Anda di halaman 1dari 30

Konsep Titrimetri

( asidimetri, alkalimetri, reaksi redoks)


Spektrofotometri

Yuliana Arsil
Def. Analisis titrimetri
O Analisis titrimetri (volumetri) adalah metode penentuan
konsentrasi suatu zat (larutan) yang dianalisis dengan
larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti
O Prosesnya disebut juga dengan titrasi
O Larutan yang akan ditentukan konsentrasi = analit
O Larutan yang telah diketahui konsentrasi = larutan titer =
larutan standar= larutan baku
O Berdasarkan kemurniannya larutan standar dibedakan
menjadi larutan standar primer dan larutan standar
sekunder
LARUTAN STANDAR PRIMER

adalah larutan yang disiapkan dengan cara


menimbang secara akurat suatu zat yang memiliki
kemurnian tinggi dan melarutkannya dengan
sejumlah tertentu pelarut dalam labu ukur /
Ex : K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam
benzoat
Syarat zat yang bisa dijadikan standart primer

O Harus 100% murni


O Zat tersebut harus stabil (tidak Higroskopis)
O Mudah diperoleh
O Biasanya zat standart primer memiliki Masa
molar (MR) yang besar hal ini untuk
memperkecil kesalahan relative atau eror
pada waktu proses penimbangan. Menimbang
zat dalam jumlah besar memiliki kesalahan
relative yang lebih kecil dibanding dengan
menimbang zat dalam jumlah yang kecil.
O Zat tersebut juga harus mudah larut
Larutan standar sekunder
Larutan baku yang konsentrasinya tidak diketahui dengan pasti
karena zat yang digunakan untuk membuat larutan tersebut
memiliki kemurnian yang rendah, sehingga perlu dilakukan
pembakuan/ standarisasi dg larutan baku primer
O Standardisasi larutan merupakan proses saat konsentrasi larutan
standar sekunder ditentukan dengan tepat dengan cara
mentitrasi dengan larutan standar primer
Contoh : NaOH
NaOH tidak bisa dipakai sebagai larutan standar primer
disebabkan sifatnya yang higroskopis. Jadi NaOH menyerap
uap air dari lingkungan disekitarnya
Analisa titrimetri
O Analisa titrimetri merupakan satu bagian utama kimia analisis
dan perhitungannya berdasarkan hubungan stoikiometri
sederhana dari reaksi -reaksi kimia
O mC + nR  CmRn
O C = zat pentitrasi (larutan titran/larutan baku)
O R = zat yang dititrasi (yang ditentukan konsentrasinya/analit)
O m = jumlah mol C
O n = jumlah mol R
O C ditambahkan sedikit- demi sedikit, biasanya dari dalam buret.
O Penambahan titran diteruskan sampai jumlah C yang secara
kimia setara atau ekuivalen dengan jumlah R, maka keadaan
tersebut dikatakan telah mencapai titik ekuivalensi atau
disingkat TE dari titrasi itu >>> proses titrasi dihentikan
O tercapai suatu titik
ekuivalensi tidak dapat
dilihat secara kasat mata
>>> sulit melihat kapan
titrasi dihentikan >>>perlu
ditambahkan indikator>>>
yang dapat menunjukkan
terjadinya kelebihan titran
dengan perubahan warna.
Titik ekivalensi dan titik akhir titrasi

O Titik ekivalen adalah titik yg menyatakan banyaknya pentitrasi secara


kimia setara dengan banyaknya zat yang dititrasi
O Titik akhir titrasi (TAT) adalah titik dimana proses titrasi
diakhiri (ditandai saat timbul perubahan warna indikator)
O TAT dapat ditandai:
• Terjadi perubahan warna indikator
• Terjadi kekeruhan
• Terbentuknya endapan/ melarutnya endapan
• Perubahan arus listrik dalam larutan
Peralatan dalam Titrasi
O Peralatan yang digunakan dalam titrasi pada
umumnya meliputi buret, statif,klem, klem
holder, erlenmeyer, pengaduk magnetik, pipet
tetes, dan pipet volumetrik
Miniskus
O Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang
disebabkan adanya gaya kohesi/ adhesi zat cair dengan alat
ukur.

O Cara pembacaan meniskus pada alat ukur :


O -    Untuk larutan bening, pembacaan miniskus yang berlaku
adalah miniskus bawah.
O -    Untuk larutan pekat, pembacaan miniskus yang berlaku
adalah miniskus atas.
O
Saat sedang membaca skala, alat ukur sebaiknya diletakkan di
tempat yang datar dan di baca sejajar dengan mata. 
O Berdasarkan reaksi kimia metoda analisa Titrimetri
dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu ;
1. Reaksi Asam -basa
2. Reaksi Oksidasi –Reduksi
3. Reaksi Pengendapan
4. Reaksi Pembentukan Kompleks
O Berdasarkan cara titrasinya, titrimetri dikelompokkan
menjadi:
1.Titrasi langsung. Cara ini dilakukan dengan melakukan
titrasi langsung terhadap zat yang akan ditetapkan.
Ex : penentuan CH3COOH dalam cuka, penetapan Vit. C dg
metode iodimetri, penetapan Fe2+ dg permanganometri
2.Titrasi tidak langsung. Cara ini dilakukan dengan cara
penambahan titran dalam jumlah berlebihan, kemudian
kelebihan titran dititrasi dengan titran lain, volume titrasi
yang didapat menunjukkan jumlah ekuivalen dari kelebihan
titran
Syarat reaksi yang harus dipenuhi dalam
analisis Titrimetri adalah:
1. Reaksi harus berjalan sesuai dengan suatu persamaan
reaksi tertentu.
2. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik
ekuivalen tercapai, baik secara kimia maupun fisika.
3. Harus ada indikator yang cocok untuk menentukan titik
akhir titrasi, jika reaksi tidak menunjukkan perubahan
kimia atau fisika.
4. Reaksi harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat
dilakukan dalam beberapa menit.
Def. titrasi asidimetri dan
alkalimetri
O metode titrasi berdasarkan reaksi penetralan (asam basa)
O prinsip dasar reaksi penetralan yaitu reaksi antara ion
hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida
yang berasal dari basa sehingga menghasilkan air yang
bersifat netral
O H+ + OH-  H2O
Def. titrasi asidimetri dan
alkalimetri

Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri

jika larutan bakunya basa disebut


alkalimetri.
Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
O Asam kuat - Basa kuat
O Asam kuat - Basa lemah
O Asam lemah - Basa kuat
O Asam kuat - Garam dari asam lemah
O Basa kuat - Garam dari basa lemah
Indikator pada titrasi asam basa
Perubahan warna pada indikator Fenolftalein pada
berbagai nilai pH
TITRASI REDOKS

O Adalah metode penentuan kuantitatif Yang reaksi utama nya


adalah reaksi redoks. Reaksi ini hanya dapat berlansung bila
tjd interaksi dari senyawa/unsur/ion yg bersifat oksidator
dengan senyawa/unsur/ion reduktor. Jadi bila larutan bakunya
oksidator, maka analat harus bersifat reduktor, atau
sebaliknya.

O Berdasarkan sifat larutan bakunya maka titrasi redoks dibagi


atas oksidimetri dan reduksimetri

O Oksidimetri a/ metode titrasi redoks dengan larutan baku yan


bersifat, sebagai oksidator. Berdasarkan oksidatornya maka
oksidimetri terbagi atas 4 : permanganometri, dikhrometri,
serimetri, iodimetri
O Reduksimetri adalah metode titrasi redoks
dengan larutan baku yg bersifat reduktor, dan
salah satu metode reduksimetri adalah
iodometri
O Syarat rx redoks
- dalam keadaan ttu hanya satu rx yg terjadi
- pada titik ekivalensinya harus berkesudahan
- harus ada indikator untuk menunjukkan titik
akhirnya
Indikator Pada titrasi redoks

1. Indikator Sendiri
Apabila titrant dan analit salah satunya sudah
berwarna, sebagai contoh penentuan oksalat
dengan permanganate dimana lautan oksalat
adalah larutan yang tidak berwarna sedangkan
permanganate berwarna ungu tua, maka warna
permanganate ini dapat dipakai sebagai
indicator penentuan titik akhir titrasi. TAT :
merah muda
Indikator Pada titrasi redoks

2. Amilum
Indikator amilum dipakai untuk titrasi
redoks yang melibatkan iodine. Amilum
dengan iodine membentuk senyawa
kompleks amilum-iodin yang bewarna biru
tua. Titrasi redoks yang biasa
menggunakan indicator amilum adalah
iodimetri dan iodometri.
Spektrofotometri
 Spektrofotometri adalah pengukuran konsentrasi
larutan dengan menggunakan instrumen

 Spektrofotometer : instrumen yang digunakan


untuk mengukur jumlah cahaya yang diserap atau
intensitas warna yang sesuai dengan panjang
gelombang

 Pengukuran kuantitatif dari cahaya yang diserap


terukur dalam bentuk Transmitansi dan
absorbansi tersebut.
Prinsip Spektrometri
O Larutan sampel dikenai radiasi
elektromagnetik, sehingga menyerap energi /
radiasi  terjadi interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan materi
(atom/molekul)
O Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh
larutan sampel dikonversi dengan konsentrasi
analit  data kuantitatif
Spektrometri
Berdasarkan jenis materi yang berinteraksi
dengan radiasi elektromagnetik, dibagi :
 Spektrometri molekul  radiasi
elektromagnetik berinteraksi dengan molekul
Contoh : NMR, IR, UV-Vis, XRD
 Spektrometri atom  radiasi elektromagnetik
berinteraksi dengan atom
Contoh : AAS, AFS
Spektrofotometer
Spektrofotometer

 Sumber cahaya (Lampu) : memancarkan semua warna


cahaya (yaitu, cahaya putih).
 Monokromator : memilih satu panjang gelombang dan
panjang gelombang yang dikirimkan melalui sampel.
 Detektor : mendeteksi panjang gelombang cahaya
yang telah melewati sampel.
 Amplifier : meningkatkan sinyal sehingga lebih mudah
untuk baca terhadap kebisingan latar belakang.
TAHAPAN MELAKUKAN ANALISIS DENGAN
SPEKTROFOTOMETRI
1. Apakah senyawa tersebut dapat dianalisis
dengan spektrofotometri
2. Membuat larutan standar
3. Menentukan larutan panjang gelombang
maksimum
4. Membuat kurva baku antara Absorbansi
versus konsentrasi sehingga diperoleh
persamaan regresi linier (y=a+bx)
5. Menentukan kadar sampel.

Anda mungkin juga menyukai