Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS

PENETAPAN KADAR VITAMIN C


DALAM TABLET SECARA IODIMETRI

Disusun Oleh :
Anisa Safitri (2258031019)
Putrie Fhanesah Salsalbilla (2258031020)
Orlan Pradipta Nugraha (2258031021)
Syaza Afifah Zahra (2258031022)
Astri Nur Fadillah (2268031001)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS LAMPUNG
2022

I.
I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

Ilmu kimia merupakan salah satu bagian dari ilmu pengetahuan alam yang
memiliki dua aspek penting yaitu aspek produk dan proses. Pada aspek produk,
peserta didik diharapkan dapat memahami fakta, prinsip-prinsip, hukum-hukum
maupun teori-teori kimia .Titrasi merupakan metode analisis kimia untuk
menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan sebagai perubahan
bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan tepat ke
konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara kedua larutan
tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena pengukuran
volumetrik berperan penting dalam titrasi.Titrasi adalah metode analisis kimia
untuk menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan sebagai
perubahan bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui dengan
tepat ke konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara kedua
larutan tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena
pengukuran volumetrik berperan penting dalam titrasi.Titrasi adalah metode
analisis kimia untuk menentukan konsentrasi analit. Titrasi juga dapat diartikan
sebagai perubahan bertahap dari satu larutan dengan konsentrasi yang diketahui
dengan tepat ke konsentrasi lain yang tidak diketahui hingga reaksi kimia antara
kedua larutan tersebut selesai. Teknik ini disebut juga analisis volumetrik karena
pengukuran volumetrik berperan penting dalam titrasi.

Titrasi argentometri merupakan salah satu jenis titrasi penentu analit yang pada
umumnya berupa ion halida dengan melibatkan larutan standar perak nitrat.
Titrasi argentometri dapat mengukur parameter air mineral salah satunya kadar
klorida dengan menggunakan metode Mohr. Mohr merupakan salah satu metode
yang dipakai untuk mengatasi permasalah dalam air minum. Metode Mohr dapat
menetapkan kadar klorida dalam suatu larutan yang dilakukan dengan
pembentukan endapan bersama ion Ag+. Metode mohr digunakan untuk
menentukan kadar berbagai zat yang memiliki sifat yang berbeda – beda. Prinsip
titrasi argentometri Mohr yaitu reaksi pengendapan dimana senyawa klorida
berada dalam NaCl dalam suasana netral dengan penambahan larutan standar
sekunder perak nitrat (AgNO3) dan larutan indikator kalium kromat (K2CrO4)
pada awal titrasi. Pengendapan perak klorida terjadi setelah titik ekivalen, dan
sejumlah kecil perak nitrat yang ditambahkan bereaksi dengan kromat membentuk
endapan kromat perak berwarna coklat kemerahan. Tujuan penambahan indikator
kalium kromat (K2CrO4) adalah untuk menentukan warna titik akhir titrasi. Sifat
indikator dan teknik titrasi yang digunakan membedakan titrasi argentometri dari
titrasi argentometri Mohr, Volhardt atau Fajance. Metode Mohr adalah suatu
bentuk titrasi argentometri, suatu metode titrasi untuk menentukan kadar suatu zat
dalam suatu larutan, dengan membentuk endapan yang mengandung ion Ag+.
Prinsip kerja pengukuran konsentrasi NaCl oleh Mohr adalah titrasi ion klorida
yang ada dalam NaCl dengan larutan AgNO3 menggunakan indikator K2CrO4.
Titrasi dimulai dengan pembentukan endapan perak klorida. Ketika titik ekivalen
tercapai, perak nitrat bereaksi dengan asam kromat menghasilkan endapan merah
perak kromat.

Natrium klorida (NaCL) atau yang biasa dikenal dengan garam dapur sudah lama
dikenal karena rasanya yang asin dan dapat mencegah pembusukan.Garam meja
bersifat pengawet sehingga aman dan tidak beracun. Kemampuan garam sebagai
pengawet berasal dari kemampuannya untuk bertindak sebagai penghambat
selektif mikroorganisme pencemar tertentu, dan garam dapat mempengaruhi
aktivitas air substrat untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba. Penggunaan
cairan infus dalam dunia kesehatan sangatlah penting, terutama bagi pasien/pasien
yang membutuhkan cairan yang mengandung elektrolit. Cairan (cairan infus)
adalah obat-obatan yang diberikan melalui vena untuk menggantikan cairan dan
nutrisi yang hilang dari tubuh.

1.2 Tujuan Praktikum

a. Mahasiswa Mampu membuat Larutan Standar Primer NaCL 0,05 N

b. Mahasiswa Mampu Membuat larutan Standar Sekunder AgNO3 0,05N

c. Mamhasiswa mampu standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl standar


d. Mahasiswa mampu menetapkan kadar NaCl dalam Infus secara argentometri
Mohr

II. TINJAUAN PUSTAKA

Argentometri adalah suatu & cara titrasi yang berdasarkan pembentukan


endapan,sehingga titrasi ini dapat juga disebut dengan titrasi presipimetri. Tetapi
karena perak nitrat yang digunakan sebagai larutan standard, maka titrasi ini lebih
dikenal dengan argentometri.(Tim Kimia Analitik, 2014)

Metode argentometri Mohr yaitu penetapan kadar NaCl dengan menggunakan


larutan standarisasi AgNO3 dan menambahkan indikator K2CrO4 5 %. Titik akhir
titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata muda. ( Santoso, N. F. Et
al. 2018 )

Titrasi argentometri adalah titrasi yang berhubungan dengan pembentukan


endapan garam yang sukur larut baik titran maupun titrat. Hasil dari titrasi
argentometri adalah mencapai keseimbangan pembentukan setiap titran bereaksi
dengan titrat, tidak ada hambatan saat titrasi dan titik akhir titrasi mudah diamati.
Salah satu alasan menggunakan titrasi argentrometri karena titratnya termasuk
golongan halida sehingga perlu endapan sebagai hasil titrasi. ( Santoso dan Tri,
2017).

Titrasi argentometri merupakan titrasi pengendapan yang melibatkan


pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit.
Hasil yang diperlukan dari titrasi jenis argentometri adalah pencapaian
keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit,
tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi dan titik akhir titrasi mudah
diamati (Santoso, I. R.,et all, 2017).

Prinsip reaksi pengendapan sering digunakan untuk metode gravimetri. Titrasi


pengendapan yang melibatkan pereaksi pengendap dengan perak nitrat dikenal
dengan sebutan titrasi argentometri.(Rohmah.et all,2020)
Adanya kondisi ini maka diperlukan pemahaman mengenai kadar garam pada
ikan asin yang akan diuji dengan menggunakan metode argentometri. Metode
titrasi argentometri memiliki beberapa jenis yaitu metode Mohr, metode Volhard,
dan metode Fajans. Dimana dari tiga metode diatas yang akan digunakan adalah
metode Mohr. Setelah mengetahui kadar garam pada ikan asin tersebut dapat
diambil kesimpulan mana kadar garam yang baik pada ikan asin perajin dari Tegal
dan Brebes untuk tubuh agar mengurangi resiko penyakit yang terjadi karna
kelebihan dalam mengkonsumsi garam dalam ikan asin.( Intan, et al. 2021 )

Cairan infus memiliki beberapa macam-macam cairan, diantaranya yaitu


NaCl, C6H12O6, KCl, dan lain-lain.Cairan infus dibagi dalam 3 jenis yaitu
cairan hipotonik, isotonic dan hipertonik.Pada setiap jenis tersebut
mengandung NaCl.Maka NaCl merupakan cairan yang sering digunakan
dalam infus pasien.Setiap cairan infus juga memiliki konsentrasi yang
berbeda sesuai yang dibutuhkan oleh pasien.Maka dari itu dibutuhkan
analisis mengenai konsentrasi cairan terhadap tegangan pada sensor infus.
(Hartanti, R. S. Sulhadi, dan Aji, M. P. 2016)

Analisa kadar klorida air dilakukan menggunakan titrasi argentrometri metode


mohr. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dalam
suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2CrO4 sebagai
indikator. Titrasi ini dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis,
pH 6,5 – 9.0. apabila ion klorida telah habis diendapkan oleh ion perak,maka ion
kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi. ( Wulandari,
D. D. 2018)

Prinsip Argentometri Mohr adalah reaksi pengendapan dimana senyawa klorida


dalam NaCl berada pada suasana netral dengan tambahan larutan baku sekunder
perak nitrat (AgNO3) dan penambahan larutan indikator kalium kromat (K2CrO4)
pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida setelah titik ekuivalen,
maka dengan penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi dengan kromat dan
membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah kecokelatan.
Penambahan Indikator kalium kromat (K2CrO4) bertujuan untuk mengetahui
warna dari titik akhir titrasi (Sudjadi, 2007). Berikut reaksi yang terjadi pada
analisis titrasi argentometri metode mohr. Ag++ Cl- → AgCl(s)↓ (endapan putih)
2Ag++ CrO4 Ag2CrO4 (merah kecokelatan). (Santoso, I. R., et all, 2017).

Titrasi argentometri merupakan suatu metode titrasi yang digunakan


untukmenetapkan kadar halogenida dan senyawa-senyawa lain yang
membentukendapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasana tertentu. Metode
argentometridisebut juga metode pengendapan dikarenakan pada metode
argentometri inimemerlukan pembentukan senyawa yang relatif tidak larut atau
endapan. Prinsiptitrasi argentometri yaitu penetapan kadar senyawa halogenida
denganmenggunakan perak nitrat dalam suasana sampai terbentuk suatu endapan
dengan menggunakan indikator tertentu. Indikator yang digunakan dalam
titrasiargentometri biasanya digunakan kalium kromat yang menghasilkan warna
merahdengan adanya kelebihan ion Ag+ . (Gandjar dan Rohman, 2007 :146-149).

Larutan perak nitrat 0,1 N dibuatdengan cara tiap 100 mL larutan mengandung
16,99 gram AgNO3.Pembuatanlarutan dapat dilakukan dengan melarutkan lebih
kurang 17,0 gram perak nitrat Pdalam air hingga 1000 mL. Pembakuan larutan
Perak nitrat adalah timbangsaksama lebih kurang 100 mg Natrium klorida P, yang
sebelumnya telahdikeringkan pada suhu 1000 C selama 2 jam dalam gelas piala
150 mL, larutkandalam 5 mL air dan tambahkan 5 mL asam asetat P, 50 mL
metanol dan 3 teteseosin Y LP. Aduk dengan pengaduk magnetik dan titrasi
larutan perak nitrat.Hitung normalitas larutan (Depkes RI, 2014).

Pada titik ekivalen tidak ada kelebihan Cl- atau Ag+, jadi koloid netral. Setetes
titran kemudian menyebabkan kelebihan Ag+. Ion-ion Ag+ diserap oleh koloid
yang menjadi positif dan selanjutnya dapat menarik ion FI- dan menyebabkan
warna endapan berubah menjadi merah muda (Chairil, 1994: 98) Pada titrasi
argentometri sebelum larutan AgNO3 digunakan untuk menitrasi perlu dilakukan
terlebih dahulu. Standarisasi. Untuk standarisasi AgNO3 digunakan NaCl
sehingga diperoleh normalitas AgNO3 yang akan digunakan. (Surya,2018).

Kegunaan metode mohr adalah untuk menentukan kadar klorida pada sampel
dalam suasana netral dengan pH 6,5-9,0. Apabila ion klorida telah bereaksi
dengan ion perak sehingga membentuk endapan, maka ion kromat akan bereaksi
membentuk endapan perak kromat berwarna cokelat atau warna merah bata
sebagai titik akhir titrasi ( Wulandari, 2017 : 18 )

Dalam menganalisa kadar klorida dapat menggunakan titrasi argentometri


denganmetode mohr. Kegunaan metode mohr adalah untuk menentukan kadar
klorida pada sampeldalam suasana netral dengan pH 6,5-9,0. Apabila ion klorida
telah bereaksi dengan ion peraksehingga membentuk endapan, maka ion kromat
akan bereaksi membentuk endapan perakkromat berwarna cokelat atau warna
merah bata sebagai titik akhir titrasi ( Wulandari, 2017 ).

Salah satu kriteria pH larutan dalam melakukan titrasi yaitu pHnya harus netral
atau basa lemah. Apabila dalam keadaan asam, maka konsentrasi ion CrO42- akan
berkurang. Apabila dalam keadaan basa, maka akan timbul endapan peroksida.
Pada saat titrasi disarankan aduklah yang kuat dan cepat agar Ag+ tidak
teroksidasi menjadi AgO yang menyebabkan titik akhir titrasi tidak tercapai
(Yusmita,2017).

Natrium klorida adalah garam ionik dari logam Na. Senyawa ini banyak
terkandung dalam air laut dan batuan garam seperti karnalit (NaCl,MgCl,6H2O)
yang merupakan hasil penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Natrium
klorida sering disebut garam dapur atau halit dengan rumus molekul NaCl.
Senyawa ini merupakan senyawa yang mempengaruhi salinitas laut dan cairan
ekstraselular pada organisme multiselular.(nasta’in.Et all,2019
III. METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Penetapan kadar vitamin c dalam tablet secara iodimetri dilaksanakan


pada hari Kamis, 16 November 2022 Pukul 13.50 sampai 15.00 WIB. Tempat
pelaksanaan praktikum yaitu di Laboratorium Farmasi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat

 Erlenmeyer 250 mL

 Buret 50 mL

 Gelas ukur

 Gelas kimia 100 mL

 Pipet tetes

Bahan

 Infus NaCl 0,9%

 NaCl 0,01N 10 mL

 K2CrO4 5%

 AgNO3 0,01N
3.3 Cara Kerja

A. Standarisasi Larutan AgNO3 dengan NaCl Standar

1. Siapkan Erlenmeyer kemudian memasukan larutan NaCl 0,01N sebanyak


10 mL kedalam Erlenmeyer bervolume 250 mL

2. Kemudian menambahkan 1 tetes larutan indikator kalium permanat K2Cr


O4 5% kedalam 10 mL larutan NaCl didalam Erlenmeyer 250 mL

3. Lanjutkan dengan menitrasi larutan dengan larutan baku argentum AgNO3


0,01N hingga terjadi perubahan warna larutan menjadi oren

4. Lanjutkan titrasi hingga hasil akhir menghasilkan endapan berwarna mera


h bata

B. Penetapan Kadar NaCl dalam Infus

1. Masukan larutan infus NaCl sebanyak 1 mL kedalam Erlenmeyer bervolu


me 250 mL

2. Ditambahkan 4 tetes larutan indikator K2CrO4 5% kedalam 1 mL larutan


infus NaCl

3. Kemudian larutan dititrasi menggunakan larutan baku AgNO3 0,01N hing


ga hasil akhir titrasi yang menunjukan adanya endapan berwarna coklat ata
u merah bata

4. Ulangi prosedur sebanyak 3 kali


3.5 Diagram Alir

1. NaCl 0,01N dengan AgNO3 0,01N

NaCl 0,01N  Siapkan Erlenmeyer 250 mL kemud


ian menambahkan 10 mL larutan N
aCl 0,01N

 Menambahkan 1 tetes larutan indika


Kuning Bening
tor K2CrO4 5%

Oranye  Dititrasi dengan AgNO3 sampai lar


utan mengalami perubahan warna

Oranye endapan
merah bata  Lanjutkan menitrasi hingga mengha
silkan endapan merah bata
2. Penetapan Kadar Infus NaCl

Infus NaCl  Masukan 1 mL larutan infus NaCl ya


ng telah diukur menggunakan gelas u
kur kedalam Erlenmeyer 250 mL


Kuning Bening  Menambahkan 4 tetes indikator kaliu
m permanat atau K2CrO4

Endapan Merah Bata  Dititrasi dengan AgNO3 hingga hasil


akhir titrasi
IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Reaksi

a. Standarisasi Larutan AgNO3 dengan NaCl Standar

No Perlakuan Gambar

1. Dipipet NaCl 0,01 N 10 mL

Ditambahkan 1 tetes indikator


2.
K2CrO4 5%

3. Dititrasi dengan larutan baku


AgNO3 0,01 N sampai terjadi
endapan coklat merah bata
b. Penetapan Kadar

No Perlakuan Gambar

1. Dipipet 1 mL infus NaCl

Ditambahkan 4 tetes indikator


2.
K2CrO4 5%

Dititrasi dengan larutan baku


3.
AgNO3 0,01 N sampai terjadi
endapan coklat merah bata
4.2 Hasil Perhitungan
a. Standarisasi Larutan AgNO3 dengan NaCl Standar
 Volume pemipetan NaCl 0,01 N = 10 ml
 Pembacaan buret =
a) 13,60 ml
b) 12,80 ml
c) 12,85 ml
 Volume rata-rata = 39,25 ml
 Perhitungan =
(V x N) AgNO3 = (V x N) NaCl
39,25 x N AgNO3 = 10 x 0,01 N
39,25 x N AgNO3 = 0,1
N = 0,002 N
Jadi, Normalitas perhitungan AgNO3 adalah 0,002 N
b. Penetapan Kadar
 Volume pemipetan
 Pembacaan buret=
a) 24,3 ml
b) 27,5 ml
c) 25,3 ml
Volume rata-rata = 25,7 ml
Kesetaraan = 1 ml AgNO3 0,1 N ~ 5,844 mg NaCl
 Perhitungan :
Rumus= V x N AgNO3 x ~N~ Berat pemipetan sampel
25,7 x 0,002 AgNO 3 x 5,844
=
0,1 x 1ml
0,0514 x 5,844
= =3,003816 mg/ml
0,1

3,003
Kadar = x 100 %=0,3 %
1000
Jadi, penetapan kadar adalah sebesar 0,3 %

4.3 Pembahasan

Titrasi argentometri adalah jenis titrasi yang digunakan khusus untuk reaksi
pengendapan. Prinsip umumnya adalah mengenai kelarutan dan tetapan hasil kali
kelarutan dari reagen-reagen yang bereaksi. Secara umum, metode titrasi
argentometri ada tiga macam. Pertama, metode Mohr. Pada metode ini tidak ada
indikator yang digunakan. Sehingga untuk menandai titik akhir titrasi adalah
tingkat kekeruhan dari larutan sampel. Ketika larutan standar telah mengalami
reaksi stoikiometris dengan larutan sampel, maka ml larutan standar berikutnya
yang menetes pada larutan sampel akan menghasilkan endapan karena larutan
hasil reaksi titrasi telah jenuh. Namun, dapat juga digunakan indikator yang dapat
bereaksi dengan kelebihan larutan standar dan membentuk endapan dengan warna
yang berbeda dari endapan reaksi utama. Kedua, metode Volhard. Metode ini
menggunakan indikator yang akan bereaksi dengan kelebihan larutan standar
membentuk ion kompleks dengan warna tertentu. Ketiga, metode Fajans. Metode
ini menggunakan indikator adsorpsi. Endapan yang terbentuk dari reaksi utama
dapat menyerap indikator adsorpsi pada permukaannya sehingga endapan tersebut
terlihat berwarna. (Slamet, 2012).

Penentuan kadar klorin dapat ditentukan dengan titrasi argentometri, yaitu titrasi
dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam
perak yang sukar larut. Alasan dipilih metode argentometri karena senyawa yang
akan dianalisis merupakan golongan halogenida sehingga memerlukan adanya
endapan sebagai hasil akhir dari titrasi. Salah satu metode argentometri adalah
metode Mohr, yaitu metode yang dipilih berdasarkan indikator yang digunakan
dalam titrasi. Kadar halogenida yang akan dititrasi berada pada suasana netral
dengan larutan baku perak nitrat dan penambahan larutan kalium kromat sebagai
indikator. Pada permulaan titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah
mencapai titik ekuivalen, maka penambahan sedikit perak nitrat akan bereaksi
dengan kromat dengan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah
kecokelatan.

Pada praktikum ini, dilakukan percobaan untuk menentukan kadar NaCl pada
sampel meggunakan metode argentometri. Titrasi argentometri yang dilakukan
pada praktikum iniyaitu dengan metode mohr. Metode mohr adalah metode
titrasi argentometri yang bertujuan untuk mengetahui kadar zat dalam suatu
larutan menggunakan ionAg+. Salah satunya untuk mengetahui kadar NaCl
dalam larutan dengan cara menitrasi ion Cl- yang terdapat pada NaCl
menggunakan larutan standar AgNO3 dan K 2CrO4 sebagai indikator.

Langkah awal yang dilakukan pada standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl
standar adalah ambil larutan NaCl 0,01N menggunakan pipet sebanyak 10 ml ke
dalam elenmeyer, tambahkan 1 tetes indikator K2CrO4 5% lalu titrasi dengan
larutan baku AgNO3 0,01N yang telah dimasukkan ke dalam buret 25 ml, pada
saat titrasi larutan akan berubah menjadi endapan coklat merah bata yang
menandakan akhir dari titrasi tersebut. lalu ulangi metode tersebut hingga 3 kali
pengulangan.

Dalam penetapan kadar langkah awal yang dilakukan adalah ambil larutan NaCl
0,01N menggunakan pipet tetes sebanyak 1Ml kedalam elemeyer, lalu tambahkan
4 tetes indikator K2Cr04 5% kemudian titrasi dengan larutan baku AgNO3 0,01N
yang telah dimasukan ke buret 25mL, pada saat titrasi larutan akan berubah
menjadi endapan coklat merah bata. lalu ulangi metode tersebut hingga 3 kali
pengulangan.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan, adapun yang dapat disimpulkan dalam praktikum ini 
adalah sebagai berikut :

1. Titrasi dalam standarisasi larutan AgNO3 dengan NaCl standar dilakukan


sebanyak 3 kali pengulangan dengan volume titrasi yang didapatkan berturut-turut
adalah : 13,60 ml, 12,80 ml, 12,85 ml dengan volume titrasi rata-rata adalah 39,25
mL

2. Titrasi dalam penetapan kadar dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan


volume titrasi yang didapatkan berturut-turut adalah : 24,3 ml, 27,5 ml, 25,3 ml
dengan volume titrasi rata-rata adalah 25,7 mL

3. Dari data perhitungan, diperoleh normalitas rata-rata AgNO3 sebesar 0,002 N


dan kadar NaCl dalam larutan infus sebanyak 0,3%

4. Metode titrasi argentometri adalah metode untuk menetapkan kadar


suatusampel yang berupa halogenida atau senyawa yang dapat
membentukendapan bila direaksikan dengan perak nitrat dan menggunakan
suatuindikator tertentu untuk menentukan titik akhir titrasi
DAFTAR PUSTAKA

Tim Kimia Analitik, 2014. Penuntut Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik.


Jambi :Universitas Jambi

Santoso,I.R. dan Tri,E.P.2017. Pengaruh Metode Pencucian Terhadap Penurunan Kadar


Klorin dalam Beras dengan Titrasi Argentometri. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajaran.

Santoso, I. R., & Purbaningtias, T. E. (2017). Pengaruh Metode Pencucian terhadap


Penurunan Kadar Klorin dalam Beras dengan Titrasi Argentometri.

Intan, et al. 2021. ANALISIS KANDUNGAN GARAM PADA IKAN ASIN DARI DAERAH
TEGAL DAN BREBES DENGAN METODE ARGENTOMETRI.jurnal ilmiah farmasi.
( 2021 ) : 1

Hartanti, R. S. Sulhadi, dan Aji, M. P. 2016. Analisis Konsentrasi Cairan Infus Terhadap

Tegangan Pada Sensor Infus. Jurnal ilmu pendidikan 01, no. 2 (2016): 46.

Wulandari,D.D.2017. Analisa Kesalahan Total dan Kadar Klorida Air di Kecamatan


Tanggulangin Sidoarjo. MTPH Journal. 1(1):18.

Depkes RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Hal: 1058.

Gandjar, I. G., dan A. Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Puataka
Pelajar. Hal: 146-149.

Surya, R. P. A. KARYA TULIS ILMIAH STUDI KELAYAKAN GARAM INDIGENUS


GROBOGAN (GIG) SEBAGAI BAHAN BAKU GARAM KONSUMSI BERIODIUM
MENURUT STANDAR NASIONAL INDONESIA. 2018
Yusmita,L.2017. Identifikasi Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) pada Jahe dan
Lengkuas Giling di Beberapa Pasar Tradisional di Kota Padang. Jurnal Teknologi
PertanianAndalas. 21(2):124

Nasta’in,Laisa,Et all.2019.Analisis kadar dan lama perendaman larutan natrium klorida


(NaCl) dalam detoksifikasi asam sianida (HCN) pada umbi gadung (dioscorea hispida
dennst).Jurnal science tech vol.5, no 1.

Anda mungkin juga menyukai