Kelompok 3 :
Analisis Volumentri ?
• Alat pengukur volume seperti buret, pipet volum, dan
labu ukur
• Neraca analitik untuk menimbang bahan yang akan
Hal-hal yang perlu diselidiki atau senyawa baku untuk membuat larutan
diperlukan dalam baku
analisi volumentri • Senyawa yang digunakan sebagai larutan baku atau
untuk pembakuan harus senyawa dengan kemurnian
yang tinggi
Titrasi
Titrasi kembali
Istilah-istilah Titrasi blanko
b. Molaritas (M), adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut
dalam 1 liter (1.000 ml) larutan. M dihitung dengan rumus :
2. Kesetaraan dalam penentuan berat ekivalen (BE)
a. Kesetaraan dalam penentuan berat ekivalen (BE) yang didasarkan pada prinsip netralisasi Pada
reaksi asam-basa, valensinya ditentukan berdasarkan banyaknya mol H+ atau OH- yang dihasilkan
tiap mol asam atau basa.
Contoh:
- HCl akan terurai menurut reaksi : HCl H+ + Cl-, maka 1 mol HCl = 1 grek (BE = BM)
- H2SO4 akan terurai menurut reaksi : H2SO4 2H+ + SO42-, maka 1 mol H2SO4 = 2 grek (BE = ½ BM)
- NaOH akan terurai menurut reaksi : NaOH Na+ + OH-, maka 1 mol NaOH = 1 grek (BE = BM)
b. Kesetaraan dalam penentuan berat ekivalen (BE) yang didasarkan pada prinsip reaksi
pengendapan Pada reaksi pengendapan, 1 ion Ag+ dapat mengikat 1 ion halogen (Cl-, Br-, atau I),
maka kesetaraan suatu senyawa halogen ditentukan oleh banyaknya atom halogen di dalam rumus
molekulnya yang dapat diendapkan sebagai garam perak.
Jika mengandung :
- atom halogen, maka 1 mol senyawa tersebut = 1 grek (BE = BM)
- atom halogen, maka 1 mol senyawa tersebut = 2 grek (BE = ½ BM), dst.
C. Kesetaraan dalam penentuan berat ekivalen (BE) yang didasarkan pada prinsip reaksi
pembentukan senyawa kompleks Kelebihan EDTA sebagai ligan adalah kemampuannya untuk
membentuk kompleks 1 : 1 dengan ion logam, baik logam valensi 1, 2, atau 3. Sehingga
kesetaraannya selalu 1 : 1 pula, yaitu 1 mol senyawa = 1 grek (BE = BM). Oleh karena itu konsentrasi
larutan titer (EDTA) yang digunakan adalah dalam satuan molaritas (M)
D. Kesetaraan dalam penentuan berat ekivalen (BE) yang didasarkan pada prinsip reaksi redoks
Kesetaraan suatu oksidator dan reduktor dalam suatu reaksi redoks tergantung pada jumlah
elektron yang dilepaskan atau diterima, dimana 1 ekuivalen zat oksidator atau reduktor setara
dengan 1 mol elektron
Pada reaksi :
MnO4- + 8 H+ + 5 e → Mn2+ + 4 H2O
Maka, 1mol KmnO4 setara dengan 5 mol elektron. Jadi 1 mol KmnO4 = 5 grek (BE = 1/5 BM)
2 S2O32- S4O62- + 2 e
Maka, 2 mol Na2S2O3 setara dengan 2 mol elektron. Jadi 2 mol Na2S2O3 = 2 grek atau 1 mol
Na2S2O3 = 1 grek (BE = BM)
TERIMAKASIH