OLEH :
KELOMPOK IV
TRANSFER A 2022
ASISTEN : PURNAMAWATI
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan berasap; sangat korosif; bau khas sangat
merangsang mendidih pada suhu lebih kurang
120C; bobot jenis lebih kurang 1,41. Merusak
jaringan hewan menjadi kuning
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai reagen.
II.2.2Kalium Bromida (DIRJEN POM RI, 1979 Hal : 328--329)
Nama Resmi : KALII BROMIDUM
Nama Lain : Kalium Bromida
RM : KBr
BM : 119,01
Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, transparan, atau buram atau
serbuk butir; tidak berbau; rasa asin dan agak pahit.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1,6 bagian air dan dalam
lebih kurang 200 bagian etanol (90%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sedativum.
II.2.3 Kalium Klorida (DIRJEN POM RI, 2020; Hal : 160-161)
Nama Resmi : KALII CHLORIDUM
Nama Lain : Kalium Klorida
RM : KCl
BM : 74,55
Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna; tidak berbau; rasa agak
pahit; meleleh basah.
Kelarutan : Larutkan 0,25 bagian air; mudah larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sumber ion kalsium.
II.2.4 Kloroform (DIRJEN POM RI, 2020; Hal : 206-207)
Nama Resmi : CHLOROFORMUM
Nama Lain : Kloroform
RM : CHCl3
BM : 119,38
Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, mudah menguap bau khas,
rasa manis dan membakar.
Kelarutan : Larut dalam kurang 200 bagian air, mudah larut
dalam etanol mutlak P, dalam eter P, dalam
sebagian besar pelarut organik, dalam minyak atsiri
dan dalam minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai zat yang disintesi.
II.2.5 Perak Nitrat (DIRJEN POM RI, 2020; Hal : 113)
Nama Resmi : ARGENTI NITRAS
Nama Lain : Perak Nitrat
RM : AgNO3
BM : 169,87
Struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur berwarna
putih; tidak berbau sangat; menjadi gelap jika kena
cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol
(95%)P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Sebagai reagen.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu buret, cawan
porselin, corong, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, klem, pipet tetes,
dan statis.
III.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunkan pada praktikum kali ini yaitu, alkohol,
aquadest, AgNO3 (perak nitrit), HNO2 (asam nitrit), kloroform, KCl, KCrO 4,
KBr, kertas saring, NH4SCN (ammonium tiosianat), (NH 4)2SO4 (ammonium
sulfat), pereaksi dragendorf, pereaksi mayer, pereaksi wagner, dan
Teofilin.
III.2 Cara Kerja
III.2.1 Analisis Ion K+ Dalam KCl
a. Uji Kualitatif
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang 100 mg KCl padatan
3. Dimasukkan kedalam cawan porselin
4. Ditambahkan alkohol sampai sampel terbasahi
5. Dibakar dan diamati
6. Diamati nyala ungu jika positif
b. Uji Kuantitatif
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang sampel 100 mg
3. Ditambahkan 50 mL aquadest, kemudian dihomogenkan
4. Dititrasi dengan AgNO3 0,1 N
5. Ditambahkan indikator KCrO4
6. Diamati endapan merah dalam latar belakang putih
III.2.2 Analisis Ion Bromida (Br-)
a. Uji Kualitatif
1. Disiapkan 3 tabung reaksi
2. Dimasukkan sampel KBr kedalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan AgNO3 pada tabung reaksi pertama, asam nitrat pekat
pada tabung reaksi kedua dan kloroform pada tabung reaksi ke
tiga.
4. Diamati endapan dari tabung reaksi pertama endapan kuning
muda, larutan menjadi coklat merah pada tabung reaksi kedua dan
tabung reaksi ketiga.
b. Uji Kuantitatif
1. Ditimbang 250 mg sampel KBr
2. Ditambahkan 5 mL asam nitrat pekat
3. Ditambahkan 15 mL AgNO3
4. Dititrasi dengan ammonium tiosianat 0,1 N
5. Ditambahkan Indikator Besi (III) ammonium sulfat
6. Diamati larutan menjadi warna merah
III.2.3 Analisis Teofilin
a. Uji Kualitatif
1. Disiapkan 3 tabung reaksi
2. Dimasukkan sampel Teofilin kedalam 3 tabung reaksi
3. Ditambahkan pereaksi dragendorf pada tabung reaksi pertama,
pereaksi mayer pada tabung reaksi kedua dan pereaksi wagner
pada tabung reaksi ketiga.
4. Diamati endapan pada tabung reaksi pertama endapan jingga
kekuningan, pada tabung reaksi kedua endapan putih atau
kekuningan, dan pada tabung reaksi ketiga endapan coklat muda
sampai kuning.
b. Uji Kuantitatif
1. Ditimbang 250 mg sampel teofilin
2. Ditambahkan 50 mL air dan 8 mL ammonia encer, lalu
dihomogenkan
3. Dihangatkan diatas penangas air sampai larut
4. Ditambahkan 25 mL AgNO3 0,1 N
5. Dihomogenkan dan dilanjutkan pemanasan selama 25 menit dan
dinginkan kemudian disaring
6. Dicuci residu sebanyak 3 kali dengan 10 mL aquadest
7. Ditambahkan asam nitrat pekat, dan 2 mL besi (III) ammonium
sulfat 8%
8. Dititrasi dengan amonium tiosianat 0,1 N
9. Diamati warna merah
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.I Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu pada sampel KCl
didapatkan kadar sebesar 115,55% dan 149,1%, sampel KBr diperoleh
kadar 47,6% dan 80,92%, serta sampel teofilin didapatkan hasil kadar
118,90% dan 100,67%. Menurut Farmakope Indonesia Edisi VI (2020)
kadar KCl tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5%, kadar KBr
tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,5%, serta kadar teofilin
tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 101,0%.
V.2 Saran
V.2.1 Saran untuk Dosen
Agar dapat mendampingi dan mengawasi praktikan saat melakukan
praktikum di laboratorium.
V.2.2 Saran untuk Asisten Dosen
Agar dapat mendampingi dan menuntun praktikan pada saat
praktikum berlangsung.
V.2.3 Saran untuk Laboratorium
Agar dapat melengkapi dan menyediakan alat dan bahan yang akan
digunakan / dibutuhkan pada saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA