Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR SOAL (FREE TEST)

LATIHAN SOAL PRAKT KIM FAR ANAL KUANT 021

NAMA / NPM : UMMU UMAYAH / 1843050051 TTD : …………………

HARI/TANGGAL/Waktu : KAMIS/09 DESEMBER 2021/60 mnt

LATIHAN SOAL

SOAL ESSAI :

1. APA ARTI DARI PRAKTEK KIMIA ANALISIS KUANTITATIF, BERDASARKAN VOLUMETRIK ?

2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN BAKU PRIMER DAN SEKUNDER, BERI CONTOH NYA ?

3. SEBUTKAN METODE APA SAJA UNTUK MELAKUKAN PENETAPAN KADAR SENYAWA DALAM
CAMPURAN BERDASARKAN VOLUMETRIK ? JELASKAN ARTINYA !

4. JELASKAN ARTI DARI ISTILAH BERIKUT, PRINSIP/AZAS, LARUTAN BAKU, RUMUS,


KEGUNAAN, CONTOH SENYAWA, INDIKATOR DARI TITRASI BERIKUT :

Asidi alkali metri, argentometri, permanganometri, kompleksometri, nitrimetri


5. APA ARTI DARI ISTILAH / SINGKATAN BERIKUT : KONSENTRASI, LARUTAN,KELARUTAN, N,
M, PPM, PPB, %

6. BAGAIMANA CARA MEMBUAT LARUTAN BAKU : NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N, AgN03 0,1 N,
NaN02 0,1 N, EDTA 0,05 N, KMn04 0,1 N DAN BAGAIMANA CARA PEMBAKUANNYA ?

SELAMAT BEKERJA
1. PRAKTEK KIMIA ANALISIS KUANTITATIF, BERDASARKAN VOLUMETRIK
adalah analisis kuantitatif yang didasarkan pada jumlah atau volume suatu larutan yang
telah diketahui konsentrasinya yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan
sejumlah komponen larutan yang belum diketahui konsentrasinya.

2. Larutan baku primer merupakan larutan yang mengandung zat padat murni


yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui
metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi
larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan
sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan
dalam volume tertentu. Contoh larutan baku primer diantaranya larutan kalium
dikromat (K2Cr2O7), natrium klorida (NaCl), asam oksalat, dan asam benzoat.
Larutan baku sekunder merupakan larutan yang mengandung suatu zat yang
konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak
pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan
larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh larutan baku sekunder
diantaranya larutan perak nitrat (AgNO3), kalium permanganat (KMnO4), besi(II)
sulfat (FeSO4) dan 
atrium hidroksida (NaOH).
3. Metode untuk melakukan penetapan kadar senyawa dalam campuran volumetric, yaitu
 Metode asam basa adalah penetapan kadar larutan asam dengan zat peniter (zat yang
diletakkan pada buret) suatu larutan basa atau penentuan kadar basa dengan zat
peniter suatu larutan asam.
 Metode alkalimetri adalah metode titrasi asam basa dengan menggunakan larutan
baku sekunder basa dan larutan larutan baku primer asam.

4. PRINSIP/AZAS, LARUTAN BAKU, RUMUS, KEGUNAAN, CONTOH


SENYAWA, INDIKATOR DARI TITRASI BERIKUT ;
Asidi alkali metri
- Prinsip asidi-alkalimetri umumnya diartikan sebagai titrasi yang menyangkut asam
dan basa.digunakan untuk  untuk menentukan konsentrasi asam atau basa yang tidak
diketahui.
- Titrasi asam-basa dilakukan dengan indikator bromotimol biru, untuk titrasi asam
kuat-asam lemah, indikator fenolftalein pada titrasi asam lemah - basa kuat, dan metil
jingga untuk titrasi asam kuat - basa lemah. Jika basa berada di luar rentang pH
indikator-indikator tersebut, misalnya basa dengan pH >13.5, dan asam dengan pH
>5.5, dapat digunakan indikator Alizarin kuning. Sementara itu, jika asam di luar
rentang pH, misalnya pH <0.5, dan basa dengan pH <8.5, indikator Timol biru dapat
digunakan.
- Contoh senyawa CH3COOH + NAOH CH3COONA (garam) + H20 (air ) 
- Larutan baku primer: K2Cr2O7, dan larutan baku sekunder : NaOH dan HCL.

argentometri
- Argentometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui konsentrasi analit dengan menggunakan larutan baku sekunder yang
mengandung unsur perak.
- Prinsip kerjanya Menetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang
membentuk endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu
- Titrasi argentometri metode volhard menggunakan larutan baku sekunder
ammonium. dapat digunakan untuk membakukan larutan baku sekunder
ammonium tiosianat.
- Dasar titrasi Argentometri adalah reaksi pengendapan dimana zat yang hendak
ditentukan kadarnya di endapkan oleh larutan baku perak nitrat (AgNO3)
dan indikator kromat. Zat tersebut misalnya garam-garam halogenida (Cl, Br, I),
sianida, tiosianida dan fosfat.

Permanganometri 
- Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium
permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran.
- Prinsip titrasi permanganometri adalah reaksi oksidasi reduksi pada suasana asam
yang melibatkan elektron dengan jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam (H2SO4)
untuk mencapai tingkat oksidasi dari KMnO4 yang paling tinggi dan bilangan
oksidasi +7 menjadi +2. Pada proses titrasi tidak dibutuhkan indicator lain. Karena
KMnO4 sudah mampu memberikan perubahan warna saat titik akhir titrasi yang
ditandai dengan terbentuknya warna merah muda. Sifat dari KMnO4 ini dikenal
sebagai autoindikator.

Kompleksometri
- Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks,
jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks yang terbentuk
dianggap sebagai reaksi asam basa Lewis dengan ligan bertindak sebagai basa,
dengan menyumbangkan sepasang elektronnyakepada kation yang merupakan
asamnya.
- Prinsip titrasi kompleksometri adalah larutan yang mengandung ion (Ca2+) akan
membentuk kompleks dengan EDTA sehingga kadar dapat diketahui. Titik
akhir titrasi ditunjukkan dengan indikator logam dan ditandai dengan perubahan
logam dan ditandai dengan perubahan warna merah muda menjadi warna biru.
- Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah kalkon,
asam kalkon karboksilat, hitam eriokrom-T dan jingga xilenol.

Nitrimetri
- Nitrimetri adalah suatu cara penetapan kadar, suatu zat dengan larutan nitrit.
- Prinsip dasar titrasi nitrimetri / prinsip diazotasi yaitu sebagai berikut ini:

 Pemebentukan garam diazonium beraasal dari gugus amin aromatic primer (gugus
nitro aromatic dan amin aromatic sekunder).
 Pemmbentukan senyawa nitrosamine berasal dari amin alifatik sekunder.
 Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida
 Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi dikarenakan nitrasi dengna asam nitrit
dalam suasana asam sangat sulit.

Contoh zat yang mempunyai guguss amin aromatic primer yaitu sulfa dan benzokain.
Sedangkan yang mempunyai gugus amin alifatis yaitu Na siklamat. Kemudian yang
mempunyai gugus hidrazida yaitu INH. Selanjutnya yang mempunyai gugus amin
aromatis sekunder yaitu fenasetin dan parasetamol. Lalu yang mempunyai gugus
nitroaromatik yaitu kloramfenikol.

- Contoh titrasi nitrimetri inddikator dalam yaitu tropeolin 00 dan metilen blue (5:3).

5. Istilah singkatan berikut :


 Konsentrasi adalah ukuran yang menggambarkan banyaknya zat di dalam suatu
campuran yang dibagi dengan “volume total” dari campuran tersebut.
 Larutan adalah sistem homogen yang terdiri dari zat terlarut dan pelarut atau
campuran homogen dari dua jenis zat atau lebih.
 Kelarutan adalah kemampuan suatu zat kimis tertentu, zat terlarut, untuk larut dalam
suatu pelarut (kosolven). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut
yang larut dlam suatu pelarut pada kesetimbangan.
 N(Normalitas) adalah suatu konsentrasi yang sudah dapat memperhitungkan kation
maupun anion yang dikandung sebuah larutan atau banyaknya zat dalam gram
ekivalen dalam 1 liter larutan.
 M (Molaritas) adalah salah satu ukuran konsentrasi larutan, menyatakan jumlah mol
suatu zat perliter larutan.
 PPM (Parts Per Million) adalah bagian per sejuta atau perbandingan konsentrasi zat
terlarut dan pelarutnya.
 PPB (Parts Per Billion) adalah bagian per semiliar bagian, untuk menunjukan
kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan
 % adalah perbandingan untuk mnyatakan bilangan pecahan yang berpenyebut 100.
6. CARA MEMBUAT LARUTAN BAKU : NaOH 0,1 N, HCl 0,1 N, AgN03 0,1 N, NaN02
0,1 N, EDTA 0,05 N, KMn04 0,1 N DAN CARA PEMBAKUANNYA

NaOH 0,1 N,
Rumus untuk menghitung normalitas adalah :
N = ( gr xvalensi)/ ( Mr x vol)
0,1 = (grx1 )/(40 x 1) , perlu diingat  : vol dalam liter
Gr = 40 x 0,1 =4 gram
Jadi NaOH yang perlu ditimbang adalah  4 gram.
Cara membuat larutan NaOH 0,1 N sbb :
1. Timbang NaOH 4 gram, masukkan kedalam gelas piala 250 ml, larutkan dengan aquadest
hingga larut.
2. Masukkan ke dalam labu takar 1000 ml,tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog
hingga homogen.
3. Simpan dalam botol reagen tutup plastik.
Segera pindahkan larutan NaOH ke dalam botol reagen tutup plastik, karena NaOH yang
terlalu lama di dalam labu takar akan menyebabkan tutup labu takar membeku atau tidak bisa
dibuka.

HCl 0,1 N
DIketahui : [HCl] encer = 0,1 N
                  V HCl encer = 100 mL
                  [HCl] pekat = 1 N
ditanya : V HCl pekat ?
Jawab :
Hitung volume yang diperlukan larutan induk dengan menggunakan cara :
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
V₁ × 1 N = 100 mL × 0,1 N
V₁ × 1 N = 10 N.mL
V₁ = 10 N.mL / 1 N
V₁ = 10 mL
∴ Kesimpulan volume HCl induk yang diperlukan adalah sebanyak 10 mL.
AgN03 0,1 N
Pembuatan AgNO3 0.1 N, 500 ml 
Diketahui :
BM / Mr AgNO3 = 169.87 gr/mol
Valensi = 1
Ditanyakan : AgNO3 yang harus ditimbang...?

Penyelesaian :
Dengan menggunakan rumus normalitas yaitu 

0.1 N = ( gr x 1 ) / ( 169.87 gr/mol x 0.5 L )


gr = 0.1 N x 169.87 gr/mol x 0.5 L
gr = 8.49 gram
Jadi AgNO3 yang harus ditimbang adalah 8.49 gram.

Cara Membuat Larutan AgNO3 0.1 N adalah :

1. Timbang AgNO3 sebanyak 8.49 gram. Masukkan dalam gelas piala 500 ml dan
tambahkan aquadest sebanyak 200 ml. Aduk hingga larut sempurna.
2. Pindahkan larutan ke dalam labu takar 500 ml. Tambahkan aquadest sampai tanda batas.
Gojog hingga homogen.
3. Simpan dalam botol reagen dan beri label.
CARA MEMBUAT LARUTAN BAKU EDTA 0,05 N

0,1 = (gr x 1000)/ (372,24 x 500)

0,1 = grx1000 / 186,120

gr = (186,120 x 0,1)/ 1000

gr = 18,612 gram

Jadi EDTA yang harus ditimbang adalah 18,612 gram.

 Langkah - langkah membuat larutan EDTA 0,1 M 500 ml adalah sebagai berikut :

1. Timbang 18, 612 gram kristal EDTA (titriplex III) ke dalam gelas piala 100 ml.
2. Tambahkan aquadest 50 ml, kemudian aduk hingga larut sempurna.
3. Masukkan ke dalam labu takar 500 ml, kemudian tambah aquadest sampai tanda batas
( sampai volume 500 ml ). Gojog hingga homogen.
4. Pindahkan larutan tersebut ke dalam botol reagen dan beri label.

Pembuatan 1000 ml Larutan Kalium Permanganat ( KMnO4 ) 0.1 N ( 0.02 M )


Diketahui :
BM KMnO4 = 158.034 gr/mol
valensi  KMnO4 = 5
Ditanya : KMnO4 yang perlu ditimbang...?

Penyelesaian :
Rumus :

Dimana :
N = Normalitas ( molek/L)
gr = Massa yang ditimbang (gr)
BM = Berat Molekul (gr/mol)
V = Volume yang diinginkan (L)
a = nilai valensi 

0.1 N = (gr/ 158.034gr/mol x 1L) x 5


gr = ( 158.034 gr/mol x 1 L x 0.1N ) / 5
gr = 15.8034 / 5
gr = 3.1606 gram
Jadi KMnO4 yang perlu ditimbang untuk membuat KMnO4 0.1 N adalah 3.1606 gram.
Langkah untuk membuat larutan KMnO4 0.1 N :

1. Timbang dengan tepat KMnO4 sebanyak 3.1606 gram, masukkan dalam gelas piala 1000
ml. Tambahkan aquadest sampai volume 1000 ml. Aduk hingga larut. 
2. Panaskan larutan tersebut hingga mendidih selama 15 - 30 menit.
3. Dinginkan pada suhu kamar, kemudian saring dengan krus gooch.
4. Simpan dalam wadah coklat/gelap dan beri label.

Untuk memperoleh konsentrasi sebenarnya kalium permanganat sebaiknya dibakukan/


distandarisasi. Standarisasi KMnO4 bisa dilakukan dengan menggunakan larutan baku natrium
oksalat dan larutan baku asam oksalat.

Anda mungkin juga menyukai