Anda di halaman 1dari 15

KASUS III

Oleh :
Aditya
Ratih
Ummu mayah
Victriani
Kasus
Ibu Eka (50 th) memeriksakan kesehatannya • Kreatinin : 1,12 mg/dl
dengan keluhan cepat lelah, sering buang air • GDS : 150 mg/dl
kecil terutama kalau malam hari. Pasien
mengaku sering merokok, hampir 1 bungkus • Trigliserida : 200 mg/dl
per harinya. • Kolesterol Total: 200 mg/dl
• Data Pasien • LDL : 130 mg/dl
• • Berat Badan : 65 kg • HDL : 35 mg/dl
• • Tinggi Badan : 159 cm
• • Tekanan Darah : 110/85 mmHg 1. Jelaskan Hyperlipidemia tipe berapa
• • Nadi 65 kali/menit pasien tersebut?
• • Jantung dan paru-paru dalam batas 2. Selesaiakan kasus di atas dengan metode
normal SOAP!

Data Laboratorium :
Penyelesaian menggunakan SOAP
A. Subjek
• Wanita berusia 50 tahun
• Pemeriksaan fisik : cepat lelah, sering buang air kecil terutama
kalau malam hari.
• Pasien mengaku sering merokok, hampir 1 bungkus per harinya.
Objek
  Nilai Uji Nilai Normal

Berat Badan 65 kg  

Tinggi Badan 159 kg  

IMT 25,711kg/m 18.5 – 25.0 kg/m

Tekanan darah 110/85 mmHg <120/80

Kreatinin 1,12 mg/dl 0,5–1,1 mg/dL

GDS 150 mg/dl 7-140 mg/dL

Trigliserilda 200 mg/dl 31,15 – 151,3 mg/dL

Kolesterol 200 mg/dl 146,94 – 201,08 mg/dL

LDL 130 mg/dl <100mg/dL

HDL 35 mg/dl 40 – 60 mg/dL


Assesment
Pasien memiliki BB 65kg dan TB 159 kg sehingga nilai IMT pasien yaitu
25,711 kg/m2. Menurut WHO indeks massa tubuh (IMT) diklasifikasikan
menjadi underweight, normal, overweight dan obesitas. IMT ≥30kg/m2
dikategorikan sebagai obesitas, nilai IMT 25-29, 9 kg/m2 dikategorikan
sebagai praobesitas dan nilai IMT <18,5 kg/m2 dikategorikan sebagai
underweight (dibawah normal). Sehingga pasien termasuk dalam
kategori praobesitas. Obesitas terbukti sebagai faktor risiko dari
beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia,
penyakit arteri koroner, gangguan menstruasi, dan jenis kanker tertentu.
(Onyemaechi et al., 2016; Purnawijaya and I Putu Gede Adiatmika,
2016)
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pasien mengalami gejala diabetes
melitus yang ditandai dengan mudah Lelah dan sering buang air kecil.
Selain itu kadar glukosa darah pasien di atas normal. Sehingga pasien
menderita diabetes melitus tipe 2. (Perkeni, 2019)
Menurut NCEP (National Cholestrol Education Program) kolesterol
total normal <200 mg/dL, trigliserida normal < 150 mg/dL, dan
HDL-c 35-93 mg/dL. Hal ini mengindikasikan bahwa pasien
menderita hiperlipidemia (mixed hyperlipidemia).
Diabetes tipe 2 pada pasien merupakan salah satu penyeyab terjadinya
hiperlipidemia. Diabetes mellitus tipe 2 dikaitkan dengan serum puasa
dan postprandial yang tidak normal. Metabolisme lipoprotein Fitur
utama dari dislipidemia ini adalah tingkat yang tinggi dari trigliserida,
penurunan kadar kolesterol HDL, dan peningkatan jumlah partikel LDL
(Anggraini Rahayu, 2018)
• Tipe HIperlipidemia
Pasien menderita Hiperlipoproteinemia tipe IIB dimana terjadi
peningkatan kada LDL dan trigliserilda
Daftar Pustaka
Anggraini, Rahayu. 2018. Korelasi Kadar Kolesterol dengan Diabetes
Melitus. Medical and Health Science Journal, Vol. 2, No. 2, August 2018

Purnawijaya, M. A., & I Putu Gede Adiatmika. (2016). Hubungan Indeks


Massa Tubuh Dengan Gangguan Muskuloskeletal Dan Distribusinya
Menggunakan Nbm (Nordic Body Map) Pada Anggota Senam Satria
Nusantara Di Lapangan Nitimandala Renon. E-Jurnal Medika
Yudayana, .
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB Perkeni; 2019
Plan
1. Diabetes :dilakukan perubahan gaya hidup dengan diet
Menurut buku panduan perncanaan makan penderita diabetes terkait
kolesterol dengan sistem unit. Kalori yang dibutuhkan untuk pasien ini
59 kg – 10% = 53 kg. Kebutuhan kalori dasar = 53 x 30 = 1590 kalori
ditambah kalori aktivitas 20%= 1908 kalori.
Menu diet
Makan pagi 8.00

Sayuran 25 gr

Sebutir telur ayam 55 gr

Tempe 25 gr

Oseng miehun 100 gr

1 gelas susu rendah lemak -

Buah pir 100 gr

Cemilan pagi jam 10.00

Bubur kacang hijau 2,75 unit


Makan siang

Nasi merah 100 gr

Soup sayuran 75 gr

Tempe semur 50 gr

Ikan 50 gr

Apel 125 gr

Selingan sore

Jus mangga 1 gelas

Ubi rebus 100 gr


Makan Malam

Tahu kurin 50 gr

Tumis touge+labu 75 gr

Ayam swir 50 gr

Kentang rebus 150 gr

Selingan makan

Jeruk 1 biji
Apabila dengan diet tersebut tidak ada peubahan pada hasil uji
laboratorium maka diberikan terapi pengobatan seperti metformin 500
mg diminum 2 kali sehari pada saat makan.

• Kolesterol:
Diberikan pengobatan atorvastatin 20 mg 1 x 1 malam

Anda mungkin juga menyukai