diterima sebagai dasar untuk penentuan titrimetrik salah
satunya adalah reaksi asam-basa. Reaksi ini memiliki nama lain sebagai asidi-alakalimetri.
Terdapat banyak asam dan basa yang ditentukan dengan titrimetri. Jika HA merupakan asam
yang akan ditentukan dan BOH basanya, reaksinya adalah :
HA + OH--->A- + H2O
dan
BOH + H3O+-->B+  + 2H2O
Titran biasanya merupakan larutan standar elektrolit kuat, seperti natrium hidroksida dan asam
klorida (Underwood dan Day, 2002).
   Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang
bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya alkalimetri merupakan penetapan
kadar senyawa-senyawa yang bersifat asm dengan menggunakan baku basa.
    Indikator Titrasi
Indikator asam-basa adalah zat yang berubah warnanya atu membentuk fluorosen atau
kekeruhan pada suatu range (trayek) pH tertentu. Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen
dan ukuran dari pH. Indikator asam-basa secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam tiga
golongan:
a. indikator ftalein dan indikator sulfoftalein
b. indikator azo
c. indikator trifenilmetana (Khopkar, 1985)
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini
merupakan bentuk asam lemah yang lain.

2.agretrometri

Titrasi Argentometri, jenis titrasi yang satu ini juga digunakan untuk memeriksa kadar atau
konsentrasi zat tersebut.Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida
(Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat
(AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX).

Prinsip

Titrasi argentometri adalah reaksi pengendapan (presipitasi) dimana zat yang hendak ditentukan
kadarnya diendapkan oleh larutan baku AgNO3. Zat tersebut misalnya garam-garam halogenida
(Cl, Br, I), sianida (CN), tiosianida (SCN) dan fosfat (Rohman dan Gandjar, 2007).

Argentometri yakni titrasi yang menyangkut penggunaan larutan AgNO3. Argentometri dimana
terbentuk endapan (ada juga argentometri yang tergolong pembentukkan kompleks) dibedakan
menjadi tiga macam berdasarkan indikator yang dipakai untuk penentuan titik akhir titrasi
yaitu ; pertama cara Mohr yaitu indikator yang digunakan adalah indikator K2CrO4, titrannya
AgNO3. Terutama untuk menentukkan garam klorida dengan titrasi langsung atau mnentukkan
garam perak dengan titrasi kembali setelah ditambahkan larutan baku NaCl berlebih. Kedua
yaitu cara Volhar, menggunakan indikator Fe3+, titrannya KSCN atau NH4SCN untuk
menentukkan garam perak dengan titrasi langsung atau garam-garam klorida, bromida, iodida,
tiosianat, juga untuk anion-anion lain yang lebih mudah larut dari AgSCN, tetapi dengan usaha
khusus. PH harus cukup rendah sekitar 0,3 MH+, agar Fe3+ tidak terhidrolisa. Dan yang ketiga
adalah cara Fajans, indikator yang digunakan adalah indikator adsorben menurut macam anion
yang diendapkan oleh Ag+, titran AgNO3 , pH tergantung dari macam anion dan indikator yang
dipakai (Harjadi, 1986).
Pembakuan larutan AgNO3 dengan NaCl, dapat dilakukan dengan mengambil beberap mL
larutan NaCl dengan konsentrasi tertentu (atau N) menggunakan pipet volume, kemudian
dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Tambahkan larutan K2CrO4, kemudian diaduk. Titrasi
dengan AgNO3 hingga terjadi perubahan warna menjadi merah kecoklatan. Catat volume
AgNO3 yang digunakan dan dhitung normalitas larutan baku AgNO3 dengan rumus sebagai
berikut :

Dimana V NaCl adalah jumlah volume NaCl yang digunakan, N NaCl merupakan Normalitas
dari NaCl, dan V AgNO3 merupakan volume AgNO3 yang digunakan untuk titrasi (Tilawati,
dkk ; 2015).

Jawaban no 5.

Konsentrasi ialah ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu campuran yang
dibagi dengan "volume total" dari campuran tersebut.

Larutan ialah campuran homogen dari dua atau lebih zat yang tidak bereaksi secara kimia dan
komposisinya dapat bervariasi.

Kelarutan solubilitas merupakan kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk
larut dalam suatu pelarut (solvent).

N ialah Normalitas dapat diartikan sebagai jumlah mol ekuivalen dari suatu zat per liter larutan.

M : molaritas zat (mol/liter atau Molar).

Molaritas adalah salah satu ukuran kelarutan yang menyatakan jumlah mol suatu zat per volume
larutan. Molaritas ini dilambangkan dengan huruf “M” dengan satuannya molar atau M yang
setara dengan mol/liter.

PPM ialah part per milion atau dapat diartikan perbandingan konsentrasi zat terlarut dan
pelarutnya. Berarti untuk dosis obat mengatakan gunakan 1 ppm, maka gunakan 1 bagian obat
itu untuk satu juta bagian pelarutnya misalkan air.

PPB ialah Part per Billion' “Bagian per Semiliar Bagian” Satuan ini sering digunaka sering
digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya
kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan
yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.
% digunakan untuk menyatakan konsentrasi .Persen dalam konsentrasi larutan dapat dinyatakan
menjadi tiga bentuk, yaitu persen berat (%W/W), persen volume (%V/V), dan persen berat
volume (%W/V).

Anda mungkin juga menyukai