KIMIA ANALISIS
Disusun Oleh :
Anisa Safitri (2258031019)
Putrie Fhanesah Salsalbilla (2258031020)
Orlan Pradipta Nugraha (2258031021)
Syaza Afifah Zahra (2258031022)
Astri Nur Fadillah (2268031001)
I.
I. PENDAHULUAN
Ilmu kimia merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang
memiliki dua aspek penting yaitu aspek produk dan proses. Pada aspek produk,
peserta didik diharapkan dapat memahami fakta, prinsip-prinsip, hukum-hukum
maupun teori-teori kimia .Titrasi merupakan metode analisis kimia untuk
menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan sebagai perubahan
bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan tepat ke
konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara kedua larutan
tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena pengukuran
volumetrik berperan penting dalam titrasi.Titrasi adalah metode analisis kimia
untuk menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan sebagai
perubahan bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan
tepat ke konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara kedua
larutan tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena
pengukuran volumetrik berperan penting dalam titrasi.Titrasi adalah metode
analisis kimia untuk menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan
sebagai perubahan bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui
dengan tepat ke konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara
kedua larutan tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena
pengukuran volumetrik berperan penting dalam titrasi.
Titrasi argentometri merupakan salah satu jenis titrasi penentu analit yang pada
umumnya berupa ion halida dengan melibatkan larutan standar perak nitrat.
Titrasi argentometri dapat mengukur parameter air mineral salah satunya kadar
klorida dengan menggunakan metode Mohr. Mohr merupakan salah satu metode
yang dipakai untuk mengatasi permasalah dalam air minum. Metode Mohr dapat
menetapkan kadar klorida dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+. Metode mohr digunakan untuk
menentukan kadar berbagai zat yang memiliki sifat yang berbeda – beda. Prinsip
titrasi argentometri Mohr yaitu reaksi pengendapan dimana senyawa klorida
berada dalam NaCl dalam suasana netral dengan penambahan larutan standar
sekunder perak nitrat (AgNO3) dan larutan indikator kalium kromat (K2CrO4)
pada awal titrasi. Pengendapan perak klorida terjadi setelah titik ekivalen, dan
sejumlah kecil perak nitrat yang ditambahkan bereaksi dengan kromat membentuk
endapan kromat perak berwarna coklat kemerahan. Tujuan penambahan indikator
kalium kromat (K2CrO4) adalah untuk menentukan warna titik akhir titrasi. Sifat
indikator dan teknik titrasi yang digunakan membedakan titrasi argentometri dari
titrasi argentometri Mohr, Volhardt atau Fajance. Metode Mohr adalah suatu
bentuk titrasi argentometri, suatu metode titrasi untuk menentukan kadar suatu zat
dalam suatu larutan, dengan membentuk endapan yang mengandung ion Ag+.
Prinsip kerja pengukuran konsentrasi NaCl oleh Mohr adalah titrasi ion klorida
yang ada dalam NaCl dengan larutan AgNO3 menggunakan indikator K2CrO4.
Titrasi dimulai dengan pembentukan endapan perak klorida. Ketika titik ekivalen
tercapai, perak nitrat bereaksi dengan asam kromat menghasilkan endapan merah
perak kromat.
Natrium klorida (NaCL) atau yang biasa dikenal dengan garam dapur sudah lama
dikenal karena rasanya yang asin dan dapat mencegah pembusukan.Garam meja
bersifat pengawet sehingga aman dan tidak beracun. Kemampuan garam sebagai
pengawet berasal dari kemampuannya untuk bertindak sebagai penghambat
selektif mikroorganisme pencemar tertentu, dan garam dapat mempengaruhi
aktivitas air substrat untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba. Penggunaan
cairan infus dalam dunia kesehatan sangatlah penting, terutama bagi pasien/pasien
yang membutuhkan cairan yang mengandung elektrolit. Cairan (cairan infus)
adalah obat-obatan yang diberikan melalui vena untuk menggantikan cairan dan
nutrisi yang hilang dari tubuh.
Larutan perak nitrat 0,1 N dibuatdengan cara tiap 100 mL larutan mengandung
16,99 gram AgNO3.Pembuatanlarutan dapat dilakukan dengan melarutkan lebih
kurang 17,0 gram perak nitrat Pdalam air hingga 1000 mL. Pembakuan larutan
Perak nitrat adalah timbangsaksama lebih kurang 100 mg Natrium klorida P, yang
sebelumnya telahdikeringkan pada suhu 1000 C selama 2 jam dalam gelas piala
150 mL, larutkandalam 5 mL air dan tambahkan 5 mL asam asetat P, 50 mL
metanol dan 3 teteseosin Y LP. Aduk dengan pengaduk magnetik dan titrasi
larutan perak nitrat.Hitung normalitas larutan (Depkes RI, 2014).
Pada titik ekivalen tidak ada kelebihan Cl- atau Ag+, jadi koloid netral. Setetes
titran kemudian menyebabkan kelebihan Ag+. Ion-ion Ag+ diserap oleh koloid
yang menjadi positif dan selanjutnya dapat menarik ion FI- dan menyebabkan
warna endapan berubah menjadi merah muda (Chairil, 1994: 98) Pada titrasi
argentometri sebelum larutan AgNO3 digunakan untuk menitrasi perlu dilakukan
terlebih dahulu. Standarisasi. Untuk standarisasi AgNO3 digunakan NaCl
sehingga diperoleh normalitas AgNO3 yang akan digunakan. (Surya,2018).
Kegunaan metode mohr adalah untuk menentukan kadar klorida pada sampel
dalam suasana netral dengan pH 6,5-9,0. Apabila ion klorida telah bereaksi
dengan ion perak sehingga membentuk endapan, maka ion kromat akan bereaksi
membentuk endapan perak kromat berwarna cokelat atau warna merah bata
sebagai titik akhir titrasi ( Wulandari, 2017 : 18 )
Salah satu kriteria pH larutan dalam melakukan titrasi yaitu pHnya harus netral
atau basa lemah. Apabila dalam keadaan asam, maka konsentrasi ion CrO42- akan
berkurang. Apabila dalam keadaan basa, maka akan timbul endapan peroksida.
Pada saat titrasi disarankan aduklah yang kuat dan cepat agar Ag+ tidak
teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir titrasi tidak tercapai
(Yusmita,2017).
Natrium klorida adalah garam ionik dari logam Na. Senyawa ini banyak
terkandung dalam air laut dan batuan garam seperti karnalit (NaCl,MgCl,6H2O)
yang merupakan hasil penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Natrium
klorida sering disebut garam dapur atau halit dengan rumus molekul NaCl.
Senyawa ini merupakan senyawa yang mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada organisme multiselular.(nasta’in.Et all,2019
III. METODE PERCOBAAN
Alat
Erlenmeyer 250 mL
Buret 50 mL
Gelas ukur
Pipet tetes
Bahan
NaCl 0,01N 10 mL
K2CrO4 5%
AgNO3 0,01N
3.3 Cara Kerja
Oranye endapan
merah bata Lanjutkan menitrasi hingga mengha
silkan endapan merah bata
2. Penetapan Kadar Infus NaCl
Kuning Bening Menambahkan 4 tetes indikator kaliu
m permanat atau K2CrO4
No Perlakuan Gambar
No Perlakuan Gambar
3,003
Kadar = x 100 %=0,3 %
1000
Jadi, penetapan kadar adalah sebesar 0,3 %
4.3 Pembahasan
Titrasi argentometri adalah jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi
pengendapan. Prinsip umumnya adalah mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi. Secara umum, metode titrasi
argentometri ada tiga macam. Pertama, metode Mohr. Pada metode ini tidak ada
indikator yang digunakan. Sehingga untuk menandai titik akhir titrasi adalah
tingkat kekeruhan dari larutan sampel. Ketika larutan standar telah mengalami
reaksi stoikiometris dengan larutan sampel, maka ml larutan standar berikutnya
yang menetes pada larutan sampel akan menghasilkan endapan karena larutan
hasil reaksi titrasi telah jenuh. Namun, dapat juga digunakan indikator yang dapat
bereaksi dengan kelebihan larutan standar dan membentuk endapan dengan warna
yang berbeda dari endapan reaksi utama. Kedua, metode Volhard. Metode ini
menggunakan indikator yang akan bereaksi dengan kelebihan larutan standar
membentuk ion kompleks dengan warna tertentu. Ketiga, metode Fajans. Metode
ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang terbentuk dari reaksi utama
dapat menyerap indikator adsorpsi pada permukaannya sehingga endapan tersebut
terlihat berwarna. (Slamet, 2012).
Penentuan kadar klorin dapat ditentukan dengan titrasi argentometri, yaitu titrasi
dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam
perak yang sukar larut. Alasan dipilih metode argentometri karena senyawa yang
akan dianalisis merupakan golongan halogenida sehingga memerlukan adanya
endapan sebagai hasil akhir dari titrasi. Salah satu metode argentometri adalah
metode Mohr, yaitu metode yang dipilih berdasarkan indikator yang digunakan
dalam titrasi. Kadar halogenida yang akan dititrasi berada pada suasana netral
dengan larutan baku perak nitrat dan penambahan larutan kalium kromat sebagai
indikator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah
mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi
dengan kromat dengan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah
kecokelatan.
Pada praktikum ini, dilakukan percobaan untuk menentukan kadar NaCl pada
sampel meggunakan metode argentometri. Titrasi argentometri yang dilakukan
pada praktikum iniyaitu dengan metode mohr. Metode mohr adalah metode
titrasi argentometri yang bertujuan untuk mengetahui kadar zat dalam suatu
larutan menggunakan ionAg+. Salah satunya untuk mengetahui kadar NaCl
dalam larutan dengan cara menitrasi ion Cl- yang terdapat pada NaCl
menggunakan larutan standar AgNO3 dan K 2CrO4 sebagai indikator.
Langkah awal yang dilakukan pada standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl
standar adalah ambil larutan NaCl 0,01N menggunakan pipet sebanyak 10 ml ke
dalam elenmeyer, tambahkan 1 tetes indikator K2CrO4 5% lalu titrasi dengan
larutan baku AgNO3 0,01N yang telah dimasukkan ke dalam buret 25 ml, pada
saat titrasi larutan akan berubah menjadi endapan coklat merah bata yang
menandakan akhir dari titrasi tersebut. lalu ulangi metode tersebut hingga 3 kali
pengulangan.
Dalam penetapan kadar langkah awal yang dilakukan adalah ambil larutan NaCl
0,01N menggunakan pipet tetes sebanyak 1Ml kedalam elemeyer, lalu tambahkan
4 tetes indikator K2Cr04 5% kemudian titrasi dengan larutan baku AgNO3 0,01N
yang telah dimasukan ke buret 25mL, pada saat titrasi larutan akan berubah
menjadi endapan coklat merah bata. lalu ulangi metode tersebut hingga 3 kali
pengulangan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan, adapun yang dapat disimpulkan dalam praktikum ini
adalah sebagai berikut :
Intan, et al. 2021. ANALISIS KANDUNGAN GARAM PADA IKAN ASIN DARI DAERAH
TEGAL DAN BREBES DENGAN METODE ARGENTOMETRI.jurnal ilmiah farmasi.
( 2021 ) : 1
Hartanti, R. S. Sulhadi, dan Aji, M. P. 2016. Analisis Konsentrasi Cairan Infus Terhadap
Tegangan Pada Sensor Infus. Jurnal ilmu pendidikan 01, no. 2 (2016): 46.
Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Hal: 1058.
Gandjar, I. G., dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Puataka
Pelajar. Hal: 146-149.